Kerja di company Hervandez

Para karyawan menatap kagum seseorang lelaki yang gagah dan begitu berwibawa. Jelasan demi penjelasan, diucapkannya begitu sangat di pahami oleh para karyawan. Para karyawan seolah tak percaya pada lelaki itu, yang akan menjadi Pak bos sementara mereka. Bukan gak kepercayaan dengan keahliannya, justru keahliannya bikin mereka takjub. Soalnya darimana? lelaki itu sangat mengerti dunia berbisnis padahal ia seorang tentara. Bahkan kepintarannya berbisnis melebihi Devan Hervandez, Papinya sendiri.

"Para karyawan semua, kita akan membangun bersama company Hervandez ini, jika ada yang tidak suka kalian boleh keluar dari perusahaan ini. Saya tidak akan memaksa kalian untuk berkerja disini, tapi yang saya inginkan kalian memang niat dalam hati diri kalian sendiri yang ingin niat berkerja disini. i apologize, sementara company Hervandez saya ambil alih. Saya Renaldy dirgantara Hervandez anak dari pasangan pak Devan dan ibu liona mengajak kalian semua untuk berkerja sama".

Prok..

Bunyi satu tepukan tangan.

Prokk....

Prokk...

Prokk...

Begitu banyak tepukan tangan meriah untuk pak bos mereka baru ini. Mereka tercengang kagum dengan cara bicara yang begitu berwibawa dan tegas.

"Kami para karyawan company Hervandez, ingin menyampaikan tolong mohon kerjasama dan bimbingannya Pak CEO Renaldy."

Di ruang kerja.

Kini Renaldy sibuk berkutat dengan laptopnya. Tanpa jeda sedetikpun lelaki itu fokus dengan pekerjaannya. Seperti tidak ada kata lelah di dalam kamusnya.

Ceklek..

Suara pintu terbuka pun terdengar namun lelaki gagah itu tetap aja fokus pada laptopnya. "Permisi pak bos, perkenalkan nama saya Wina saya sebagai pemegang uang perusahaan dan juga pengatur uang perusahaan pak." Ucap wanita itu dengan begitu ramah. Ia menatap Renaldy dengan tercengang kagum dengan ketampanan cowok itu miliki. Rahang yang kokoh, matanya tajam seperti bak elang, tubuh yang tegap dan kekar sungguh mempesona.

"Mana berkasnya Wina," Pinta Renaldy. Namun tidak ada jawaban.

"Wina," Panggil Renaldy.

Lamunan Wina pun buyar. "Ouh ya-h a-da apa pak bos," Tanyak Wina dengan terbata-bata. Ia kini sangat merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia terperangah melihat pak bos nya itu, terus tidak menjawab panggilan pak bosnya lagi.

"Kamu kenapa? banyak masalah" Tanyak Renaldy kepada karyawannya yang dari tadi tidak menjawab panggilan nya.

"Duuuh pak masalahnya ada sama Bapak. Soalnya saya begitu tercengang kagum melihat ketampanan bapak." Batin, Wina.

"Saya gak ada masalah pak," Sahut Wina ramah.

Renaldy mengangguk kepalanya."Oke, jika kamu gak ada masalah. Saya ingin minta sama kamu mana berkas tentang seberapa penyimpanan uang di perusahaan kita." Ujar Renaldy menatap wanita yang di hadapannya. Wina pun segera memberikan apa yang di minta oleh pak bosnya itu. Renaldy pun menerima nya, terlihat wanita itu kayak salting pada pak bosnya itu.

Renaldy pun buka berkasnya dan membaca berkasnya begitu teliti. Cowok itu pun menutup berkasnya, dan mengasih kembali berkasnya pada Wina.

"Kalau kamu kira, kita ambil modal 10 milyar bisa gak?." Tanyak Renaldy.

"Kalau kita ambil modal 10 milyar, itu terlalu kegedean pak! takutnya kita bakal rugi. Gimana modalnya dikit tapi untungnya banyak pak." Tanyak Wina dengan hati-hati.

