Suamimu gak bakal nyentuh kamu

Beberapa haripun yang lumayan rumit sudah telah Luziana lewatkan. Dari bertemu antar dua belah pihak, fitting baju, kemudian syarat-syarat menjadi seorang istri abdi negara, yang mulai dari mengurus surat-surat pribadi sampai surat kantoran. Apalagi Luziana harus menghafal beberapa hal. Nama-nama penjabat tinggi Renaldy di batalyon, dan juga segala hal yang berkaitan dengan keorganisasian Persit Kartika Chandra Kirana. Menjadi seorang istri abdi negara harus membutuhkan perjuangan yang gak main-main.

Luziana merasa tertekan? sih gak. Gadis itu nampak biasa saja sekarang menatap Mama Safira yang sedang masak. Kini Mama Safira sedang mengajar putri sulungnya memasak, yang bentar lagi Luziana segera nikah. Jadi sebelum itu ia harus mengajar anaknya itu cara melayani suaminya yang benar.

Gadis itu memasak dengan begitu telaten dan rapi. Mama Safira menatap kagum putrinya yang ada sedikit bakat dalam hal memasak. Sebenarnya Luziana itu pintar memasak karena malas aja.

Makanannya ia buat pun siap. Gadis itu pun menghidangkan makanannya dia atas meja. Mama Safira melihat masakan anaknya seperti makanan yang begitu lezat, dari aromanya aja sudah terasa bahwa makanan itu enak.

Luziana menatap Mama Safira penuh harap, tentang bagaimana rasa makanannya yang ia buat dari tangan nya sendiri. Mama Safira yang sudah selesai merasa makanan anaknya itu, terus mengacungkan jempol nya, membuat gadis itu berucap syukur.

"Alhamdulillah" Ucap Luziana dan diakhiri tertawa kecil.

"Mama" Panggil Luziana kepada Safira yang tengah mengelap piring yang sudah di cuci. Mama Safira menghentikan kegiatannya sejenak, dan mengangkat alisnya sebelah sembari menatap Luziana.

"Luziana belum siap untuk menikah," Lirih gadis itu dengan pandangan menunduk kebawah. Mama Safira mengehela nafas panjang melihat putrinya.

"Kenapa belum sayang, lagipun beberapa lagi kamu bakal menikah loh. Gak mungkinkan pernikahannya harus di batal" Ucap lembut Mama Safira. Ia tahu ini berat bagi Luziana. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah sepakat dari dua belah pihak. Bahwa mereka akan menikahkan anak mereka, dan melangsungkan pernikahannya dalam waktu seminggu. Bahkan waktu itu sekarang tidak lama lagi.

"Luziana takut malam pertamanya itu" Balasnya dengan pandangan masih menunduk kebawah. Pasti kalau sudah menikah akan melakukan berhubungan ****, kemudian hamil, karena itu lah membuat Luziana takut. Dirinya masih ingin bersekolah, bermain sama teman-teman, walaupun waktunya nantik bakal di batasin dan tidak sebebas sebelum nikah. Ia belum siap melayani suaminya yang di atas ranjang, dan belum siap untuk hamil.

Mama Safira mendengar jawaban Luziana menjadi terkekeh pelan. "Tenang aja sayang, suamimu gak bakal nyentuh kamu kok" Ujar mama Safira memberitahu kepada putrinya. Gak ada yang di sembunyikan oleh keluarga Hervandez tentang apapun itu. Mama Safira dan Papa Haris pun sudah tau kalau Renaldy gak bakal nyentuh istrinya itu, dan tentang pergi bertugas sebagai abdi negara setelah liburan enam bulan selesai mereka pun juga tau, pokoknya mereka tidak menyembunyikan hal apapun itu dari Mama Safira dan Papa Haris.

Pandangan Luziana yang menunduk kebawah sekarang mengangkat pandangannya menatap Mama Safira dengan bahagia. "Serius mah?" Tanyak Luziana untuk memastikan betul apa gak.

"Serius Luziana" Balas Mama Safira nyakin.

