"Apa ke tiga syarat mu?" tanya Edward dengan wajah sinis dan merendahkan.
("Cih... paling permintaan pertama meminta semua hartaku, permintaan ke dua minta diperlakukan secara baik karena pasti gadis licik ini tahu kalau aku akan menyiksanya dan permintaan ke tiga tidak mengizinkanku untuk menikah lagi dan menceraikan Alona," ucap Edward dalam hati).
"Aku akan katakan jika aku sudah melihat isi surat perjanjian," ucap Alona tanpa memperdulikan tatapan sinis dan merendahkan dari Edward.
"Tanpa kamu jawab aku juga sudah bisa menebaknya," ucap Edward.
Ceklek
Ketika Alona ingin mengeluarkan suara tiba - tiba pintu terbuka membuat Alona tidak jadi mengatakannya dan melihat Jordan dan Leo masuk ke dalam ruang perawatan VVIP.
"Kak Edward, maaf aku di suruh mommy pulang," ucap Jordan.
"Aku juga, jadi kami pulang dulu ya," pamit Leo.
"Aku juga mau pulang, tolong urus semua biaya administrasi untuk kepulangan gadis itu ... oops ... salah wanita murahan itu karena dia barang bekas," ucap Edward yang lagi - lagi menentang kata hatinya.
"Kalau barang bekas, kenapa tidak di buang saja kak?" tanya Leo sambil menatap sinis ke arah Alona.
"Betul kata Leo, kenapa tidak di buang di tong sampah?" tanya Jordan sambil ikut menatap sinis ke arah Alona.
"Apa yang dikatakan tuan - tuan benar, lebih baik aku di buang di tong sampah," ucap Alona sambil tersenyum namun hatinya sangat terluka.
Alona yang tidak kuat menahan hinaan mencabut selang infus kemudian turun dari ranjang dan berjalan sambil memegang apa yang bisa di pegang entah itu ranjang, kursi dan tembok.
Entah kenapa ketika mendengar ucapan ke dua adik sepupunya hati Edward ingin marah tapi berusaha di tepisnya begitu pula ucapan Alona seakan menusuk hatinya karena terlihat jelas di matanya kalau Alona sangat terluka dengan ucapannya dan juga ucapan ke dua adik sepupunya.
Edward berjalan sambil menarik ke dua adik sepupunya tanpa memperdulikan jalan Alona yang sempoyongan hingga mendekati pintu keluar ruang perawatan Alona memegang lengan Edward.
Bruk
"Tuan Edward aku tidak ku ..." ucap Alona terputus bersamaan tubuhnya ambruk.
Grep
Sebelum terjatuh Edward memeluk Alona dan menggendongnya ala bridal style membuat ke dua adik sepupunya bingung dengan apa yang dilakukan oleh kakak sepupunya.
"Kenapa kakak menggendongnya?" tanya Jordan dan Leo dengan nada protes.
"Kalian tidak lihat Alona tidak sadarkan diri," ucap Edward dengan nada kesal.
"Sekarang apa yang kakak lakukan? Membawanya pulang atau di rawat di rumah sakit?" tanya Jordan.
"Bawa pulang," jawab Edward.
"Oh ya kak tadi kakak bilang tolong urus semua biaya administrasi untuk kepulangan wanita itu, bukankah rumah sakit ini milik keluarga besar kita?" tanya Jordan yang tiba - tiba ingat perkataan kakak sepupunya.
"Aku membohonginya dan aku minta pada kalian untuk tidak mengatakannya," ucap Edward.
"Ok," jawab Jordan dan Leo serempak walau dalam hatinya masih bingung kenapa tidak boleh mengatakannya.
Leo membuka pintu ruang perawatan kemudian Edward dan Jordan keluar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju ke luar lobby rumah sakit tanpa memperdulikan tatapan lapar para gadis dan para wanita.
"Maaf kak, aku duluan pulang ya," pamit Leo.
"Ok, hati - hati di jalan," jawab Edward.
"Kak Jordan aku duluan," pamit Leo.
"Ok, hati - hati di jalan," jawab Jordan.
"Kalau kamu ingin pulang tolong bukakan pintu samping pengemudi," pinta Edward.
"Baik kak," jawab Jordan patuh.
Jordan membuka pintu mobil kemudian Edward mendudukkan Alona setelah selesai Edward memeluk Alona untuk memasangkan seat belt bau harum tubuh Alona membuat tombak saktinya kembali menegang namun Edward berusaha menghilangkan pikiran mesumnya karena Alona tidak pantas mendapatkan dirinya yang masih orisinil.
