Bertemu antar dua belah pihak

Penampilan Luziana kini terlihat sangat elegan dan begitu cantik. Apalagi kulitnya putih jadi kontras dengan baju muslimnya yang warna hitam panjang dan di luaran warna putih dan sepatu warna putih, jilbabnya warna ungu muda.

...Contoh foto penampilan Luziana...

Para seluruh keluarga Luziana kini sudah siap berangkat menemui calon suami gadis tersebut. Mereka pergi mengendarai mobil Avanza yang di kemudi oleh Haris. Febby nampak ceria di dalam mobil, perempuan kecil itu berpikir mereka akan pergi jalan-jalan bersama keluarga.

"Mah, kita bakal kemana sih?" Tanyak Febby begitu antusias pada mama Safira yang di samping papa Haris yang sedang menyetir mobil. Sedangkan Luziana dan Febby di duduk di belakang bagian kedua.

"Kita pergi menemui calon suami kakakmu." Yang menjawab pertanyaan yang di lontarkan Febby bukanlah mama Safira melainkan Haris.

"Calon?" Ulang perkataan Haris oleh Febby seraya menautkan alisnya bingung atas perkataan papa Haris.

"Gak lama lagi kakak mu akan menikah sayang! sekarang kita pergi menemui calon suaminya dulu baru deh nikah." Jelas mama Safira pada anak bungsunya itu. Luziana yang mendengar gak lama lagi dirinya akan menikah, mendengus kesal mendengar kalimat itu. Dari tadi gadis itu hanya menatap kaca mobil. Menampakkan jalan raya yang cukup padat dengan kendaraan.

Febby bersorak senang, kalau kakak sialannya itu bakal segera nikah, jadi dia tidak ada yang gangguin dirinya bermain lagi. Cewek kecil itu bergoyang pelan didalam mobil dengan perasaan senang, membuat papa Haris dan mama Safira mengeleng kepalanya melihat kelakuan putri bungsunya. Kalau Luziana sangat kesal melihat tingkah laku adiknya, yang merasa senang dirinya bakal nikah.

"Gausah goyang-goyang napa, mancam anak monyet aja." Ucap Luziana jutek pada adiknya, ia menatap Febby sekilas dan mengalihkan pandangannya menatap kaca mobil kembali.

Mendengar perkataan Luziana seperti menjelekkan Febby membuat Haris menjadi emosi. "Luziana mulutmu itu di jaga. Jangan samakan adik kamu itu dengan monyet dengar tu!" Bentak Haris kepada Luziana. Mama Safira pun mengelus lengan suaminya yang sedang menyetir agar tenang.

"Iyah." Sahut singkat Luziana. Mendengar bentakan Haris tidak membuat gadis itu sakit hati maupun nangis. Malahan gadis itu terlihat biasa aja atas bentakan Haris padanya.

Beberapa jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai pada sebuah restoran yang begitu besar dan terlihat bangunannya sangat indah dan mewah. Orang yang di dalam mobil pun keluar. Febby yang tadi sempat tidur, sekarang menatap takjub pada restoran mewah itu.

"Wahh bagus banget mah tempatnya" Seru Febby dengan mata berbinar-binar. Febby melihat betapa bagus restoran mewah ini. Apalagi mereka pergi ini waktu malam jadi suasananya begitu tenang, dan banyak lampu hias di restoran mewah itu. Ia pun menjadi teringat dengan mansion Hervandez yang lebih besar dan lebih indah daripada restoran ini.

"Gak salah ni pah!. Kalau pak Devan ajak kita ketemuannya tempat begini" Ucap mama Safira menatap suaminya ragu. Ragu karena tempat mereka tujuin ini mungkin salah.

"Emang kenapa dengan tempat ini mah." Tanyak Haris melontarkan pertanyaan pada istrinya, yang tengah terlihat ragu pada tempat yang mereka berada sekarang ini. Takutnya yang mereka pergi ini salah tempat, gak seperti alamat yang di kasih Devan untuk acara ajak bertemu antar dua belah pihak. Dalam pikiran mama Safira.

"Takutnya salah tempat pah. Soalnya tempat ini terlalu berlebihan buat kita." Ucap mama Safira apa di dalam pikirannya. Bagi mama Safira tempat ini terlalu berlebihan bagi keluarga seperti mereka.

