Dokter Kasandra dan Alona 2

"Benar Oma," jawab Alona.

"Kenapa kamu menjadikan tubuhmu sebagai tameng Edward?" tanya dokter Kasandra sambil mengeluarkan peralatan dokter.

"Aku tidak tega melihat orang terluka karena itulah aku merelakan tubuhku dijadikan tameng," jawab Alona sambil tersenyum.

("Apalagi kak Edward banyak orang yang menyayangi dirinya dan bisa dipastikan keluarga besarnya akan sangat sedih terlebih dengan ke dua orang tuanya sedangkan aku ... Jika aku tiada tidak ada seorangpun yang akan menangisi aku karena sampai sekarang ke dua orang tuaku dan adik kembarku tidak menghubungi aku, seakan menganggap ku sudah tiada," sambung Alona dalam hati).

Tes

Tes

Tanpa sadar Alona mengeluarkan air mata namun ketika ingin menghapusnya dokter Kasandra lebih cepat menghapusnya dengan ke dua ibu jarinya hal itu membuat Alona kembali menangis menghilangkan rasa sesak di hatinya.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Bolehkah aku memeluk Oma?" tanya Alona penuh harap.

"Tentu saja," jawab dokter Kasandra sambil tersenyum.

Alona berusaha bangun dengan wajah meringis karena tubuhnya masih terluka akibat terkena luka tembak membuat dokter Kasandra tidak tega dan membantunya untuk duduk di ranjang.

Grep

"Hiks ... Hiks ... Hiks ...." Isak Alona sambil memeluk dokter Kasandra tanpa mengeluarkan keluh kesahnya.

Dokter Kasandra membalas pelukan Alona sambil mengusap punggung Alona dengan perlahan untuk mengurangi rasa sesak Alona hingga lima menit kemudian terdengar suara pintu.

Dokter Kasandra menjawab untuk masuk ke dalam kamar dan pintu kamar pun terbuka dengan lebar oleh salah satu pelayan Delon, kepala pelayan masuk ke dalam sambil membawa nampan yang berisi makanan dan gelas mineral.

"Letakkan di meja saja," jawab dokter Kasandra sambil masih mengusap punggung Alona.

"Maaf nyonya besar, kata tuan muda saya di suruh mengurus nona Alona," jawab kepala pelayan.

"Biar aku saja yang mengurus Alona, kamu bisa melanjutkan pekerjaan yang lainnya," ucap dokter Kasandra.

"Baik nyonya besar," jawab kepala pelayan dengan patuh.

Kepala pelayan menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan kamar tersebut bersama Alona melepaskan pelukannya begitu pula dengan dokter Kasandra.

"Ada apa sayang? Ceritakan ke Oma?" tanya dokter Kasandra sambil mengambil tissue yang berada di meja dekat ranjang kemudian menghapus sisa air mata Alona.

("Baru kali ini aku diperlakukan seperti ini karena selama bertahun - tahun mommy tidak pernah memperhatikan atau memperdulikan aku hanya Alena yang selalu mommy perhatikan sedangkan daddy, daddy sayang padaku jika aku berbuat baik tapi di saat Alena berbuat masalah dan menjadikan aku kambing hitam maka sikap daddy langsung berubah, aku langsung di hukum di suruh berdiri selama dua jam lebih sedangkan mommy menghukum ku tidak makan seharian yang membuat aku tidak sadarkan diri," ucap Alona dalam hati).

"Tidak ada apa - apa Oma," jawab Alona sambil memaksakan diri untuk tersenyum untuk menyimpan luka di hatinya.

"Lalu kenapa kamu menangis?" tanya dokter Kasandra.

"Alona jadi ingin punya nenek makanya Alona menangis," jawab Alona.

"Memang Nenek nya Alona kemana?" tanya dokter Kasandra.

"Sudah meninggal baik dari mommy dan daddy ketika Alona baru lahir," jawab Alona.

"Kan kamu sekarang sudah punya Oma jadi jangan sedih lagi ya? Anggap saja aku nenekmu yang sangat menyayangi dirimu," ucap dokter Kasandra.

Grep

"Terima kasih Oma," ucap Alona sambil memeluk dokter Kasandra.

("Maaf Oma, untuk sementara ini aku tidak bisa jujur dengan Oma tapi jika tiba saatnya nanti Alona akan jujur dan menceritakan apa yang terjadi," ucap Alona dalam hati).

"Sama - sama sayang," jawab dokter Kasandra sambil membalas pelukan Alona.

