"Duduk-duduk" Titah mommy Liona ramah. Mereka semua pun duduk. Baru saja beberapa detik mereka semua duduk-.
"Aduuh... Mohon maaf kalau saya terlambat. Soalnya baru habis dari toilet" Ucap seseorang cewek yang rambutnya sebahu. Para keluarga yang semulanya tadi duduk sekarang berdiri menyambut cewek tersebut. Mata meysa membulat lebar melihat gadis yang begitu ia kenalin berada diantara mereka. Begitu sebaliknya Luziana begitu kaget melihat siapa yang datang terlambat itu.
"E-lo."
"Kamu"
Mereka berdua sama-sama mengacungkan jari telunjuknya. "Ngapain Lo berada di sini," Tanyak ketus meysa dengan berkacak pinggang.
"Bukan urusan kamu. Kenapa gue berada di sini," Balas Luziana yang gak kalah ketus. Mendengar jawaban Luziana membuat cewek itu naik pitam.
"Ouuhh... bukan urusan kamu. Oke-oke, asal Lo tau ya rakyat jelata. Ruangan VIP restauran ini sudah di pesan sama keluarga gue, otomatis gak ada yang boleh menempati ini ruangan selain keluarga gue. Jadi ngapain Lo ada di sini, kesasar?" Ujar meysa dengan sinis seraya bersedekap. Perdebatan mereka seolah hanya mereka berdua di dalam ruang VIP itu. Padahal ada Papi Devan, Mommy Liona dan Papa Haris, Mama Safira di dalam ruangan VIP tersebut. Mereka pun kini tengah menatap perdebatan Luziana dan meysa dengan tatapan bingung.
"Terus aku percaya gitu? sama cewek telur busuk ke-"
"Luziana" Suara begitu lantang terdengar membuat mereka semua disitu pada diam. Luziana menunduk kepalanya dalam setelah mendengar suara lantang Papa Haris.
"Jaga omongan kamu!." Ucap Papa Haris pada putri sulungnya. Mereka semua pun duduk setelah semuanya diam. Walaupun di dalam pikiran meysa banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan kepada orang tuanya. Yang pastinya soal kenapa Luziana ikut di acara pertemuan ini?. Kalau soal Papa Haris ia tidak terlalu pedulikan kenapa ada disini, lagipun dirinya juga tau kalau Papa Haris dengan Papinya temanan. Masalah yang dipikirin meysa adalah kenapa Luziana ada disini juga. Inikan tentang acara pertemuan calon istrinya Renaldy terus Luziana ngapain disini.
"Tolong maafkan atas keributan yang di buat putri kami" Ucap Mama Safira dengan rasa bersalah apa yang dilakukan Luziana.
"Gpp, lagipun anak kami pun juga ikut turut membuat keributan," Balas Mommy Liona. Meysa yang mendengar ucapan Mommynya memutar bola matanya jengah.
Papi Devan berdeham pelan untuk memulai Perbicangan. "Baik. Kepada nak! Luziana kenalin ini anak om namanya Renaldy dirgantara Hervandez" Ujar Papi Devan memperkenalkan Putranya yang sedang duduk disampingnya. Luziana mencoba tersenyum ramah pada Renaldy, namun cowok itu hanya datar saja melihat senyuman Luziana.
"Buat apa sih. Papi! payah kenalin kak Al segala sama rak-" Gumam batin meysa kini berhenti setelah mendengar perkataan Papi Devan selanjutnya.
"Renaldy ini yang akan jadi suami kamu." Sambung Papi Devan.
"What..." Kursi yang meysa duduk kini terdorong belakang setelah ia berdiri dengan cara kasar. Sontak pandangan mereka yang berada disitu menatap Meysa semua. Mommy Liona menepuk jidatnya melihat kelakuan putri bungsunya yang tidak ada sopannya pada keluarga calon istri Renaldy.
"Maksud Papi apa hah!. Yang Kak Renaldy, akan menjadi suami si rakyat jelata itu" Bentak Meysa menatap Papinya dengan emosi. Orang tua Luziana sedikit kaget mendengar Meysa menyebut putri sulungnya rakyat jelata. Mendengar nada bicara meysa yang tidak sopan pada Papi Devan membuat Renaldy menegur adiknya itu.
"Meysa bicara itu yang sopan. Yang kamu ajak bicara itu orang tua kamu" Tegur Renaldy dengan lembut. Pandangan Renaldy yang tadi lurus, sekarang mengalihkan pandangannya menatap adiknya tengah berdiri dengan perasaan emosi. Meysa pun menatap kakaknya dan kemudian cewek itu mencoba berusaha menetralkan emosinya yang sempat memuncak.
