"Benar Oma," jawab Alona.
"Kenapa kamu menjadikan tubuhmu sebagai tameng Edward?" tanya dokter Kasandra sambil mengeluarkan peralatan dokter.
"Aku tidak tega melihat orang terluka karena itulah aku merelakan tubuhku dijadikan tameng," jawab Alona sambil tersenyum.
("Apalagi kak Edward banyak orang yang menyayangi dirinya dan bisa dipastikan keluarga besarnya akan sangat sedih terlebih dengan ke dua orang tuanya sedangkan aku ... Jika aku tiada tidak ada seorangpun yang akan menangisi aku karena sampai sekarang ke dua orang tuaku dan adik kembarku tidak menghubungi aku, seakan menganggap ku sudah tiada," sambung Alona dalam hati).
Tes
Tes
Tanpa sadar Alona mengeluarkan air mata namun ketika ingin menghapusnya dokter Kasandra lebih cepat menghapusnya dengan ke dua ibu jarinya hal itu membuat Alona kembali menangis menghilangkan rasa sesak di hatinya.
"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Bolehkah aku memeluk Oma?" tanya Alona penuh harap.
"Tentu saja," jawab dokter Kasandra sambil tersenyum.
Alona berusaha bangun dengan wajah meringis karena tubuhnya masih terluka akibat terkena luka tembak membuat dokter Kasandra tidak tega dan membantunya untuk duduk di ranjang.
Grep
"Hiks ... Hiks ... Hiks ...." Isak Alona sambil memeluk dokter Kasandra tanpa mengeluarkan keluh kesahnya.
Dokter Kasandra membalas pelukan Alona sambil mengusap punggung Alona dengan perlahan untuk mengurangi rasa sesak Alona hingga lima menit kemudian terdengar suara pintu.
Dokter Kasandra menjawab untuk masuk ke dalam kamar dan pintu kamar pun terbuka dengan lebar oleh salah satu pelayan Delon, kepala pelayan masuk ke dalam sambil membawa nampan yang berisi makanan dan gelas mineral.
"Letakkan di meja saja," jawab dokter Kasandra sambil masih mengusap punggung Alona.
"Maaf nyonya besar, kata tuan muda saya di suruh mengurus nona Alona," jawab kepala pelayan.
"Biar aku saja yang mengurus Alona, kamu bisa melanjutkan pekerjaan yang lainnya," ucap dokter Kasandra.
"Baik nyonya besar," jawab kepala pelayan dengan patuh.
Kepala pelayan menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan kamar tersebut bersama Alona melepaskan pelukannya begitu pula dengan dokter Kasandra.
"Ada apa sayang? Ceritakan ke Oma?" tanya dokter Kasandra sambil mengambil tissue yang berada di meja dekat ranjang kemudian menghapus sisa air mata Alona.
("Baru kali ini aku diperlakukan seperti ini karena selama bertahun - tahun mommy tidak pernah memperhatikan atau memperdulikan aku hanya Alena yang selalu mommy perhatikan sedangkan daddy, daddy sayang padaku jika aku berbuat baik tapi di saat Alena berbuat masalah dan menjadikan aku kambing hitam maka sikap daddy langsung berubah, aku langsung di hukum di suruh berdiri selama dua jam lebih sedangkan mommy menghukum ku tidak makan seharian yang membuat aku tidak sadarkan diri," ucap Alona dalam hati).
"Tidak ada apa - apa Oma," jawab Alona sambil memaksakan diri untuk tersenyum untuk menyimpan luka di hatinya.
"Lalu kenapa kamu menangis?" tanya dokter Kasandra.
"Alona jadi ingin punya nenek makanya Alona menangis," jawab Alona.
"Memang Nenek nya Alona kemana?" tanya dokter Kasandra.
"Sudah meninggal baik dari mommy dan daddy ketika Alona baru lahir," jawab Alona.
"Kan kamu sekarang sudah punya Oma jadi jangan sedih lagi ya? Anggap saja aku nenekmu yang sangat menyayangi dirimu," ucap dokter Kasandra.
Grep
"Terima kasih Oma," ucap Alona sambil memeluk dokter Kasandra.
("Maaf Oma, untuk sementara ini aku tidak bisa jujur dengan Oma tapi jika tiba saatnya nanti Alona akan jujur dan menceritakan apa yang terjadi," ucap Alona dalam hati).
"Sama - sama sayang," jawab dokter Kasandra sambil membalas pelukan Alona.
Setelah beberapa saat Alona dan dokter Kasandra melepaskan pelukannya kemudian dokter Kasandra membaringkan tubuh Alona dengan posisi tengkurap untuk mengecek luka Alona.
"Sekarang tidurlah tengkurap, Oma mau melihat luka di punggungmu," ucap dokter Kasandra.
"Baik Oma," jawab Alona patuh.
"Oh ya, tadi kamu bilang katanya : kamu tidak tega melihat orang terluka karena itulah kamu merelakan tubuh mu dijadikan tameng?" tanya dokter Kasandra mengulangi perkataan Alona sambil membuka perlahan resleting Alona untuk melihat luka di punggung Alona.
"Benar Oma," jawab Alona sambil meringis menahan rasa sakit.