Setelah beberapa saat Alona dan dokter Kasandra melepaskan pelukannya kemudian dokter Kasandra membaringkan tubuh Alona dengan posisi tengkurap untuk mengecek luka Alona.

"Sekarang tidurlah tengkurap, Oma mau melihat luka di punggungmu," ucap dokter Kasandra.

"Baik Oma," jawab Alona patuh.

"Oh ya, tadi kamu bilang katanya : kamu tidak tega melihat orang terluka karena itulah kamu merelakan tubuh mu dijadikan tameng?" tanya dokter Kasandra mengulangi perkataan Alona sambil membuka perlahan resleting Alona untuk melihat luka di punggung Alona.

"Benar Oma," jawab Alona sambil meringis menahan rasa sakit.

"Kalau boleh tahu kenapa kamu menabrak neneknya Edward dan tega meninggalkannya di jalan?" tanya dokter Kasandra sambil menarik perlahan pakaian Alona.

"Sedangkan kamu saja tidak tega melihat orang terluka," sambung dokter Kasandra sambil masih menarik perlahan pakaian Alona

Deg

Jantung Alona berdetak kencang bukan karena jatuh cinta tapi Alona bingung harus menjawab apa membuat Alona berpikir untuk mencari alasan yang tepat.

"Sssshhhh ... Sakit Oma," ucap Alona sambil mengalihkan pembicaraan dengan cara meringis menahan rasa sakit dengan ke dua tangannya menggenggam sprei.

("Maaf Oma, aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kalau itu ulah adik kembarku dan aku tidak mungkin bisa membohongi Oma karena Oma sangat baik padaku," ucap Alona dalam hati).

("Aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari Oma tapi Oma tidak akan memaksa hanya saja Oma berharap suatu saat nanti kamu akan mengatakan semuanya sama Oma," ucap dokter Kasandra dalam hati).

"Karena perbannya terkena noda darah jadi harus di ganti dengan perban yang baru," ucap dokter Kasandra menjelaskan.

"Apakah luka bekas jahitan terbuka Oma?" tanya Alona.

"Benar sekali, Oma akan menjahit kembali agar lukanya kembali tertutup," ucap dokter Kasandra sambil mengambil suntikan.

"Untuk sementara kamu tidur dengan posisi tengkurap atau miring agar lukanya cepat sembuh dan hanya mengenakan pakaian da lam saja dan celana panjang atau celana pendek karena kalau baju takutnya tergesek dengan lukamu dan membuatmu perih," ucap dokter Kasandra menjelaskan sambil menyuntikkan bahu yang berisi obat bius.

"Baik Oma," jawab Alona patuh sambil memejamkan matanya karena dirinya sangat takut jarum suntik.

"Mengenai mandi untuk sementara di lap selama empat sampai lima hari," ucap dokter Kasandra.

("Terus yang mau men lap tubuhku siapa? kalau tidak mandi tubuhku akan lengket," ucap Alona dalam hati).

"Tapi Oma besok aku akan menikah dengan tuan Edward," ucap Alona.

"Kok manggilnya tuan Edward bukannya kak Edward?" tanya dokter Kasandra.

"Maaf, maksudku kak Edward," jawab Alona.

("Maaf, Oma aku tidak berani memanggil dengan sebutan kak Edward hanya di depan Oma aku berani," ucap Alona dalam hati).

"Sudah selesai," ucap dokter Kasandra setelah selesai menjahit luka Alona kemudian menutupnya dengan perban.

"Terima Oma," ucap Alona.

"Sama - sama sayang," jawab dokter Kasandra.

"Oh ya mengenai besok cucu Oma menikah maka Oma akan menginap di sini menemanimu," ucap dokter Kasandra sambil merapikan peralatan dokter.

"Apa tidak merepotkan Oma?" tanya Alona.

"Tentu tidak nanti Oma akan menghubungi Opa untuk datang ke sini," ucap dokter Kasandra," ucap dokter Kasandra sambil meletakkan kembali tas dokternya di meja dekat ranjang.

"Sekarang kamu makan setelah itu minum obat dan tidur supaya lekas sembuh," ucap dokter Kasandra sambil berdiri.

"Baik Oma," jawab Alona patuh sambil berusaha bangun tapi di tahan oleh dokter Kasandra.

"Mau kemana?" tanya dokter Kasandra.

"Mau ambil makanan Oma," jawab Alona.

"Biar Oma yang suapi tapi Oma cuci tangan dulu," ucap dokter Kasandra sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Tapi Oma ..." ucapan Alona terpotong oleh dokter Kasandra.

