"Hmm apa benar ini no ponsel Vanya om? saya Thomas kenalan Vanya di tempat kerjanya dulu, apa saya bisa bicara dengan Vanya om?" tanya Thomas dengan memberanikan diri.
...DEG...
"Anda salah sambung, ini nomer Handphone saya!" jawab Richard dengan kemarahan yang sudah di ubun-ubun. Penganggu kegiatan ber cin ta nya tadi ternyata tak lain dan tak bukan. Si Thomas rekan bisnisnya yang ternyata juga jatuh hati pada kekasih cantiknya.
Block Number 081240xxx
"Argghhh menganggu saja, sayang Thomas sialan itu menelponmu tapi sudah aku blokir nomor ponselnya dan aku hapus dari history panggilanmu."
"Sayang Richy apa kamu tidak berencana melanjutkan apa yang sudah kamu mulai kamu membiarkan va gi na ku mengering kembali, lain kali tidak usah menghiraukan panggilan telpon please, karena panggilan telpon dari nomor gak ku kenal nggak akan aku angkat."
Richard pun lega namun Thomas dengan kekuasaannya bisa saja terus berusaha mencari keberadaan Vanya dan tempat tinggal Vanya.
"Iya iya sayang aku akan melanjutkannya tapi nggak di sini ayo ke kamar hmm," dengan pikiran yang makin berkecamuk Richard mengangkat tubuh mungil kekasih cantiknya itu ke tempat tidur Vanya.
...Ba jingan itu pasti akan semakin melancarkan tindakan pendekatan besar-besarannya setelah tau pihak Cafe tadi memberitahunya perihal resignnya Vanya dari pekerjaannya sebagai waiter di Cafe itu bre Ng sek Tidak! aku takut dia akan mendekati Vanya juga ke kampusnya, arghhh oh No...
"Richy jangan melamun lagi ini bagaimana jadi nggak? Richy hmmm ppffhhh." Vanya Melu cu ti pakaiannya sendiri sampai po los melingkarkan tangannya ke le her Richard dan menc ium mes ra bi bir merah Richard me lu ma t bi bir mengg emas kan milik Richard.
Di pagutnya Li dah Richard, mereka saling meng hi sap sambil memejamkan mata keduanya mere sapi betapa rasa cinta keduanya sangat dalam sampai pamit Richard untuk berpisah pun sepertinya diurungkan karena rival cinta sedang berusaha mendekat hendak menghancurkan jalinan cintanya.
Richard mengangkat tu buah po los itu lagi dan menggendong gadus cantik itu bak koala menuju ke kamar Vanya. Beraksilah lagi perang Li dah dari bi bir atas hingga bi bir bawah Richard menari nari di antara kaki jenjang Vanya agar permukaan va gi na nya basah kembali. per gu mu kan itu pun berlanjut kala senjata pamungkas tongkat Kanuragan milik Richard dengan sukses masuk ke dalam lembah surgawi itu.
...Jle..bb.....
Suara masuknya tongkat sakti Richard ke dalam va gi na gadis cantik itu membuat Vanya men de sah hebat.
"A a a hh ya hh hmm lebih ke ras Richy," ucap Vanya dengan mul ut yang terbuka sambil menggigit bi bir bagian bawahnya sendiri.
"Jangan pernah a a hh ninggalin aku Vanya, aku nggak bisa hidup tanpa kehadiranmu di sisiku sayang a a hh." Sambil memompa Richard berceloteh seraya terengah-engah bagai naik ke puncak gunung Himalaya.
Setelah bergu mul 3 jam lamanya, keduanya mendapatkan pelepasannya. Tubuh Richard tergeletak di samping gadis cantik yang juga sama sama masih po los dengan peluh keringat mem bas ahi tu buh keduanya hingga jam menunjukkan pukul 7 malam.
Padahal jadwal kunjungan mertua Richard yang seharusnya jam 6 malam agaknya tidak bisa dia hadiri karena keengganan yang memuncak untuk meninggalkan kekasih cantiknya sendirian. Daripada pikirannya yang tidak tenang saat berpisah dari gadis cantik itu nanti, lebih baik di urungkan saja niatnya tadi untuk menyambut kedatangan mertuanya di Mansionnya bersama Veronica.
