Ritual malam pertama

"What, aku tidak bisa melakukannya bibi" Ucap Renaldy menatap seorang wanita yang mengunakan jas dokter. Dokter itu menghela nafas panjang melihat keponakannya. Baru saja tadi ia pulang dari pernikahan mereka di hotel. Kini harus datang kembali ke hotel, setelah mendengar apa yang telah terjadi pada istrinya Renaldy.

"Kenapa gak mau? kalian kan dah jadi suami istri, lagi pun kalian tidak dosa melakukannya kok" Balas Dokter wanita tersebut bernama, Dokter Mala. Dokter Mala merupakan dokter kepercayaan keluarga Hervandez sekaligus sepupu Papi Devan. Wanita itu tidak tau kenapa Renaldy tidak mau menyentuh istrinya, biasanya kalau soal beginian laki-laki yang paling duluan mau. Tapi tidak dengan Renaldy ia tetap kekeuh tidak ingin melakukannya.

Renaldy mengusap wajahnya kasar. Di satu sisi ia gak pengen istrinya itu mengandung anaknya, apalagi nantik ia kan pergi bertugas. Di satu sisinya lagi, istrinya itu terkenak obat perangsang yang dosisnya cukup tinggi kalau gak segera melakukan berhubungan intim gak tau apa yang terjadi selanjutnya.

Dokter Mala memukul pundak cowok itu pelan. Sontak Renaldy mengalihkan pandangannya menatap Dokter Mala yang merupakan bibinya. "Coba ceritakan kenapa kamu gak ingin menyentuh istri mu sendiri." Dokter Mala tau kalau cowok itu ada sesuatu masalah yang disembunyikan. Ia sudah cukup kenal sama Renaldy yang merupakan ponakannya tersebut. Mungkin saja faktor kenapa Renaldy tidak mau menyentuh istrinya karena yang menjadi istri Renaldy itu masih SMA, makanya mungkin cowok itu tidak ingin menyentuh istrinya yang masih status pelajar. Tapi itu keknya bukan faktornya, soalnya jika istri Renaldy hamil gadis itu nantikan bisa home schooling lagi pun keluarga Hervandez merupakan keluarga terkaya, jadi tidak susah bagi mereka. Apa yang harus nantik di lakukan jika istri Renaldy hamil, apalagi masih status SMA.

Renaldy menghela nafas panjang dan mencoba menceritakan maksud kenapa ia tidak ingin menyentuh istrinya itu. Sepanjang cerita Dokter Mala mengangguk paham, kenapa Renaldy tidak mau menyentuh istrinya. Padahal mereka sudah sah menjadi suami istri, lagipun sudah sepatutnya melakukan hubungan intim bagi yang sudah menikah. Hingga maksud yang di ceritakan Renaldy pun selesai.

Dokter Mala menghela nafas panjang dan menghembuskan nafasnya secara perlahan, ia sekarang sudah tau dan sangat mengerti kenapa cowok itu tidak mau menyentuh istrinya. Memang ini hal sulit harus Renaldy hadapi. Tapi mau gimana lagi jika tidak lakukan segera nyawa Luziana akan melayang.

"Tapi kamu harus melakukannya Renaldy, ini soal nyangkut nyawa istri kamu. Mau gak mau kamu harus melakukannya. Soalnya obat perangsang yang didalam tubuh istri kamu dosisnya cukup tinggi, jadi istri mu harus menyalurkan hasratnya dengan kalian melakukan berhubungan intim tersebut" Ucap Dokter Mala panjang lebar.

Renaldy mendesah kasar dengan masalah yang harus dihadapinya saat ini. "Emang gak ada cara lain Bi? selain melakukan itu." Dokter Mala nampak berpikir untuk menyelesaikan masalah ini dengan tidak mereka melakukan hal tersebut.

"Ada! tapi, kamu harus tetap melakukannya dengan satu kali pelepasan saja." Renaldy melihat Dokter Mala nampak mencari sesuatu di tas kedokterannya.

"Ni obat untuk menghilangkan rasa perangsang di dalam tubuh istri kamu. Tapi tetap juga kamu harus melakukan berhubungan intim. Lagi pula tujuan kamu tidak ingin menyentuh istri kamu karena tidak pengen istri kamu hamil kan, apalagi nantik kamu akan pergi bertugas. Jadi saat pelepasan kamu harus mengeluarkannya di luar jangan di dalam, kalau kamu mengeluarkan di dalam nantik itu kamu tanggung sendiri akibatnya. Jika ada, darah daging kamu di dalam rahim istri mu." Ujar Dokter Mala seraya mengasih obat itu kepada Renaldy.

