"Apa Jadi kalian selama ini sering berkomunikasi begitu?!" nada bicara Richard mulai naik satu oktaf.
"Hei kamu jealous ya? Pak Thomas itu sering mencariku lewat telpon cafe tapi aku tidak pernah merespon, yeee aku suka kalo kamu jealous begitu, sini kemarilah mendekatlah aku mau mencium membersihkan dulu bi bir kamu karena cai ran dari bi bir bawahku masih menempel padamu hmm mmppfhh."
Richard pun yang masih kesal mau tidak mau menurut dan jatuh di rayuan maut gadis cantik yang usianya terpaut 15 tahun darinya itu. mendekat lagi bi bir gadis cantik yang masih polos yang hanya tertutup oleh selimut itu diciumnya mesra bi bir merah gadis cantik itu. sambil menggerakkan bibirnya dengan gerakan memutar hanya membersihkan bekas ****** ***** yang menempel di bi bir kekasihnya.
"Maafkan aku, kecurigaan ku yang terlalu hampir menyakiti hatimu lagi."
"Iya mau aku tampar lagi? ga kira-kira sih waktu itu, aku mau mandi dulu, bisa-bisa aku makin tidak bisa berjalan melihat wajahmu membuatku berga ir ah dan men de sah."
"Gadis kecil ini semakin nakal ya, sini aku man di kan."
"No no jangan man di bersama nanti malah rondenya bertambah."
"Baiklah mandi lah duluan aku akan mandi di kamar mandi depan."
Richard pun melihat tubuh gadis cantik itu yang berjalan dengan polos tapi bingung menutupinya dengan selimut.
"Ngapain sih ditutupin kan aku udah tau semuanya sayang, udah nggak udah pakai apa-apa aku suka kamu apa adanya."
"Ye mesumnya kebangetan."
"Mesum juga kamu suka kan, apalagi ini." ucap Richard sambil menjulurkan li dahnya
"Hiii seremmm kabur aaahhh."
"Ahahahha." Richard pun tertawa sambil mencari Bathrobe untuk menutupi tubuhnya yang polos dan berbulu lebat."
...Incoming Call...
FAJAR
"Ya ada apa fajar."
"Boss sepertinya Nyonya Vero sudah tau mengenai siapa nona Vanya dan juga Nyonya besar mengancam. Sebaiknya boss meninggalkan nona dan memperbaiki hubungan boss dengan Nyonya Vero karena kalau tidak maka Bos akan dikeluarkan dari dari daftar pewaris keluarga Thompson."
"Pftt hahaha lucu sekali lucu sekali katakan padaku Fajar apakah aku masih membutuhkan bantuan dana dari orang lain katakan menurut pendapatmu yang sejujur-jujurnya."
"Iya Bos, Bos sudah memiliki segalanya perusahaan private jet, apalagi yang dibutuhkan Bos pacar yang sangat mencintai Bos yang selalu bikin Bos berdiri tegang sepertinya hidup Bos sudah lengkap sekarang Bos." ucapan Fajar itu berhasil membuat perut Richard dipenuhi dengan kupu-kupu berterbangan sehingga membuatnya semakin melayang.
"Biarlah semuanya tahu Fajar makanya aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan status Vanya. Aku ingin semua orang tahu bahwa Vanya adalah kekasihku dan aku tidak mau membatasi hubunganku dengan Vanya karena aku ingin menghargainya sebagai kekasihku bukan sebagai simpananku dan tentu saja aku akan segera memproses surat cerai itu. Oh ya untuk dokumentasi bukti perselingkuhan Veronica apa sudah kamu kumpulkan?"
"Sudah saya kumpulkan rapi di dalam flash disk dan sudah saya beri nama flash disk itu ada di laci meja kerja bos tapi untuk jaga-jaga saya juga punya copy file-nya. Jadi kalau itu hilang, masih amanlah bos."
"Hmmm bagus sekali sebelum sidang cerai ku nanti digelar akan kututupi dulu status dari Vanya karena serangan-serangan paparazzi dan juga cemoohan orang nanti akan menyakitinya. Serahkan semua berkas dan bukti-bukti kuat mengenai perselingkuhan Veronica ke pengacara perusahaan siapa namanya Michael ya okelah, segera bereskan!"
"Tapi Apa tidak sebaiknya Bos menjauh dulu dari nona karena nyonya Vero bisa melawan balik dengan mengumpulkan bukti bahwa Tuhan juga berselingkuh darinya?"
"Aku sudah memikirkan matang-matang tentang hal ini kalau dengan perselingkuhan yang dilakukan oleh Vero setelah setahun kita menikah itu berarti sudah berjalan selama 4 tahun dengan lelaki yang berbeda-beda dan kesemuanya kita sudah memegang buktinya apakah masih belum cukup? apakah masih dipermasalahkan kalau aku menjalin hubungan dengan wanita lain dalam waktu 3 bulan terakhir?"