"Enggak mah! kita ini sekarang gak salah tempat. Dah betul alamatnya, yang seperti di kasih pak Devan." Balas Haris menyakinkan istrinya. Mama Safira hanya mengangguk mengiyakan apa di bilang suaminya.

"Tapi pah, pasti ini tempat ini. Makanannya mahal semua" Ucap mama Safira. Soalnya uang mereka belum tentu bisa membayar makanan tempat restoran ini.

Papa Haris menghela nafas panjang melihat istrinya yang kini tengah cemas karena biaya makanannya, salah tempat dan lain-lain. "Udah yah mah lebih baik kita masuk dulu. Soalnya kasian, mungkin keluarga Hervandez dah menunggu kita dari tadi didalam. Soal bayaran makanan jangan di pikir, karena biaya makanannya udah di tanggung oleh Pak Devan." Balas sang suami sembari merangkul pundak sang istri. Mama Safira mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Yuk Febby, Luziana kita masuk." Ajak mama Safira. Febby pun berjalan mengikuti mama Safira dari belakang sambil melihat kiri kanan menatap takjub pada restoran mewah ini.

Langkah mama Safira terhenti membuat Haris memberhentikan juga langkahnya dan menatap istrinya bingung. "Kenapa mah," Tanyak Haris menaikkan alisnya sebelah. Mama Safira tidak menjawab pertanyaan suaminya. Wanita paruh baya itu menoleh kebelakang.

"Luziana mana?," Tanyak mama Safira panik. Haris pun ikut susul juga membalikkan badannya kebelakang dan menyapu pandangannya mencari keberadaan Luziana. Febby melihat orang tuanya seperti tengah mencari sesuatu melontarkan pertanyaan.

"Mama, papa, kalian napa" Tanyak Febby penasaran. Pandangan papa Haris dan mama Safira pun pindah menatap anak bungsunya.

"Kakakmu mana Febby?" Tanyak Papa Haris dengan lembut pada putri bungsunya.

"Ouhh.. kak Luziana. Di dalam mobil." Sahut Febby sambil menunjuk jari telunjuknya kearah mobil mereka kendarai tadi. Pandangan mereka berdua pun mengikuti yang di tujukan putrinya. Haris mengepal tangannya kuat. Karena bisanya acara penting kayak gini gadis itu malah tidur. Melihat sang suami naik pitam mama Safira segera menenangkan suaminya.

"Udah pah jangan emosi. Biar mama pergi dulu bangunkan Luziana ya pah." Ujar mama Safira sekaligus mencoba menenangkan papa Haris. Haris menghela nafas berat dan menghembuskan nafasnya secara kasar. Ia pun mengangguk mengiyakan permintaan sang istri. Mama Safira pun langsung berlenggang pergi menuju parkiran mobil.

"Luziana bangun" Ucap Safira sembari membuka pintu mobil yang menampilkan Luziana tertidur pulas. Ia pun menepuk pipi mungil putri sulungnya itu. Hingga gadis itu mengeliat dan membuka kedua kelopak matanya.

Mata Luziana sempurna membuka dan ia menoleh kesamping menatap mamanya yang berada berdiri di pintu mobil. "Mama," Ucap gadis itu. Mama Safira pun segera membantu mengeluarkan gadis itu dari dalam mobil. Ia pun menutup pintu mobilnya setelah Luziana keluar.

Luziana tercengang kagum dengan restoran sangat mewah itu. "Mama ngapain kita pergi kesini." Masih aja putri sulungnya itu tanyak buat apa kita pergi disini, padahal udah di bilang kalau kita tu pergi menemui calon suaminya sendiri, Luziana. Sampai mobil pun membahas juga kita pergi menemui calon suaminya. Sekarang masih aja ia menanyakan hal itu?.

Mama Safira mengehela nafas panjang."Menemui calon suamimu." Balas Mama Safira dengan kesal. Mendengar nada bicara mama Safira seperti berbeda, membuat ia tidak mau bertanya lagi, maupun mengeluarkan suara. Padahal masih banyak dalam pikirannya yang ingin tanyakan lagi kepada mama Safira, namun niat itu ia urungkan saja.

