Chapter 10

Meeting dadakan yang diadakan Austin siang ini sudah usai. Beberapa karyawan telah keluar dari ruangan Austin, sedang Narrel duduk diam di ujung sofa, mengamati Austin yang masih sibuk mempelajari berkas-berkas di tangannya.

Austin bukanlah lelaki yang bisa membaur, lelaki ini penyendiri, dan wataknya yang terkenal keras itu membuat orang-orang segan mendekatinya. Narrel sudah mengenalnya sejak lama, namun yang kebanyakan mereka bicarakan semuanya tentang bisnis. Austin jarang sekali berbicara tentang wanita yang disukainya atau hal lain di luar bisnis.

Dan apabila menyangkut bisnis, Austin sangat kooperatif. Kerjasama mereka dengan perusahaan-perusahaan lain telah membuahkan banyak keuntungan bagi perusahaan mereka.

Sesaat Narrel ragu untuk bertanya, namun ia benar-benar ingin tahu perasaan Austin sebenarnya terhadap gadis yang ingin dinikahinya. Ia tahu pernikahan itu bukanlah masalah kecil dan bukan main-main. Butuh perasaan saling suka di antara pasangan yang mau menikah. Namun Narrel ragu karena merasa sahabatnya itu terlalu cepat mengambil keputusan tanpa berpikir panjang.

Narrel tahu sekali bahwa Ainsley belum memiliki rasa pada Austin. Bagaimana dengan lelaki itu? Austin memang tampaknya tertarik pada perempuan yang dijodohkan dengannya itu.

Tapi, apakah Austin betul-betul jatuh cinta pada Ainsley? Kalau hanya menyukai tubuhnya, masih ada banyak wanita lain yang lebih seksi yang bisa ia tawarkan pada lelaki itu, tidak perlu sampai menikah. Ia hanya tidak mau Austin salah memilih istri dan keduanya akan berakhir dengan saling menyakiti nantinya. Ia berpikir di posisi sebagai sahabat lelaki itu.

"Kau yakin akan menikahi tunanganmu itu?" tanya Narrel akhirnya. Mulutnya terlalu gatal untuk menahan semua pertanyaan yang bersarang dalam hatinya. Austin mengalihkan pandangan dari berkas-berkas yang dibacanya.

"Kau pikir aku hanya main-main?" nada bicaranya terdengar tidak begitu senang. Matanya tajam menatap Narrel.

"Aku hanya berpikir keputusanmu terlalu cepat. Dan gadis itu sepertinya tidak menyukaimu." balas Narrel memberi pendapat. Kali ini Austin meletakan berkas di tangannya ke atas meja lalu menatap Narrel lagi.

"Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku. Bukankah selama ini kebanyakan wanita tergila-gila padaku? Tidak mungkin Ainsley tidak tertarik dengan pesonaku." ujar Austin percaya diri. Narrel sampai tertawa geli.

"Bagaimana denganmu, kau mencintainya?"

Austin terdiam. Ia tampak berpikir. Ia memang tertarik tiap kali melihat Ainsley dan sangat ingin mendapatkan gadis itu. Apakah itu bisa dibilang cinta? Ia belum merasakan jatuh cinta sebelumnya, tapi terhadap Ainsley ia merasa berbeda. Ia masih bingung apakah itu hanya perasaan nyaman sesaat atau ia benar-benar sudah jatuh hati pada gadis itu.

"Austin, aku rasa kalau kau tidak yakin dengan perasaanmu, pernikahan kalian bisa dipikirkan lagi." ucap Narrel memberi masukan.

Austin langsung melemparkan tatapan tidak sukanya ke pria itu.

"Jangan harap. Ainsley harus segera menjadi milikku secepatnya." balasnya membuat keputusan sepihak. Entah apa yang terjadi dengan dirinya, ia sangat ingin memiliki Ainsley. Keputusannya sudah bulat.

Narrel akhirnya memutuskan diam. Ia hanya mencoba memberi masukan, tapi kalau Austin memang bersikeras dengan keputusannya ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia berharap keputusan Austin benar. Dan berharap Ainsley adalah gadis yang tepat untuk pria itu.

"Baiklah kalau itu keputusanmu." ujar Narrel akhirnya.

\*\*\*\*

Austin berdiri malam itu di tengah taman di depan rumahnya, ia sudah lama tidak merasakan kehangatan keluarga dalam rumah. Karena ia memang tidak punya keluarga lagi. Papanya sudah meninggal sebelum sang kakek. Mamanya, ia tidak pernah mengenal sosok sang mama karena sejak lahir wanita itu sudah meninggalkannya. Kakeknya hanya bercerita mamanya menikahi papanya karena terpaksa dan kabur setelah melahirkannya.