"Yeaaayy." Luziana berteriak kegirangan mengetahui bahwa suaminya itu gak bakal nyentuh dirinya alias gak berhubungan intim. Jadi perutnya gak buncit, sekolah masih tetap kayak biasanya, kalau main sama kawannya di batasin itu mah gpp yang penting apa? tidak berhubungan suami-istri.

Mama Safira mengeleng kepalanya melihat anaknya begitu aneh, menurutnya."Tapi jangan senang dulu." Tawa kegirangan gadis itu pun berhenti kini menatap serius Mama Safira.

"Nantik kamu Kalau dah nikah harus berpakaian tertutup di depan suami kamu, jangan berpakaian sexy. Nantik dia bakal tergoda, terus kamu jebol deh." Ucapan Mama Safira berhenti, kini wanita paruh baya itu tertawa dengan perkataannya, yang ia diakhir kalimat merasa lucu aja gitu.

"Jadi harus berpakaian gamis tiap hari lah mah, di depan suami Luziana nantik, biar gak jebol." Tawa wanita paruh baya itu berhenti kini menatap putrinya dengan kesal.

"Eh gak gitu juga konsepnya," Balas Mama Safira menatap kesal putrinya. Bisa-bisanya anak sulungnya berpikir begitu, masak gadis itu harus berpakaian gamis tiap hari, terus tidur berpakaian gamis, mandi berpakaian gamis. Dahlah tiap hari baju gamis semua.

"Terus harus gimana," Tanyak Luziana mengeryitkan dahinya bingung.

"Maksud Mama itu, kamu nantik tidur dan tinggal di rumah suami kamu jangan pakai bajumu yang lengannya pendek terus celananya pendek. Bakal tergoda lah dia. Lihat kulitmu yang mulus dan putih itu. Minimal nantik tidur satu ranjang sama suamimu itu pakai piyama yang lengannya panjang dan celana panjang, bukan kayak kamu tidur di rumah orang tua kamu yang kamu pakai piyama kamu tiap hari itu." Ujar Mama Safira panjang lebar.

Gadis itu pun mengaguk kepalanya paham."Dan nantik kamu jangan suruh suami kamu tidur di sofa apalagi di luar". Ucap Mama Safira memperingatkan Luziana.

"Terus kalau gak di sofa dan di luar dimana," Tanyak Luziana dengan polosnya. Membuat Mama Safira mendengarnya menjadi dongkol bisa-bisanya Luziana menanyakan suaminya itu nantik tidur dimana. Pasti dalam pikiran gadis itu, mereka tidur tidak satu ranjang.

"Di satu kamar dengan kamu dan satu ranjang dengan mu juga Luziana" sahut Mama Safira jelas.

"Hah! masak kami tidur di satu kamar sih, sama aja nantik Luziana jebol dong" Balas gadis itu kesal.

"Terus kamu masak suruh tidur suami kamu di luar. Dosa loh Luziana, bantah suami aja dosa. Dia yang pemilik rumah itu dan kamar itu, masak seenaknya jidat mu suruh dia tidur di luar. Sedangkan kamu aja pendatang di rumah itu!. Nantik kamu harus menurut ya sama suami kamu jangan pernah melawan paham. Mama gak pengen denger kamu bantahin suami,

kamu harus layani suami mu itu sebaik mungkin. Walaupun pernikahan kalian karena atas perjodohan. Dan bantu mertua kamu apa pun itu."

Mama Safira menarik nafas panjang sebelum melanjutkan perkataannya." Jika kamu hamil, nantik kamu-" Belum melanjutkan perkataannya namun sudah di potong oleh Luziana.

"Mama pikir enak ya hamil, apalagi umur Luziana masih muda mah. Luziana masih pengen sekolah, dan ngapai cita-cita lu-"

"Buat apa kamu ngapai cita-cita kamu lagi Luziana. Lebih baik kamu mengurus suami mu, dan bantu mertuamu. Sampai Papa mendengar jika kamu bantah suami siap-siap kamu akan tau akibatnya. Soal hamil tenang aja kamu gak bakal hamil jika tidak kamu sendiri yang bikin hamil, yang berpakaian sexy di depan suami kamu. Karena apa Renaldy sendiri bilang dia gak bakal nyentuh kamu ingat itu. Jika dia nyentuh kamu berarti ada yang salah dengan kamu. kami disini senang-senang aja jika misalnya mengetahui kamu hamil" Ujar Papa Haris memberitahukan dan memperingatkan Luziana.

