Pembalasan

"Mana Dani panggil kemari?" tanya Richard pada semua karyawan disana.

"Selamat sore Pak Richard, saya Dani pak," ucap pria paruh baya yang dari tadi sedang sibuk memeriksa laporan dari ke 15 anak buahnya.

"Pecat karyawan ini sekarang juga! dan tidak ada tapi!"

Richard yang melihat iba pada kekasih cantiknya yang ternyata hampir di bully lagi di tempat yang mayoritas wanita itu.

Dani kepala Administrasi pun mendengarkan dengan seksama perintah yang turun langsung dari sang CEO akibat kekejian Kemi yang menjadikan Vanya sebagai bahan hujatan di hari pertamanya magang.

"Vanya bawa tas kamu dan bisa ikut ke ruangan saya sebentar?" kata-kata Richard tiba-tiba melembut saat berhadapan dengan sugar babynya.

"Baik Tuan," Vanya pun meninggalkan ruang administrasi dengan membawa tas kerjanya kemudian berjalan mengikuti Richard dari belakang.

Lalu ke 15 karyawan di Divisi administrasi itu pun terperangah melihat kejadian yang baru saja terjadi.

"Mbak yang sabar ya, mbak sih terlalu kejam juga mbak maki-maki gadis itu," Farah menenangkan Kemi yang menangis menunjukkan penyesalannya yang mendalam. Mimpi buruk apakah yang melandanya semalam hingga hari ini harus tertimpa kemalangan yaitu dipecat dengan tidak terhormat.

"Hiks, sebenarnya siapa sih dia, kok sampai seorang CEO muda dan tampan sekelas pak Richard sampai turun ke ruang administrasi gara-gara ingin juga melihat kecantikan gadis itu, dasar breng sek!"

"Aku malu sebagai kepala administrasi yang tidak menyaksikan sendiri kejadian tadi harus disaksikan oleh pemilik perusahaan ini, sungguh mukaku mau di taruh dimana? ternyata begitu ya kelakuan kalian pada mahasiswa magang, nama pak Richard jadi taruhannya. Bagaimana kalo pihak dari Universitas Indonesia yang notabene adalah kampus Vanya melaporkan pembullian yang dilakukan karyawan perusahaan se bonafide Thompson Corp. Apa kalian mau bertanggung jawab hah?" Seru Dani yang mengadakan meeting dadakan terkait pemecatan yang dilakukan Richard pada salah satu karyawan seniornya.

"Pak tolong saya pak, saya nggak mau di pecat pak Dani tolong pertahankan saya pak, bela saya di depan pak Richard tolong, hiks."

"Sepertinya berat Kem, masalahnya Pak CEO sendiri yang menjadi saksi kekejian kamu yang memaki-maki anak magang itu di depan mata Pak Richard sendiri," ucap Bu Winarni wakil kepala administrasi.

Apa aku minta pertolongan saja pada istrinya, bu Veronica, mereka kan terkenal saling mencintai, pasti pak Richard akan melunak jika istrinya mau membelaku

"Waduh pak Richard terkenal tegas sekali kalo sudah ngomong A  tetaplah A tidak mungkin berubah menjadi B, bahkan istrinya sekalipun tidak bisa merubah keputusannya, jadi jangan pernah terlintas di benak kalian apabila bersalah, jangan berharap pak Richard akan melunak walau kalian minta pertolongan pada istrinya yang notabene hanya oranglain baginya." ucap Dani yang sudah mendengar berita tentang istri sah sang CEO yang ternyata hanya istri di atas kertas pantas saja tidak ada anak dalam pernikahan yang sudah berjalan 5 tahun lamanya itu.

"O o o hh," mereka serempak bilang O saat Dani mencoba membuka kepala Kemi yang pasti akan meminta bantuan Veronica untuk bisa masuk lagi ke perusahaan besar dan terkenal itu.

Tapi apakah pak Richard sudah jatuh hati pada gadis itu hingga beliau sendiri sampai datang ke ruang divisi administrasi dan memergoki perbuatanku, sepertinya ini bakal jadi senjata yang ampuh untuk di adukan kepada bu Vero hahahaha.

Batin Kemi dengan segala rencana busuknya.