Papi Devan menghela nafas panjang dan mencoba melanjutkan perkataannya lagi . "Meysa! Kenalin, Luziana ni lah yang akan menjadi istri kak Al nantik." Harapan meysa kini pupus setelah mendengar perkataan Papi Devan bahwa musuhnya ini, yang akan menjadi Kakak iparnya. Meysa yang tadi sempat dirumah senang, kalau ia bakal punya kakak ipar. Soalnya nantik sudah punya kakak ipar, ia akan mengajak kakak iparnya itu pergi ke mall, jalan-jalan, nonton drakor bareng, pokoknya senang-senang deh. Tapi Kini perasaan senang itu sudah menghilang ntah Kemana setelah mengetahui siapa yang akan menjadi Kakak iparnya.
Luziana juga begitu sangat kaget. Soalnya yang menjadi suaminya itu adalah kakak, yang adiknya itu musuhnya. Dan ia pun tidak merasa asing pada cowok yang akan menjadi suaminya itu. Kayak pernah liat! tapi dimana ya?. I-yahh Luziana pernah melihat cowok itu disekolah pas cowok itu menjemput Meysa di sekolah, sekaligus pas pasca itu ia juga tengah bertengkar sama Mesya. Ntah kenapa ia baru ngeh, pada cowok yang hanya diam tanpa ekspresi apapun dari tadi itu, bahwa cowok itu adalah kakaknya Meysa. Mungkin ia juga belum terlalu liat kali muka cowok itu pas jemput Meysa di sekolah tersebut.
"Meysa enggak terima! kalau perempuan itu yang akan menikah dengan kak Renaldy" Ucap Meysa seraya menunjuk Luziana dengan dagunya. Sontak membuat Mommy Liona pusing tujuh keliling. Begitu juga Papi Devan, pusing melihat tingkah laku putri bungsunya itu.
"Meysa yang nikah itu kakak mu bukan kamu kenapa kamu yang sewot sih!" Balas Mommy Liona sedikit emosi pada putrinya itu. Meysa yang mendengar penuturan Mommy itu tersenyum miring. Cewek itu pun ikut membalas perkataan mommynya.
"Kenapa Meysa gak terima! karena aku sudah tau sifatnya seperti apa yang akan menjadi istri kak Renaldy. Meysa cuman enggak ingin kak Al dapat istri yang buruk Mommy. Meysa gak ingin! melihat kak Al sengsara dapat istri mancam dia" Tunjuk Meysa dengan jari telunjuknya pada Luziana yang tengah duduk. Sorot mata cewek itu seperti tidak bersahabat pada Luziana. Luziana yang mendengar dirinya di jelekkan ingin sekali membalas perkataan Meysa. Bahwa apa yang di bilang Meysa itu salah. Papa Haris yang mengetahui Luziana yang ingin membalas perkataan Meysa segera memberi isyarat pada putri sulungnya itu hanya diam saja. Gadis itu pun menurut, ia pun hanya diam dan pasrah saja. Walaupun kini emosinya kini sudah di ubun-ubun.
"Terus yang sering marahin Meysa disekolah, adalah cewek yang sedang di hadapan kita ini lah. Luziana lah, yang sering Meysa ceritakan kepada mommy. Tentang cewek yang sering marahin meysa. Padahal Meysa gak ada salah apa-apa." Sambung lirih meysa diakhir kalimat. Mama Safira mendengarnya menjadi sedih mendengar kelakuan Luziana seperti apa di sekolah. Luziana yang tidak tahan lagi mendengar ocehan Meysa ingin ikut berdiri dan membalas perkataan Meysa bahwa apa yang diucapkan Meysa bohong. Meysa lah yang sebenarnya cari masalah duluan sama Luziana. Pas saat mau berdiri kakinya di injak kuat oleh Haris membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk berdiri dan bilang bahwa apa yang di ucapkan meysa itu salah. Kakinya pun kini sangat terasa nyeri, pada kakinya yang telah di injak oleh Papi Haris.
Semua orang itu tidak tahu kalau Papa Haris telah menginjakkan kaki Luziana secara sangat kuat kecuali, Renaldy. Renaldy tahu kalau kaki Luziana diinjak oleh Papa Haris. Namun cowok gagah dan tegap itu seakan tidak mau memedulikan apa yang telah terjadi pada Luziana. Belum jadi suami aja dah gak peduli apalagi sudah jadi suami. Renaldy pun ikut turut sedih apa yang telah terjadi pada adiknya, yang kenak marah pada Luziana padahal gak salah apa-apa.
...----------------...
Jangan lupa dukunganya AGAR AUTHOR SEMANGAT UPDATE NYA 🦹
LIKE
VOTE
KOMENTAR
DAN HADIAHNYA JANGAN LUPA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Rana Naila
bikin emosi tu si masya
2023-09-16
0
reedha
Mesya ini suka kali lah ngatain rakyat jelata....berasa seorang putri raja kah dia? Kamu di sekolah enggak belajar PPKn ya?
2022-09-18
2
Urmiyatul Iqmariah
lanjut thor.... jangan lama2 up nya thor
2022-09-15
1