Tiga Syarat

"Cepat sembuh dan jangan sering masuk ke rumah sakit," ucap Edward tanpa menyadari kalau perkataannya menyakiti perasaannya.

"Maaf, setelah aku sembuh aku akan mencari pekerjaan dan mengganti semua biaya rumah sakit yang tuan Edward keluarkan," ucap Alona.

"Kamu tidak perlu berkerja di luar cukup menjadi pelayan di mansion ku," ucap Edward.

"Maaf lebih baik aku berkerja di luar?" jawab Alona.

"Berkerja sebagai wanita panggilan?" tanya Edward tanpa punya perasaan sambil menatap sinis ke arah Alona.

Bruk

Alona yang sangat kesal dengan ucapan Edward menarik selang infus sambil turun dari ranjang namun tubuh Alona masih lemah membuat Alona terjatuh tapi Alona berusaha bangun dan berjalan ke arah pintu perawatan.

"Mau kemana?" tanya Edward dengan nada dingin.

Edward sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Alona begitu pula dengan Jordan dan Leo tapi berusaha bersikap biasa dan tidak memperdulikan Alona terjatuh

Namun entah kenapa hati kecil Edward sangat sakit ketika Alona terjatuh dan ingin menolongnya tapi rasa dendam karena Alona tega menabrak nenek kesayangannya di tambah dengan teganya di tinggal di jalan raya membuat Edward me ma ti kan perasaannya.

"Keluar dari rumah sakit supaya hutangku tidak terlalu banyak," jawab Alona sambil membuka pintu dan menahan rasa sakit pada punggungnya.

"Apakah kamu ingin membuatku malu?" tanya Edward.

"Tinggal katakan saja aku wanita mu rah han dan tidak pantas untuk di tolong," jawab Alona sambil menutup pintu ruang perawatan.

Alona berjalan ke arah lobby sambil menahan rasa pusing karena hari ini perutnya belum di isi namun baru beberapa langkah dua perawat menghalangi Alona membuat Alona menghentikan langkahnya.

"Aku ingin pergi, jangan halangi aku," pinta Alona.

"Maaf nona, nona tidak bisa meninggalkan rumah sakit ini," ucap salah satu perawat.

"Kenapa tidak bisa?" tanya Alona sambil memegangi kepalanya.

Tiba - tiba pandangan matanya mulai mengabur dan melihat bayangan samar - samar Edward yang sedang berjalan menuju ke arahnya dengan tatapan ingin mem bu nuhnya begitu pula dengan Jordan dan Leo.

"Karena tuan E ..." ucapan perawat itu terpotong bersamaan tubuh Alona seperti tidak bertulang dan langsung ambruk.

Bruk

Grep

Edward yang melihat tubuh Alona ambruk langsung menangkap tubuh Alona dan menggendongnya ala bridal style kemudian membawanya ke arah kamar perawatan dengan di ikuti oleh Jordan dan Leo.

"Panggilkan dokter," perintah Edward.

"Baik tuan Edward," jawab ke dua perawat tersebut dengan serempak.

"Merepotkan," ucap Edward dengan nada kesal sambil membaringkan tubuh Alona di ranjang.

"Kalau merepotkan kenapa kakak masih menolongnya?" tanya Jordan.

"Betul kata kak Jordan lebih baik biarkan saja dia pergi dan jangan nikahi gadis itu," sambung Leo.

"Jika dibiarkan pergi terlalu enak buat dirinya karena dia harus bertanggung jawab menabrak nenek kesayanganku," jawab Edward

"Terserah kakak saja yang penting aku sudah kasih tahu," ucap Jordan.

"Aku juga sama," sambung Leo.

"Terima kasih atas sarannya tapi aku ingin membalaskan dendam ku," ucap Edward.

Selesai Edward berbicara bersamaan pintu ruang perawatan terbuka dan ke tiga pemuda tampan tahu siapa yang datang. Dokter dan perawat berjalan ke arah Alona dan mulai memeriksa.

Setelah hampir setengah jam akhirnya dokter itupun selesai mengecek Alona begitu pula dengan perawat yang kembali memasang infus di pergelangan tangan Alona.

"Maaf tuan - tuan, kami ingin mengecek pasien lainnya," ucap dokter tersebut.