"Habis itu kalau kamu kami hamil kamu bisa home schooling. Terus keluarga mereka orang terpandang Luziana jangan bikin buat malu mereka." Yah bagi mereka biasa aja, tapi gimana dengan perasaan Luziana misalnya hamil muda suaminya pergi bertugas pulang Renaldy pergi dari bertugas bukan dalam waktu satu bulan atau dua bulan tapi satu tahun itu pun baginya sedikit. Kemudian meysa? jelas banget adik Renaldy sih meysa tidak menyukai Luziana. Sampai cewek itu mencoba berusaha membatalkan rencana orang tua mereka. Yang ingin menjodohkan Luziana dengan kakaknya, Renaldy dirgantara Hervandez.

...----------------...

...VISUAL TOKOH...

...LUZIANA AFRIANI...

...RENALDY DIRGANTARA HERVANDEZ...

Jangan lupa dukunganya supaya authornya semangat update

LIKE

KOMEN

VOTE

JANGAN LUPA HADIAHNYA LOH😚♥️

Terpopuler

Comments

Iqbal Zaki

Iqbal Zaki

seru Thor,,,, semangat

2023-07-15

0

Hylda Zuank_Alii

Hylda Zuank_Alii

lanjutttt.... suka ceritanya

2022-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 Merindukan Al
2 Pulang.
3 Jemput meysa.
4 Acara
5 Menerima persyaratan
6 Kerja di company Hervandez
7 Memberi tahu tentang perjodohan
8 Bertemu antar dua belah pihak
9 menjelekkan di hadapan keluarga
10 Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11 Suami kakak orang kaya
12 Penjelasan pangkat jenderal
13 Rias pengantin
14 Sah
15 Ritual malam pertama
16 Visual
17 Restoran hotel bintang lima
18 Pulang kerumah mertua
19 Makan malam sekeluarga
20 Tidur satu ranjang
21 Sarapan pagi
22 Sekolah
23 Tanggung jawab besar
24 Kepikiran
25 Di kasih uang
26 Berubah
27 Belajar bareng mertua
28 Melewati pembatas
29 Olahraga gabungan
30 Pertandingan basket
31 Luka
32 Ajak tanding
33 3 vs 5
34 Adik ipar Vs kakak ipar
35 Satu kelompok
36 Pergi ke sebuah tempat
37 Panti asuhan
38 Tidak di pajang foto pernikahan
39 Gak suka
40 Bukan urusan mommy
41 Kerja kelompok
42 Terkunci di toilet
43 Bayangan hitam
44 Salah peluk orang
45 Black card
46 Kartu tanda pengenal
47 Banyak sekali belanjaan
48 Seolah menyuruhnya
49 Berapa uang
50 Di blokir
51 Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52 Vlog video
53 Tembakan
54 Ada yang lebih jago
55 Tidak mengenal suami sendiri
56 Anak itu anugerah
57 Penyanyi terkenal
58 Nasihat Mama Safira
59 ih kakak muntah
60 Sutra
61 Kiss
62 Malah tidur
63 Naik kora-kora
64 Dengan seenaknya Lo pergi
65 Rencana licik
66 Pesta Ekskul
67 Kasih uang pesta Ekskul
68 Di hina di depan semua orang
69 Keluar dari ballroom
70 Kamu kenapa
71 Kakak Karina?
72 Cewek apa cowok?
73 Munafik
74 Durian
75 Perhatian
76 LES
77 Kalah saing
78 Keluh kesah
79 Ingat umur
80 Gak suka mangga
81 Paket
82 Tetap pergi
83 Tantang makan pedas
84 Teror
85 Nasi goreng
86 Pingsan
87 Sadar
88 Happy birthday
89 Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90 Tambah kerja
91 Motornya mogok
92 Sikap kekanak-kanakan
93 kedatangan menantu
94 Positif hamil
95 Itu bukannya motor Luziana
