"Vanya jangan mikir yang macam macam okay? sekarang kita harus fokus dengan pemulihanmu dulu ya?" ucap Richard yang mencoba menenangkanku. "Tuan bagaimana dengan pekerjaan ku di Cafe, aku belum ijin tuan," ucapku penuh kegelisahan. "Aku sudah membereskan nya, mulai sekarang kamu tidak perlu bekerja disana, kamu hanya perlu menjaga kesehatan mu, merawat dirimu, mempercantik dirimu dan kuliah, jangan pikirikan hal lain ya?" ucap Richard menegaskan.
"Tapi tuan bagaimana ibu dan saudara tiriku? mereka," ucapan Vanya terhenti. Richard tba-tiba memotong."Bagaimana bisa di saat kamu berjuang antara hidup dan mati masih sempat sempatnya memikirkan nasib wanita keji itu, aku sudah membersihkan rumahmu termasuk membuang mereka dari hidupmu, dan juga hutang-hutang ayahmu yang sebenarnya tidak pernah ada," ucap Richard membuka kebenaran. "Ma maksud tuan?"
"Maksud tuan tidak ada bagaimana?" tanyaku kepadanya. "Jadi Wanita keji itu hanya memperalat mu selama ini, supaya mereka tetap bisa berfoya foya dengan uang pemberianmu. Surat surat rumah itu juga sudah di balik nama atas namamu oleh ayahmu jadi sebenarnya kamu hanya di manipulasi oleh ibu tiri mu selama ini, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak anaknya," ucap Richard panjang lebar dengan tangannya menggenggam tanganku erat dan mengecup tangan itu berulang kali.
"Ohhh Trimakasih tuan, trimakasih sudah menolong ku menuntaskan persoalan hidupku, maukah kamu berbaring di sampingku tuan, aku ingin di peluk disini, i want to be cuddled by you " ajakku agar Richard mendekapku di tempat tidur rumah sakit itu, karena aku butuh untuk di tenangkan. "Baiklah tapi aku takut tubuhmu yang kecil itu tertindih badanku sayang, hhmmmm?" tanyanya lagi.
"Tidak ini masih luas, come give me a big hug and a very hot long kiss," Ucap Vanya menggoda nya dengan meminta pelukan hangat dan ciuman yang lama dan panas. "Yess Im ready sweetheart," jawab Richard bersemangat.
"Hmmmmppffhhhh, i Miss you sweetheart," ucap Richard sambil mencium mesra bibirku.
Mereka pun bertukar saliva dan tangan Richard meremas penuh dada sintalku walau masih di lapisi seragam rumah sakit, alhasil rudalnya pun berdiri tegap dan tanganku bergerak membelai rudalnya yang masih tertutup celananya dengan mesra. "Apa ini berarti kamu sembuh tuan?" tanyaku penasaran. "Hampir sayang hampir," jawab Richard.
Lalu ..
Tok..tok.tok
Cek..klek..
Kegiatan mesum mereka harus terjeda lantaran perawat datang membawa senampan sarapan dan obat untuk Vanya, lalu baju ganti serta alat mandi. "Maafkan kami mengganggu kegiatan Tn Richard dan Nona, kami akan menyeka nona sebentar," ucap perawat dengan usia masih terbilang cukup muda tersebut. "Hah, apakah Tuan Richard berselingkuh ataukah gadis cantik ini istri mudanya, dia terlihat muda sekali," batin perawat itu menerawang jauh.
"Tidak tidak letakkan saja di sana, aku akan melakukannya sendiri," Kata Richard santai tanpa memperdulikan perawat itu yang mengeluarkan tanda tanya besar dari kepalanya. "Baik Tuan dan obat obat nona sebaiknya di minum sebelum dan setelah makan," ucap perawat itu lagi memberikan petunjuk. Setelah mengganti kantong infus Vanya, perawat itupun kembali ke peraduannya.
"Sayang, kamu mau mandi dulu atau makan dulu Hmmm?" tanyanya padaku. "Mandi dulu ah, tapi bagaimana caranya?" tanyaku menggodanya. "Sini pelan pelan apa kamu bisa turun atau ku gendong?" tanya Richard lagi. "Aku coba ya ,aaww, bisa kok, awww," keluhku sambil Richard memapahku ke kamar mandi.