"Kenapa gak langsung kasih obat ini aja, kenapa harus mesti melakukan berhubungan intim dulu" Balas Renaldy dengan pandangan melihat obat yang dikasih Dokter Mala. Dokter Mala mendesah berat mendengar perkataan Renaldy.

"Yahh gak bisa Renaldy, kamu harus melakukan itu dulu. Kalau kasih minum obat itu langsung tanpa melakukan berhubungan intim nantik istri kamu bisa meninggal." Ucap Dokter Mala yang sudah geram kepada ponakannya. Udah kasih cara yang mudah masih aja cowok itu protes.

Dengan terpaksa cowok itu mengangguk. "Akan saya lakukan" Tutur Renaldy. Bahwa ia akan menyentuh istrinya itu dan menghilangkan rasa perangsang di dalam tubuh gadis itu.

"Tapi Bibi jangan kasih tau kejadian ini ke siapa-siapapun itu! cukup kita berdua yang hanya boleh tau."

...****...

Tangan Luziana bergelayut manja di leher Renaldy. Renaldy bisa mencium aroma rambut Luziana yang terurai panjang hampir sepinggang, rambut cewek itu sungguh sangat wangi seakan jadi candu bagi Renaldy. Tanpa aba-aba gadis itu pun mencium bibir Renaldy. Saat mau melepaskan ciumannya cowok itu langsung menarik tekuk Luziana, dan mencium bibir Luziana dengan dalam. Yang awalnya ciumannya dengan perlahan kini sangat menuntut.

Tangan cowok itupun bergerak membuka piyama Luziana. Sekarang mereka berdua sama-sama telanjang bulat. Renaldy bisa melihat pandangan yang begitu indah di depan matanya, dan tentu saja membuat iman Renaldy goyah.

"Iman kamu jangan goyang Renaldy, ingat tujuan awal kamu. Cukup sekali permainan terus permainan ini bakal berakhir". Renaldy berusaha menyakinkan dirinya tidak terhanyut dengan percintaan ini. Kalau tidak akan ada sosok malaikat kecil di rahim istrinya itu. Dan tentu saja jika itu terjadi siap-siap cowok itu akan di larang pergi bertugas oleh mommy Liona.

Tanpa melakukan pemanasan cowok itu langsung melakukan ke intinya dengan memasukkannya secara paksa membuat Luziana meringis kesakitan karena ada sesuatu dibawahnya berusaha untuk masuk.

"Auww sakit". Tangan Luziana mencengkeram tangan Renaldy dengan kuat. Renaldy tidak menggubris Ringissan kesakitan Luziana. Ia ingin percintaan ini cepat segera berakhir, karena cowok itu juga tidak mau terhanyut dengan percintaan ini.

Sekali hentakan itunya masuk kedalam dengan sempurna. Luziana mencengkeram seprai kuat menyalurkan rasa sakit kewanitaannya, hingga satu bulir air mata jatuh. Darah pun keluar di area wanitanya. Menandakan jika gadis itu masih perawan.

"Hiks... sakit"

Melihat Luziana menangis, Renaldy pun membungkam bibir perempuan itu dengan ciuman sangat menuntut. Hinggalah sampai kepada puncaknya, cowok itu ingin segera mengeluarkannya di luar. Namun cowok itu bukan mengeluarkannya di luar melainkan di dalam karena tangan Luziana tiba-tiba saja memeluknya hingga cowok itu mengeluarkan di luar jadi tertahan.

Renaldy sangat mengumpat apa yang di lakukan, ini bukan tujuan awalnya. Ia menatap perempuan yang menjadi penyebabnya, perempuan itu nampak tersenyum tipis menatap netra cowok itu.

Tanpa sadari Luziana membangun sesuatu yang sebenarnya sudah tidur kini bangkit lagi. Renaldy tetap saja cowok normal, ia pun ikut terhanyut dengan percintaan yang ke ronde dua ini.

"Kamu agresif sekali ya! ini kemauan mu jika sesuatu terjadi pada mu aku tidak akan menanggungnya." Bisik cowok itu tepat di telinga perempuan tersebut. Karena di pengaruhi oleh obat perangsang perempuan itu mengangguk pelan. Membuat Renaldy tersenyum lebar dan melanjutkan percintaannya. Ya tadi melakukannya dengan secara kasar, sekarang melakukan dengan secara sentuhan yang lembut.

Luziana mengeluarkan suara yang begitu indah terdengar di telinga cowok itu. Mereka saling terbuai dengan percintaan mereka. Tanpa sadari akan terjadi apa di selanjutnya.