"Kalau boleh tahu kenapa kamu menabrak neneknya Edward dan tega meninggalkannya di jalan?" tanya dokter Kasandra sambil menarik perlahan pakaian Alona.
"Sedangkan kamu saja tidak tega melihat orang terluka," sambung dokter Kasandra sambil masih menarik perlahan pakaian Alona
Deg
Jantung Alona berdetak kencang bukan karena jatuh cinta tapi Alona bingung harus menjawab apa membuat Alona berpikir untuk mencari alasan yang tepat.
"Sssshhhh ... Sakit Oma," ucap Alona sambil mengalihkan pembicaraan dengan cara meringis menahan rasa sakit dengan ke dua tangannya menggenggam sprei.
("Maaf Oma, aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kalau itu ulah adik kembarku dan aku tidak mungkin bisa membohongi Oma karena Oma sangat baik padaku," ucap Alona dalam hati).
("Aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari Oma tapi Oma tidak akan memaksa hanya saja Oma berharap suatu saat nanti kamu akan mengatakan semuanya sama Oma," ucap dokter Kasandra dalam hati).
"Karena perbannya terkena noda darah jadi harus di ganti dengan perban yang baru," ucap dokter Kasandra menjelaskan.
"Apakah luka bekas jahitan terbuka Oma?" tanya Alona.
"Benar sekali, Oma akan menjahit kembali agar lukanya kembali tertutup," ucap dokter Kasandra sambil mengambil suntikan.
"Untuk sementara kamu tidur dengan posisi tengkurap atau miring agar lukanya cepat sembuh dan hanya mengenakan pakaian da lam saja dan celana panjang atau celana pendek karena kalau baju takutnya tergesek dengan lukamu dan membuatmu perih," ucap dokter Kasandra menjelaskan sambil menyuntikkan bahu yang berisi obat bius.
"Baik Oma," jawab Alona patuh sambil memejamkan matanya karena dirinya sangat takut jarum suntik.
"Mengenai mandi untuk sementara di lap selama empat sampai lima hari," ucap dokter Kasandra.
("Terus yang mau men lap tubuhku siapa? kalau tidak mandi tubuhku akan lengket," ucap Alona dalam hati).
"Tapi Oma besok aku akan menikah dengan tuan Edward," ucap Alona.
"Kok manggilnya tuan Edward bukannya kak Edward?" tanya dokter Kasandra.
"Maaf, maksudku kak Edward," jawab Alona.
("Maaf, Oma aku tidak berani memanggil dengan sebutan kak Edward hanya di depan Oma aku berani," ucap Alona dalam hati).
"Sudah selesai," ucap dokter Kasandra setelah selesai menjahit luka Alona kemudian menutupnya dengan perban.
"Terima Oma," ucap Alona.
"Sama - sama sayang," jawab dokter Kasandra.
"Oh ya mengenai besok cucu Oma menikah maka Oma akan menginap di sini menemanimu," ucap dokter Kasandra sambil merapikan peralatan dokter.
"Apa tidak merepotkan Oma?" tanya Alona.
"Tentu tidak nanti Oma akan menghubungi Opa untuk datang ke sini," ucap dokter Kasandra," ucap dokter Kasandra sambil meletakkan kembali tas dokternya di meja dekat ranjang.
"Sekarang kamu makan setelah itu minum obat dan tidur supaya lekas sembuh," ucap dokter Kasandra sambil berdiri.
"Baik Oma," jawab Alona patuh sambil berusaha bangun tapi di tahan oleh dokter Kasandra.
"Mau kemana?" tanya dokter Kasandra.
"Mau ambil makanan Oma," jawab Alona.
"Biar Oma yang suapi tapi Oma cuci tangan dulu," ucap dokter Kasandra sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamar mandi.
"Tapi Oma ..." ucapan Alona terpotong oleh dokter Kasandra.
"Tidak ada penolakan dan Oma tidak ingin kamu terluka," ucap dokter Kasandra sambil menghentikan langkahnya.
"Baik Oma," jawab Alona patuh namun dalam hatinya sangat bahagia karena seumur hidup dirinya baru kali ini dirinya diperhatikan oleh Oma.
Dokter Kasandra menganggukkan kepalanya kemudian melanjutkan kembali langkahnya ke arah kamar mandi sedangkan Alona menatap ke arah pintu kamarnya namun pikirannya melayang jauh.
"Seandainya saja sikap mommy ku seperti Oma alangkah bahagianya diriku," ucap Alona dengan wajah sendu dan tidak berapa lama air mata kembali keluar.
("Alona kamu harus kuat jika kak Edward dan Ibu mertuamu menyiksa dirimu dan di tambah kak Edward menemukan pengganti dirimu maka di saat itu kamu harus pergi ke luar negri untuk melupakan semuanya. Uang yang kamu sembunyikan di apartemen mu bisa kamu gunakan untuk biaya melarikan diri dengan menggunakan identitas palsu dan merubah penampilanmu agar kamu bisa kabur tanpa diketahui oleh kak Edward dan keluarga besar kak Edward," ucap Alona dalam hati yang sudah membulatkan tekatnya).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Esih Mulyasih
😭😭😭😭
2024-08-20
0
epifania rendo
jangan jadi wanita lemah
2023-12-06
1
Renireni Reni
yesss.....jgn jdi wanita lemah alona
2023-05-26
0