8

Untuk tiga hari kedepan yasmin tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasa. Karna besok yasmin dkk. sudah mulai berangkat kemah. Mereka ber sepuluh berangkat dari sekolahan pagi pukul 8. Sampainya di sebuah lapangan yang sudah ramai oleh peserta kemah, yasmin dkk. segera bahu membahu untuk membangun tenda dibantu oleh mbak ila. Sayangnya untuk pagi ini yusuf tidak bisa menemani dikarnakan ada jadwal mengajar. Setelah semua beres baru mereka menempatkan barang -barang ke dalam tenda.

"Pokoknya kalian besok harus semangat, fokus dan yang penting jangan minder kalian tetep PD aja oke"

"Kalian udah latihan dengan maksimal dan berdoa untuk lomba ini, jadi positive thinking aja ya" pesan mbak ila kepada mereka yang besok akan mengikuti lomba pbb.

🌹

Malam di bumi perkemahan begitu damai dan tenang, mereka duduk di depan tenda. Lala membawa gitar dan memainkannya dengan sangat indah. Ditambah suara lia yang merdu. Didukung dengan suasana malam yang tenang betaburan bintang. Mereka menikmati alunan yang dibawa lala dan lia. Mbak ila yang sedari tadi bermain handphone menunjukkan chat dari pak yusuf yang menanyakan kepada kami ingin di bawakan makanan apa.

"Wah, di tawari pak yusuf makan tuh. Harus Minta yang banyak nih" kata lia.

"Kalau bisa mah yang aku ngga pernah makan heheheh" cletuk salah satu dari kami ber sepuluh. "Gimana? Mau di bawain apa sama pak yusuf? Tanya mbak ila.

"Itu aja martabak bandung" usul mita.

"Iya enak tuh, sekalian martabak telor juga" tambah dita.

"Jangan lupa roti bakar malam -malam gini enak" tambah lala.

"Minumannya juga dong".

"Kopi, teh anget" tamabh lia.

"Tambah itu..." belum selesai yasmin bicara. Mbak ila langsung memotong bicaranya.

"Ah udah jangan banyak - banyak, kasian pak yusuf kalau antri. Ntar cewe -cewe yang ikut antri pada pada genitin pak yusuf lagi" cletuk mbak ila.

Hahahhahah sontak semua tertawa mendengar cletukan mbka ila, ternyata mbak ila diam-diam bucin juga sama pak yusuf.

🌹

Esoknya yasmin dkk. bersiap untuk mengikuti lomba. para peserta lomba satu per satu mulai tampil maksimal dan memukau.

"gila keren banget variasinya" kata lia.

"Iya nih, kok jadi minder gini ya" sahut dita.

"eh kalian ngga boleh ngomong kayak gitu, kalian kan sudah latihan semaksimal mungkin, doa juga selalu kita panjatkan. Jadi kalian harus percaya diri, ngga boleh minder" nasihat mbak ila.

"mau percaya diri gimana mbak, lihat tuh lawannya keren- keren banget" kata yasmin dengan nada pesimis.

"sudah- sudah, pokoknya kalian harus percaya diri, kalian ngga kalah sama mereka kok" mbak ila terus memberi semngat dan dukungan kepada kami semua.

NO. Urut 13 SMA 333. Nama sekolah di panggil pertanda giliran yasmin dkk. menampilkan yang terbaik untuk nama sekolah, mbak ila terus memberikan teriakan semangat untuk mereka, Semaksimal mungkin mereka berusaha. Tapi hasilnya berada di peringkat 4, beda 2 nilai dari yang dapat peringkat 3. Jadi hanya mendapatkan juara harapan.

"Ngga papa, kalian udah bagus kok, mbak ila bangga sama kalian" kata mbak ila setelah pengumuman lomba.

🌹

sore hari terlihat langit begitu mendung pertanda akan ada hujan deras mengguyur. Tapi semua peserta kemah masih tetap santai di tenda masing-masing, seakan itu hanya mendung tidak akan turun hujan. Sama seperti lainnya yasmin dkk. tidur di tenda pukul 9 malam.

Sudah pulas tertidur sampai tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, awalnya mereka yang tidur di tenda tidak menyadari kalau ada hujan turun. Sampai akhirnya salah satu dari mereka terbangun mendengar suara guyuran hujan juga para peserta kemah yang riuh berhamburan mencari tempat berteduh.