Cowok itu pun sampai kelepasan kedua. Ia pun langsung tersadar apa yang telah lakukan. Cowok itu pun segera mengeluarkannya di luar, tapi sudah telat sebagian sudah masuk di dalam wanita tersebut.

Renaldy mengusap wajahnya dengan kasar. Dan mengepal erat tangannya. Ini bukan seperti tujuan awalnya, ia gak pengen nantik apa yang telah perbuat menghadirkan sosok mungil di rahim perempuan tersebut. Apalagi sekarang waktunya tidak tepat.

Dengan langkah cepat ia mengambil obat yang di kasih dokter Mala. Dan berusaha meminum kan obat tersebut ke Luziana.

Luziana mengeleng kepalanya seperti anak kecil." Gak mau." Renaldy dari tadi berusaha membuka mulut perempuan tersebut untuk kasih minum obat itu Luziana. Tapi cewek itu tetap saja tidak mau meminum obat yang ia kasih. Malahan perempuan itu berusaha menggoda Renaldy lagi.

"Cepat buka mulut kamu." Luziana mengeleng kepalanya berusaha obat itu tidak masuk kedalam mulutnya.

"Obatnya pahit" Rengek Luziana seperti anak kecil sembari mendorong tangan kekar cowok itu agar obat itu menjauh dari mulutnya. Membuat Renaldy mendesah kasar melihat tingkah Luziana. Awalnya obat itu masuk kedalam mulut Luziana tapi perempuan itu malah memuntahkannya bukan menelan obat tersebut.

Tanpa cara lain Renaldy memengang rahang Luziana dengan kuat. "Aduhh sakit." Tangan Luziana memengang tangan Renaldy berusaha melepaskan tangan cowok itu yang memegang rahang cukup kuat. Tetap saja tangan Renaldy tidak terlepas di rahang Luziana. Tanpa membuang kesempatan cowok itu memasukkan obat tersebut dalam mulut Luziana.

Luziana pun menelan obat tersebut. Renaldy pun segera mengambil air putih di atas nakas dan membantu perempuan itu minum. Luziana meminum air itu sampai tumpah-tumpah air itu ke kasur.

Selesai meminum air putih itu rasa kantuk pun mulai sangat terasa. Tanpa lama-lama perempuan itu memejamkan matanya.

Renaldy berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia menatap dirinya di cermin. "Kenapa gue mengeluarkannya di dalam kenapa gak di luar. Argh... sial" Ia pun meninju cermin itu hingga terpecah menjadi keping-kepingan. Darah segar keluar dari tangan cowok itu. Bukan rasa sakit ia rasakan melainkan rasa kesal atas percintaan tadi.

"Enggak mungkin kan sekali buat langsung jadi." Ucap Renaldy di akhiri terkekeh miris. Ia tidak menerima nantiknya akan sosok darah dagingnya di rahim perempuan itu. Ia pun mengepal kedua tangannya kuat. Rahang cowok itu mengeras mengingat percintaan tadi ia pun kembali meninju cermin tersebut.

Renaldy pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian biasa. Pandangannya langsung tertuju pada perempuan yang ia sudah ambil perawannya, dan ada noda darah seprai tersebut. Ia menghela nafas dengan kasar di udara.

Terpopuler

Comments

stefani n.i.s

stefani n.i.s

byk bgt typo nya thor..

