Kecelakaan

*Bukan Sikap Sabar saat dilakukan dalam kondisi tenang.

disebut sikap sabar adalah jika dilakukan dalam kondisi marah.

Al Hikam

Ali bin Abi Thalib hal.124

🌹

Dua bulan sudah yasmin berada di semarang, saat yasmin berada disekeliling teman-temannya, sejenak dia bisa melupakan yusuf, tapi pada saat dia seorang diri, yusuflah yang ada dipikirannya.

Sedang apakah dia sekarang? Sudahkan dia menghapusku dalam memorinya?

Pertanyaan itu selalu berputar di kepala yasmin, dan terdengar suara nada gawai yasmin berbunyi, terlihat nama IBU di layar gawai yasmin, dengan segera yasmin mengangkat panggilan ibu.

"Halo bu? Assalamualaikum?" Sapaku.

"Waalaikumussalam yasmin, yas ada berita

yang mau ibu sampaikan" kata ibu.

"Berita apa bu?" Tanyaku penasaran.

"Bapaknya yusuf meninggal, ibu hanya ingin mengabarimu, bagaimanapun juga kamu perlu tau, makanya ibu kabari kamu" jelas ibu.

"Apa bu? Innalillahi wainnailaihi rajiun. Bapak mas yusuf meninggal?" Aku sempat shock mendengar kabar itu, bisa aku bayangkan, betapa hancurnya hati mas yusuf, mas yuusf begitu menyayangi bapaknya. Dia menuruti semua permintaan bapaknya, meskipun itu menikahi perempuan yang tidak ia cintai ia tetap lakukan demi bapaknya.

"Yasmin pulang sekarang bu, yasmin mau ta'ziah" tanpa berpikir panjang, aku langsung mengambil keputusan untuk pulang.

Setelah obrolan via telepon antara yasmin dengan ibu. Yasmin segera membereskan baju dan hendak memesan tiket pesawat untuk ke jakarta, tapi jadwal keberangkatan ke jakarta di jadwalkan besok siang, sedangkan yasmin ingin sekali hari ini harus kembali ke jakarta.

"Hah, kenapa jadwalnya harus besok siang sih" gerutuku.

Aku masih mondar-mandir di depan teras kosan, sampai aku tidak menyadari kedatangan afla."Yasmin" tegurnya.

Aku langsung terkejut. "Ha?"

"Kamu ngapain mondar-mandir ga jelas gitu" tanya afla.

"Ini, aku harus pulang ke jakarta sekarang, karna bapaknya mas yusuf meninggal" jelasku.

"Innalillahi, yasudah yas, bareng aja ke jakartanya" ajak afla.

"Serius?" Tanyaku memastikan.

"Iyalah, ayo langsung berangkat aja" katanya.

Aku langsung masuk kedalam dan mengambil tas yang sudah ku siapkan dan bergegas meninggalkan semarang.

Aku sampai di jakarta pagi hari, mobil afla langsung melaju ke rumah duka, saat disana aku bertanya kepada seorang yang berada disana. Namun ibu yang ku tanya menjawab kalau semua keluarga sedang berada di TPU untuk pemakaman bapaknya yusuf.

Aku langsung meminta afla intuk segera bergegas ke tempat pemakaman. Semoga saja tidak telat.

Tidak bisa kubayangkan, betapa hancurnya mas yusuf sekarang. Saat aku dan afla sampai di pemakaman.

Aku berhenti di balik pohon, jauh pandangan dengan mas yusuf. Terlihat mas yusuf sedang menangis tersedu-sedu di pundak mbak syifa, kalau aku datang ke sana, mungkin aku akan merusak suasana. Jadi aku lebih memilih melihat dari jauh.

Hatiku ikut patah saat air mata mas yusuf keluar dengan derasnya. Syukurlah ada mbak syifa di samping mas yusuf yang bisa menenangkannya."Yas, kenapa nggak kesitu?" Tegur afla yang sedari tadi berada di belakangku.

"Aku disini saja, kalau kamu ingin kesana silahkan" kataku.

"Yasudah aku kesana dulu ya" pamitnya. Dan aku hanya mengangguk tanda mengiyakan.

🌹

Saat pemakaman selesai, dan semua orang sudah berlalu meninggalkan area pemakaman. terlihat yusuf masih duduk lemas di pusara bapaknya. Yasmin terus memantau di balik pohon, agar tidak ada yang mengetahui kedatangannya."Mas, sudahlah. Ayo pulang" kata syifa sambil merangkul bahu bidang yusuf.

"Tidak fa, kamu pulang saja dulu, aku ingin sendiri dulu disini" kata yusuf. Syifa mengerti maksud yusuf, dia ingin waktu sendiri, menenangkan diri.

"Yasudah, syifa balik duluan, mas jangan terus terpuruk ya, cepatlah kembali" pesan syifa yang kemudian pergi meninggalkan yusuf. Sebenarnya syifa tidak benar-benar pergi, ia hanya menunggu yusuf di kursi taman dekat tpu.