96 Kebakar api cemburu
97 Diam menyimpan seribu rahasia
98 Seperti orang ngambekan
99 Pil KB
100 Kecelakaan
101 Usg
102 Niat memutuskan untuk pergi
103 Meminta maaf
104 Penegasan
105 posesif
106 Pernyataan
107 Alasan Mommy
108 Rencana meysa
109 Minta bantuan
110 Menetap di rumah mertua
111 Berangkat bertugas
112 Di culik
113 Kemarahan Renaldy
114 Meninggalkan rumah mertua
115 Hancur karir Meysa
116 Membunuh mu
117 Koma
118 Diary?
119 Rilis novel baru
120 Sudah memaafkannya
121 Ibu totalitas
122 Murni anak dari hasil pernikahan
123 Menantu yang idaman
124 Mimpi buruk
125 Tidak memikir perasaan mu
126 Luziana dimana?
127 Gak ada beruntung nya
128 IUFD
129 Ketinggalan obat
130 Hanya beban
131 Anak ini harus mati
132 Di hadapkan dua pilihan
133 Bayinya meninggal
134 Memutuskan hubungan ini
135 Ikhlaskan saja
136 Tidak mau ikhlas
137 Kejutan
138 Penasaran isi kado
139 Hasil yang masih meragukan
140 Merahasiakan kehamilan
141 Kedatangan Mommy Liona
142 Vanilla (Love and Dare)
143 Tujuan
144 Hanya cuman ingin minta maaf
145 Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146 Merasa bersalah
147 Dipengaruhi obat
148 Lebih mementingkan pekerjaan
149 Pergi bertugas
150 Kedatangan istri Arya
151 Merasa di bohongi
152 Malu Luziana
153 Marahan antar besan
154 Ngidam
155 Bumil malas
156 Rindu
157 Pipinya bengkak
158 Belum ngerti apa itu cinta
159 Tidak sesuai ekspektasi
160 Berdebat perihal bakso
161 Meminta hak
162 Jumpa kawan lama
163 Introspeksi diri masing-masing
164 Gak ngaruh
165 Check up
166 Gak cuti?
167 Mematahkan semangat
168 Ceraikan putra saya
169 Nyesel menikah dengan mu
170 Koma
171 Bayi mungil
172 Anak Al
173 Menyesal belum sepenuhnya
174 Andai istrinya tidak bohong
175 Melihat bayi twins
176 Interogasi
177 Terungkap
178 Pakai pengaman
179 Cukup sampai disini (End)
180 Ekstra Bab
181 Ekstra Bab
182 Bab ekstra
183 Ekstra Bab
184 Ekstra Bab
185 Ekstra Bab
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Merindukan Al
2
Pulang.
3
Jemput meysa.
4
Acara
5
Menerima persyaratan
6
Kerja di company Hervandez
7
Memberi tahu tentang perjodohan
8
Bertemu antar dua belah pihak
9
menjelekkan di hadapan keluarga
10
Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11
Suami kakak orang kaya
12
Penjelasan pangkat jenderal
13
Rias pengantin
14
Sah
15
Ritual malam pertama
16
Visual
17
Restoran hotel bintang lima
18
Pulang kerumah mertua
19
Makan malam sekeluarga
20
Tidur satu ranjang
21
Sarapan pagi
22
Sekolah
23
Tanggung jawab besar
24
Kepikiran
25
Di kasih uang
26
Berubah
27
Belajar bareng mertua
28
Melewati pembatas
29
Olahraga gabungan
30
Pertandingan basket
31
Luka
32
Ajak tanding
33
3 vs 5
34
Adik ipar Vs kakak ipar
35
Satu kelompok
36
Pergi ke sebuah tempat
37
Panti asuhan
38
Tidak di pajang foto pernikahan
39
Gak suka
40
Bukan urusan mommy
41
Kerja kelompok
42
Terkunci di toilet
43
Bayangan hitam
44
Salah peluk orang
45
Black card
46