Mereka pun sudah dalam restoran mewah itu, rupanya mereka di sambut sangat ramah oleh pelayan restoran itu. Padahal mereka bukan dari keluarga terpandang namun tetap saja di sambut ramah sama pelayan restoran.

Luziana berjalan pelan-pelan hingga ia tertinggal beberapa langkah dengan orang tuanya. Sedangkan adiknya sedang berada di tengah antara papa Haris dan mama Safira, mereka kini berjalan sambil bergandengan seperti keluarga harmonis tanpa kehadirannya.

Brukk

Mereka berdua pun bertabrakan yang sama-sama tidak memperhatikan jalan. Gadis yang menabrak Luziana mengancung jari telunjuknya kearah Luziana. Setelah melihat wajah gadis tersebut.

"E-lo" Ucap meysa dengan nada tinggi sekaligus kaget bahwa yang ia nabrak itu Luziana. Luziana juga gak kalah kaget bahwa yang tabrak juga itu Meysa.

"Ngapain Lo kesini." Tanyak sinis meysa sambil bersedekap dada sembari melihat penampilan gadis itu dari ujung kaki hingga kepala. Meysa pun tersenyum sinis melihat penampilan Luziana, lumayan cantik sih tapi-.

"Bukan urusan kamu." Balas Luziana singkat. Ia pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.

Meysa menatap punggung gadis itu dengan sorot mata tajam. Soal meysa yang tadi menanyakan ngapain gadis itu disini, bukannya kepo kenapa gadis itu disini. Kepo sih iya! tapi yang sebenarnya adalah, ngapain gadis itu di restoran mewah ini. Soalnya biaya restoran ini sangat mahal cuman masuk saja bayar apa lagi makan. Kualitas dan rasa makanannya pun terjamin enak. Restoran ini bernama herva resto, restauran paling terkenal di kota A ini. Walaupun harganya mahal tetap saja banyak pengunjung makan di tempat restauran ini. Pemilik restauran ini adalah keluarga Hervandez.

Meysa yang merasakan sesuatu ingin keluar, melanjutkan langkahnya menuju toilet. Daritadi cewek itu sudah sangat kebelet buang air kecil. Dan tiba-tiba saja ia menabrak Luziana akibat tidak memperhatikan jalan, kemudian karena ingin niat segera sampai toilet makanya tidak memperhatikan jalan.

Mereka pun sampai di tempat meja makan yang sudah dibuat sangat khusus buat acara pertemuan ini. Mereka semua sekarang berada di ruang VIP. Papi Devan dan mommy Liona berdiri menyambut, terus mengulurkan tangan untuk menyalami mereka semua. Yang sebentar lagi mereka akan jadi besan.

Pandangan Liona terhenti pada gadis begitu cantik di matanya. Gadis itu menyalami mommy Liona. Membuat Liona tidak hentinya menatap gadis begitu cantik itu. Pandangannya pun menatap papi Devan dan papa Haris, mama Safira. Seolah meminta jawaban siapa gadis cantik ini.

"Itu Luziana mommy." Ujar Papi Devan lembut yang mengetahui maksud tatapan istrinya. Senyuman Mommy Liona pun makin terukir lebar. Tidak sangka yang akan menjadi istri Renaldy adalah gadis yang sangat berparas cantik ini. Enggak bisa ni pasti malam pertama ini langsung dah jebol. Soalnya gadis ini terlalu cantik di biarin begitu saja. Yah pastinya putranya itu bakal langsung tergoda dengan Luziana. Jadi dia tidak perlu turun tangan untuk membuat mereka berhubungan suami-istri, soalnya pasti putranya itu langsung menerkam mangsanya. Batin Mommy Liona. Ia pun segera mengeleng kepalanya, menghempaskan pikiran kotor di dalam otak nya. Melihat pasangan yang akan menjadi istrinya Renaldy yang begitu sangat cantik. Dan juga sangat cantik cocok sama Renaldy yang sangat tampan seperti bak dewa. Rasanya pengen cepat aja punya cucu dari mereka berdua.

Melihat istrinya melamun sendiri membuat Papi Devan menegur mommy Liona. "Mommy, ngapain melamun." Tanyak Devan dengan suara sedikit keras. Renaldy mendengar itu hanya menatap mereka datar saja. Dan dari tadi cowok itu pun kenapa lebih banyak diam. Padahal sama keluarga sendiri, ada sih ngomong tapi dikit tentang perusahaan.