Pemikiran buruk mengenai keberadaan Thomas yang sewaktu-waktu bisa merebut gadis cantik itu dari sisinya membuatnya mengurungkan niatnya untuk berakting sebagai keluarga yang harmonis di depan mertuanya. Pemikiran yang tiap detiknya menghantui akal sehatnya lebih baik di dekapnya saja gadis cantik itu dan tidur bercampur peluh keringat bersamanya.
"Katanya pulang hmm?" tanya Vanya yang berbalik membelakangi tubuh pria tampan itu karena enggan mendengar jawaban yang kurang menyenangkan nantinya. Vanya tidak mau terlalu menuntut ini itu agar Richard tidak semakin kepikiran.
"Nggak, aku nggak jadi pulang, kenapa kamu mau aku pulang hmmm, ngusir ya?" tanya Richard sambil kepalanya bertumpu diatas kepala gadis cantik itu yang sedang tidur miring membelakangi Richard.
"Iya pulang sana, aku usir nih," Vanya pun emosi karena kekecewaan yang mendalam yang di pendamnya seketika tumpah hingga berderai air mata begitu derasnya.
"Oww sayang, sebegitu sayang kah kamu dengan pria beristri ini, yang nggak tega ninggalin kekasih cantiknya sendirian di appartmentnya.
"Nggak hiks siapa bilang hiks, kalo kamu ninggalin aku ya sudah hiks, kan besok Senin hari pertama magang jadinya kan aku bisa melihatmu dari kejauhan walau kita nggak ketemu."
Sebegitu simpelnya pikiran gadis kecil ini kalo hari ini nggak ketemu kan masih ada hari esok.
"Sini jangan nangis dong hmmm, siapa yang tega ninggalin gadis secantik ini sendirian sih hmm, aku nggak jadi pulang, aku mau memeluk gadis cantikku semalaman," Gadis cantik yang 1 minggu ini sudah membuat senjata pamungkasnya sembuh kembali.
Vanya pun berbalik masuk ke pelukan pria tampan itu dan menyusup di balik dada bidang berbulu Richard yang wangi khas parfum mahal yang menempel ditubuhnya tak akan hilang setelah mandi sekalipun.
...Nyamannya aku mau sugar daddy ku hanya untukku saja ya tuhan kabulkanlah permintaanku....
Batin Vanya bergejolak.
Incoming Call
FAJAR
"Halo bos"
"Ya fajar," jawab Richard setelah menidurkan dan menenangkan kekasih cantiknya yang akhirnya tidur saat beban di hatinya hilang.
"Sebaiknya bos menjauh dari nona, saya takut nona merajuk lagi nanti bos." pesan Richard pada fajar agar memberikan alasan yang masuk akal kenapa Richard tidak pulang ke Mansion untuk menyambut kedatangan mertuanya sambil menenangkan kekasih cantiknya yang merajuk.
"Hmm ya sudah, ada apa fajar?"
"Bos nyonya marah besar karena harus beralasan pada orang tuanya kenapa bos yang baru pulang dari business trip harus kembali berangkat untuk business trip di hari Minggu."
"Yah trimakasih fajar sudah mengatasi masalah ini untuk kesekian kalinya."
"Tapi Boss nyonya mengatakan bahwa boss sebaiknya berhati-hati dalam bertindak karena lama kelamaan mertuanya akan curiga ."
"Fajar aku sudah menunggu mertuaku marah besar dan menyuruhku menceraikan anak semata wayangnya. Fajar aku sudah menjadi lebih baik sekarang aku sudah tidak pernah minum dan mabuk-mabukan, aku sudah tidak stress. Masa masa gelap itu sudah berhasil ku lalui, aku sengaja menghindar untuk bertemu dengan mertuaku fajar."
"Baiklah kalo boss sudah mantap, lalu Nyonya baru saja menelpon saya dan mengancam bunuh diri kalo boss lebih memilih tinggal bersama Nona Vanya dan menikahinya kelak."
...DEG...
To be continued..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Imas Maela
lanjut
2022-11-20
0
𓆩𝓮𝓵➛
kau mau apa richy, buat rencana dlu yg matang drpd cuma dikelabui mulu sama vero....
2022-09-04
5