"woyy bangun, hujan deras nih" kata lia dengan menepuk teman yang berada di samping kanan dan kiri.

lalu terlihat ada pak yusuf yang tanpa izin masuk begitu saja di tenda putri.

"Ayo cepat keluar, hujannya deras. Ada kemungkinan tendanya bisa roboh" kata pak yusuf dengan cemas sambil membereskan barang-barang kami.

Kami yang melihat pak yusuf langsung mengikuti perintahnya, kami memasukkan barang-barang yang keluar dari tas. Tapi pak yusuf malah melarang

"sudah - sudah ngga usah. Kalian bawa tas kalian saja dulu, biar tas jinjing kalian bapak yang bawa, cepat keluar pergi ke balai desa" suruh pak yusuf dengan nada tegas dengan masih memberesi barang - barang kami.

Yasmin pun menuruti perintah pak yusuf, semua teman-teman yasmin sudah keluar menuju balai desa yang jaraknya cukup jauh dari lokasi kemah,

Yasmin yang melihat pak yusuf kehujanan dan masih memberesi barang-barang, membuat yasmin tidak tega meninggalkan pak yusuf.

"kamu ngapain masih disini?!, cepat ke balai desa" perintah pak yusuf.

"ngga pak, saya bantuin bapak beresin barang teman-teman"

Yasmin keukeuh ingin membantu pak yusuf. Hujan semakin deras dengan di selingi suara petir sewaktu waktu.

"Yasudah beres ayo ke balai desa sekarang" ajak pak yusuf yang langsung menarik lengan bajuku keluar dari tenda. Saking derasnya hujan, yasmin sampai tidak bisa membuka mata.

tangan kanan yusuf memegang lengan baju yasmin dengan erat. Dan tangan kirinya memegang tas jinjing, juga ada tas yang di lingkarkan di pundak kirinya. Dengan tergesa-gesa mereka menembus derasnya hujan. Karna terlalu tergesa -gesa, yasmin sampai tidak melihat adanya parit,mengingat tempat perkemahan kami adalah lapangan yang dikelilingi sawah. kaki yasmin terperosok dan terjatuh. yusuf langsung menoleh ke belakang.

"Kamu ngga papa?". Yasmin hanya bisa meringis kesakitan karna kakinya terkilir, yasmin tidak menjawab pertanyaan yusuf.

yusuf seolah mengerti apa yang yasmin rasakan. Tas yang di taruh di pundak kirinya di pindah posisi dikalungkan di leher.

"Saya gendong ya?" Tanya yusuf meminta izin dengan suara keras agar yasmin mendengar suaranya yang kalah dengan riuhnya hujan. Sesekali yusuf menyeka wajahnya karna air hujan yang begitu deras mengguyur. Tak ada jawaban dari yasmin, dan tak ada pilihan lain, tidak mungkin yusuf meninggalkan yasmin sendiri disini untuk meminta bantuan.

yusuf langsung menarik kedua lengan yasmin dari belakang lehernya. Dia langsung menggendong di belakang. Yasmin masih merintih menahan rasa sakit di kakinya.

dengan langkah gontai, yusuf mulai berjalan. Dengan gagahnya yusuf berjalan melewati Dinginnya angin malam yang menusuk ke tulang ditambah guyuran hujan yang sangat deras diselingi suara petir.

Sesampainya di balai desa, yusuf hendak menurunkan yasmin.

"Yasmin sudah sampai" kata yusuf, namun tak ada jawaban dari gadis yang sedang ia gendong itu.

Yusuf melirik ke arah gadis itu sebisanya, nampak wajahnya pucat sekali dan dia tak bergerak seperti orang pingsan.

Yusuf menurunkan yasmin dan mengubah posisi yasmin, yang kini ia gendong di bagian depan, ternyata benar, gadis cantik itu pingsan. Segera yusuf membawanya masuk ke balai desa yang memang sudah ramai oleh para peserta kemah yang sedang mengungsi.

Yusuf panik mendapati gadis cantik itu belum sadarkan diri, segera yusuf menghubungi pihak medis yang sudah disediakan oleh panitia kemah.

Beruntung pihak medis segera datang, dan segera memberikan pertolongan pertama pada yasmin.