Lamunan mommy Liona pun buyar. "Ouh ya maaf-maaf, soalnya mommy tadi terpesona dengan kecantikannya Luziana." Ujar mommy Liona tulus. Membuat mereka disitu tergelak tertawa mendengar penuturan Liona. Luziana hanya tersenyum canggung menanggapi penuturan mommy Liona sedangkan Renaldy hanya menatap datar, diam, cuek, dingin.

"Apalagi Renaldy pasti senang banget dapat istri cantik seperti kamu. ya, kan papi." Seloroh Liona membuat mereka menjadi tertawa lagi.

"Jelas lah mommy, siapa lagi kalau bukan menantu kita loh. ya kan Renaldy" Devan memberikan tatapan meminta mengiyakan pada putranya. Tapi cowok itu hanya diam dan tidak menggubris perkataan Papinya. Mereka disitu bukannya menatap kecewa kepada Renaldy yang tidak mengiyakan perkataan Devan. Malahan tawa mereka pecah sambil menggeleng kepala pelan. Mereka disitu pun udah sangat mengenali sifat Renaldy seperti apa? jadi tidak perlu kecewa lagi. Yang ada mereka sangat suka kepada Renaldy. Punya menantu kayak Renaldy suatu impian bagi papa Haris. Sekarang impiannya terwujud moga aja di pernikahan mereka tidak ada kata cerai, dan lagi moga aja Luziana tidak mengecewakan papanya atau bikin malu papanya di hadapan teman karibnya ini, Devan.

"Duduk-duduk" Titah mommy Liona ramah. Mereka semua pun duduk. Baru saja beberapa detik mereka semua duduk-.

"Aduuh... Mohon maaf kalau saya terlambat".

...----------------...

JANGAN LUPA DUKUNGANYA, BIAR AUTHOR SEMANGAT UPDATE 🤩.

LIKE

VOTE

KOMENTAR

DAN HADIAH NYA JANGAN LUPA😍

Terpopuler

Comments

Hylda Zuank_Alii

Hylda Zuank_Alii

seruuu...lanjut mba' thorrr...