"Oke baiklah. Saya akan mengambil modal uang sebesar 10 milyar. Kamu Wina sekarang panggil sekertaris Seno untuk segera menemui saya sekarang." Titah Renaldy pada Wina. Wanita itu pun mengangguk kepalanya sebagai jawaban. Ia pun berjalan ke luar dari ruang kerja Renaldy. Tetapi tiba saja langkahnya berhenti.

"Wina jangan panggil saya pak! cukup panggil saya tuan aja. Soalnya terlalu tua saya di panggil pak." Ujar Renaldy memberitahu kepada karyawannya itu.

"Iya pak." Sahut Wina dengan ramah

"Dan ingat lagi! jangan ada kejadian seperti tadi. Kamu yang tidak menjawab panggilan saya, kemudian jika kamu ada masalah. Boleh kamu cerita sama saya, mengerti?. Mungkin saya bisa bantu." Ucap Renaldy dengan tegas. Wina yang mendengarnya bukan takut atau merasa gak enak sama Renaldy yang tidak menggubris panggilan lelaki itu. Malahan segan pada bos-nya itu.

"Ada yang ingin tuan sampaikan lagi," Tanyak Wina dengan hati-hati.

Renaldy mengeleng kepalanya." Tidak ada! kamu boleh keluar sekarang." Balas Renaldy yang biasa saja tidak datar maupun galak.

"Terimakasih tuan." Ucap Wina terimakasih pada bosnya dan membungkuk badannya memberi hormat. Renaldy mengangguk kepalanya pelan sebagai jawaban.

Renaldy pun sambung berkutat dengan laptopnya, yang tadi sempat tertunda. Berselang beberapa menit notifikasi hpnya berbunyi. Cowok itu tetap aja fokus pada laptopnya. Hingga hpnya berdering. Renaldy segera mengambil hpnya yang berada di meja. Di hp itu tertera panggilan dari Mommynya-liona.

"Assalamualaikum mommy," Ucap Renaldy memberi salam di sebrang telepon pada mommynya.

"Walaikum salam Al. Mommy ingin bilang sesuatu sama kamu, nantik malam kita akan ketemu dengan calon istrimu. Jadi kamu pulang terus dari kerja ya! sebelum Maghrib." Ujar mommy di seberang telefon.

"Iya mom." Balas singkat Renaldy di sebrang telepon.

"Assalamualaikum Renaldy,"

"Walaikumsalam Mommy." Panggilannya pun berakhir.

Suara hembusan nafas berat terdengar dari cowok itu. Ia sungguh rasanya belum siap untuk menikah. Moga aja yang akan jadi istrinya tidak akan melarangnya pergi bertugas seperti orang tuanya, dan satu lagi yang paling ia harapkan, moga tidak ada anak atau istrinya itu sedang hamil dalam waktu singkat libur tentaranya ini. Soalnya kehadiran malaikat kecil itu pastinya akan paling memberatkan dirinya pergi bertugas. Bukan karena atas perkataan mommynya, yang melarang cowok itu pergi bertugas karena istrinya hamil, bukan itu. Tapi memang itu sih ia takutkan, selain itu ia juga tidak sanggup meninggalkan istrinya sedang hamil yang tengah lagi mengandung darah dagingnya sendiri. Sedangkan waktu ia akan bertugas memakan waktu yang cukup lama. Semoga hal itu tidak akan terjadi. Jika betul-betul siap dan tidak ada hambatan, itu baru ia akan pengen punya anak dari istrinya itu! nantiknya. Kalau memang tidak ada hambatan. Terlebih lagi dirinya moga aja tidak khilaf.

Ceklek..

Di pintu ruang kerjanya menampilkan seseorang lelaki yang dikirakan umurnya sudah berkepala tiga. Lelaki itu pun berjalan mendekati meja kerja tuanya.

"Tuan saya sektretaris Seno yang-." Belum melanjutkan perkataannya namun sudah di potong oleh Renaldy.

"Kamu silahkan duduk,"

...****...

