"Alex," panggil Alona dengan nada terkejut.
"Kok tumben panggil Alex biasanya memanggilku dengan sebutan honey?" tanya Alex sambil berjalan ke Alona kemudian ke dua tangannya ingin menggenggam tangan Alona.
"Jangan sentuh calon istriku!!!" bentak Edward sambil menepis tangan Alex.
Entah kenapa Edward sangat kesal dengan kedatangan seorang pria yang bernama Alex dan memanggil Alona dengan panggilan sayang terlebih pria tersebut ingin menyentuh tangan Alona membuat Edward memeluk pinggang Alona dengan posesif sambil menepis tangan Alex.
Alona yang tiba - tiba di peluk oleh Edward sangat terkejut, dirinya ingin menyingkirkan tangan Edward namun mendapatkan tatapan tajam oleh Edward membuat Alona diam dan menundukkan kepalanya karena dirinya merasa bersalah dengan kekasihnya.
"Apakah benar begitu sayang?" tanya Alex yang tidak percaya dengan apa yang di dengar dan juga apa yang dilihatnya tanpa memperdulikan keberadaan Edward dan keluarga Edward yang sedang menatapnya.
"Maaf," ucap Alona dengan lirih sambil menatap Alex dengan sendu.
"Apa salahku Alona? Kenapa kamu tega mengkhianati ku?" tanya Alex dengan wajah penuh kecewa.
"Salahmu adalah aku lebih kaya dari pada kamu," jawab Edward dengan nada dingin dan wajah datar.
"Benar begitu Alona?" tanya Alex tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
Alona yang ingin menjawab namun pinggangnya yang di peluk oleh Edward di cengkram agak kuat membuat Alona menganggukkan kepalanya membuat Alex menatap Alona dengan wajah sangat kecewa hal itu membuat Alona tidak berani menatap wajah Alex.
"Ternyata semua wanita itu sama, kamu selalu menolak apa yang aku berikan dengan alasan aku bukan wanita di luaran sana yang suka membeli barang - barang mewah ataupun suka menghamburkan uang tapi ternyata kamu sama saja," ucap Alex sambil tersenyum pahit.
"Aku menyukaimu karena kamu bukan wanita seperti itu tapi ternyata perkiraan ku selama ini salah. Sungguh aku sangat kecewa sama kamu .... dasar wanita munafik," sambung Alex dengan wajah sinis dengan men jeda kalimatnya kemudian melangkahkan ke dua kakinya meninggalkan tempat tersebut.
"Maafkan aku," ucap Alona dengan lirih.
("Maaf, jika seandainya honey tahu aku terpaksa mau menerima lamaran pria ini karena ulah adik kembarku yang menabrak neneknya," ucap Alona dalam hati dan tidak berapa lama air matanya keluar).
Bruk
Grep
Edward yang melihat Alex sudah pergi meninggalkan tempat tersebut langsung mendorong tubuh Alona membuat Alona nyaris terjatuh jika saja Sela dan Seli tidak menahan tubuh Alona.
"Edward," panggil Sela dan Seli serempak sambil matanya menatap tajam ke arah Edward.
"Jangan menatap tajam putraku," ucap Delisa dengan nada kesal karena dirinya tidak terima putra kesayangannya di tatap seperti itu.
"Ada apa ini?" tanya mommy Maya tiba - tiba datang bersama suaminya siapa lagi kalau bukan daddy Nathan.
"Mommy, daddy," panggil mereka serempak.
Mereka langsung mencium punggung tangan mommy Maya dan daddy Nathan secara bergantian kemudian mommy Maya dan daddy Nathan tidak melihat Lemos dan keluarganya membuat ke dua orang tuanya menatap ke arah mereka.
"Lemos dan keluarganya kemana?" tanya daddy Nathan.
"Kak Soraya lagi tidak badan dad," jawab Jimmy.
"Aku juga tidak enak badan dan maaf kami mau pamit pulang," ucap Sela berbohong untuk pertama kalinya.
"Aku juga mau pamit pulang dan tidak enak badan," sambung Seli ikut berbohong untuk pertama kalinya juga.
"Kan kita ada di rumah sakit, kenapa kalian tidak cek ke dokter?" tanya mommy Maya dengan nada curiga karena melihat ke dua wajah putrinya tidak pucat melainkan menahan amarahnya.
"Apakah kalian sakit?" tanya daddy Nathan bersamaan sambil mengarahkan ke dua tangannya ke arah kening Sela dan Seli.
"Di bawa tidur langsung enakkan kok dad, mom," jawab Sela yang masih berbohong.
