2

Yasmin yuuhuuuuuu!!!, terdengar suara mita dibarengi  suara klakson mobilnya.

mita memang sudah diperbolehkan bawa mobil oleh orang tuanya setelah mita punya SIM, sedangkan yasmin? Ayah yasmin masih khawatir kalau dia bawa mobil sendiri. Tapi yasmin tetap bersyukur, setidaknya masih diperbolehkan bawa motor. Ngga bisa bayangin juga kalau disuruh naik angkot tiap berangkat sekolah,pasti harus super pagi berangkat sekolahnya.

"Yasmin, ayo buruan keburu anak baru datang loh, masa panitia datangnya telat" omel mita.

"Iya-iya, ini juga udah siap" jawab yasmbil sambil mengaitkan tali sepatu di teras rumahnya.

Baru 2 kilometer dari rumah, tiba-tiba mobil Honda Jazz berwarna merah milik mita semakin tak bisa di gass. Dan ya, mobilnya mati ditengah jalan.

"Kenapa nih?" Tanya yasmin khawatir.

"Aduhh jangan-jangan mogok lagi" pernyataan mita membuat yasmin membelalak sempurna. Yasmin dan mita segera keluar dari mobil, diantara kami tidak ada yang tau soal mesin mobil.

"sialan bat sih ni mobil" mita emosi sembari menendang mobilnya. Tapi ya gitu, dia yang nendang dia sendiri yang ngaduh kesakitan.

"Sabar mit".

Setelah 5 menit nunggu kayak gembel di pinggir jalan, sebuah mobil BMW  hitam menghampiri yasmin dan mita, udah pasti itu mobilnya ibram, ketua osis super ganteng( tetep gantengan pak yusuf sih). Bukan cuma ganteng, dia juga tergolong cowo smart.

"Kok berhenti disini?kenapa mobilnya?" Tanya ibram yang sudah berseragam pramuka lengkap. Iya, dia juga panitia PTA.

"Mobilnya mogok" jawab mita memutar bola matanya jengah ke arah mobilnya.

"Yaudah bareng gue aja, masalah mobil lo tenanglah nanti biar orang suruhan gue yang urus".

"Yaudah ayo cuzz" yasmin spontan mengiyakan, tapi mita malah menarik lengan yasmin saat hendak masuk ke mobil "jangan, kita naik taksi aja".

yasmin mengernyitkan dahi heran sama mita.

"heran gue sama lo, suka banget nyari yang susah" kata yasmin berkacak pinggang.

"Ah udahlah ayo ngga usah banyak mikir" segera yasmin membukakan pintu supaya mita segera masuk ke mobil.

🌹

Sesampainya di sekolah yasmin segera menyiapkan untuk acara pertama yaitu upacara pembukaan. Dari lantai dua, retina yasmin menangkap para anak baru sudah mulai berdatangan lengkap dengan seragam pramuka, dengan atribut yang sudah ditentukakan oleh panitia, ada dot yang melingkar di leher mereka, juga besek sebagai topi. Lucu banget liat mereka yasmin tertawa sendiri melihat wajah polos anak baru.

"Nggak usah ngetawain, lo dulu juga kek gitu" suara berat itu membuyarkan fokus yasmin.

"Yeee apaan si lu, dulu gue ngga se Cupu itu kalik" bantah yasmin pada ibram.

"Oiya? Emng dulu siapa yang sampe ngompol gagara dimarahin senior?" Ibram tertawa lepas mengingat kejadian memalukan satu tahun yang lalu itu.

"Brisik lu".

"Dih malu, pipinya sampe merah gitu" ibram semakin getol menggoda yasmin dengan tawa jahilnya.

Tak ingin semakin di ejek olehnya,segera yasmin turun dan mengarahkan anak baru agar segera melepas barang bawaan dan bergegas berbaris. Saat sekitar 500 murid baru sudah datang dan berbaris rapi, Upacara pembukaan segera dimulai. Semua petugas sudah menempatkan diri di posisinya masing-masing. Yasmin memberi isyarat pada MC untuk segera memulai upacaranya.

Tugas yasmin sekarang adalah memastikan acara selanjutnya sudah siap, acara berikutnya adalah materi kepramukaan.

kuat ngga ya aku angkat sound ini sendiri? Yasmin mendapati ruang materi belum ada sound sytem jadi mau ngga mau dia harus angkat sound itu dari sanggar menuju ruang materi

aah mau gimana lagi, yang lain kan pada ngurusin upacara. Aku angkat sendiri kuat lah, dengan sekuat tenaga yasmin mengangkat sound system  itu, menuruni anak tangga dengan hati-hati, sesekali dia berhenti untuk sekedar menghela napas.

Yasmin kembali melanjutkan perjuangannya, yasmin mengangkat kembali dan tiba-tiba ada sepasang tangan yang sudah membantu yasmin mengangkat sound. Tubuh yasmin seakan membeku melihatnya, sekarang sound itu sudah berada diantara yasmin dan ibram.

"Hey! kok nglamun, ayo jalan" tegur ibram. Segera yasmin tersadar

"ha? Iya-iya" yasmin dan ibram mengangkat sound dan menempatkannya di ruang materi.

"Makasih ya" ucap yasmin kepada ibram.

"Ngga usah makasih, seharusnya tadi kamu suruh anak cowo buat angkat-angkat, kalau aku ngga bantu kamu, bisa aja tadi kamu yang jatuh"ucap ibram.

Hati yasmin berdesir mendengar perhatian dari laki-laki yang kini sedang dekat dengannya, ya meskipun dalam kamus kehidupan yasmin Ibu dan Ayahnya melarang untuk pacaran.

🌹

Yasmin duduk di lantai depan ruang materi, kakinya berasa pegal sekali. Pandangan yasmin tertuju pada ibram yang berada jauh dihadapannya, tampak dia menunduk serius menyelesaikan doodle artnya, dia memang pandai sekali membuat doodle art.

Yasmin begitu menikmati pemandangan indah ini, yasmin menatap ibram lekat dengan tangan yang sedang menyangga kepala yang penuh imajinasi tentang ibram.

Astaghfirullahal'adziimm ucap yasmin refleks Setelah yasmin sadar apa yang dipikirannya ini dosa,tidak baik menatap laki-laki yang bukan mahram.

Baru saja yasmin melepas pandangannya, tiba-tiba ibram menoleh kearah yasmin seakan dia sadar sedang yasmin perhatikan, kaget karna ibram melihat ke arahnya, secepat kilat yasmkn mengalihkan pandangan.

Aduuhh mati kutu nih gw Kalau ibram sadar dari tadi aku perhatiin dia, aduh bodoh banget sih yasmin.

Yasmin semakin salah tingkah saat sadar ibram mulai berjalan ke arahnya, badan yasmin berkeringat  panas dingin saat ibram duduk di samping dengan jarak sekitar satu meter.

"mau permen?" tanya ibram sambil menyodorkan segenggam permen ditangannya. Yasmin yang sedikit kikuk, mencoba bersikap tenang, meskipun dalam hati tak karuan rasanya panas dingin. Yasmin segera mengulurkan tangannya untuk mengambil permen yang ada digenggamnya. Saat akan mengambil peremen ditangannya, ibram malah menarik kembali tangannya.

"Eiitss tunggu dulu, buat elu, gue pilihin aja" ujarnya.

"Kok dipilihin, kan permennya sama semua" bantah yasmin sedikit bingung. "Siapa bilang sama, ada bedaanya kali" ucap ibram dengan terus membaca satu per satu persatu tulisan di balik permen.

"Mana? Lama banget milih permennya" yasmin semakin tidak sabar.

"yas, gue ke bawah dulu ya, ambil permen lagi, soalnya permen yang gue bawa ngga ada yang pas buat elu"

"maksutnya?" Yasmin tambah bingung mendengar alasan ibram. Tapi ibram sudah berjalan menuju ruang sekretariatan yang ada di lantai bawah. Heran sama anak2 sekarang, masa ada yang gampang lebih suka milih susah-susah sih.

Tidak ada 2 menit, ibram sudah kembali.

"Ini" kata ibram sambil memberikan sebiji permen untuk yasmin, dan berlalu begitu saja.

Itu anak kenapa sih? gumam yasmin dalam hati.

"Ah yaudahlah" saat yasmin akan membuka permen pemberian ibram, tak lupa yasmin membaca tulisan dibalik permen.

Senyumku Benar-benar tak bisa ku tahan lagi saat membaca tulisan I am Yours. Begitulah kata yang terpampang di balik kemasan permen.

Akhir-akhir ini ibram memang perhatian dengan yasmin.

Sebenarnya yasmin bingung dengan perasaannya. Hatinya mampu berdesir kuat saat dua nama laki-laki disebutkan.

Iya, Yusuf dan Ibram.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!