2022-12-20

2

lihat semua
Episodes
1 Merindukan Al
2 Pulang.
3 Jemput meysa.
4 Acara
5 Menerima persyaratan
6 Kerja di company Hervandez
7 Memberi tahu tentang perjodohan
8 Bertemu antar dua belah pihak
9 menjelekkan di hadapan keluarga
10 Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11 Suami kakak orang kaya
12 Penjelasan pangkat jenderal
13 Rias pengantin
14 Sah
15 Ritual malam pertama
16 Visual
17 Restoran hotel bintang lima
18 Pulang kerumah mertua
19 Makan malam sekeluarga
20 Tidur satu ranjang
21 Sarapan pagi
22 Sekolah
23 Tanggung jawab besar
24 Kepikiran
25 Di kasih uang
26 Berubah
27 Belajar bareng mertua
28 Melewati pembatas
29 Olahraga gabungan
30 Pertandingan basket
31 Luka
32 Ajak tanding
33 3 vs 5
34 Adik ipar Vs kakak ipar
35 Satu kelompok
36 Pergi ke sebuah tempat
37 Panti asuhan
38 Tidak di pajang foto pernikahan
39 Gak suka
40 Bukan urusan mommy
41 Kerja kelompok
42 Terkunci di toilet
43 Bayangan hitam
44 Salah peluk orang
45 Black card
46 Kartu tanda pengenal
47 Banyak sekali belanjaan
48 Seolah menyuruhnya
49 Berapa uang
50 Di blokir
51 Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52 Vlog video
53 Tembakan
54 Ada yang lebih jago
55 Tidak mengenal suami sendiri
56 Anak itu anugerah
57 Penyanyi terkenal
58 Nasihat Mama Safira
59 ih kakak muntah
60 Sutra
61 Kiss
62 Malah tidur
63 Naik kora-kora
64 Dengan seenaknya Lo pergi
65 Rencana licik
66 Pesta Ekskul
67 Kasih uang pesta Ekskul
68 Di hina di depan semua orang
69 Keluar dari ballroom
70 Kamu kenapa
71 Kakak Karina?
72 Cewek apa cowok?
73 Munafik
74 Durian
75 Perhatian
76 LES
77 Kalah saing
78 Keluh kesah
79 Ingat umur
80 Gak suka mangga
81 Paket
82 Tetap pergi
83 Tantang makan pedas
84 Teror
85 Nasi goreng
86 Pingsan
87 Sadar
88 Happy birthday
89 Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90 Tambah kerja
91 Motornya mogok
92 Sikap kekanak-kanakan
93 kedatangan menantu
94 Positif hamil
95 Itu bukannya motor Luziana
96 Kebakar api cemburu
97 Diam menyimpan seribu rahasia
98 Seperti orang ngambekan
99 Pil KB
100 Kecelakaan
101 Usg
102 Niat memutuskan untuk pergi
103 Meminta maaf
104 Penegasan
105 posesif
106 Pernyataan
107 Alasan Mommy
108 Rencana meysa
109 Minta bantuan
110 Menetap di rumah mertua
111 Berangkat bertugas
112 Di culik
113 Kemarahan Renaldy
114 Meninggalkan rumah mertua
115 Hancur karir Meysa
116 Membunuh mu
117 Koma
118 Diary?
119 Rilis novel baru
120 Sudah memaafkannya
121 Ibu totalitas
122 Murni anak dari hasil pernikahan
123 Menantu yang idaman
124 Mimpi buruk
125 Tidak memikir perasaan mu
126 Luziana dimana?
127 Gak ada beruntung nya
128 IUFD
129 Ketinggalan obat
130 Hanya beban
131 Anak ini harus mati
132 Di hadapkan dua pilihan
133 Bayinya meninggal
134 Memutuskan hubungan ini
135 Ikhlaskan saja
136 Tidak mau ikhlas
137 Kejutan
138 Penasaran isi kado
139 Hasil yang masih meragukan
140 Merahasiakan kehamilan
141 Kedatangan Mommy Liona
142 Vanilla (Love and Dare)
143 Tujuan
144 Hanya cuman ingin minta maaf
145 Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146 Merasa bersalah
147 Dipengaruhi obat
148 Lebih mementingkan pekerjaan
149 Pergi bertugas
150 Kedatangan istri Arya
151 Merasa di bohongi
152 Malu Luziana
153 Marahan antar besan
154 Ngidam
155 Bumil malas
156 Rindu
157 Pipinya bengkak
158 Belum ngerti apa itu cinta
159 Tidak sesuai ekspektasi
160 Berdebat perihal bakso
161 Meminta hak
162 Jumpa kawan lama
163 Introspeksi diri masing-masing
164 Gak ngaruh
165 Check up
166 Gak cuti?
167 Mematahkan semangat
168 Ceraikan putra saya
169 Nyesel menikah dengan mu
170 Koma
171 Bayi mungil
172 Anak Al
173 Menyesal belum sepenuhnya
174 Andai istrinya tidak bohong
175 Melihat bayi twins
176 Interogasi
177 Terungkap
178 Pakai pengaman
179 Cukup sampai disini (End)
180 Ekstra Bab
181 Ekstra Bab
182 Bab ekstra
183 Ekstra Bab
184 Ekstra Bab
185 Ekstra Bab