Yasmin yang melihat syifa pergi meninggalkan yusuf, merasa tidak tega melihat yusuf yang masih terus menangis. Dengan ragu, yasmin menemui yusuf. Dia menegur yusuf saat sudah berada tepat di samping yusuf."Mas" sapa yasmin dengan lembut.

Mendengar suaraku, mas yusuf langsung menoleh ke samping. Rautnya terlihat terkejut melihatku."Yasmin?" kata mas yusuf.

Suasana pertemuanku dengan mas yusuf serasa berbeda. ini sangat canggung.

Bukankah ini yang selama ini aku inginkan? Mas yusuf melupakanku dan menjauhiku. Tapi kenapa rasanya sakit sekali.

"Mas, yasmin turut berbela sungkawa, mas harus kuat, jangan jangan terus-terusan terpuruk, setiap makhluk itu kepunyaan Allah dan pasti akan kembali kepadaNya" Aku hanya mengucapkan ucapan bela sungkawa dan sedikit nasihat untuk menguatkan mas yusuf.

"Iya yasmin, terimakasih. Aku ingin pulang sekarang" jawabnya singkat.

"Biar aku antar mas" tawarku. Aku tau pikiran mas yusuf sedang kacau, kalau dia nyetir sendiri, itu akan mebahayakan dia.

Tanpa sepengetahuan yasmin dan yusuf, ternyata syifa melihat yasmin dan yusuf.

Syifa dari awal menikah dengan yusuf memang merasa penasaran dengan masalalu yusuf dan yasmin. Tapi syifa selalu berusaha berpikir positive dengan keduanya.

Saat yasmin dan yusuf sudah dalam perjalanan pulang. Tiba-tiba yusuf meminta untuk berhenti di sebuah masjid. Yasmin menuruti permintaan yusuf.

Yusuf segera turun dan mengambil air wudlu, dia mungkin ingin menenangkan diri di masjid, selama mas yusuf berada di masjid, aku menunggu di anak tangga masjid, sesekali aku membuka hp. Terlihat ada chat masuk daari afla yang menanyakan keberadaanku. Aku menjawab jujur kalau aku sekarang sedang berada di masjid kota.

Pandanganku beralih Ke jalan raya, terlihat ada seorang wanita yang ingin menyebrang. Dan saat suasana lalu lintas sudah sepi dia mulai melangkahlan kali untuk menyebrang. Tapi dari sisi kanan terlihat ada kecelakaan mobil dengan truk. Dan membuat mobil tersebut terpental dengan kaca mobil yang pecah berceceran di jalan , aku segera berlari untuk menyelamatkan wanita tersebut. Perkiraanku saat itu adalah mobil tersebut akan menghantam wanita tersebut, dengan cekatan aku mendorong wanita itu keluar dari jalan. Dan naas mobil tersebut menghantamku dan membuatku jatuh tersungkur, kejadian begitu cepat. Aku merasa sakit yang luar biasa di bagian bola mataku, pecahan kaca mobil yang berceceran di jalan, tanpa sengaja menusuk dan melukai bagian bola mataku, pandanganku mulai kabur. Sakit yang tak tertahankan membuatku pingsan seketika.

Wanita yang di tolong yasmin berteriak saat melihat yasmin tergeletak di tengah jalan.

"Yaaasmiiinnnnnnnnnn" panggil syifa dengan masih shock dengan apa yang terjadi.

Syifa berlari mendekati yasmin dan menaruh kepala yasmin di kedua pahanya. Syifa menangis dengan terus berteriak minta tolong, berharap ada yang segera membawa yasmin ke rumah sakit.

"Yasmin bangun yas, kenapa kamu tolongin mbak, seharusnya mbak tadi yang tertabrak. Bukan kamu" tangis syifa sambil terus menggoyangkan tubuh yasmin. Melihat jalan raya yang ramai seperti sedang ada kecelakaan, membuat yusuf segera turun ke jalan dan begitu terkejutnya yusuf saat melihat yang sedang tergeletak adalah yasmin dengan syifa yang sedang menangis memangku kepala yasmin.

"Yasmin, yasmin kenapa!" Tanya yusuf dengan sangat panik. Tak ada jawaban dari syifa, syifa terus saja menangis. Saat yusuf hendak membawa yasmin kerumah sakit. Tiba-tiba seorang dari belakang yusuf datang dan langsung memukul yusuf. dia adalah afla

"Kau apakan yasmin!" Katanya dengan emosi.

"Kau ini bodoh atau bagaimana, yasmin sedang kecelakaan dan sekarang kau mau aku duel denganmu!" Jawab yusuf yang tersulut emosi.

"Mas sudah mas, cepat bawa yasmin ke rumah sakit" syifa memohon kepada yusuf agar tidak meladeni afla dan segera membawa yasmin ke rumah sakit.

Jangan lupa bantu like 👍🏻👍🏻👍🏻 dan comment yaaa gaiss☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***