"Tidak ada penolakan dan Oma tidak ingin kamu terluka," ucap dokter Kasandra sambil menghentikan langkahnya.

"Baik Oma," jawab Alona patuh namun dalam hatinya sangat bahagia karena seumur hidup dirinya baru kali ini dirinya diperhatikan oleh Oma.

Dokter Kasandra menganggukkan kepalanya kemudian melanjutkan kembali langkahnya ke arah kamar mandi sedangkan Alona menatap ke arah pintu kamarnya namun pikirannya melayang jauh.

"Seandainya saja sikap mommy ku seperti Oma alangkah bahagianya diriku," ucap Alona dengan wajah sendu dan tidak berapa lama air mata kembali keluar.

("Alona kamu harus kuat jika kak Edward dan Ibu mertuamu menyiksa dirimu dan di tambah kak Edward menemukan pengganti dirimu maka di saat itu kamu harus pergi ke luar negri untuk melupakan semuanya. Uang yang kamu sembunyikan di apartemen mu bisa kamu gunakan untuk biaya melarikan diri dengan menggunakan identitas palsu dan merubah penampilanmu agar kamu bisa kabur tanpa diketahui oleh kak Edward dan keluarga besar kak Edward," ucap Alona dalam hati yang sudah membulatkan tekatnya).