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Merindukan Al
2
Pulang.
3
Jemput meysa.
4
Acara
5
Menerima persyaratan
6
Kerja di company Hervandez
7
Memberi tahu tentang perjodohan
8
Bertemu antar dua belah pihak
9
menjelekkan di hadapan keluarga
10
Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11
Suami kakak orang kaya
12
Penjelasan pangkat jenderal
13
Rias pengantin
14
Sah
15
Ritual malam pertama
16
Visual
17
Restoran hotel bintang lima
18
Pulang kerumah mertua
19
Makan malam sekeluarga
20
Tidur satu ranjang
21
Sarapan pagi
22
Sekolah
23
Tanggung jawab besar
24
Kepikiran
25
Di kasih uang
26
Berubah
27
Belajar bareng mertua
28
Melewati pembatas
29
Olahraga gabungan
30
Pertandingan basket
31
Luka
32
Ajak tanding
33
3 vs 5
34
Adik ipar Vs kakak ipar
35
Satu kelompok
36
Pergi ke sebuah tempat
37
Panti asuhan
38
Tidak di pajang foto pernikahan
39
Gak suka
40
Bukan urusan mommy
41
Kerja kelompok
42
Terkunci di toilet
43
Bayangan hitam
44
Salah peluk orang
45
Black card
46
Kartu tanda pengenal
47
Banyak sekali belanjaan
48
Seolah menyuruhnya
49
Berapa uang
50
Di blokir
51
Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52
Vlog video
53
Tembakan
54
Ada yang lebih jago
55
Tidak mengenal suami sendiri
56
Anak itu anugerah
57
Penyanyi terkenal
58
Nasihat Mama Safira
59
ih kakak muntah
60
Sutra
61
Kiss
62
Malah tidur
63
Naik kora-kora
64
Dengan seenaknya Lo pergi
65
Rencana licik
66
Pesta Ekskul
67
Kasih uang pesta Ekskul
68
Di hina di depan semua orang
69
Keluar dari ballroom
70
Kamu kenapa
71
Kakak Karina?
72
Cewek apa cowok?
73
Munafik
74
Durian
75
Perhatian
76
LES
77
Kalah saing
78
Keluh kesah
79
Ingat umur
80
Gak suka mangga
81
Paket
82
Tetap pergi
83
Tantang makan pedas
84
Teror
85
Nasi goreng
86
Pingsan
87
Sadar
88
Happy birthday
89
Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90
Tambah kerja
91
Motornya mogok
92
Sikap kekanak-kanakan
93
kedatangan menantu
94
Positif hamil
95
Itu bukannya motor Luziana
96
Kebakar api cemburu
97
Diam menyimpan seribu rahasia
98
Seperti orang ngambekan
99
Pil KB
100
Kecelakaan
101
Usg
102
Niat memutuskan untuk pergi
103
Meminta maaf
104
Penegasan
105
posesif
106
Pernyataan
107
Alasan Mommy
108
Rencana meysa
109
Minta bantuan
110
Menetap di rumah mertua
111
Berangkat bertugas
112
Di culik
113
Kemarahan Renaldy
114
Meninggalkan rumah mertua
115
Hancur karir Meysa
116
Membunuh mu
117
Koma
118
Diary?
119
Rilis novel baru
120
Sudah memaafkannya
121
Ibu totalitas
122
Murni anak dari hasil pernikahan
123
Menantu yang idaman
124
Mimpi buruk
125
Tidak memikir perasaan mu
126
Luziana dimana?
127
Gak ada beruntung nya
128
IUFD
129
Ketinggalan obat
130
Hanya beban
131
Anak ini harus mati
132
Di hadapkan dua pilihan
133
Bayinya meninggal
134
Memutuskan hubungan ini
135
Ikhlaskan saja
136
Tidak mau ikhlas
137
Kejutan
138
Penasaran isi kado
139
Hasil yang masih meragukan
140
Merahasiakan kehamilan
141
Kedatangan Mommy Liona
142
Vanilla (Love and Dare)
143
Tujuan
144
Hanya cuman ingin minta maaf
145
Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146
Merasa bersalah
147
Dipengaruhi obat
148
Lebih mementingkan pekerjaan
149
Pergi bertugas
150
Kedatangan istri Arya
151
Merasa di bohongi
152
Malu Luziana
153
Marahan antar besan
154
Ngidam
155
Bumil malas
156
Rindu
157
Pipinya bengkak
158
Belum ngerti apa itu cinta
159
Tidak sesuai ekspektasi
160
Berdebat perihal bakso
161
Meminta hak
162
Jumpa kawan lama
163
Introspeksi diri masing-masing
164
Gak ngaruh
165
Check up
166
Gak cuti?
167
Mematahkan semangat
168
Ceraikan putra saya
169
Nyesel menikah dengan mu
170
Koma
171
Bayi mungil
172
Anak Al
173
Menyesal belum sepenuhnya
174
Andai istrinya tidak bohong
175
Melihat bayi twins
176
Interogasi
177
Terungkap
178
Pakai pengaman
179
Cukup sampai disini (End)
180
Ekstra Bab
181
Ekstra Bab
182
Bab ekstra
183
Ekstra Bab
184
Ekstra Bab
185
Ekstra Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!