6

Aku hanya belum menyadarinya tuan, aku belum menyadari kalau rasa ini mulai tumbuh untukmu

🌹

"Ganti baju di mana nih" tanya feby.

"Udah ganti baju di kelas aja. Kan anak cowok udah pada keluar" sahut harza.

Kami para cewe sekitar 10 anak memutuskan ganti baju di kelas.

"Jangan ngintip ya"  kata yasmin mewanti wanti.

"Ya kali ngintip gua juga punya sendiri kali. Lagi pula punya lu kecil yas, ngga minat gua" cletuk harza yang suka seenaknya. Sontak yang berada di kelas tertawa geli.

yasmin mulai melepas kancing seragamnya. Mulai dari kancing bagian atas sampai pada lancing terakhir bagian bawah. Yasmin menghentikan kegiatannya saat pintu kelas yang lupa dikunci tiba-tiba ada yang membuka. Dengan refleks semua menjerit seperti mau di apa-apakan saja.

Seorang yang baru membuka seperempat pintu kelas mereka segera menutupnya kembali karna mengetahui mereka sedang ganti baju dikelas. Feby kemudian mengunci pintu kelas. Baru setelah itu yasmin  bisa membuka pakaian dengan leluasa. Karna semua sudah tertutup rapat termasuk jendela-jendela.

🌹

Saat semua murid sudah berkumpul di lapangan.  yusuf sebagai guru olahraga dengan segera membuka pelajaran dengan salam hangat dan senyum manisnya.

meskipun yusuf kuliah jurusan matematika, tapi dia juga mengajar penjaskes karna dia berbakat pernah mengikuti lomba sprint tingkat asia mewakili indonesia. Beliau lulus S1  di kairo dan sekarang sedang menempuh S2 di perguruan negeri terbaik indonesia. Semuanya dengan beasiswa. Dan tak hanya itu, beliau juga merangkap sebagai dosen disalah satu PTS ternama di Jakarta.

🌹

Pak yusuf memberitahukan materi pagi ini adalah lari sprint.  Olahraga yang sangat digemari yasmin.

semua murid di bagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok terdapat 5 orang untuk berlomba sampai ke garis finish. Yasmin yang memang mampu berlari kencang, mendapatkan nilai terbaik pagi ini.

yusuf tersenyum dan memberi tepuk tangan pada yasmin. Ia kagum pada gadis cantik itu, dia bukan hanya pintar Akademik tapi non-Akademik pun dia patut diacungi jempol.

****

Saat bel ganti pelajaran berbunyi semua berbondong-bondong untuk ganti pakaian. Yasmin masih berjalan santai sendiri jauh di belakang mereka.

"Yas" panggil seseorang dari belakang. Yasmin langsung menoleh kebelakang. Ibram ternyata.

"Kamu tadi kan dapat nilai tertinggi. Gimana kalau kita makan-makan" usul ibram.

Yasmin terdiam belum bisa menjawab pertanyaan ibram. bukannya Yasmin tidak mau makan sama ibram, tapi hari ini yasmin lagi bokek.

"yaudah, aku yang bayari deh. Yang penting kamu temenin aku makan. Nanti aku traktir".

"Seriusan nih?" bola mata yasmin berbinar kegirangan.

"Tapi disini kalau sudah jam pelajaran kan ngga boleh keluar" sanggah yasmin. Peraturan di sekolah adalah semua murid ketika jadwal pelajaran tidak boleh keluar sekolah selain dengan alasan yang logis. Dan manamungkin juga ketua osis kaya ibram berani nglanggar paraturan.

"Gampang. Ayo ikut" kata ibran sambil menarik lengan baju yasmin. Ibram membawanya ke bagian pojok sekolah. Itu adalah tempat siswa begajulan bolos.

Yasmin tidak percaya ibram nekat melakukan ini hanya untuk sarapan bersamanya. Dengan mudahnya ibram menaiki pagar tembok belakang sekolah tersebut.

Ibram mengulurkan tangannya, tapi diacuhkan oleh yasmin.

Sungguh jika kepala laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya

( HR Thabarani dalam al-Kabiir 486 dan Ar-ruyani al musnad (2/227), di hasankan Al-Albani).

Hadis yang pernah yasmin dengar dari ibunya mampu membuatnya begidik ngeri. yasmin sudah janji pada dirinya sendiri kalau tidak akan bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.

Yasmin menatap benda disekelilingnya, dan dia menemukan tangga yang tergeletak. Yasmin  mengangkat tangga itu sendiri, dan meletakannya di pagar tembok tersebut. untung yasmin masih mengenakan training sekolah jadi dengan mudah yasmin bisa naik ke pagar tembok tersebut.

"maaf ya, hari ini aku ajarin kamu jadi anak nakal" kata ibram dengan posisi mereka berdiri diatas pagar tembok. Yasmin hanya tersenyum tak berani menatapnya.

Yasmin masih tidak percaya akan melakukan ini dengan ibaram.

Ibram memilih restoran dekat sekolah untuk sarapannya kali ini. Dia mempersilahkan yasmin duduk terlebih dahulu.

"Mau makan apa? Disini bukan hanya sedia bakso aja" katanya sambil membuka daftar menu.