Terpopuler

Comments

Esih Mulyasih

Esih Mulyasih

😭😭😭😭

2024-08-20

0

epifania rendo

epifania rendo

jangan jadi wanita lemah

2023-12-06

1

Renireni Reni

Renireni Reni

yesss.....jgn jdi wanita lemah alona

2023-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Alona dan Alena
2 Alena
3 Alona dan Alena
4 Flash Back
5 Alona
6 Soraya dan Delisa
7 Delon
8 Pernikahan
9 Satu Hal
10 Mobil Hitam
11 Alona dan Edward
12 Alona dan Edward
13 Tiga Syarat
14 Apa Ke Tiga Syaratmu?
15 Ciuman Pertama
16 Dokter Kasandra dan Alona
17 Dokter Kasandra dan Alona 2
18 Mommy Maya dan Dokter Kasandra
19 Daddy Nathan dan Mommy Maya.
20 Alona dan Edward
21 Edward dan Alona
22 Nasehat Mommy Maya dan Daddy Nathan
23 Pernikahan Edward dan Alona
24 Alona
25 Alona dan Edward
26 Ada apa?
27 Alona
28 Maafkan Aku Alona
29 Alona
30 Kamu siapa
31 Alona
32 Pas Sekali
33 Apa yang aku lakukan?
34 Draft
35 Makan Bersama
36 Draft
37 Jatuh Cinta
38 Maaf
39 Pakaian Alona
40 Edward dan Alona
41 Edward dan Alona
42 Alona
43 Kamera CCTV
44 Satu Permintaan
45 Boleh ya?
46 Kenapa Di Jual?
47 Tepuk
48 Memangnya kenapa Nyonya?
49 Gelang dan Cincin Emas
50 Eden
51 Kemarahan Edward
52 Alona
53 Apa yang harus aku lakukan?
54 Alona
55 Hamil
56 Berpisah
57 Kwetiau Goreng
58 Ulang Tahun
59 Perbedaan Alona dan Alena
60 Nasihat
61 Mommy Maya dan Alona
62 Alona dan Edward
63 Alona Gagal Kabur
64 Cambuk
65 Tidak Sadarkan Diri
66 Dokter Anton
67 Cemburu
68 Alona dan Neneknya Edward
69 Karma
70 Kabur
71 Alona Dan Edward
72 Alona dan Edward
73 Aku harus kabur dari sini
74 Alona dan Alena
75 Delisa VS Alena
76 Kemarahan Delon dan Edward.
77 Edward dan Alena
78 Edward dan Alena
79 Nasi Goreng Seafood
80 Kamu Bukan Alona
81 Alena Dan Edward
82 Curiga
83 Kesempatan
84 Terungkap Kebenaran
85 Arumi dan Aruma
86 Terungkap Kebenaran
87 Di Hukum Dengan Berat
88 Apa Ini?
89 Hamil
90 Tidak Sadarkan Diri
91 Soraya VS Delisa
92 Hukum Karma
93 Menyesal
94 Masa Lalu Delisa
95 Ada Apa Eden?
96 Eden Delia Alexander
97 Mau Kemana?
98 Hukuman
99 Cambuk
100 Delisa dan Delon
101 Delon dan Delisa
102 Pertama Kali
103 Katarina dan Alona
104 Katarina dan Alona 2
105 Alona dan Edward
106 Bercerai
107 Bercerai 2
108 Satu Tahun Kemudian
109 Tiga Bayi Tampan
110 Edward Telepon
111 Suara bayi menangis
112 Edwind
113 Mau Kemana Edward?
114 Tinggal Sementara
115 Ada apa Edward
116 Edwind, Edmund dan Adara
117 Edwind, Edmund dan Adara 2
118 Menjual Semua Properti
119 Pernikahan Eden
120 Derita Eden
121 Derita Eden 2
122 Derita Eden 3
123 Ancam
124 Eden dan Agung
125 Aku Di mana?
126 Draft
127 Dua Bulan Kemudian
128 Hukuman
129 Eden Hamil
130 Mimpi
131 Mengurus Surat Perceraian
132 Agung
133 Alona dan Edward
134 Dua Belas Tahun
135 Edwind, Edmund, Adara
136 Trauma
137 Duduklah
138 Alona dan Edward
139 Alona dan Edward 2
140 Tamat
141 Novel Cinta Sejati Mafia Dan Dewi Arumi
142 Novel Ranjang Panas Sang CEO 5
143 Novel : Gairah Cinta Sang Mafia
144 1. Surat Perceraian
145 2. Sudah Mendingan
146 3. Maafkan Eden
147 Tapi apa Edward?
148 Paman Somse
149 Joana
150 Dua Puluh Tahun
151 Alexander
152 Bukan Seperti Itu
153 Rekaman CCTV
154 Tinggal Bersama Orang Tua Delon
155 Nyebelin
156 Kakak Berjanji
157 Draft
158 Cinta
159 Mencari Masalah
160 Joana
161 Janji Joana
162 Bagaimana dengan Joana?
163 Pelabuhan Terakhir
164 Makan Banyak
165 Sangat Bahagia
166 Apartemen
167 Delon dan Joana
168 Delon dan Joana
169 Daddy Nathan, Mommy Maya dan Delon
170 Mommy Baru
171 Delon dan Joana
172 Kamu yakin?
173 Bekerja
174 Rasakan kamu Delon
175 Keluarga Besar Alexander
176 Apa Maksudmu?
177 Bukan anak kandung Daddy
178 Bantuan Datang
179 Menguasai Berbagai Ilmu Bela Diri.
180 Dokter Jessica dan Jimmy
181 Memalingkan Wajah
182 Kesedihan Joana
183 Delon dan Joana
184 Memberikan Hukuman
185 Pindah Kamar
186 Rahasia
187 Dua Mobil Hitam
188 Tunggu
189 Apakah itu Kak Delon?
190 Kak Delon Jahat
191 Kangen
192 Bambu Kuning
193 Berhenti!
194 Ada Apa Delon?
195 Delisa Meninggal Dunia
