"Tentu saja mommy tidak akan memintamu untuk mengundang rekan bisnismu, cukup anggota keluarga besar kita saja yang datang," ucap Delisa.
"Bagus, jadi besok Edward akan menikah dan mengenai cincin pernikahan biar Edward dan Alona yang membelinya karena oma pasti akan marah kalau tidak ada cincin pernikahan," ucap Edward.
"Benar katamu karena bagi keluarga besar Alexander pernikahan hanya sekali seumur hidup kecuali kamu karena sampai kapanpun mommy tidak setuju mempunyai menantu seperti dia," ucap Delisa sambil menunjuk ke arah Alona.
"Kalian pergilah, mata mommy sakit jika melihat wanita jahat itu," ucap Delisa.
"Baik mom," jawab Edward patuh.
"Jika di tanya oma dan opa, bilang saja waktu itu nenek meminta jika Edward menemukan jodohnya maka nenek ingin Edward bisa menikah dihadapannya sebab nenek pernah mengatakan hal itu di depan keluarga besar daddy, karena itulah pernikahannya dirayakan secara sederhana nanti kalau nenek sudah sadar akan dirayakan secara mewah," ucap Delisa menjelaskan.
"Baik mom," jawab Edward lagi dengan patuh.
Edward menarik tangan Alona sedangkan Alona tangannya yang di tarik hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah Edward, ketika Edward ingin memegang gagang pintu mendadak pintu di buka oleh Delon.
"Mau kemana?" tanya Delon.
"Mau beli cincin pernikahan dad," jawab Edward sambil mencium punggung tangan Delon.
"Memang kalian kapan menikah?" tanya Delon.
"Besok dad, secara sederhana," jawab Edward.
Delon hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan sedangkan Elona memberanikan diri mencium punggung tangan Delon membuat Delon dan Edward sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Elona tapi berusaha bersikap biasa saja sedangkan Delisa hanya menatapnya penuh kebencian.
"Cih ... dasar gadis mu na fik mencium punggung tangan suamiku seperti orang yang menghormati orang lebih tua tapi mommy ku yang sedang menyebrang kamu tabrak dan kamu tinggalkan di jalan," ucap Delisa.
Alona hanya diam namun matanya berkaca - kaca dan rasanya ingin berteriak untuk mengatakan kalau dirinya tidak bersalah namun lagi - lagi melihat ketakutan adik kembarnya membuat Alona mengunci mulutnya rapat - rapat.
Edward menarik tangan Elona untuk keluar dari ruangan ICU dan melihat daddy Nathan dan mommy Maya sedang menatapnya dengan tatapan bingung pasalnya Edward paling anti bersentuhan dengan seorang gadis atau pun wanita namun kini Edward menggandeng tangan seorang gadis.
"Mau kemana Edward?" tanya daddy Nathan.
"Mau pergi beli cincin pernikahan opa," jawab Edward.
"Kalian jadi menikah?" tanya mommy Maya dan daddy Nathan.
"Jadi opa, oma," jawab Edward.
"Kapan menikahnya? Kok mendadak?" tanya mommy Maya pura - pura tidak tahu masalah yang terjadi.
"Besok oma, pernikahan kami mendadak karena nenek pernah mengatakan kalau Edward sudah menemukan jodohnya maka nenek minta Edward untuk menikah dihadapan nenek dan kami melaksanakan pernikahan secara sederhana tapi nanti kalau nenek sudah sadar baru akan dirayakan dengan mewah," jawab Edward mengikuti perkataan Ibu nya yang bernama Delisa.
Delisa dan Edward tidak pernah tahu jika di saat Ibu nya atau nenek nya tersadar dari koma dan di saat itu pulalah mereka baru mengetahui akan kebenarannya dan membuat mereka sangat menyesal atas apa yang dilakukan oleh gadis malang yang bernama Alona korban dari adik tirinya dan sikap egois ibu kandungnya.
"Kalau begitu hati - hati di jalan," ucap mommy Maya.
"Terima kasih oma," jawab Edward.
Edward mengecup punggung mommy Maya dan daddy Nathan begitu pula dengan Alona kemudian mereka berjalan ke arah parkiran mobil tanpa banyak bicara sedikitpun hingga mereka sudah sampai di parkiran mobil.
