Salah Ranjang Balas Dendam Sang Mafia
"Kak Alona tolong aku," pinta adik kembarnya ketika mereka berada di apartemen milik Alona.
"Minta tolong apalagi Alena?" tanya Alona sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan karena Alona tahu adik kembarnya selalu membuat dirinya dijadikan kambing hitam karena wajah mereka sangat mirip.
"Aku tidak sengaja menabrak seorang nenek dan sebentar lagi keluarganya akan datang kesini," ucap Alena dengan wajah ketakutan.
"Lalu kamu meminta kakak untuk mengakui kalau kakak yang menabrak nenek itu," tebak Alona.
"Kakak pintar sekali jadi aku mohon sekali ini saja sama kakak menolongku," mohon Alena.
"Berapa kali kamu selalu mengatakan seperti itu dan sudah berapa kali kakak dijadikan kambing hitam atas perbuatan mu bahkan kekasih kakak juga kamu rebut," ucap Alona sambil menahan amarahnya terhadap adik kembarnya.
Bruk
"Hiks .... Hiks... Hiks ... Alena tahu kalau Alena sering menyusahkan kakak bahkan merebut kekasih kakak tapi kali ini Alena mohon agar kakak menolongku karena nenek yang aku tabrak adalah dari keluarga besar Alexander yang terkenal dengan kekejamannya," ucap Alena sambil terisak dan berlutut dihadapan kakak kembarnya.
"Aduh Alena kenapa sih sifat mu tidak pernah berubah apalagi orang yang kamu tabrak adalah keluarga yang tidak bisa disakiti karena taruhannya nyawa? Apakah kamu menginginkan kakak ma ti di tangan pria kejam itu?" tanya Alona sambil menarik adik kembarnya agar berdiri.
"Kakak kan sangat pintar jadi bisa terhindar dari hukuman ma ti," ucap Alena dengan nada santai tanpa memperdulikan keselamatan kakak kembarnya.
"Apalagi itu nenek ngapain juga pakai mendadak nyebrang jadi ke tabrak deh," sambung Alena yang merasa tidak bersalah sedikitpun.
"Sepertinya kamu tidak merasa bersalah?" tanya Alona.
"Alena bersalah kak, jadi aku mohon agar kakak mau meno..." ucapan Alena terpotong oleh suara bel pintu membuat tubuh Alena gemetaran.
"Kakak mereka pasti keluarga Alexander, kakak aku mohon tolong aku," mohon Alena sambil mengeluarkan air mata buayanya.
Alona menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil memejamkan matanya karena Alona tahu akan sifat keluarga Alexander yang terkenal dengan kekejamannya jika menyakiti salah satu anggota keluarganya kecuali para wanitanya yang selalu berusaha membujuk para suaminya masing - masing untuk tidak bertindak kejam.
"Baik kakak akan menolong mu untuk terakhir kalinya dan sekarang kamu bersembunyi lah di kamar kakak," ucap Alona akhirnya.
Grep
Cup
"Terima kasih kak, kak Alona memang kakak yang terbaik," puji Alena sambil memeluk kakak kembarnya kemudian mengecup keningnya.
Alona membalas pelukan adik kembarnya dan seperti biasa tanpa sepengetahuan Alona kalau Alena tersenyum devil sambil masih mengeluarkan air mata palsunya.
("Akhirnya aku bisa menyingkirkan kakak dan semoga kakak ma ti di tangan keluarga Alexander jadi daddy hanya menyayangiku," ucap Alena dalam hati sambil tersenyum jahat).
Setelah beberapa saat Alona dan Alena melepaskan pelukannya kemudian Alona berjalan ke arah tangga sedangkan Alena bersembunyi di kamar kakak kembarnya.
Alona menuruni anak tangga satu demi satu dengan langkah cepat karena sejak tadi suara bel tidak berhenti berbunyi hingga tidak berapa lama pintu utama di dobrak secara paksa membuat Alona diam membatu.
Lima pemuda tampan menatap Alona dengan amarah yang siap meledak membuat Alona menundukkan wajahnya tanpa berani menatapnya.
"Lebih baik kita bawa ke keluarganya sekaligus memberikan hukuman ke gadis ini," ucap pemuda pertama.
"Betul kak kita bawa saja," sambung ke empat adik sepupunya.