"Kemi sebagai tertuduh hari ini detik ini kamu kemasi barang-barangmu aku tidak mau kemarahan CEO kepdamu akan menambah daftar hitam divisi administrasi"

"Baiklah pak Dani aku akan segera pergi, farah dan Lia teman-teman baikku yang selalu setia, selama tinggal jangan rindu karena rindu itu berat."

"Iya mbak, sukses selalu dimana pun mbak berada." ucap Farah dan Lia bersamaan.

Setelah kepergian Kemi dari ruang meeting administrasi..

"Jadi kalian mengerti kan sekarang, jangan membeda-bedakan perlakuan kita kepada karyawan baru atau yang mempunyai jabatan yang lebih rendah dari kita, Karena perbuatan buruk yang kita tuai suatu saat nanti akan berbalik pada kita." Nasihat Dani yang di dengarkan secara seksama oleh bawahanya.

Ruang CEO

"Maafkan aku sayang, aku menempatkanmu disana karena aku nggak mau kamu di perhatikan oleh laki-laki lain selain aku."

"Richy tapi kan aku bisa menolak perhatian dari laki-laki lain yang kamu maksud, bagian administrasi itu bukan bidang studyku bagaimana aku bisa mengerjakan laporan study magangku Richy, jangan bilag kamu cemburu?" Vanya langsung menempatkan dirinya tepat diatas pang kuan Richard.

"A a a h Vanya Vanya lama-lama aku bisa gila, wajahmu, senyummu, tingkah nakalmu, selalu terngiang di benakku, sampai aku tidak bisa berkonsentrasi, meeting dengan klien penting pun ku tinggalkan demi untuk bertemu gadis cantik ini." ucapRichard sambil wajahnya di tenggelamkan di pa yu da ra mo n tok Vanya yang masih ter tutup kemejanya.

"Heii apa pintunya sudah di kunci?" tanya Vanya pada Richard takutnya Alda si sekertaris culas Richard nyelonong masuk.

"Sudah, sudah ku kunci," mata sayu dan suara serak Richard menandakan sesuatu di balik cela na nya sudah menyesak ingin di kel uarkan.

"Ya sudah sayang me nyu su lah hmmm, agar kamu tenang lagi, kamu ingin ini kan?" Vanya dengan segala ilmu peng go da nya yang sangat lihai menjerat wajah tampan Richard dengan pu ting pink yang selalu membuatnya bertekuk lutut.

"Hmm aku suka sekali, trimakasih sayang kamu sangat pengertian, sl u rp sl u rp," suara hi sa pan e mut an dari mu lut Richard sampai berbunyi seperti orang kehausan. Betapa nikmatnya sampai seolah-olah pa yu da ra itu mengeluarkan air su su sesungguhnya.

Posisi Richard yang masih me nyu su pa yu da ra Vanya diatas pang kua annya membuatnya agak tidak nyaman. Hingga mengangkat tu buh mo lek gadis itu dan membawanya ke dalam private room mewah miliknya.

Dengan ra kus Richard pun meraup lagi dua pa yu da ra ken yal itu me ma kan nya dengan buas.

"Tunggu Richy apa kita akan melakukannya disini? bagaimana dengan sekertarismu yang tidak menyukaiku?" sambil terngah-engah Vanya menanyakan hal-hal yang tidak penting menurut Richard.

"Tidak sayang aku tau batasan hmmppp, hmm pffhh," Richy pun menyudahi kegiatan men yusu nya itu dengan mengaitkan lagi kancing kemeja gadis cantik itu kemudian bertukar sa li va sejenak.

"Oh iya benarkah kalo aku nggak mau ada batasan," segera Vanya berbalik menyerang bi bir mer ah kekasih tampan yang pantas menjadi pa mannya ketimbang men jadi kekasihnya itu, Vanya yang sekarang lebih agresif jika bertemu dengan Richard itu semakin membuat hari-hari Richard penuh dengan pikiran tentang gadis itu seorang.

"A a a hh Richy ini untukmu, mulailah, jangan setengah-setengah, karena aku su dah ba sah!"

Richard pun melotot dan menelan ludahnya kasar.

GLEG

To be continued

Hayoo kira-kira apa yang di suguhkan Vanya kepad Richard?

Ramaikan koment ini ya kak mmmmuuuaahhh

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***