Aku Yusuf ilham Maulana, sejak usiaku 8 tahun ibuku telah meninggal, kalau orang bilang aku kekurangan kasih ibu tapi menurutku mereka salah, aku masih punya bapak yang selalu berusaha menggantikan sosok ibu untukku, aku beruntung mempunyai bapak yang begitu mengerti diriku.
Aku memang terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Tapi bapakku punya mimpi luar biasa yang harus aku capai. Keinginannya untuk menyekolahkanku sampai sarjana itu adalah mimpi luar biasa bagi bapak. Dengan sekuat tenaga aku akan mewujudkan cita-cita bapak.
Aku bukanlah laki-laki yang gila dengan gelar pendidikan tapi cita-cita bapak yang ingin aku sekolah sampai sarjanalah yang membuatku harus mewujudkan mimpinya, aku selalu belajar dengan tekun. Sampai sekarang kehidupanku dan bapak berubah menjadi lebih baik. Bapak juga selalu memberikan pelajaran moral dan agama untukku, sehingga ia berharap aku tumbuh menjadi seorang laki-laki yang bertanggung jawab dan bisa menjadi imam yang baik kelak.
Ada masalalu yang ingin sekali aku ubah, namun masalalu tak mungkin bisa berubah. Masalalu ini akan berkaitan dengan masa depanku.
Dahulu bapak pernah sekarat karna mengalami kecelakaan. Aku yang waktu itu baru berusia 12 tahun tak bisa berbuat apa-apa. Bapak dahulu penjual cilor di tempatku sekolah, sehabis sekolah aku pulang bersama bapak naik motor yang dibelakangnya ada tempat untuk membuat cilornya. Dan tiba-tiba dari arah beralawanan ada mobil yang melaju kencang dan menabrak aku dan bapak, aku terpental namun naas bapak tertabrak.
Aku hanya bisa menangis sambil meminta tolong, dan syukurnya ada seorang dermawan yang mau menolong bapak dan membawanya ke rumah sakit, bapak dan aku sangat berhutang budi padanya, kalau bapak tidak segera dilarikan ke rumah salit, bapak bisa saja meninggal karna kehabisan darah.
Dan sejak kejadian itu, bapak dan om pras si penolong itu menjadi akrab, dan tanpa sepengetahuanku mereka sudah membuat perjanjian untuk menjodohkanku dengan putrinya.
Saat aku sedang di pantai dengan yasmin, seorang meneleponku dengan nada gelisah memberitahukan keadaan bapak saat itu, sehabis mengantarkan yasmin pulang, aku langsung menghampiri bapak yang langsung dibawa ke rumah sakit saat terkena. serangan jantung. Sesampainya di rumah sakit, dengan langkah tergesa-gesa aku mencari kamar rawat bapak. Di sana sudah ada ina sepupuku yang menemani bapak.
"Mbak? Gimana keadaan bapak mbak?" Tanyaku panik.
"Bapak keadaannya belum stabil suf" jawab mbak ina lirih.
Aku langsung duduk disisi bapak, ku genggam erat tangannya. Sesekali air mataku menetes. Aku tidak ingin merasakan sakitnya kehilangan. Sepertinya bapak mengetahui jeritan hatiku. Jari-jari bapak mulai bergerak. Syukur beribu syukur, mata bapak pelan-pelan mulai terbuka. Aku tersenyum bahagia.
"Bapak? Bapak sadar" aku langsung memeluk bapak erat.
"Suf?" Panggil bapak lirih.
"Iya pak?".
"Ini sudah waktunya" ucap bapak sambil tersenyum.
"Menikahlah dengan syifa" tambahnya. Aku terdiam membisu saat bapak mengatakan hal itu.
"Kalau kamu ingin bapak meninggal dengan tenang, menikahlah dengan syifa, turuti permintaan bapak" ucap bapak dengan yang mengelus rambutku.
"Yusuf bahkan tidak mengenal syifa itu siapa".
"Maka nikahilah dia supaya kau mengenalnya" jawab bapak.
"Aku sudah punya calon menantu terbaik untuk bapak" jawabku menolak perjodohan ini.
"Bapak benar-benar kecewa kalau kamu tidak memenuhi permintaan bapak, umur bapak sudah tidak lama lagi suf, menikahlah dengan syifa".
Aku hanya bisa menangis dan mengangguk pertanda mengiyakan permintaan bapak. Berat hati ini ketika harus dihadapkan dua pilihan antara bakti dengan bapak atau cinta Yang harus diperjuangkan.
Aku memilih mengadukan semua masalah kepada allah. Ku dirilan sholat sunnah 2 rakaat, air mata tak bisa lagi ku bendung, yang pinta sekarang adalah, semoga keputusanku ini adalah keputusan yang diridhai oleh allah, semoga rumah tanggaku kelak menjadi rumah tangga yang penuh rahmat dari allah.
Saat bapak sudah pulih, bapak langsung mendampingiku untuk melamar syifa, aku berangkat ke surakarta untuk melamarnya. Berpuluh-puluh chat kuterima dari yasmin yang menghawatirkan keadaanku karna beberapa hari tidak terlihat di kampus. Aku sengaja tidak membalas chat dan menolak semua panggilannya karna aku tidak kuat untuk jujur pada yasmin kalau hari ini aku akan melamar seseorang.
Saat aku sampai di kediaman keluarga pak pras, mereka menymbut kedatangan keluargaku dengan sumringah. Aku mencoba memantapkan hatiku untuk melamar syifa.
****
Tak ada yang tau urusan jodoh, Kita Hanyalah manusia yang hanya bisa menebak jalan ceritanya saja.
Jangan lupa bantu like dan komen ya👍🏻👍🏻 maaf typo bertebaran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments