3

Lamunan yasmin pecah saat tiba-tiba mita datang dengan mengejutkan. "Hayo lagi mikirin apa nih, senyum-senyum sendiri, ntar kesambet lho" tegur mita tanpa permisi.

"Apaan si lu, ngga mikirin apa-apa kok".

"boong banget, orang gue liat elu dari tadi senyum-senyum sendiri, lagi mikirin ibram ya" goda mita. Senyum yasmin semakin merekah tak mampu ditahan lagi.

"Ihh apaan sih nggak!"  Yasmin masih mengelak meski kini wajahnya sudah memerah bak kepiting rebus.

"tuh kan salting ciyeee" mita semakin menggoda yasmin, menatapnya dengan pandangan jahil.

"Yas, dengarin gue ya" ucap mita mulai serius.

"Ah ngga ah, mau ke bawah dulu" yasmin hendak beranjak dari duduknya tapi spontan mita menarik lengan yasmin.

"Eh dengerin gue dulu yas, ini serius" raut mita berubah serius, yasmin akhirnya menurut mulai duduk kembali, untuk mendengarkan mita bicara.

"Yasmin, elu sebaiknya jangan terlalu baper sama ibram, bukan apa-apa yas, bukannya gue cemburu tapi gue ngga pengen elu kena phpnya ibram" kata mita. yasmin sedikit tidak nyaman dengan perkataan mita.

"Maksutnya? Elu iri kalau gue deket sama ibram?" Tanya yasmin sinis.

"Astaghfirullah yasmin, gue ngga pernah iri sama sahabat sendiri".

"terus maksut elu bilang kayak gitu apa?"

"yas, elu tau kan gue pernah suka sama ibram? Dan elu tau kan gue itu ngga gampang suka sama orang kalau bukan karna dia itu bener-bener care sama gue, dan lu tau ending cerita gue sama ibram kan?dia cuma php.in gue" mita meenjalskan dengan nada super serius.

"Ah ngga lah, gue yakin bentar lagi dia juga bakal ngasih kepastian ke gue".

Mita menghela napas panjang.

"Pesenku, jangan terlalu dalam mencintai seseorang, agar jatuhnya juga ngga terlalu dalam juga"

"Oke, gue akan buktiin kalau ibram itu benar-benar serius sama gue".

"Bukannya lo ga boleh pacaran sama ayah ibu lo?"

"Iya emang".

"Terus? Lo mau buktiin gimana kalau ibram bener-bener serius sama lo?" Tanya mita mengernyitkan dahi.

"Udahlah itu urusan gue" yasmin sudah memikirkan apa yang akan dia lakukan untuk membuktikan keseriusan ibram padanya.

"Yasmin? Itu materinya udah mau selesai" tegur seorang yang datang dengan napas terengah-engah. mendengar itu yasmin segera kembali ke ruang materi,   untuk memberi tau peserta acara selanjutnya, yaitu bersih diri dan jamaah maghrib dan isya berjamaah.

🌹

yasmin menuju ruang sekretariatan untuk sejenak beristirahat, badannya capek, suaranya serak dan sakit saat mau bicara, badannya pun sudah lengket karna keringat.

Sekitar 15 menit yasmin tiduran, yasmin bangkit dari atas anyaman tikar saat  suara adzan maghrib berkumandang dengan gagah, segera yasmin mengambil air wudluku dan ikut berjamaah di lapangan sekolah.  Nampak seorang laki-laki tampan kini sedang berdiri sebagai imam sholat jamaah, badannya kekar, akhlaknya baik, agamanya baik, kehidupan mapan. Sudah pasti pantas disebut imam idaman.

*Aku selalu berdoa memohon pada Allah,agar diberikan jodoh yang mampu menuntunku ke Surga, menjadi teman hidup yang selalu mengingatkan tentang kebaikan.

🌹*

Iqomah tanda sholat segera dimulai membuat yasmin tersadar dari lamunannya. Seusai sholat maghrib  yusuf memimpin dzikir dan yasin sampai waktu isya datang dan dilanjut sholat isya berjamah. Suara yusuf melantunkan dzikir dan surah yasin membuat hatiku berdesir, kalam Allah yang dibaca dengan sangat indah dan tartil.

🌹

Seusai makan malam, yasmin bersiap untuk mengikuti upacara api unggun.

"bram, aku keluar dulu ya".

"Tunggu, bareng aku ya, kita nonton api unggunnya di sudut lantai tiga" ajak ibram.

"ngapain capek-capek ke lantai tiga? Biasanya juga ikut upacara di lapangan" tanya yasmin bingung.

"ini beda, udah ayok" segera yasmin mengikuti langkah ibram dari belakang.

saat upacara akan dimulai, semua pencahayaan dimatikan, dan hanya api unggun sebagai sumber pencahayaan, ini momen yang begitu indah, saat semua hening, trisatya dan dharma pramuka disuarakan dengan lantang. Yasmin menikmati pemandangan ini di balkon lantai tiga dengan ibram di sampingnya, tentunya yasmin tetap menjaga jarak dengan ibram.

"Bagus ya, khidmat banget" yasmin menyuarakan pendapatnya pada ibram, tapi tak ada jawaban darinya. Segera yasmin menoleh kearahnya, dan tanpa  sepengatahuan yasmin, ternyata ibram tidur dengan posisi duduk dengan wajah yang ditenggelamkan di tangan yang sudah ia lipat rapi diatas pembatas balkon.

"Hmmmm, aku tau kenapa kamu ngajak aku lihat upacara di atas, supaya kamu bisa tidur" yasmin menggelengkan kepala.

Yasmin biarkan seperti ini sampai dia bangun, tapi sampai upacara api unggun selesai ibram belum bangun juga, padahal masih ada acara tukar kado. Dengan terpaksa yasmin membangunkan ibram.

"Bram bangun" tidak ada jawaban.

"Ibram" masih belum bangun juga, yasmin tidak berani menepuk bahu ibram.

Melihat sapu yang yang bersender di tembok,membuat yasmin menemukan ide untuk membangunkan ibram.

Yasmin menghentakkan sapu ke bangku yang ditiduri ibram dengan irama Sahur... sahurr.. khas tongtek keliling. Tapi liriknya diganti

  "Bangun... bangunn!! deng deng! dengdengdeng!.

Nihil, ibram belum juga bangun. Karna kesal, yasmin menyapu wajah ibram dengan sapu itu.

Ibram bersin, dan tentu itu membuatnya bangun.

Haacccuuuu...

"Akhirnya bangun juga"

"Sudah pagi?" Tanya ibram masih mengerjap.

Yasmin yakin kesadarannya belum kembali sepenuhnya.

"Ayo turun, masih ada acara tukar kado, kamu bawa kado kan?" Tanya yasmin memastikan.

"Kado?" Sahutnya dengan masih mengerjap.

"Udah ayo turun" segera yasmin menuruni anak tangga diikuti ibram dari belakang.

🌹

Sampai di lapangan tempat acara tukar kado, semua peserta dan panitia sudah berkumpul dan membawa kadonya masing- masing, yasmin berharap kado ibram diberikan kepadanya. Yasmin sudah menyiapkan sesuatu yang special untuk ibram. Yasmin membelikannya sebuah gantilan tas berbentuk hati, serta sepucuk surat berisi permintaan penjelasan tentang hubungan mereka.

Saat pembina berkata "hitungan ke 3 semua kado harus sudah ditukar, terserah mau ditukarkan dengan siapa".

Yasmin sudah bersiap untuk menukarkan kadonya dengan ibram, berharap ibram juga mau menukar kado miliknya kepada yasmin. Saat hitungan ke tiga, semua ribut mencari pasangan untuk bertukar kado, berdesak desakan. Seolah sedang mencari anak yang hilang di sekerumunan orang yang panik akan gunung meletus.

Yasmin mencari keberadaan ibram. Badan yasmin kaku tak bergeming saat retinanya menangkap seorang perempuan sedang menukarkan kadonya ke ibram, dan ibram pun melakukan hal yang sama.

Hati yasmin perih melihatnya, ibram bersikap begitu manis kepada wanita itu, dia tersenyum lebar dengan sedikit percakapan ringan dengan perempuan itu. Kalau  dilihat, yasmin memang tak ada apa-apanya di banding perempuan itu, apalah aku yang hanya anak pramuka yang selalu berkutat dengan terik matahari yang membuat kulit gosong.

Yasmin berlari meninggalkan keramaian, Tidur dan istirahat itu lebih aku butuhkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!