2022-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Merindukan Al
2 Pulang.
3 Jemput meysa.
4 Acara
5 Menerima persyaratan
6 Kerja di company Hervandez
7 Memberi tahu tentang perjodohan
8 Bertemu antar dua belah pihak
9 menjelekkan di hadapan keluarga
10 Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11 Suami kakak orang kaya
12 Penjelasan pangkat jenderal
13 Rias pengantin
14 Sah
15 Ritual malam pertama
16 Visual
17 Restoran hotel bintang lima
18 Pulang kerumah mertua
19 Makan malam sekeluarga
20 Tidur satu ranjang
21 Sarapan pagi
22 Sekolah
23 Tanggung jawab besar
24 Kepikiran
25 Di kasih uang
26 Berubah
27 Belajar bareng mertua
28 Melewati pembatas
29 Olahraga gabungan
30 Pertandingan basket
31 Luka
32 Ajak tanding
33 3 vs 5
34 Adik ipar Vs kakak ipar
35 Satu kelompok
36 Pergi ke sebuah tempat
37 Panti asuhan
38 Tidak di pajang foto pernikahan
39 Gak suka
40 Bukan urusan mommy
41 Kerja kelompok
42 Terkunci di toilet
43 Bayangan hitam
44 Salah peluk orang
45 Black card
46 Kartu tanda pengenal
47 Banyak sekali belanjaan
48 Seolah menyuruhnya
49 Berapa uang
50 Di blokir
51 Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52 Vlog video
53 Tembakan
54 Ada yang lebih jago
55 Tidak mengenal suami sendiri
56 Anak itu anugerah
57 Penyanyi terkenal
58 Nasihat Mama Safira
59 ih kakak muntah
60 Sutra
61 Kiss
62 Malah tidur
63 Naik kora-kora
64 Dengan seenaknya Lo pergi
65 Rencana licik
66 Pesta Ekskul
67 Kasih uang pesta Ekskul
68 Di hina di depan semua orang
69 Keluar dari ballroom
70 Kamu kenapa
71 Kakak Karina?
72 Cewek apa cowok?
73 Munafik
74 Durian
75 Perhatian
76 LES
77 Kalah saing
78 Keluh kesah
79 Ingat umur
80 Gak suka mangga
81 Paket
82 Tetap pergi
83 Tantang makan pedas
84 Teror
85 Nasi goreng
86 Pingsan
87 Sadar
88 Happy birthday
89 Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90 Tambah kerja
91 Motornya mogok
92 Sikap kekanak-kanakan
93 kedatangan menantu
94 Positif hamil
95 Itu bukannya motor Luziana
96 Kebakar api cemburu
97 Diam menyimpan seribu rahasia
98 Seperti orang ngambekan
99 Pil KB
100 Kecelakaan
101 Usg
102 Niat memutuskan untuk pergi
103 Meminta maaf
104 Penegasan
105 posesif
106 Pernyataan
107 Alasan Mommy
108 Rencana meysa
109 Minta bantuan
110 Menetap di rumah mertua
111 Berangkat bertugas
112 Di culik
113 Kemarahan Renaldy
114 Meninggalkan rumah mertua
115 Hancur karir Meysa
116 Membunuh mu
117 Koma
118 Diary?
119 Rilis novel baru
120 Sudah memaafkannya
121 Ibu totalitas
122 Murni anak dari hasil pernikahan
123 Menantu yang idaman
124 Mimpi buruk
125 Tidak memikir perasaan mu
126 Luziana dimana?
127 Gak ada beruntung nya
128 IUFD
129 Ketinggalan obat
130 Hanya beban
131 Anak ini harus mati
132 Di hadapkan dua pilihan
133 Bayinya meninggal
134 Memutuskan hubungan ini
135 Ikhlaskan saja
136 Tidak mau ikhlas
137 Kejutan
138 Penasaran isi kado
139 Hasil yang masih meragukan
140 Merahasiakan kehamilan
141 Kedatangan Mommy Liona
142 Vanilla (Love and Dare)
143 Tujuan
144 Hanya cuman ingin minta maaf
145 Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146 Merasa bersalah
147 Dipengaruhi obat
148 Lebih mementingkan pekerjaan
149 Pergi bertugas
150 Kedatangan istri Arya
151 Merasa di bohongi
152 Malu Luziana
153 Marahan antar besan
154 Ngidam
155 Bumil malas
156 Rindu
157 Pipinya bengkak
158 Belum ngerti apa itu cinta
159 Tidak sesuai ekspektasi
160 Berdebat perihal bakso
161 Meminta hak
162 Jumpa kawan lama
163 Introspeksi diri masing-masing
164 Gak ngaruh
165 Check up
166 Gak cuti?
167 Mematahkan semangat
168 Ceraikan putra saya
169 Nyesel menikah dengan mu
170 Koma
171 Bayi mungil
172 Anak Al
173 Menyesal belum sepenuhnya
174 Andai istrinya tidak bohong
175 Melihat bayi twins
176 Interogasi
177 Terungkap
178 Pakai pengaman
179 Cukup sampai disini (End)
180 Ekstra Bab
181 Ekstra Bab
182 Bab ekstra
183 Ekstra Bab
184 Ekstra Bab
185 Ekstra Bab