Dua pemuda tampan menarik paksa ke dua tangan Alona sedangkan Alona hanya pasrah akan apa yang mereka lakukan kemudian mereka membawanya ke dalam mobil dan tanpa sepengetahuan mereka sepasang mata tersenyum bahagia siapa lagi kalau bukan Alena adik kembarnya karena akhirnya dirinya berhasil menyingkirkan kakak kembarnya yang selalu menolong dirinya dan selalu dijadikan kambing hitam.
"Selamat tinggal di neraka kakak," ucap Alena sambil melambaikan tangan kanannya dan tersenyum jahat.
"Ke lima pemuda itu sangat tampan tapi sayang sekali mereka sangat kejam dan tidak punya perasaan jika salah satu anggota keluarganya dicelakai," sambung Alena.
"Sekarang aku harus pulang dengan cepat sebelum mereka datang ke mansion agar ke dua orang tuaku tidak curiga," ucap Alena sambil berjalan keluar dari kamar kakak kembarnya.
Alena keluar dari apartemen milik Alona sambil memesan ojek online, Alena dengan sangat terpaksa menggunakan jasa ojek motor agar dirinya cepat sampai di mansion dari kakak kembarnya dan ke lima pemuda tampan tersebut.
Singkat cerita Alena sudah sampai lebih dulu dari mereka dan berjalan dengan langkah cepat menuju ke arah pintu utama.
Dua orang bodyguard menundukkan kepalanya kemudian membuka pintu utama, Alena berjalan dengan angkuh tanpa memperdulikan sapaan mereka namun berbanding terbalik dengan Alona kakak kembarnya yang selalu membalas sapaan para bodyguard dan para pelayan sambil tersenyum manis.
Alena berlari dengan cepat menuju ke arah kamarnya untuk membersihkan tubuhnya hingga sepuluh menit kemudian Alena sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai.
Tidak berapa lama datang ke lima pemuda tampan berjalan ke arah ke ruang keluarga dengan ditemani kepala pelayan hingga mereka melihat sepasang suami istri yang sedang menatap ke arah lima pemuda tampan dan berlanjut menatap ke arah Alona yang masih menundukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
"Silahkan duduk," ucap mommy nya Alona dan Alena.
Ke lima pemuda tampan tersebut langsung duduk begitu pula dengan Alona yang duduk dekat ke lima pemuda tampan tersebut.
"Ke lima anggota keluarga Alexander ada apa datang berkunjung ke mansion kami? Lalu kenapa membawa putri kami Alona?" tanya daddy nya Alona dan Alena.
"Putri tuan telah menabrak nenek dari Ibuku dan kini terbaring koma di rumah sakit," jawab pemuda pertama.
"Apa?? Benar itu Alona?" tanya daddy nya Alona dan Alena tidak percaya.
"Benar dad, maafkan Alona dad, mom," jawab Alona sambil menundukkan wajahnya.
Plak
Mommy nya Alona dan Alena langsung berdiri dan berjalan ke arah Alona kemudian menamparnya namun ketika menampar untuk ke dua kalinya pemuda pertama langsung menahan tangan mommy nya Alona dan Alena sedangkan daddy nya Alona dan Alena hanya diam dan membiarkan istrinya menampar Alona membuat Alona sangat kecewa dengan ke dua orang tuanya namun berusaha disembunyikannya.
"Cukup!!!" teriak pemuda pertama sambil menahan tangan mommy nya Alona dan Alena.
"Putriku harus dihukum biar tidak membuat malu keluarga," ucap mommy nya Alona dan Alena.
"Alona kenapa kamu tidak seperti adik kembarmu yang selalu berbuat baik dan tidak pernah menyusahkan keluarga apalagi membuat malu keluarga," ucap mommy nya Alona dan Alena dengan wajah sinis.
"Maaf Mom," ucap Alona sambil menggenggam erat gaunnya.
("Seandainya mommy dan daddy tahu kalau selama ini akulah yang selalu menjadi kambing hitam sedangkan Alena selalu bersih dan polos tanpa melakukan kesalahan sedikitpun," ucap Alona dalam hati).
Tes
Tes
Tes
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Isabela Devi
adik kurang ajar
2024-06-04
1
Arin
adik biadab,semoga nanti cepat terbongkar dan alona yg di kira mau di siksa mlh bhgia amiiin
2023-10-23
0
Lina maulina
adex biadab y gini😡😡😡👊👊
2023-10-03
0