196 Mereka sangat Tersiksa
197 Cara Lain
198 Enam Dewi
199 Maafkan Tante
200 Tamat
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Alona dan Alena
2
Alena
3
Alona dan Alena
4
Flash Back
5
Alona
6
Soraya dan Delisa
7
Delon
8
Pernikahan
9
Satu Hal
10
Mobil Hitam
11
Alona dan Edward
12
Alona dan Edward
13
Tiga Syarat
14
Apa Ke Tiga Syaratmu?
15
Ciuman Pertama
16
Dokter Kasandra dan Alona
17
Dokter Kasandra dan Alona 2
18
Mommy Maya dan Dokter Kasandra
19
Daddy Nathan dan Mommy Maya.
20
Alona dan Edward
21
Edward dan Alona
22
Nasehat Mommy Maya dan Daddy Nathan
23
Pernikahan Edward dan Alona
24
Alona
25
Alona dan Edward
26
Ada apa?
27
Alona
28
Maafkan Aku Alona
29
Alona
30
Kamu siapa
31
Alona
32
Pas Sekali
33
Apa yang aku lakukan?
34
Draft
35
Makan Bersama
36
Draft
37
Jatuh Cinta
38
Maaf
39
Pakaian Alona
40
Edward dan Alona
41
Edward dan Alona
42
Alona
43
Kamera CCTV
44
Satu Permintaan
45
Boleh ya?
46
Kenapa Di Jual?
47
Tepuk
48
Memangnya kenapa Nyonya?
49
Gelang dan Cincin Emas
50
Eden
51
Kemarahan Edward
52
Alona
53
Apa yang harus aku lakukan?
54
Alona
55
Hamil
56
Berpisah
57
Kwetiau Goreng
58
Ulang Tahun
59
Perbedaan Alona dan Alena
60
Nasihat
61
Mommy Maya dan Alona
62
Alona dan Edward
63
Alona Gagal Kabur
64
Cambuk
65
Tidak Sadarkan Diri
66
Dokter Anton
67
Cemburu
68
Alona dan Neneknya Edward
69
Karma
70
Kabur
71
Alona Dan Edward
72
Alona dan Edward
73
Aku harus kabur dari sini
74
Alona dan Alena
75
Delisa VS Alena
76
Kemarahan Delon dan Edward.
77
Edward dan Alena
78
Edward dan Alena
79
Nasi Goreng Seafood
80
Kamu Bukan Alona
81
Alena Dan Edward
82
Curiga
83
Kesempatan
84
Terungkap Kebenaran
85
Arumi dan Aruma
86
Terungkap Kebenaran
87
Di Hukum Dengan Berat
88
Apa Ini?
89
Hamil
90
Tidak Sadarkan Diri
91
Soraya VS Delisa
92
Hukum Karma
93
Menyesal
94
Masa Lalu Delisa
95
Ada Apa Eden?
96
Eden Delia Alexander
97
Mau Kemana?
98
Hukuman
99
Cambuk
100
Delisa dan Delon
101
Delon dan Delisa
102
Pertama Kali
103
Katarina dan Alona
104
Katarina dan Alona 2
105
Alona dan Edward
106
Bercerai
107
Bercerai 2
108
Satu Tahun Kemudian
109
Tiga Bayi Tampan
110
Edward Telepon
111
Suara bayi menangis
112
Edwind
113
Mau Kemana Edward?
114
Tinggal Sementara
115
Ada apa Edward
116
Edwind, Edmund dan Adara
117
Edwind, Edmund dan Adara 2
118
Menjual Semua Properti
119
Pernikahan Eden
120
Derita Eden
121
Derita Eden 2
122
Derita Eden 3
123
Ancam
124
Eden dan Agung
125
Aku Di mana?
126
Draft
127
Dua Bulan Kemudian
128
Hukuman
129
Eden Hamil
130
Mimpi
131
Mengurus Surat Perceraian
132
Agung
133
Alona dan Edward
134
Dua Belas Tahun
135
Edwind, Edmund, Adara
136
Trauma
137
Duduklah
138
Alona dan Edward
139
Alona dan Edward 2
140
Tamat
141
Novel Cinta Sejati Mafia Dan Dewi Arumi
142
Novel Ranjang Panas Sang CEO 5
143
Novel : Gairah Cinta Sang Mafia
144
1. Surat Perceraian
145
2. Sudah Mendingan
146
3. Maafkan Eden
147
Tapi apa Edward?
148
Paman Somse
149
Joana
150
Dua Puluh Tahun
151
Alexander
152
Bukan Seperti Itu
153
Rekaman CCTV
154
Tinggal Bersama Orang Tua Delon
155
Nyebelin
156
Kakak Berjanji
157
Draft
158
Cinta
159
Mencari Masalah
160
Joana
161
Janji Joana
162
Bagaimana dengan Joana?
163
Pelabuhan Terakhir
164
Makan Banyak
165
Sangat Bahagia
166
Apartemen
167
Delon dan Joana
168
Delon dan Joana
169
Daddy Nathan, Mommy Maya dan Delon
170
Mommy Baru
171
Delon dan Joana
172
Kamu yakin?
173
Bekerja
174
Rasakan kamu Delon
175
Keluarga Besar Alexander
176
Apa Maksudmu?
177
Bukan anak kandung Daddy
178
Bantuan Datang
179
Menguasai Berbagai Ilmu Bela Diri.
180
Dokter Jessica dan Jimmy
181
Memalingkan Wajah
182
Kesedihan Joana
183
Delon dan Joana
184
Memberikan Hukuman
185
Pindah Kamar
186
Rahasia
187
Dua Mobil Hitam
188
Tunggu
189
Apakah itu Kak Delon?
190
Kak Delon Jahat
191
Kangen
192
Bambu Kuning
193
Berhenti!
194
Ada Apa Delon?
195
Delisa Meninggal Dunia
196
Mereka sangat Tersiksa
197
Cara Lain
198
Enam Dewi
199
Maafkan Tante
200
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!