Austin sering merasa sakit hati tiap kali mengingat mamanya yang tidak pernah menginginkannya. Ia juga tidak pernah mau mencari tahu. Daripada mencari keluarga yang tak menginginkannya, lebih baik membuat keluarganya sendiri.

Dirinya berharap setelah menikah dengan Ainsley, gadis itu akan memberikannya perasaan yang tulus sebagai seorang istri bahkan mungkin seorang ibu. Ia ingin Ainsley melahirkan anak-anaknya. Ia ingin anak-anaknya memiliki ibu yang mencintai mereka, tidak seperti dirinya. Dan ia berjanji akan memberikan kehangatan pada keluarga kecilnya nanti.

Austin tertawa. Selama ini dirinya selalu menyendiri. Namun ia tidak menyangka akan bertemu Ainsley di situasi dirinya merasa membutuhkan sebuah sandaran. Walau tidak mengerti perasaan apa yang sebenarnya dirasakannya pada gadis itu, apa itu cinta atau hanya obsesi semata, Austin berjanji akan selalu memperlakukan Ainsley dengan tulus. Ia akan belajar mencintai gadis itu kalau seandainya yang di rasakan sekarang ini bukanlah cinta.

Bunyi panggilan di ponselnya membuyarkan lamunan Austin. Ia merogoh benda kecil itu dari sakunya dan ditempelkan ke telinga tanpa membaca nama pemanggil.

Mata Austin melebar ketika mendengar suara diseberang sana berkata mereka dari kepolisian, setelah itu suara keras Ainsley terdengar sangat jelas di telinganya. Gadis itu seperti sedang terlibat perdebatan. Tapi di kantor polisi?

Tanpa pikir panjang Austin masuk rumahnya, meraih kunci mobil dan meluncur pergi dari rumahnya.

Astaga, kenapa Ainsley bisa sampai terlibat perkelahian? Ia masih tidak habis pikir. Gadis itu adalah gadis yang tidak pernah mau bermasalah dengan orang lain. Austin tahu itu karena ia sudah menyelidiki semua latar belakang sampai hal-hal terkecil yang sering dilakukan oleh Ainsley.

Dimana para pengawal yang disuruhnya mengamati gadis itu? Kenapa di waktu-waktu penting seperti ini mereka malah tidak memberi kabar? Sial, dia akan memberi perhitungan pada mereka nanti.

Setelah memarkirkan mobilnya didepan kantor polisi, Austin bergerak cepat memasuki tempat itu. Dari ambang pintu ia melihat ada beberapa orang gadis termasuk Ainsley yang masih saling berdebat didepan sana. Polisi yang melerai mereka bahkan sampai kewalahan.

Ainsley dengan seorang gadis yang mungkin temannya dan tiga gadis lainnya sepertinya berkelompok melawan Ainsley dan temannya. Austin mendesah pelan ketika melihat penampakan Ainsley yang terlihat acak-acakan. Mereka pasti berkelahi tadi.

Austin terus melihat perdebatan mereka dari balik pintu masuk. Petugas polisi yang mencoba melerai mereka bahkan terlihat kewalahan. Suara-suara para gadis yang saling berteriak itu sangat menyakitkan telinga.

Ya ampun, baru sekarang Austin terlibat langsung dengan masalah bikin begini, demi sang tunangan kekanakannya itu. Austin menutup matanya dalam-dalam lalu melangkah mendekat ke para gadis.

"AINSLEY!"

teriakan keras yang menggelegar di seluruh ruangan itu menghentikan kekacauan dan keributan yang terjadi beberapa detik sebelumnya. Beberapa petugas polisi yang berada dalam situ dan gadis-gadis yang tadi berdebat menatap bersamaan ke arah datangnya suara. Suara yang mampu membuat mereka semua terdiam.

"Austin Hugo?!" seru salah satu di antara ke lima gadis itu, yang tahu siapa Austin.

Austin tidak mempedulikan yang lain, matanya terus menatap Ainsley lekat. Sudah lemah tapi masih sok-sokan berkelahi. Ainsley membuang muka. Kalau saja papanya atau mama tirinya mengangkat telponnya tadi, ia pasti tidak akan menyuruh polisi menelpon lelaki itu datang.

Pandangan Austin beralih ke petugas polisi. Ia tidak mempedulikan para gadis lain yang terus menatapnya dengan wajah penuh minat. Yang ingin dilakukannya sekarang adalah membawa Ainsley pergi sekarang juga dari tempat itu dan mengobati seluruh memar-memar di tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

makanya km.deketin ainsley yg lembut jangan main sosor buat dia tersentuh akan dirimu...

2023-11-27

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

naik darah austin 😄

2023-11-14

0

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

LOOK AT ME!!!....

2023-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 82
84 Chapter 85
85 Chapter 86
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 82
84
Chapter 85
85
Chapter 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!