Ke tiga pemuda tampan tersebut hanya menganggukkan kepalanya kemudian dokter dan perawat itupun pergi meninggalkan ruang perawatan hingga ponsel milik Jordan dan Leo berdering.

Jordan dan Leo meminta ijin keluar untuk menerima telepon dan meninggalkan Edward dan Alona berdua.

Sepeninggal Jordan dan Leo yang keluar dari ruang perawatan Edward duduk di kursi sambil menatap wajah cantik Alona.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Mommy ... Daddy ... Hiks ... Hiks ... Hiks ...." ucap Alona sambil terisak memanggil ke dua orang tuanya.

"Mommy ... Daddy ... Hiks ... Hiks ... Alona lelah Dad ... Mom .. Alona ingin tidur dan tidak bangun lagi ... Hiks ... Hiks ... Nenek ... Jangan tinggalkan Alona Nek? Alona ingin ikut nenek," sambung Alona sambil masih terisak.

("Kenapa hatiku sangat sakit mendengar ucapan dan isak kan Alona seperti orang yang tidak semangat hidup?" tanya Edward dalam hati sambil menghapus air mata Alona).

("Alona, siapa kamu sebenarnya? Jujur aku tidak percaya kalau kamu wanita seperti yang mereka katakan dan tega meninggalkan nenekku di jalan raya setelah kamu menabrak nenekku tapi semua bukti mengarah padamu di tambah ke dua pria itu wajahnya tidak bohong kalau mereka mengenalmu dengan baik dan pernah tidur bersama. Sungguh jika mengingat itu aku sangat jijik dan ingin menyiksamu karena aku sangat membenci wanita seperti itu di tambah kamu tega menabrak dan meninggalkan nenekku membuatku sangat dendam padamu," sambung Edward dalam hati).

Perlahan Alona membuka matanya dan menatap wajah tampan Edward dengan sendu membuat Edward memalingkan wajahnya ke arah samping.

Alona hanya diam dan tidak mengeluarkan suara sedikitpun ketika Edward memalingkan wajahnya. Tiba - tiba ponsel Edward berdering membuat Edward mengambil ponselnya yang di simpannya di saku jasnya dan melihat siapa yang menghubungi dirinya.

"Mommy," ucap Edward sambil menggeser tombol berwarna hijau kemudian ditempelkan ke telinganya.

("Hallo mom," panggil Edward).

("Edward, mommy dengar kamu di serang?" tanya Mommy Delisa)

("Iya mom," jawab Edward).

("Kamu baik - baik saja kan?" tanya Mommy Delisa dengan nada kuatir).

("Baik - baik mom," jawab Edward).

("Syukurlah mommy merasa tenang, sekarang kamu di mana?" tanya Mommy Delisa).

("Di rumah sakit mom," jawab Edward).

("Lho katanya baik - baik saja tapi kenapa di rumah sakit?" tanya Mommy Delisa dengan nada bingung).

("Alona terkena tembakan mom," jawab Edward).

("Buat apa di bawa ke rumah sakit? Keluarga kita kan ada dokter tinggal di obati saja tanpa perlu di bawa ke rumah sakit," ucap Mommy Delisa dengan nada kesal).

("Maaf mom," jawab Edward).

("Sudah bawa pulang saja, biar dia merasakan sakit karena dia telah membuat nenekmu terbaring koma sampai sekarang," ucap Mommy Delisa).

("Tapi mom ..." ucapan Edward terpotong oleh Mommy Delisa).

("Tidak ada penolakan bawa pulang sekarang!!" perintah Mommy Delisa).

("Baik mom," jawab Edward patuh).

("Kalian berdua sudah membeli cincin pernikahan buat acara besok?" tanya Mommy Delisa).

("Belum mom," jawab Edward).

("Sudahlah biar mommy yang membelinya, kalian pulang saja ke mansion," ucap Mommy Delisa).

("Baik mom," jawab Edward patuh).

Tut                 Tut                       Tut

Sambungan komunikasi langsung terputus kemudian Edward menyimpan kembali ponselnya di saku jasnya kemudian menatap Alona dengan sinis.

"Kamu pasti sudah dengar kalau kamu di suruh pulang sekarang," ucap Edward dengan tatapan sulit terbaca.

"Aku dengar," jawab Alona sambil berusaha bangun.

"Syukurlah kamu ternyata tahu diri juga," ucap Edward yang selalu melawan kata hatinya.