"Benar kata kak Sela di bawa tidur langsung enak," sambung Seli yang juga masih berbohong.
"Benar kata mommy, mumpung ada di rumah sakit lebih baik kalian cek di rumah sakit," sambung daddy Nathan yang tidak memperdulikan ucapan ke dua putrinya karena dirinya sangat kuatir jika anak - anaknya sakit.
"Tidak usah dad," jawab Sela dan Seli sambil mencium punggung tangan ke dua orang tuanya secara bergantian.
"Maaf dad, mom, Axel juga pulang menemani Sela," pamit Presdir Albert sambil mencium punggung tangan ke dua mertuanya secara bergantian.
"Aku juga pamit mom, dad," sambung Presdir Albert sambil mencium punggung tangan ke dua mertuanya secara bergantian.
"Ok, hati - hati jaga istri kalian," ucap daddy Nathan.
"Sela dan Seli temani mommy ke kantin bisa tidak?" tanya mommy Maya penuh harap.
"Boleh mom," jawab Sela dan Seli serempak.
"Terima kasih," jawab mommy Maya.
"Daddy, mommy pergi dulu ke kantin," pamit mommy Maya sambil mengusap bahu suaminya sebagai tanda kalau dirinya ingin bicara penting dengan ke dua putrinya.
"Ok," jawab daddy Nathan singkat dan mengerti usapan bahu oleh istrinya.
"Daddy mau nitip?" tanya mommy Maya.
"Daddy minta dibelikan kopi hitam," pinta daddy Nathan.
"Ok," jawab mommy Maya singkat.
Mommy Maya, Sela bersama suami dan putranya serta Seli bersama suami dan putranya berjalan ke arah kantin hingga sampai di kantin mommy Maya memesan susu coklat hangat tiga untuk dirinya dan untuk Sela serta Seli.
"Axel, Albert, Axelo dan Ardian kalian pesan apa?" tanya mommy Maya.
"Kopi hitam," jawab mereka serempak.
Mommy Maya menulis pesanan ke dua menantunya dan ke dua cucunya kemudian diberikan ke pelayan kantin kemudian mommy Maya menatap ke arah Sela dan Seli membuat Sela dan Seli serempak menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Ceritakan sama mommy sebenarnya ada apa?" tanya mommy Maya tanpa basa basi.
"Tidak ada apa - apa mom," jawab Sela dan Seli serempak.
"Jangan suka membohongi mommy karena mommy tidak suka dibohongi," ucap mommy Maya dengan nada tegas.
Sela dan Seli saling menatap kemudian menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa kesal.
Sela dan Seli menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutupi secara bergantian sedangkan mommy Maya hanya diam mendengarkan ucapan Sela sambil sekali - kali memijat keningnya sedangkan para pria hanya diam mendengarkan istri atau mommy mereka bercerita.
"Itulah yang terjadi mom," ucap Sela mengakhiri ceritanya.
"Karena itulah kami pulang mom," sambung Seli
"Berarti Lemos dan Soraya pulang karena masalah ini juga sama seperti kalian?" tanya mommy Maya.
"Iya mom," jawab Sela dan Seli serempak.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sekedar informasi nama anak - anak daddy Nathan dengan mommy Maya bersama nama pasangannya berserta anak - anak mereka adalah sebagai berikut :
Delon menikah dengan Delisa dan mempunyai sepasang anak kembar bernama Edward dan Eden.
Jimmy menikah dengan Jessica dan mempunyai sepasang anak kembar bernama Jordan dan Julia.
Lemos menikah dengan Soraya dan mempunyai sepasang anak kembar bernama Leo dan Leona.
Sela menikah dengan Presdir Axel dan mempunyai sepasang anak kembar bernama Axelo dan Axela.
Seli menikah dengan Presdir Albert dan mempunyai sepasang anak kembar bernama Ardian dan Ardera.
Cerita tentang daddy Nathan dan mommy Maya bisa di baca di novel ku dengan judul : Ranjang Sang Mafia.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kalian harap memakluminya karena Ibu yang disayanginya sekarang dalam penanganan dokter jadi tidak bisa mengontrol emosinya terhadap gadis itu," ucap mommy Maya.
"Kami mengerti mom tapi kan tidak juga memperlakukan gadis itu dengan tidak baik terlebih gadis itu tidak bersalah," ucap Sela.
"Dari mana kamu tahu dia tidak bersalah?" tanya mommy Maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
epifania rendo
anak kembar
2023-12-06
1
Henny Purwaningsih
kok aku jd pusing semua punya anak kembar ...
2023-06-14
0
Renireni Reni
greget banget aq
2023-05-25
0