"Meysa..." Panggil Liona yang sedikit berteriak sembari mengetok pintu kamar putrinya.

"Iya... mommy ada apa?," Tanyak meysa di akhir kalimat. Menatap mommynya kini yang sedang berdiri dihadapannya. Baru aja ia tadi lagi enak-enak nonton drakor. Sekarang mommynya berteriak memanggil dirinya, dengan tujuan apa meysa tidak tahu.

"Meysa, kamu nantik malam harus siap-siap. Soalnya kita akan bertemu dengan calon istri kak Al." Titah Liona sembari berjalan memasuki kamar putrinya. Bahkan membuka lemari meysa untuk mencari pakaian apa yang bagus di kenakan oleh putrinya untuk menemui calon istri Renaldy.

"What!. Calon istri kak Al, gak salah dengar ini meysa."

...----------------...

JANGAN LUPA DUKUNGANYA..

LIKE

VOTE

KOMENTAR

Terpopuler

Comments

Ifah Fatur

Ifah Fatur

aku kenal mommy calonny rivalku luziana

2022-12-09

0

Inru

Inru

Idaman siapa ini.... Keren 😎

2022-09-13

1

Hylda Zuank_Alii

Hylda Zuank_Alii

kok g ada kabar...? lanjutannya mana mba' thorrrr

2022-09-10

2

lihat semua
Episodes
1 Merindukan Al
2 Pulang.
3 Jemput meysa.
4 Acara
5 Menerima persyaratan
6 Kerja di company Hervandez
7 Memberi tahu tentang perjodohan
8 Bertemu antar dua belah pihak
9 menjelekkan di hadapan keluarga
10 Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11 Suami kakak orang kaya
12 Penjelasan pangkat jenderal
13 Rias pengantin
14 Sah
15 Ritual malam pertama
16 Visual
17 Restoran hotel bintang lima
18 Pulang kerumah mertua
19 Makan malam sekeluarga
20 Tidur satu ranjang
21 Sarapan pagi
22 Sekolah
23 Tanggung jawab besar
24 Kepikiran
25 Di kasih uang
26 Berubah
27 Belajar bareng mertua
28 Melewati pembatas
29 Olahraga gabungan
30 Pertandingan basket
31 Luka
32 Ajak tanding
33 3 vs 5
34 Adik ipar Vs kakak ipar
35 Satu kelompok
36 Pergi ke sebuah tempat
37 Panti asuhan
38 Tidak di pajang foto pernikahan
39 Gak suka
40 Bukan urusan mommy
41 Kerja kelompok
42 Terkunci di toilet
43 Bayangan hitam
44 Salah peluk orang
45 Black card
46 Kartu tanda pengenal
47 Banyak sekali belanjaan
48 Seolah menyuruhnya
49 Berapa uang
50 Di blokir
51 Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52 Vlog video
53 Tembakan
54 Ada yang lebih jago
55 Tidak mengenal suami sendiri
56 Anak itu anugerah
57 Penyanyi terkenal
58 Nasihat Mama Safira
59 ih kakak muntah
60 Sutra
61 Kiss
62 Malah tidur
63 Naik kora-kora
64 Dengan seenaknya Lo pergi
65 Rencana licik
66 Pesta Ekskul
67 Kasih uang pesta Ekskul
68 Di hina di depan semua orang
69 Keluar dari ballroom
70 Kamu kenapa
71 Kakak Karina?
72 Cewek apa cowok?
73 Munafik
74 Durian
75 Perhatian
76 LES
77 Kalah saing
78 Keluh kesah
79 Ingat umur
80 Gak suka mangga
81 Paket
82 Tetap pergi
83 Tantang makan pedas
84 Teror
85 Nasi goreng
86 Pingsan
87 Sadar
88 Happy birthday
89 Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90 Tambah kerja
91 Motornya mogok
92 Sikap kekanak-kanakan
93 kedatangan menantu