"Tentu saja aku tahu diri," jawab Alona sambil berusaha menahan luka yang teramat dalam dengan perkataan Edward.

"Aku tahu pasti dalam hatimu sangat menyesal karena menjadikan tubuhmu sebagai tameng ku," ucap Edward.

"Tidak ada penyesalan dalam hatiku, anggap saja menebus rasa bersalah a ... aku yang menabrak neneknya tuan," jawab Alona hampir keceplosan menyebut kata adik.

"Baguslah mempunyai rasa bersalah telah menabrak nenekku," jawab Edward.

Alona hanya diam mendengarkan kata - kata Edward yang tajam dan melukai perasaan nya.

"Sebelum kita menikah kita buat surat perjanjian pernikahan dan kamu harus setuju dengan semua syarat ku," ucap Edward.

"Silahkan dan aku akan penuhi semua syarat tuan tapi tuan juga harus menyetujui tiga syarat ku," ucap Alona.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

sakit hati sekali dengan kata2nya ed

2023-12-06

1

Renireni Reni

Renireni Reni

kok sedih aq

2023-05-25

0

Bernadeth Meilan

Bernadeth Meilan

syaratnya apa nih

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Alona dan Alena
2 Alena
3 Alona dan Alena
4 Flash Back
5 Alona
6 Soraya dan Delisa
7 Delon
8 Pernikahan
9 Satu Hal
10 Mobil Hitam
11 Alona dan Edward
12 Alona dan Edward
13 Tiga Syarat
14 Apa Ke Tiga Syaratmu?
15 Ciuman Pertama
16 Dokter Kasandra dan Alona
17 Dokter Kasandra dan Alona 2
18 Mommy Maya dan Dokter Kasandra
19 Daddy Nathan dan Mommy Maya.
20 Alona dan Edward
21 Edward dan Alona
22 Nasehat Mommy Maya dan Daddy Nathan
23 Pernikahan Edward dan Alona
24 Alona
25 Alona dan Edward
26 Ada apa?
27 Alona
28 Maafkan Aku Alona
29 Alona
30 Kamu siapa
31 Alona
32 Pas Sekali
33 Apa yang aku lakukan?
34 Draft
35 Makan Bersama
36 Draft
37 Jatuh Cinta
38 Maaf
39 Pakaian Alona
40 Edward dan Alona
41 Edward dan Alona
42 Alona
43 Kamera CCTV
44 Satu Permintaan
45 Boleh ya?
46 Kenapa Di Jual?
47 Tepuk
48 Memangnya kenapa Nyonya?
49 Gelang dan Cincin Emas
50 Eden
51 Kemarahan Edward
52 Alona
53 Apa yang harus aku lakukan?
54 Alona
55 Hamil
56 Berpisah
57 Kwetiau Goreng
58 Ulang Tahun
59 Perbedaan Alona dan Alena
60 Nasihat
61 Mommy Maya dan Alona
62 Alona dan Edward
63 Alona Gagal Kabur
64 Cambuk
65 Tidak Sadarkan Diri
66 Dokter Anton
67 Cemburu
68 Alona dan Neneknya Edward
69 Karma
70 Kabur
71 Alona Dan Edward
72 Alona dan Edward
73 Aku harus kabur dari sini
74 Alona dan Alena
75 Delisa VS Alena
76 Kemarahan Delon dan Edward.
77 Edward dan Alena
78 Edward dan Alena
79 Nasi Goreng Seafood
80 Kamu Bukan Alona
81 Alena Dan Edward
82 Curiga
83 Kesempatan
84 Terungkap Kebenaran
85 Arumi dan Aruma
86 Terungkap Kebenaran
87 Di Hukum Dengan Berat
88 Apa Ini?
89 Hamil
90 Tidak Sadarkan Diri
91 Soraya VS Delisa
92 Hukum Karma
93 Menyesal
94 Masa Lalu Delisa
95 Ada Apa Eden?
96 Eden Delia Alexander
97 Mau Kemana?
98 Hukuman
99 Cambuk
100 Delisa dan Delon
101 Delon dan Delisa
102 Pertama Kali
103 Katarina dan Alona