"Sayang Richy mandilah Ohh maaf kamu sedang menelpon seseorang, ya sudah teruskan."
"Tidak-tidak sini duduk di pangkuanku coba aku cium bau khas gadis ini setelah mandi aku ingin tahu." ucap Richard sambil menarik tangan Gadis itu lalu membawanya ke pangkuannya setelah itu dici umnya leher gadis itu untuk mencari tahu seperti apa bau sabun mandi miliknya yang tanpa disadari lawan bicaranya di balik telepon yang sedang berlangsung itu menelan ludahnya kasar.
...GLEG...
"Boss sepertinya aku harus pamit dulu Bos terus kan Bos aku nggak kuat mendengarnya."
"Hahahaha makanya cari pacar, ya sudah bereskan segera!"
Call ended..
"Issshhh bau ah! mandi dulu gih apa kamu tidak lapar? kamu Maruk sekali Richy mentang mentang Richy junior sudah berfungsi lagi sekarang main celap celup aku kan capek, eh bukan aku tapi bi bir bawahku." ucap Vanya manja sambil mengerutkan kedua keningnya hingga kedua alisnya menyatu serta matanya yang disipitkan lalu bibir mungilnya di monyongkan 5 cm.
"Baiklah aku mandi dulu."
Sekilas hanya yang mendengar percakapan antara Richard dan Fajar tadi pura-pura tidak tahu apa yang dibicarakan oleh kekasih tampannya itu. Padahal hanya sudah sekitar 10 menit yang lalu ikut mendengarkan percakapan serius antara Richard dengan Fajar.
...Apa itu artinya Richard akan meninggalkanku selama proses sidang perceraiannya ah aku tidak bisa, aku tidak mau, aku tidak bisa sehari pun berpisah dengannya....
1 jam kemudian Richard sudah berganti baju santai yang khusus disiapkan oleh pacar untuk mengisi walk in closet milik Vanya agar tidak kebingungan jika Richard berangkat kerja dari apartemen itu.
"Aku mau belanja kebutuhan rumah karena isi kulkas sudah habis, apa kamu ikut tapi sebaiknya jangan takut ada paparazzi nanti aku di tampol oleh istri tuamu."
"Baiklah untuk keamananmu sementara ini kita tidak boleh terlihat di depan umum dulu kamu mau menungguku kan menunggu sampai statusku menjadi single kembali sehingga kita bisa bebas menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah sepasang kekasih yang takkan terpisahkan."
"Hmm gombal lagi, baiklah bye."
Vanya pun turun ke arah basement yang sudah terparkir indah mobil barunya disana.
"Ayo pak antar saya ke Hypermarket."
"Baik Nona." ucap Bagus sambil membukakan pintu penumpang bagian belakang mob itu.
Vanya melihat sekitar mobil itu begitu mewah terdapat panoramic roof diatasnya sehingga penumpang di bagian belakang bisa melihat transparan ke arah luar mobil yaitu langit yang biru yang cerah secerah hati Vanya sekarang yang selalu bahagia tanpa sosok kejam seperti ibu tiri yang selalu menyiksanya menjadikannya mesin yang yang tak kenal lelah.
Walau untuk orang kaya sekelas Richard mobil ini mungkin hanya remahan keripik singkong.
1 jam kemudian..
💒 Hypermarket
Vanya masuk kedalam pusat perbelanjaan itu dengan membawa sekeranjang besar troli.
"Tuh liat anak arsitektur yang cantik itu lihat." ucap Marcel pada Melani.
”Oh iya emang mampu dia belanja disini, pasti ada sesuatu bukanya dia kere, yatim piatu, kuliah aja dapet beasiswa boro-boro belanja ke supermarket segede ini."
"Yeee nyinyir aja Lo!"
"Biarin kita lihat saja nanti pasti dugaanku itu benar."
Melanie dan Marcel pun mengikuti sampai Vanya selesai berbelanja setelah sampai di parkiran Melani dan Marcel pun terkejut dengan penampakan di sana bahwa Vanya terlihat berdua dengan Om-om tua yang sepertinya bukan juga ayahnya karena Vanya adalah yatim piatu, tetapi siapakah om-om itu?
"Sekarang kamu tahu sendiri gadis seperti itu kan yang kamu idolakan, demi uang dia menjual tubuhnya untuk lelaki tua seperti itu cuih."
To be continued..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Imas Maela
sirik tuh...
2022-11-20
0
𓆩𝓮𝓵➛
yahh, kena fitnah ngga tuh, orang jg cm supirnya hdehhh😓
semangat kk,😍😍
2022-09-02
2