Chapter 19

"Gimana, gimana? Ceritakan pengalamanmu menjadi istri Austin!" seru Fina antusias. Mereka sekarang berada di kantin kampus.

Ainsley memutar bola matanya malas. Apa yang mau di ceritakan coba.

"Bagaimana malam pertama kalian? Enak nggak? Pasti kamu ketagihan kan." timpal Dara sambil menyenggol bahu Ainsley dengan tatapan menggoda. Ainsley hampir tersedak mendengarnya. Astaga, memangnya mereka tidak ada pembicaraan lain apa selain hal-hal yang berbau dewasa begitu.

"Bisa tidak kita bahas yang lain saja?" tawar Ainsley. Ia sedang tidak mau membahas kehidupan pernikahannya. Apalagi hal-hal pribadi seperti itu. Lagipula tidak ada yang terjadi antara dirinya dan Austin. Ia akui Austin cukup setia memenuhi janjinya untuk tidak menyentuh gadis itu dulu. Meski dua malam ini mereka tidur sekamar, Austin tetap bisa menahan diri. Hanya saja, Ainsley tidak tahu sampai kapan pria itu akan bertahan. Dan kapan dirinya benar-benar siap di sentuh oleh lelaki itu. Tidak mungkin dirinya menghindar terus.

"Kenapa, jangan bilang kau malu. Ciee maluu.." goda Dara lagi.

Ainsley hanya menggeleng-geleng dengan kelakuan teman-temannya itu. Ia tidak tahu mau bilang apa lagi. Sebenarnya bisa saja dia bilang belum terjadi apa-apa antara dirinya dan Austin, tapi setelah di pikir-pikir tidak penting juga cerita pada mereka. Mereka tidak akan percaya. Ainsley yakin itu.

"Ainsley,"

Ainsley, Fina dan Dara sama-sama menoleh ke arah datangnya panggilan. Seorang lelaki jangkung berkacamata telah berdiri di depan mereka.

Namanya Alfa. Salah satu mahasiswa terkenal di kampus dan sering dijuluki senior pria nomor satu. Nomor satu kaya, pintar dan gantengnya juga.

Dulu Ainsley cukup dekat dengan Alfa, sayangnya sejak pria itu mengumumkan pertunangannya hubungan mereka mulai menjauh. Ainsley sendiri yang berinisiatif membatasi diri bertemu dengan Alfa. Apalagi ketika dirinya melihat tatapan tunangan Alfa yang sepertinya tidak menyukainya itu.

"Alfa, kau sudah balik?" seru Dara. Tiga bulan ini Alfa memang tidak ada di kampus mereka karena pria itu mengikuti studi banding di kampus lain.

Alfa mengangguk. Pandangannya kembali beralih ke Ainsley. Sudah lama ia tidak melihat gadis yang dia rindukan itu. Alfa sebenarnya menyukai Ainsley. Namun ia tidak bisa menolak perjodohan yang di rencanakan oleh orangtuanya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Alfa masih terus menatap Ainsley.

Ainsley tersenyum tipis.

"Baik." jawabnya.

"Kau sendiri?" ia balik bertanya. Ainsley merasa cukup canggung. Apa karena sudah lama ia tidak bertemu dan berbincang-bincang dengan lelaki itu?

"Aku baik. Apa kesibukanmu sekarang? Kau masih kerja di cafe itu?" Alfa bertanya lagi. Ia ingin tahu apakah Ainsley masih bekerja di cafe milik sepupunya itu atau tidak. Ia tahu dari dulu gadis itu suka mencari kerja sampingan. Jadi ia merekomendasikan cafe milik sang sepupu.

Gelak tawa Fina dan Dara membuat Alfa menatap bingung.

"Memangnya kau tidak tahu Ainsley sudah menikah?"

kata-kata itu seolah menghujam dada Alfa. Seperti ada yang memukuli dadanya bertubi-tubi. Ia sadar antara dirinya dan Ainsley sulit untuk menjalin hubungan. Tentu saja karena dirinya terikat dengan perjodohan sialan itu. Tapi, hatinya begitu sakit mendengar kata-kata Ainsley yang sudah menikah. Kapan gadis itu menikah, kenapa dia tidak tahu? Dan, siapa pria yang menikahinya?

Bukannya geer. Tapi bukannya Ainsley menyukainya? Ia pernah tidak sengaja membaca buku harian gadis itu. Mana mungkin akan secepat itu Ainsley melupakan perasaannya dan berbalik menyukai pria lain. Bahkan secepat itu menikah. Alfa masih tidak percaya.