104 Katarina dan Alona 2
105 Alona dan Edward
106 Bercerai
107 Bercerai 2
108 Satu Tahun Kemudian
109 Tiga Bayi Tampan
110 Edward Telepon
111 Suara bayi menangis
112 Edwind
113 Mau Kemana Edward?
114 Tinggal Sementara
115 Ada apa Edward
116 Edwind, Edmund dan Adara
117 Edwind, Edmund dan Adara 2
118 Menjual Semua Properti
119 Pernikahan Eden
120 Derita Eden
121 Derita Eden 2
122 Derita Eden 3
123 Ancam
124 Eden dan Agung
125 Aku Di mana?
126 Draft
127 Dua Bulan Kemudian
128 Hukuman
129 Eden Hamil
130 Mimpi
131 Mengurus Surat Perceraian
132 Agung
133 Alona dan Edward
134 Dua Belas Tahun
135 Edwind, Edmund, Adara
136 Trauma
137 Duduklah
138 Alona dan Edward
139 Alona dan Edward 2
140 Tamat
141 Novel Cinta Sejati Mafia Dan Dewi Arumi
142 Novel Ranjang Panas Sang CEO 5
143 Novel : Gairah Cinta Sang Mafia
144 1. Surat Perceraian
145 2. Sudah Mendingan
146 3. Maafkan Eden
147 Tapi apa Edward?
148 Paman Somse
149 Joana
150 Dua Puluh Tahun
151 Alexander
152 Bukan Seperti Itu
153 Rekaman CCTV
154 Tinggal Bersama Orang Tua Delon
155 Nyebelin
156 Kakak Berjanji
157 Draft
158 Cinta
159 Mencari Masalah
160 Joana
161 Janji Joana
162 Bagaimana dengan Joana?
163 Pelabuhan Terakhir
164 Makan Banyak
165 Sangat Bahagia
166 Apartemen
167 Delon dan Joana
168 Delon dan Joana
169 Daddy Nathan, Mommy Maya dan Delon
170 Mommy Baru
171 Delon dan Joana
172 Kamu yakin?
173 Bekerja
174 Rasakan kamu Delon
175 Keluarga Besar Alexander
176 Apa Maksudmu?
177 Bukan anak kandung Daddy
178 Bantuan Datang
179 Menguasai Berbagai Ilmu Bela Diri.
180 Dokter Jessica dan Jimmy
181 Memalingkan Wajah
182 Kesedihan Joana
183 Delon dan Joana
184 Memberikan Hukuman
185 Pindah Kamar
186 Rahasia
187 Dua Mobil Hitam
188 Tunggu
189 Apakah itu Kak Delon?
190 Kak Delon Jahat
191 Kangen
192 Bambu Kuning
193 Berhenti!
194 Ada Apa Delon?
195 Delisa Meninggal Dunia
196 Mereka sangat Tersiksa
197 Cara Lain
198 Enam Dewi
199 Maafkan Tante
200 Tamat
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Alona dan Alena
2
Alena
3
Alona dan Alena
4
Flash Back
5
Alona
6
Soraya dan Delisa
7
Delon
8
Pernikahan
9
Satu Hal
10
Mobil Hitam
11
Alona dan Edward
12
Alona dan Edward
13
Tiga Syarat
14
Apa Ke Tiga Syaratmu?
15
Ciuman Pertama
16
Dokter Kasandra dan Alona
17
Dokter Kasandra dan Alona 2
18
Mommy Maya dan Dokter Kasandra
19
Daddy Nathan dan Mommy Maya.
20
Alona dan Edward
21
Edward dan Alona
22
Nasehat Mommy Maya dan Daddy Nathan
23
Pernikahan Edward dan Alona
24
Alona
25
Alona dan Edward
26
Ada apa?
27
Alona
28
Maafkan Aku Alona
29
Alona
30
Kamu siapa
31
Alona
32
Pas Sekali
33
Apa yang aku lakukan?
34
Draft
35
Makan Bersama
36
Draft
37
Jatuh Cinta
38
Maaf
39
Pakaian Alona
40
Edward dan Alona
41
Edward dan Alona
42
Alona
43
Kamera CCTV
44
Satu Permintaan
45
Boleh ya?
46
Kenapa Di Jual?
47
Tepuk
48
Memangnya kenapa Nyonya?
49
Gelang dan Cincin Emas
50
Eden
51
Kemarahan Edward
52
Alona
53
Apa yang harus aku lakukan?