Kartu tanda pengenal
47
Banyak sekali belanjaan
48
Seolah menyuruhnya
49
Berapa uang
50
Di blokir
51
Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52
Vlog video
53
Tembakan
54
Ada yang lebih jago
55
Tidak mengenal suami sendiri
56
Anak itu anugerah
57
Penyanyi terkenal
58
Nasihat Mama Safira
59
ih kakak muntah
60
Sutra
61
Kiss
62
Malah tidur
63
Naik kora-kora
64
Dengan seenaknya Lo pergi
65
Rencana licik
66
Pesta Ekskul
67
Kasih uang pesta Ekskul
68
Di hina di depan semua orang
69
Keluar dari ballroom
70
Kamu kenapa
71
Kakak Karina?
72
Cewek apa cowok?
73
Munafik
74
Durian
75
Perhatian
76
LES
77
Kalah saing
78
Keluh kesah
79
Ingat umur
80
Gak suka mangga
81
Paket
82
Tetap pergi
83
Tantang makan pedas
84
Teror
85
Nasi goreng
86
Pingsan
87
Sadar
88
Happy birthday
89
Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90
Tambah kerja
91
Motornya mogok
92
Sikap kekanak-kanakan
93
kedatangan menantu
94
Positif hamil
95
Itu bukannya motor Luziana
96
Kebakar api cemburu
97
Diam menyimpan seribu rahasia
98
Seperti orang ngambekan
99
Pil KB
100
Kecelakaan
101
Usg
102
Niat memutuskan untuk pergi
103
Meminta maaf
104
Penegasan
105
posesif
106
Pernyataan
107
Alasan Mommy
108
Rencana meysa
109
Minta bantuan
110
Menetap di rumah mertua
111
Berangkat bertugas
112
Di culik
113
Kemarahan Renaldy
114
Meninggalkan rumah mertua
115
Hancur karir Meysa
116
Membunuh mu
117
Koma
118
Diary?
119
Rilis novel baru
120
Sudah memaafkannya
121
Ibu totalitas
122
Murni anak dari hasil pernikahan
123
Menantu yang idaman
124
Mimpi buruk
125
Tidak memikir perasaan mu
126
Luziana dimana?
127
Gak ada beruntung nya
128
IUFD
129
Ketinggalan obat
130
Hanya beban
131
Anak ini harus mati
132
Di hadapkan dua pilihan
133
Bayinya meninggal
134
Memutuskan hubungan ini
135
Ikhlaskan saja
136
Tidak mau ikhlas
137
Kejutan
138
Penasaran isi kado
139
Hasil yang masih meragukan
140
Merahasiakan kehamilan
141
Kedatangan Mommy Liona
142
Vanilla (Love and Dare)
143
Tujuan
144
Hanya cuman ingin minta maaf
145
Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146
Merasa bersalah
147
Dipengaruhi obat
148
Lebih mementingkan pekerjaan
149
Pergi bertugas
150
Kedatangan istri Arya
151
Merasa di bohongi
152
Malu Luziana
153
Marahan antar besan
154
Ngidam
155
Bumil malas
156
Rindu
157
Pipinya bengkak
158
Belum ngerti apa itu cinta
159
Tidak sesuai ekspektasi
160
Berdebat perihal bakso
161
Meminta hak
162
Jumpa kawan lama
163
Introspeksi diri masing-masing
164
Gak ngaruh
165
Check up
166
Gak cuti?
167
Mematahkan semangat
168
Ceraikan putra saya
169
Nyesel menikah dengan mu
170
Koma
171
Bayi mungil
172
Anak Al
173
Menyesal belum sepenuhnya
174
Andai istrinya tidak bohong
175
Melihat bayi twins
176
Interogasi
177
Terungkap
178
Pakai pengaman
179
Cukup sampai disini (End)
180
Ekstra Bab
181
Ekstra Bab
182
Bab ekstra
183
Ekstra Bab
184
Ekstra Bab
185
Ekstra Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!