94 Positif hamil
95 Itu bukannya motor Luziana
96 Kebakar api cemburu
97 Diam menyimpan seribu rahasia
98 Seperti orang ngambekan
99 Pil KB
100 Kecelakaan
101 Usg
102 Niat memutuskan untuk pergi
103 Meminta maaf
104 Penegasan
105 posesif
106 Pernyataan
107 Alasan Mommy
108 Rencana meysa
109 Minta bantuan
110 Menetap di rumah mertua
111 Berangkat bertugas
112 Di culik
113 Kemarahan Renaldy
114 Meninggalkan rumah mertua
115 Hancur karir Meysa
116 Membunuh mu
117 Koma
118 Diary?
119 Rilis novel baru
120 Sudah memaafkannya
121 Ibu totalitas
122 Murni anak dari hasil pernikahan
123 Menantu yang idaman
124 Mimpi buruk
125 Tidak memikir perasaan mu
126 Luziana dimana?
127 Gak ada beruntung nya
128 IUFD
129 Ketinggalan obat
130 Hanya beban
131 Anak ini harus mati
132 Di hadapkan dua pilihan
133 Bayinya meninggal
134 Memutuskan hubungan ini
135 Ikhlaskan saja
136 Tidak mau ikhlas
137 Kejutan
138 Penasaran isi kado
139 Hasil yang masih meragukan
140 Merahasiakan kehamilan
141 Kedatangan Mommy Liona
142 Vanilla (Love and Dare)
143 Tujuan
144 Hanya cuman ingin minta maaf
145 Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146 Merasa bersalah
147 Dipengaruhi obat
148 Lebih mementingkan pekerjaan
149 Pergi bertugas
150 Kedatangan istri Arya
151 Merasa di bohongi
152 Malu Luziana
153 Marahan antar besan
154 Ngidam
155 Bumil malas
156 Rindu
157 Pipinya bengkak
158 Belum ngerti apa itu cinta
159 Tidak sesuai ekspektasi
160 Berdebat perihal bakso
161 Meminta hak
162 Jumpa kawan lama
163 Introspeksi diri masing-masing
164 Gak ngaruh
165 Check up
166 Gak cuti?
167 Mematahkan semangat
168 Ceraikan putra saya
169 Nyesel menikah dengan mu
170 Koma
171 Bayi mungil
172 Anak Al
173 Menyesal belum sepenuhnya
174 Andai istrinya tidak bohong
175 Melihat bayi twins
176 Interogasi
177 Terungkap
178 Pakai pengaman
179 Cukup sampai disini (End)
180 Ekstra Bab
181 Ekstra Bab
182 Bab ekstra
183 Ekstra Bab
184 Ekstra Bab
185 Ekstra Bab
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Merindukan Al
2
Pulang.
3
Jemput meysa.
4
Acara
5
Menerima persyaratan
6
Kerja di company Hervandez
7
Memberi tahu tentang perjodohan
8
Bertemu antar dua belah pihak
9
menjelekkan di hadapan keluarga
10
Suamimu gak bakal nyentuh kamu
11
Suami kakak orang kaya
12
Penjelasan pangkat jenderal
13
Rias pengantin
14
Sah
15
Ritual malam pertama
16
Visual
17
Restoran hotel bintang lima
18
Pulang kerumah mertua
19
Makan malam sekeluarga
20
Tidur satu ranjang
21
Sarapan pagi
22
Sekolah
23
Tanggung jawab besar
24
Kepikiran
25
Di kasih uang
26
Berubah
27
Belajar bareng mertua
28
Melewati pembatas
29
Olahraga gabungan
30
Pertandingan basket
31
Luka
32
Ajak tanding
33
3 vs 5
34
Adik ipar Vs kakak ipar
35
Satu kelompok
36
Pergi ke sebuah tempat
37
Panti asuhan
38
Tidak di pajang foto pernikahan
39
Gak suka
40
Bukan urusan mommy
41
Kerja kelompok
42
Terkunci di toilet
43
Bayangan hitam
44