54
Alona
55
Hamil
56
Berpisah
57
Kwetiau Goreng
58
Ulang Tahun
59
Perbedaan Alona dan Alena
60
Nasihat
61
Mommy Maya dan Alona
62
Alona dan Edward
63
Alona Gagal Kabur
64
Cambuk
65
Tidak Sadarkan Diri
66
Dokter Anton
67
Cemburu
68
Alona dan Neneknya Edward
69
Karma
70
Kabur
71
Alona Dan Edward
72
Alona dan Edward
73
Aku harus kabur dari sini
74
Alona dan Alena
75
Delisa VS Alena
76
Kemarahan Delon dan Edward.
77
Edward dan Alena
78
Edward dan Alena
79
Nasi Goreng Seafood
80
Kamu Bukan Alona
81
Alena Dan Edward
82
Curiga
83
Kesempatan
84
Terungkap Kebenaran
85
Arumi dan Aruma
86
Terungkap Kebenaran
87
Di Hukum Dengan Berat
88
Apa Ini?
89
Hamil
90
Tidak Sadarkan Diri
91
Soraya VS Delisa
92
Hukum Karma
93
Menyesal
94
Masa Lalu Delisa
95
Ada Apa Eden?
96
Eden Delia Alexander
97
Mau Kemana?
98
Hukuman
99
Cambuk
100
Delisa dan Delon
101
Delon dan Delisa
102
Pertama Kali
103
Katarina dan Alona
104
Katarina dan Alona 2
105
Alona dan Edward
106
Bercerai
107
Bercerai 2
108
Satu Tahun Kemudian
109
Tiga Bayi Tampan
110
Edward Telepon
111
Suara bayi menangis
112
Edwind
113
Mau Kemana Edward?
114
Tinggal Sementara
115
Ada apa Edward
116
Edwind, Edmund dan Adara
117
Edwind, Edmund dan Adara 2
118
Menjual Semua Properti
119
Pernikahan Eden
120
Derita Eden
121
Derita Eden 2
122
Derita Eden 3
123
Ancam
124
Eden dan Agung
125
Aku Di mana?
126
Draft
127
Dua Bulan Kemudian
128
Hukuman
129
Eden Hamil
130
Mimpi
131
Mengurus Surat Perceraian
132
Agung
133
Alona dan Edward
134
Dua Belas Tahun
135
Edwind, Edmund, Adara
136
Trauma
137
Duduklah
138
Alona dan Edward
139
Alona dan Edward 2
140
Tamat
141
Novel Cinta Sejati Mafia Dan Dewi Arumi
142
Novel Ranjang Panas Sang CEO 5
143
Novel : Gairah Cinta Sang Mafia
144
1. Surat Perceraian
145
2. Sudah Mendingan
146
3. Maafkan Eden
147
Tapi apa Edward?
148
Paman Somse
149
Joana
150
Dua Puluh Tahun
151
Alexander
152
Bukan Seperti Itu
153
Rekaman CCTV
154
Tinggal Bersama Orang Tua Delon
155
Nyebelin
156
Kakak Berjanji
157
Draft
158
Cinta
159
Mencari Masalah
160
Joana
161
Janji Joana
162
Bagaimana dengan Joana?
163
Pelabuhan Terakhir
164
Makan Banyak
165
Sangat Bahagia
166
Apartemen
167
Delon dan Joana
168
Delon dan Joana
169
Daddy Nathan, Mommy Maya dan Delon
170
Mommy Baru
171
Delon dan Joana
172
Kamu yakin?
173
Bekerja
174
Rasakan kamu Delon
175
Keluarga Besar Alexander
176
Apa Maksudmu?
177
Bukan anak kandung Daddy
178
Bantuan Datang
179
Menguasai Berbagai Ilmu Bela Diri.
180
Dokter Jessica dan Jimmy
181
Memalingkan Wajah
182
Kesedihan Joana
183
Delon dan Joana
184
Memberikan Hukuman
185
Pindah Kamar
186
Rahasia
187
Dua Mobil Hitam
188
Tunggu
189
Apakah itu Kak Delon?
190
Kak Delon Jahat
191
Kangen
192
Bambu Kuning
193
Berhenti!
194
Ada Apa Delon?
195
Delisa Meninggal Dunia
196
Mereka sangat Tersiksa
197
Cara Lain
198
Enam Dewi
199
Maafkan Tante
200
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!