"Kalian bercanda kan? Ain, kau tidak akan menikah secepat itu bukan? Bukannya kau bilang akan bekerja keras menjadi wanita karir dan membangun usahamu sendiri setelah itu baru mencari pria yang cocok untuk jadi pendampingmu?" Alfa sungguh tidak bisa terima.

Sementara Ainsley sendiri masih diam. Ia tidak tahu mau bicara apa.

Namun kenyataannya memang benar. Dirinya memang sudah menikah. Meski bukan didasarkan karena cinta.  Ia akui masih ada sedikit rasa suka yang tersisa pada Alfa. Namun... Ainsley sudah berusaha keras untuk melupakan. Ia tahu antara dirinya dan Alfa tidak mungkin. Orangtua Alfa sendiri pernah memberinya peringatan untuk tidak mendekati pria itu lagi. Dan Ainsley cukup tahu diri.

"Kau benar-benar sudah menikah?" kali ini suara Alfa makin tidak bersemangat. Melihat sikap diam Ainsley, sepertinya yang di katakan Fina tadi memang benar.

Fina ingin mewakili Ainsley mengiyakan tapi cepat-cepat di cegah Dara. Hanya Dara yang merasa peka dengan ketegangan yang terjadi antara Ainsley dan Alfa sekarang. Menurutnya mereka berdua butuh waktu sendiri untuk saling bicara.

"Fin, aku lupa aku harus mengumpulkan tugas. Ayo temani aku." ucap Dara beralasan.

"Tapi.." balas Fina. Rasanya Dara ingin mencekik leher gadis itu karena tidak peka-peka juga.

"Tidak ada tapi-tapi, ayo pergi!" kata Dara lalu menarik tangan Fina pergi dari situ.

Kini tinggal Ainsley dan Alfa. Alfa yang tidak pernah mengalihkan pandangannya dari gadis itu, dan Ainsley yang terus menunduk.

"Kau mencintainya?" tiba-tiba pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Alfa. Ainsley mengangkat wajah menatap pria itu.

"Hah?" mereka saling menatap.

"Pria yang kau nikahi, kau mencintainya?" ulang Alfa. Ia masih ragu Ainsley sudah melupakannya begitu saja.

belum ada jawaban. Ainsley hanya tampak bingung bagaimana harus menjawab. Namun ia tetap harus meyakinkan Alfa kalau ia menikah karena ia menyukai pria yang dinikahinya tentu saja.

"Bukannya orang menikah karena mereka saling mencintai?" ucap Ainsley tersenyum kikuk.

Alfa mengepal tangannya kuat-kuat. Ada rasa tidak terima dalam hatinya. Ia tidak mau perasaan Ainsley padanya berubah.

"Tapi, b..bukannya kau menyukaiku? Apa secepat itu perasaanmu berubah?"

"Hah?" Ainsley melongo mendengar ucapan Alfa. Ia tidak memungkiri dulu ia sangat menyukai pria itu, tapi.. darimana Alfa tahu kalau dirinya menyukai pria itu?

"K..kata siapa aku menyukaimu?"

"Kau menulisnya di diarimu."

Ainsley berteriak dalam hati. Alfa membaca diarinya? Astaga. Ia sangat malu. Kenapa pria itu membacanya? Itu kan privasi.

"Alfa.. a... aku..,"

Drrttt...

bunyi getaran ponselnya menghentikan perkataan Ainsley. Ia merogoh sakunya dan melihat nama sih pemanggil. Siapa lagi kalau bukan suami barunya yang suka mengatur itu.

Ainsley belum mengangkat. Ia kembali menatap Alfa didepannya.

"A..aku angkat telpon dulu. Tidak usah menungguku. Kita bicara nanti saja." katanya lalu berdiri dari kursi dan berjalan pergi. Meninggalkan Alfa yang sepertinya tidak mau gadis itu pergi dulu. Ia ingin mendengar penjelasan Ainsley. Kenapa gadis itu tiba-tiba menikah di masa kuliahnya. Ia harus mencari tahu. Kalau tahu akan begini, ia langsung meminta Ainsley menjadi pacarnya saja dulu. Alfa mengusap wajahnya kesal.

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

lho kamu sendiri udh pny tunangan alfa

2023-11-14

0

Rita

Rita

bang Austin ada saingan cinta tuh

2023-03-28

0

Bzaa

Bzaa

semangat otor 💪😘

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 82
84 Chapter 85
85 Chapter 86
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 82
84
Chapter 85
85
Chapter 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!