Salah peluk orang
45
Black card
46
Kartu tanda pengenal
47
Banyak sekali belanjaan
48
Seolah menyuruhnya
49
Berapa uang
50
Di blokir
51
Nikmat bukan jadi istri tersiksa
52
Vlog video
53
Tembakan
54
Ada yang lebih jago
55
Tidak mengenal suami sendiri
56
Anak itu anugerah
57
Penyanyi terkenal
58
Nasihat Mama Safira
59
ih kakak muntah
60
Sutra
61
Kiss
62
Malah tidur
63
Naik kora-kora
64
Dengan seenaknya Lo pergi
65
Rencana licik
66
Pesta Ekskul
67
Kasih uang pesta Ekskul
68
Di hina di depan semua orang
69
Keluar dari ballroom
70
Kamu kenapa
71
Kakak Karina?
72
Cewek apa cowok?
73
Munafik
74
Durian
75
Perhatian
76
LES
77
Kalah saing
78
Keluh kesah
79
Ingat umur
80
Gak suka mangga
81
Paket
82
Tetap pergi
83
Tantang makan pedas
84
Teror
85
Nasi goreng
86
Pingsan
87
Sadar
88
Happy birthday
89
Perut Lo kayaknya dah ada isinya
90
Tambah kerja
91
Motornya mogok
92
Sikap kekanak-kanakan
93
kedatangan menantu
94
Positif hamil
95
Itu bukannya motor Luziana
96
Kebakar api cemburu
97
Diam menyimpan seribu rahasia
98
Seperti orang ngambekan
99
Pil KB
100
Kecelakaan
101
Usg
102
Niat memutuskan untuk pergi
103
Meminta maaf
104
Penegasan
105
posesif
106
Pernyataan
107
Alasan Mommy
108
Rencana meysa
109
Minta bantuan
110
Menetap di rumah mertua
111
Berangkat bertugas
112
Di culik
113
Kemarahan Renaldy
114
Meninggalkan rumah mertua
115
Hancur karir Meysa
116
Membunuh mu
117
Koma
118
Diary?
119
Rilis novel baru
120
Sudah memaafkannya
121
Ibu totalitas
122
Murni anak dari hasil pernikahan
123
Menantu yang idaman
124
Mimpi buruk
125
Tidak memikir perasaan mu
126
Luziana dimana?
127
Gak ada beruntung nya
128
IUFD
129
Ketinggalan obat
130
Hanya beban
131
Anak ini harus mati
132
Di hadapkan dua pilihan
133
Bayinya meninggal
134
Memutuskan hubungan ini
135
Ikhlaskan saja
136
Tidak mau ikhlas
137
Kejutan
138
Penasaran isi kado
139
Hasil yang masih meragukan
140
Merahasiakan kehamilan
141
Kedatangan Mommy Liona
142
Vanilla (Love and Dare)
143
Tujuan
144
Hanya cuman ingin minta maaf
145
Pikirkan berkelana ntah kemana-mana
146
Merasa bersalah
147
Dipengaruhi obat
148
Lebih mementingkan pekerjaan
149
Pergi bertugas
150
Kedatangan istri Arya
151
Merasa di bohongi
152
Malu Luziana
153
Marahan antar besan
154
Ngidam
155
Bumil malas
156
Rindu
157
Pipinya bengkak
158
Belum ngerti apa itu cinta
159
Tidak sesuai ekspektasi
160
Berdebat perihal bakso
161
Meminta hak
162
Jumpa kawan lama
163
Introspeksi diri masing-masing
164
Gak ngaruh
165
Check up
166
Gak cuti?
167
Mematahkan semangat
168
Ceraikan putra saya
169
Nyesel menikah dengan mu
170
Koma
171
Bayi mungil
172
Anak Al
173
Menyesal belum sepenuhnya
174
Andai istrinya tidak bohong
175
Melihat bayi twins
176
Interogasi
177
Terungkap
178
Pakai pengaman
179
Cukup sampai disini (End)
180
Ekstra Bab
181
Ekstra Bab
182
Bab ekstra
183
Ekstra Bab
184
Ekstra Bab
185
Ekstra Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!