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Merindukan Al
2
Pulang.
3
Jemput meysa.
4
Acara
5
Menerima persyaratan
6
Kerja di company Hervandez
7
Memberi tahu tentang perjodohan
8
Bertemu antar dua belah pihak
9
menjelekkan di hadapan keluarga
10
Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11
Suami kakak orang kaya
12
Penjelasan pangkat jenderal
13
Rias pengantin
14
Sah
15
Ritual malam pertama
16
Visual
17
Restoran hotel bintang lima
18
Pulang kerumah mertua
19
Makan malam sekeluarga
20
Tidur satu ranjang
21
Sarapan pagi
22
Sekolah
23
Tanggung jawab besar
24
Kepikiran
25
Di kasih uang
26
Berubah
27
Belajar bareng mertua
28
Melewati pembatas
29
Olahraga gabungan
30
Pertandingan basket
31
Luka
32
Ajak tanding
33
3 vs 5
34
Adik ipar Vs kakak ipar
35
Satu kelompok
36
Pergi ke sebuah tempat
37
Panti asuhan
38
Tidak di pajang foto pernikahan
39
Gak suka
40
Bukan urusan mommy
41
Kerja kelompok
42
Terkunci di toilet
43
Bayangan hitam
44
Salah peluk orang
45
Black card
46
Kartu tanda pengenal
47
Banyak sekali belanjaan
48
Seolah menyuruhnya
49
Berapa uang
50
Di blokir
51
Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52
Vlog video
53
Tembakan
54
Ada yang lebih jago
55
Tidak mengenal suami sendiri
56
Anak itu anugerah
57
Penyanyi terkenal
58
Nasihat Mama Safira
59
ih kakak muntah
60
Sutra
61
Kiss
62
Malah tidur
63
Naik kora-kora
64
Dengan seenaknya Lo pergi
65
Rencana licik
66
Pesta Ekskul
67
Kasih uang pesta Ekskul
68
Di hina di depan semua orang
69
Keluar dari ballroom
70
Kamu kenapa
71
Kakak Karina?
72
Cewek apa cowok?
73
Munafik
74
Durian
75
Perhatian
76
LES
77
Kalah saing
78
Keluh kesah
79
Ingat umur
80
Gak suka mangga
81
Paket
82
Tetap pergi
83
Tantang makan pedas
84
Teror
85
Nasi goreng
86
Pingsan
87
Sadar
88
Happy birthday
89
Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90
Tambah kerja
91
Motornya mogok
92
Sikap kekanak-kanakan
93
kedatangan menantu
94
Positif hamil
95
Itu bukannya motor Luziana
96
Kebakar api cemburu
97
Diam menyimpan seribu rahasia
98
Seperti orang ngambekan
99
Pil KB
100
Kecelakaan
101
Usg
102
Niat memutuskan untuk pergi
103
Meminta maaf
104
Penegasan
105
posesif
106
Pernyataan
107
Alasan Mommy
108
Rencana meysa
109
Minta bantuan
110
Menetap di rumah mertua
111
Berangkat bertugas
112
Di culik
113
Kemarahan Renaldy
114
Meninggalkan rumah mertua
115
Hancur karir Meysa
116
Membunuh mu
117
Koma
118
Diary?
119
Rilis novel baru
120
Sudah memaafkannya
121
Ibu totalitas
122
Murni anak dari hasil pernikahan
123
Menantu yang idaman
124
Mimpi buruk
125
Tidak memikir perasaan mu
126
Luziana dimana?
127
Gak ada beruntung nya
128
IUFD
129
Ketinggalan obat
130
Hanya beban
131
Anak ini harus mati
132
Di hadapkan dua pilihan
133
Bayinya meninggal
134
Memutuskan hubungan ini
135
Ikhlaskan saja
136
Tidak mau ikhlas
137
Kejutan
138
Penasaran isi kado
139
Hasil yang masih meragukan
140
Merahasiakan kehamilan
141
Kedatangan Mommy Liona
142
Vanilla (Love and Dare)
143
Tujuan
144
Hanya cuman ingin minta maaf
145
Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146
Merasa bersalah
147
Dipengaruhi obat
148
Lebih mementingkan pekerjaan
149
Pergi bertugas
150
Kedatangan istri Arya
151
Merasa di bohongi
152
Malu Luziana
153
Marahan antar besan
154
Ngidam
155
Bumil malas
156
Rindu
157
Pipinya bengkak
158
Belum ngerti apa itu cinta
159
Tidak sesuai ekspektasi
160
Berdebat perihal bakso
161
Meminta hak
162
Jumpa kawan lama
163
Introspeksi diri masing-masing
164
Gak ngaruh
165
Check up
166
Gak cuti?
167
Mematahkan semangat
168
Ceraikan putra saya
169
Nyesel menikah dengan mu
170
Koma
171
Bayi mungil
172
Anak Al
173
Menyesal belum sepenuhnya
174
Andai istrinya tidak bohong
175
Melihat bayi twins
176
Interogasi
177
Terungkap
178
Pakai pengaman
179
Cukup sampai disini (End)
180
Ekstra Bab
181
Ekstra Bab
182
Bab ekstra
183
Ekstra Bab
184
Ekstra Bab
185
Ekstra Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!