"Mommy," panggil Alena dengan wajah terkejut
Tanpa menjawab Ibu nya Alona dan Alena menarik tangan putrinya untuk masuk ke dalam kemudian menutupnya dengan rapat dan menguncinya.
Ibu nya Alona dan Alena duduk di sisi ranjang begitu pula dengan Alena duduk di samping mommynya sambil berpikir mencari jawaban jika mommynya menanyai dirinya.
"Mommy sudah mendengar semua yang kamu katakan, apakah itu benar?" tanya ibunya sambil menatap wajah putrinya yang sangat disayanginya dari pada putri pertama.
Hening
"Alena, mommy selama ini sangat menyayangimu bahkan apa yang kamu minta mommy selalu menuruti permintaanmu dari pada permintaan Alona kakakmu tapi kenapa kamu sangat tega menyakiti kakakmu?" tanya Ibu nya dengan wajah sangat kecewa.
Alona dan Alena ke duanya adalah putri kandungnya dan sama - sama di sayang namun mommynya lebih sayang ke Alena itu disebabkan ketika lahir fisik Alena lemah dari pada Alona.
xxxxxxx Flash Back On xxxxxxx
Sembilan Belas Tahun Yang Lalu tepatnya ketika umur Alona dan Alena satu tahun ke dua orang tuanya merayakan pesta ulang tahun untuk ke dua putri kembarnya dengan meriah.
Namun ketika malam harinya ke dua putri kembarnya menangis dengan serempak namun tiba - tiba tubuh Alena kejang - kejang membuat ibunya panik dan langsung menggendongnya sambil membangunkan suaminya untuk pergi ke rumah sakit.
"Daddy, bangun putri kita Alena kejang - kejang," ucap istrinya sambil menggoyangkan tubuh suaminya dengan agak kasar karena tidurnya seperti kerbau.
Istrinya sangat tahu akan sifat suaminya walaupun di panggil dengan mengunakan pengeras suara sekalipun suaminya tidak akan bangun karena itulah ketika ke dua anak mereka menangis dengan kencang suaminya masih tidur dengan pulas nya tanpa merasa terganggu sedikitpun membuat istrinya membangunkan dengan cara agak kasar.
"Kebakaran ... Kebakaran ... Kebakaran .... !!!" teriak suaminya sambil duduk dan bersandar di kepala ranjang.
Bugh
"Daddy kita pergi ke rumah sakit putri kita Alena kejang - kejang," ucap istrinya sambil memukul tubuh suaminya dengan keras agar segera sadar karena dibangunkan secara mendadak.
"Apa?? Ayo kita pergi tapi Alona bagaimana?" tanya suaminya yang tidak marah istrinya memukul dirinya.
"Alona sama kepala pelayan saja yang penting kita pergi ke dokter sekarang," ucap istrinya sambil melangkahkan ke dua kakinya tanpa memperdulikan tangisan Alona.
Suaminya yang tidak tega mendengar tangisan Alona mengendong Alona kemudian menyusul istrinya keluar dari kamarnya.
Suaminya menuruni anak tangga satu demi satu menuju ke lantai satu dan melihat kepala pelayan sedang menunggu di bawah tangga.
"Tolong titip putriku dan berikan dot sepertinya haus," ucap Ayahnya Alona dan Alena sambil memberikan bayi mungil yang masih menangis sesenggukan karena sudah lama menangis.
"Baik tuan," jawab kepala pelayan patuh sambil menggendong Alona dan mengusap punggung Alona dengan pelan agar berhenti menangis.
"Ayah cepat kita pergi, Alona sudah ada yang mengurus!!!" teriak istrinya sambil berjalan keluar dari pintu utama.
"Iya," jawab suaminya singkat.
"Titip putriku dan jika kamu mengantuk tidurlah bersama putriku besok pagi aku ambil," ucap Ayahnya Alona dan Alena.
"Baik tuan," jawab kepala pelayan itu lagi.
"Daddy!!!" teriak istrinya kembali.
"Iya!!!" teriak suaminya.
Ayahnya Alona dan Alena langsung melangkahkan ke dua kakinya dengan cepat menyusul istrinya sedangkan kepala pelayan hanya menatap kepergiannya sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Sabar ya nona, semoga jika nona besar nanti dipertemukan dengan pria yang sangat sayang dengan nona," ucap kepala pelayan sambil mengusap punggung Alona dengan lembut agar tidur dengan pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
epifania rendo
sudah pilih kasih dari kecil
2023-12-06
0
Renireni Reni
pembelajaran buat orang tua agar gk pilih kasih
2023-05-25
0
Bernadeth Meilan
jgn pilih kasih
2023-01-19
0