("*Si*l kenapa pikiranku selalu mesum dekat dengan Alona ... Sadar Edward kamu masih perjaka jadi tidak pantas melakukan itu bersama Alona, wanita yang tidak punya rasa malu itu tapi jika setiap hari bertemu besar kemungkinan kami akan melakukannya," ucap Edward dalam hati*).
"Kak Edward kenapa bengong?" tanya Jordan karena sejak tadi hanya memegang seat belt tanpa memasangkannya.
"Kak Edward lagi berpikir apakah keputusanku untuk menikah dengan Alona tepat atau tidak," ucap Edward berbohong karena dirinya tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya sambil memasangkan seat beltnya.
"Kalau kak Edward ragu lebih baik tidak usah menikah," ucap Jordan.
"Lalu wanita ini di bebaskan, kakak tidak setuju karena wanita ini telah membuat nenekku koma," ucap Edward merasa keberatan sambil menatap adik sepupunya.
"Bagaimana kalau membuatnya ikut koma juga sama seperti nenekmu?" tanya Jordan memberikan usul.
"Terlalu enak buatnya, lebih baik di siksa sampai dia meminta untuk di bu nuh," ucap Edward sambil menutup pintu mobil.
Tanpa sepengetahuan Edward kalau percakapan mereka di dengar oleh Alona namun karena tubuhnya seperti tidak bertulang membuat Alona diam namun air matanya keluar dan menatap Edward dengan tatapan sendu.
("Jika wanita lain menerima siksaan dari suami dan Ibu mertuanya tapi setelah kebenaran terungkap suami dan Ibu mertuanya menyesal atas perlakuannya selama ini maka wanita itu mau memaafkannya tapi maaf aku bukan wanita seperti itu. Jika salah satu dari ke tiga permintaanku di langgar maka aku akan pergi dari kehidupan suamiku. Aku tidak akan kembali dengan keluargaku karena ke dua orang tuaku tidak memperdulikan aku di tambah lagi adik kembarku yang selama ini aku bela dan aku merelakan jadi kambing hitam tapi pengorbanan ku selama ini hanya sia - sia saja," ucap Alona dalam hati dengar air mata tidak berhenti keluar untuk menghilangkan rasa sesak di hatinya).
("Aku akan hidup sendiri di luar negri dengan identitas baru karena kebetulan teman baikku bisa memalsukan identitas orang lain dan melupakan semua kenangan pahit di kota ini," sambung Alona dalam hati).
Ceklek
Edward membuka pintu mobil membuat Alona langsung menutup matanya agar Edward tidak tahu kalau dirinya sudah sadar karena dirinya tahu jika Elona sadar bisa dipastikan Elona akan di suruh berjalan sedangkan tubuhnya seperti tidak bertulang. Edward melirik sekilas dan melihat wajah pucat Elona dengan air mata masih menempel di pipinya.
"Kenapa dia menangis? Apakah dia bermimpi buruk lagi?" tanya Edward dengan nada pelan tapi terdengar jelas di telinga Alona.
Edward mengulurkan ke dua tangannya untuk menghapus air mata Elona dengan menggunakan ke dua ibu jarinya kemudian mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke arah mansion milik orang tuanya.
Hanya membutuhkan waktu dua puluh lima menit Edward sudah sampai di mansion kemudian Edward membuka pintu mobil dan turun dari mobil lalu memutari tubuhnya ke arah samping kemudian membuka pintu mobil yang berada di samping Alona.
Edward melepaskan seat belt nya kemudian menggendong tubuh Alona ala bridal style dan dua orang bodyguard yang berjaga menyapa Edward sambil membuka pintu utama.
Edward berjalan dengan angkuh tanpa memperdulikan sapaan para bodyguard milik orang tuanya, Edward berjalan menuju tangga dan melewati ruang keluarga di mana ke dua orang tuanya sedang mengobrol.
"Kenapa kamu gendong?" tanya Delisa dengan nada ketus dan tidak suka dengan Alona karena telah menabrak Mommy nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
epifania rendo
percuma keluarga mafia masalah begitu saja tidak bisa cari tau
2023-12-06
1
Renireni Reni
gk bisa ya diselidiki kebenarannya?kan biasanya bisa apalagi keluarga kayak mereka...meskipun cctv kan cm liat mobilnya....selidiki tentang kelyarganya alona
2023-05-25
0
Shuhairi Nafsir
ceritanya yang seru tapi membosankan
2023-03-19
0