"ini ajalah" kata yasmin sembari menunjuk menu seblak yang sedang booming di sekolahan. Ibram kemudian memberitahu pesanannya kepada pelayan restoran.

Belum ada 1 menit dari kedatangan mereka di restoran, Ibram sudah izin ke kamar mandi sbentar dan meninggalkan hpnya di meja. Tampak layar hpnya beberapa kali hidup pertanda ada chat masuk.

Wa dari siapa ya, kok kaya ngSpam gitu sih Batin yasmin.

Astaghfirullah Yasmin,kamu ngapain kepo sih, ga baik pengen tau urusan orang.

Ibram kembali bebarengan dengan pesanan makanan datang.

Baru beberapa suapan kami makan, Ibram membuka obrolan.

"Yas, ada yang mau gue omongin ke kamu" ucap ibram dengan nada serius.

"Ya ngmong aja" yasmin masih menikmati makanannya, sesekali ia menyeka keringat di keningnya karna kepedasan.

"Gue suka sama lo yas, lo mau kan jadi pacar gue" ibram mengungkapkan perasaanya. Itu yang ditunggu-tunggu yasmin, membuktikan pada mita kalau cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Tapi yasmin sungguh tidak ingin mendengar kata

Lo mau kan jadi pacar gue.

Yasmin terdiam, hening tak ada jawaban.

"Yasmin? Gimana?".

"Bram, perasaan cinta itu tidak harus diekspresikan dengan pacaran" ucap yasmin lirih dengan masih tertunduk.

Ibram mengernyitkan keningnya,tidak paham dengan yang diucapkan yasmin, seharusnya yasmin tinggal jawab Ya atau Tidak. Tidak usah berbelit-belit.

"Maksutnya? Memangnya bagaimana seharusnya mengekspresikan rasa cinta?".

"Kalau kamu serius sama aku, kamu Nikahin Aku".

uhuuukkk....uhuukk.. spontan ibram tersedak  mendengar kata Nikah Keluar dari mulut yasmin.

"Yas? Gila kamu ya?"

"Kita lulus SMA aja belum, masa kamu mau nikah" ibram menatap yasmin tidak percaya, pekerjaan saja ibram belum punya, mau dikasih makan apa yasmin kalau resmi jadi istrinya.

"Kamu ngga mau nikahin aku?"

Selidik yasmin yang mulai ada rasa kecewa pada ibram.

"Yasmin bukan gitu, tapi sebelum nikah kita bisa kan pacaran dulu"

"Ngga ada di kamus hidupku pacaran sebelum nikah, yang ada adalah pacaran setelah nikah"

"Tapi aku janji yas, aku akan nikahin kamu kalau kita pacaran dan kita memang benra-benar cocok".

"Itu artinya kamu belum sepenuhnya yakin sama aku".

Kekecewaan mulai menyelimuti hati yasmin. Tak ingin mendengar apa-apa lagi dari ibram, yasmin  bangkit dari duduknya dan mulai pergi meninggalkan ibram.

🌹

Air mata yang sedari tadi yasmin tahan akhirnya lolos saat yasmin mulai berjalan untuk kembali ke sekolah.

Ibram benar-benar sudah mengecewakan yasmin. Dia hanya ingin main-main dengan yasmin.

Yasmin terhenti saat sudah masuk ke area sekolah. Yasmin menyeka air matanya.

Tadi aku kan lewat belakang dibantu ibram, sekarang mana bisa aku lewat situ lagi. Haissh terpaksa lewat gerbang depan. Yasmin memilih gerbang yang disediakan untuk guru, yasmin tau itu akan dapat resiko ketahuan satpam keluar tanpa ijin dan tentunya akan diberi sanksi memalukan saat upacara bendera. Tapi mau gimana lagi,itu satu-satunya jalan agar bisa masuk ke sekolahan.

Sedikit demi sedikit yasmin melirik dengan posisi mengendap endap, mencari keberadaan satpam yang biasanya duduk di samping gerbang, huuuuuuuhh syukurlah ngga ada pak satpam. Yasmin mulai bernapas lega.

Dan dengan perlahan dia mulai masuk.

"Yasmin?" Suara laki-laki memanggil dari belakang.

"Aduuhh mampusshh ketahuan" seru yasmin pelan sembari menepuk jidad.

"Siapa yang ******?".

Yasmin membalikkan badan menghadap orang itu,ternyata dugaan yasmin salah,itu bukan pak satpam tapi itu pak yusuf.

"Eh pak yusuf"  yasmin sedikit gugup mendapati laki-laki tampan itu kini tengah berdiri tegap dihadapannya.

yusuf memperhatikan yasmin,seperti ada yang salah di wajah gadis itu.

"Kamu habis nangis?" Pertanyaan yusuf berhasil membuat yasmin gelagapan.

"Ah ngga pak ini tadi kena debu dijalan" alasan yang semoga yusuf percaya.

"Jangan menangisi hal yang tidak penting, itu sama saja perbuatan yang sia-sia".

"Pak satpam lagi di WC,kamu jangan lama-lama disini nanti ketahuan bolos" tambah yusuf dengan berjalan begitu saja meninggalkan yasmin yabg masih berdiri diambang gerbang.

Benar kata pak yusuf,menangisi ibram sama saja hal yang sia-sia.

Tapi....Dari mana dia tau aku bolos?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!