Yusuf memilih keluar ke teras balai desa saat yasmin sedang mendapati pertolongan pertama. Entah kenapa, yusuf metasa khawatir dengan keadaan gadis itu, padahal biasanya dia tidak begitu peduli dengan seorang perempuan selain sabil keponakannya yang sejak kecil yusuf rawat.

"pak yusuf?"

"Iya dok?"

"Tolong paginya kalau yasmin sudah sadar, jangan lupa untuk segera sarapan ya, yasmin kelelahan dan karna dia kehujanan itu membuatnya masuk angin, tadi saya sudah menyuruhnya untuk ganti pakaian"

"Lalu bagaiman dengan kakinya dok? Tadi dia terkelir"

"Terkilirnya tidak terlalu parah, sudah saya tangani".

"Yasudah makasih dok" kata yusuf kepada dokter yang baru saja menangani yasmin.

🌹

"Waduh Kesiangan nih" yasmin segera bangkit dan pergi ke mushola balai desa. Seusai sholat yasmin kembali ke aula balai desa tempatnya tadi bangun, yasmin tidak ingat apa yang terjadi padanya tadi malam.

Saat yasmin hendak duduk di tikar tempatnya tidur semalam, yusuf tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Sudah bangun?" tanyanya sambil mengambil posisi duduk.

"iya pak sudah"

"makan dulu, saya belikan sup buat kamu". Yasmin mengambil posisi duduk. Ini momen yang canggung bagi yasmin. Ini membuat jantung yasmin berdegup kencang.

yusuf membukakan bungkus makanan yasmin

"dimakan" suara dingin itu mampu membuat hati yasmin berdesir. Yasmin terdiam, saat ini dia benar-benar tak selera makan.

Melihat yasmin yang tidak selera makan,membuat yusuf menyendokkan sesuap nasi untuk menyuapi yasmin. Melihat itu segera yasmin mengambil alih sendok itu.

"Ngga usah pak trimaksih. Saya makan sendiri".

Dan apa yang terjadi selanjutnya? Yasmin merasakan pusing ditambah perutnya mual pertanda mungkin masuk angin. Membuat makanan yang baru ditelan sekitar 5 sendok kembali keluar. Tanpa yasmin bisa mengendalikan, ia muntah tiba-tiba.

Hueeekkkk syooorrrr muntahan itu tumpah di atas paha yusuf. Yasmin benar-benar tidak sengaja.

Yasmin membulatkan matanya sempurna melihat apa yang sudah ia lakukan.

"maaf pak maaf. Saya ngga sengaja" ucap yasmin merasa bersalah dengan masih menahan sesuatu dimulutnya.

Dan Bukannya membersihkan celananya, yusuf malah mengkhawatirkan keadaan yasmin

"Kamu ngga papa?" Dengan panik yusuf memegang plastik hitam dan ditadahkan di bawah mulut yasmin.

Huueeekkkkk syoorr

Hueekkk

"Dikeluarin aja semua biar lega"

Yasmin berusaha memuntahkan apa yang mengganjal di perutnya.

"Sudah?" Tanya yusuf.

Yasmin hanya mengangguk. yusuf kemudian menali kresek isi muntahan yasmin dan membuangnya di tempat sampah.

"Saya bersihin badan dulu ya. Kamu istirahat dulu" kata yusuf sebelum pergi ke kamar mandi.

aduuuhh bodoh banget sih yasmin. Kapan si pinternya? Masak guru sendiri di muntahinn gumam yasmin dalam hati sambil memukul dahinya sendiri. Selang berapa menit yusuf datang. Dengan kaos polos berlenga pendek bewarna army dan tak lupa sarung yang ia kenakan.

"Maaf ya pak, saya udah ngga sopan sma bapak".

"ngga sopan gimana?" Tanya yusuf santai.

"iya tadi kan saya sudah muntahin bapak" kata yasmin dengan penuh penyesalan.

"ngga papa, makasih ya karna kamu muntahin saya, jadi mau ngga mau saya harus mandi deh".

"Aduh pak saya minta maaf banget pak" yasmin kembali mengucap permintaan maafnya.

"sudah sekarng kamu makan. Perut kamu kosong. Kalau kamu ngga sarapan, masuk angin kamu tambah parah lagi".

Mimpi apa yasmin, tiba-tiba sekarang yusuf jadi perhatian ke dia.

Aku kagum padamu tuan, kau begitu mempesona dengan kebaikan hatimu.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!