Setelah melucuti pakaianku, memar memar di sekujur tubuhku tampak jelas apalagi bagian bahu dan punggungku yang tadinya mulus, berubah menjadi ruam-ruam kemerahan. Richard yang sangat telaten memandikanku nampak tak tega melihatnya. Setelah mandi dan berganti pakaian, gantian dia yang mandi dan berganti pakaian yang sudah disiapkan oleh fajar, asistennya. Setelah makan, dr Bram datang menjelaskan hasil foto Rontgen dan MRI kemaren ternyata tidak ada hal yang serius, jadi tinggal pemulihan ruam dan memar serta luka di lambungku saja.
Setelah 3 Minggu terbaring di RS akupun boleh pulang, Richard memboyongku ke Appartment yang khusus di belinya untukku. Letak appartmentku dekat dengan kampus jadi aku tidak perlu capek capek mengeluarkan ongkos lagi untuk transport. Setelah itu 1 bulan sudah kita tidak bertemu, aku sibuk dengan tugas tugas kuliahku dan persiapan magang nanti saat liburan semester.
✨
Jurusan Teknik Arsitektur
Kelas
" Nya Lo di cari Leo tuh senior kita, risih gue nanyain Lo Mulu, kayaknya demen ama lo," Ucap Fery sambil mengerjakan desain gedung appartment yang akan di kumpulkan sebentar lagi. "Hah Leo, Leo siapa? Leo yang katanya cowok populer sefakultas Teknik itu? terima aja Nya ganteng tuh," ucap Nadia. "Apaan sih bilang aja Vanya udah punya cowok," jawab Vanya jujur.
Lalu..
Brak!
Suara pintu yang di tutup dengan keras oleh seorang mahasiswi. "Heh cewek gatel! elo ya yang bikin Leo ngehindar dari gue, jangan sok kecakepan deh Lo, Leo itu cuman punya gue, gue yang pantes jadi ceweknya," bentak Melani. "Salah orang mbak, gue gak kenal yang namanya Leo," jawab Vanya Jujur.
Kemudian..
"Aww lepasin," ucapku sambil memegangi rambutku yang di Jambak ke belakang oleh Melani. Akupun melawan, ku tarik tangan nya dan kugigit keras hingga berdarah. "Aaahhh Sialan Lo, Lo kira bisa ngalahin gue hah?" bentaknya padaku seraya tak terima. "Tuduhan Lo itu gak berdasar gue sama sekali gak kenal yang namanya Leo!" Ucapku jujur.
Lalu Teman-teman ku pun melerainya tapi tetap tak berhasil mengatasi serangan rubah betina itu.
"Melani hentikan! pergi dari sini atau gue gak segan segan mempermalukan Lo di depan mereka, Martin bawa dia pergi!" Ucap Leo sambil berteriak. "Vanya kamu gak papa kan?"Ucap Leo sambil menghampiri ku. "Nggak apa-apa sudah biasa kok, kalo di Jambak kaya gini mah cuma hal kecil bagi gue," ucapku sambil melihat ke tiga sahabatku Fery, Norman dan Nadia yang memang sudah mengetahui kalo aku sering mendapatkan penyiksaan seperti ini dari ibu tiriku.
"Sebagai permintaan maaf mau nggak kamu makan siang denganku?" tanya Leo kepadaku, aku yang malas meladeni nya, tapi saat akan menjawabnya tiba tiba. "Iya kak Vanya mau, udah sonoh cepetan gih,"ucap Nadia sambil mendorong tubuhku ke arah Leo. "Oke tapi Lo juga harus ikut nad gila Lo, gue hampir jadi samsak idup gara gara ceweknya maki maki gue, Lo mau bestie Lo tinggal nama bentar lagi?Ucapku jengah karena Nadia tiba tiba mengiyakan tawaran Leo.
"Hahaha masa sih? Melani ga akan mengganggu kamu lagi Vanya," Ucap Leo memotong pembicaraanku.
"Nya ganteng banget kalo senyum gitu udah terima aja," bisik Nadia padaku.
To be continued..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Imas Maela
lanjut...
2022-11-19
0
Adi Pamungkas
suka ama ceritanya seruu is the best kak ipiee
2022-09-27
1
𓆩𝓮𝓵➛
maraton aku kak.... kehidupan Vanya berubah 360°🙂 bhy banyak pesaing nihhh..
2022-08-27
3