"Aku bukan sopirmu, duduk depan," perintah Edward dengan nada dingin ketika Alona membuka pintu belakang mobil.
Alona dengan patuh kembali menutup pintu mobil dan berjalan ke depan kemudian membuka pintu mobil dan duduk di samping pengemudi, selama dalam perjalanan mereka saling diam tanpa ada yang bicara sedikitpun hingga mereka sampai di mall.
Alona dan Edward turun dari mobil, Edward berjalan tanpa memperdulikan keberadaan Alona membuat Alona hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan hingga datang dua pria mendekati Alona.
"Hai Al, sudah lama tidak pergi ke bar?" tanya salah satu pria sambil berjalan di samping kanan.
"Iya sudah lama," jawab temannya di samping kirinya.
"Goyangan mu mantap banget bikin aku nagih," ucap teman sebelahnya.
"Aku sudah beli obat kuat nanti habis dari bar seperti biasa kita sewa hotel bertiga," sambung temannya.
"Kamu kuat juga melayani dua pria kalau tiga pria bisa tidak?" tanya pria satunya sambil tersenyum mesum.
Alona yang sejak tadi ingin menjawab ucapan ke dua pria tersebut namun ke dua pria tersebut tidak berhenti berbicara namun ketika pria itu bertanya : Kamu kuat juga melayani dua pria kalau tiga pria bisa tidak? membuat Alona sangat marah dan bersiap memberikan bogeman mentah namun Edward terlebih dahulu membalikkan badannya dan berjalan ke arah Alana di mana samping kanan dan kiri Alona ada dua pria yang mendampinginya.
Bugh
Bugh
Bruk
Bruk
Entah kenapa Edward sangat marah dengan ucapan ke dua pria tersebut dan langsung memukulnya dengan sangat keras sedangkan ke dua pria tersebut yang mendapatkan serangan mendadak langsung ambruk hingga darah segar keluar dari mulutnya. Ke dua pria tersebut langsung berdiri dan melawan Edward.
Alona yang ingin membantunya melihat Edward bisa melawannya membatalkan niatnya untuk membantunya hingga tidak membutuhkan waktu kurang dari lima menit Edward berhasil membuatnya babak belur kemudian Edward menatap Alona dengan tatapan penuh kebencian dan sekaligus jijik secara bersamaan membuat Edward berjalan ke arah mobilnya.
"Katanya ingin membeli cincin pernikahan?" tanya Alona dengan wajah bingung.
"Awalnya iya tapi sudah tidak selera lagi," jawab Edward dengan nada dingin sambil membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil.
"Duduk di belakang, kamu wanita ko tor yang tidak pantas bersanding denganku!!!" bentak Edward ketika Alona membuka pintu depan mobil.
Alona menutup pintu mobil kembali sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk menghilangkan rasa sesak di hatinya kemudian barulah membuka pintu belakang pengemudi.
"Apakah benar yang dikatakan dua pria breng sek itu?" tanya Edward sambil mencengkram stir kemudi menahan amarahnya.
"Benar sekali, apakah tuan menyesal menikah denganku?" tanya Alona berbohong.
"Jika seandainya kamu tidak menabrak nenekku aku bisa pastikan tidak akan mau menikah denganmu," ucap Edward sambil menatap Alona dengan tatapan penuh kebencian.
"Memang apa yang tuan lakukan untukku jika kita menikah nantinya?" tanya Alona penasaran.
"Yang pasti pertama kita buat surat perjanjian kalau semua hartaku tidak akan aku berikan sepeserpun untuk dirimu, ke dua yang pasti aku tidak akan menyentuhmu karena aku sangat ji jik untuk menyentuh wanita mu ra han sepertimu dan yang ke tiga aku akan menyiksamu hingga kamu memohon ampun dan meminta untuk di bu nuh," ucap Edward sambil mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"Jika saat itu tiba aku akan minta satu hal dari tuan," ucap Alona penuh harap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karyaku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
epifania rendo
kasian bangat alona
2023-12-06
1
Renireni Reni
nysel lhoo ntar
2023-05-25
0
Bernadeth Meilan
pelacur..enak aja
2023-01-19
0