YOUR SECRET SUGAR BABY
"Vanya!! Mana uang belanja hari ini! Mana dompetmu sini!! Pulang larut Malam kenapa tidak sekalian kamu jual diri hah! Sana jadi wanita malam, bawa pulang om om kaya dan lunasi hutang bapakmu itu!!" Ucap Rosita ibu tiriku.
"Ta tapi bu, bukankah hutang bapak sudah aku lunasi bu, seharusnya bulan kemaren itu angsuran yang terakhir," jawab Vanya. "Apa kamu bilang? lunas? ahahahaha itu baru bunganya belum hutang pokoknya. Total hutang bapakmu dengan bunganya jumlahnya 500 juta, kamu baru menyicilnya 100 juta selama 2 tahun, bunganya pun belum sampai setengahnya."
"Jangan diambil semua isi dompet ku bu, itu untuk transportku berangkat kuliah dan bekerja. Aku tau ibu tidak pernah membayarkan cicilan yang selama ini aku titipkan, selalu setelahnya ibu pergi belanja baju baru bersama Viona dan Vonny. Aku mengumpulkan uang itu dengan keringat darah bu," Ucapku dengan tatapanku yang penuh curiga kepadanya.
"Apa kamu bilang Jaga bicaramu!" Rosita berteriak sambil menampar pipiku.
Plak!
"Awww, cukup Bu, cukup bunuh saja aku bu bunuh saja. Pagi pergi kuliah setelah itu bekerja untuk membiayai keluarga ini, tapi ibu tidak pernah berterima kasih, rumah selalu berantakan, tidak pernah ada makanan, ibu tau aku tidak akan pergi dari rumah ini, karena sertifikat rumah ini ibu gadaikan tapi ibu berdalih bahwa itu semua hutang bapak, sekarang malah hutangnya membengkak. Kemana uang yang selama ini aku titipkan untuk menyicil hutang itu Bu, kemana?" aku meratapi pilu hidupku ini dengan berurai air mata.
"Teruskan saja komplain! dasar gadis tak tau diri! kalo tidak mau rumah berantakan ya bereskan, kamu hanya menumpang disini, dasar gadis tak tau Trimakasih!masih untung kamu tidak ku usir!" Diapun pergi dari hadapanku sambil terlebih dulu menendang bahuku dengan posisiku yang masih terduduk di lantai akibat tamparannya tadi.
...Blam!...
Kemudian sambil membanting pintu dia pun berlalu dari kamarku. "Ma mama bercanda kan mau mengusir Vanya dari rumah ini, pikirkan dong ma, kita tidak bisa lagi bersenang-senang kalo dia di usir dari sini! Siapa yang memberi jatah tiap bulan kalo bukan dia mah, si Pablo cuma memberi uang untuk kebutuhan ku saja. Ingat ma aku cuma selingkuhannya, tidak cukup untuk menghidupi mamah dan Sofia," Ucap Salma sambil tangannya meremas sprei tempat tidur Rosa.
"Iya mah mama siap hidup kekurangan? dan juga tidak ada pembantu untuk membersihkan rumah," sahut Sofia mendukung usul kakaknya.
"Ya sudah tidak usah dibahas lagi!"Ucap Rosita."Apa aku pergi saja dari sini, tapi rumah ini satu satunya peninggalan bapak, jangan jangan, ibu sudah balik nama rumah ini menjadi namanya atau apa mungkin itu hanya perasaanku saja," gerutu Vanya dalam hatinya.
*
*
*
...Cafe Pool and Bar...
Namaku Vanya Danuarta, aku bekerja di cafe ini sudah 3 tahun sejak lulus SMA, gajinya besar tapi aku harus berpakaian sexy, lengkap dengan rok mini yang menunjukkan kaki jenjangku yang mulus, walaupun hanya sebagai waiter, tidak masalah bagiku selama aku tidak jual diri, dengan begitu aku bisa mencicil hutang bapak. Terkadang aku lelah dengan mirisnya nasibku, ibu tiri yang kejam dan suka menyiksaku. Hari ini saja aku harus menutupi memar pada pipi kiriku dengan foundation, syukurlah penampilanku tetap cantik.
Wajahku sangat cantik usiaku 20tahun, dadaku sintal ukuran 38 B, tidak jarang mata lelaki buaya di cafe ini tidak berkedip melihatku. Aku mahasiswa teknik arsitektur semester 6. Aku cukup berprestasi dan mendapat beasiswa karena itu aku melanjutkan pendidikan ku ke jenjang perkuliahan.
Sekarang Tujuanku berbeda setelah melihat temanku Clara Escort Lady disini, menjadi simpanan om om kaya, aku jadi ingin mencari Sugar Daddy, yang aku suka, bukan om om tua perut buncit yang menjijikkan. Lama lama saran dari ibu tiriku aku dengarkan juga, hal itu memotivasi ku untuk menuntaskan hidupku dari garis kemiskinan. Aku sudah lelah, lelah bertahan dalam kemunafikan, lelah bertahan dalam kemiskinan.
Sebenarnya ada Sugar Daddy yang ku incar. Aku sudah menaruh hati padanya saat Pertama kali dia datang ke cafe ini, Wajahnya tampan mirip sekali dengan aktor luar negeri Liam Hemsworth mungkin tingginya sekitar 192 cm, badannya tegap, perutnya juga sixpack, hanya dia yang ku mau. Hari ini hari Rabu, hari tetapnya datang tepat di jam 9 malam.
Ah dia datang, langsung ku hampiri saja.
"Mau pesan minuman tuan?" tanyaku padanya, padahal aku sudah hafal minuman tetapnya.
"Wine UK 1950" , jawabnya bersamaan dengan suaraku dalam hati. "Baik," aku pun berbalik, karena lampu bar di buat meremang, rambutku yang tergerai panjang tersangkut di kancing kemejanya. "Aww," kataku berpura-pura kesakitan. Diapun menarik tubuhku yang mungil ke atas pangkuannya, sejak kapan rambutku melilit kancingnya sedemikan rupa, sampai tercium aroma maskulin tubuhnya yang memabukkan.
"Kamu baik baik saja, siapa namamu?"sambil melepaskan lilitan rambutku. "Vanya tuan," jawabku. Lalu karena suasana cafe itu ramai tubuhku terdorong dan menempel ke dadanya erat, sehingga tonjolan bukit kembar ku pun bersentuhan dengan dadanya.
Tak terasa di bagian bawah pahaku ada sesuatu yang mengeras, seketika aku terkaget dan berdiri dari pangkuannya setelah lilitan rambutku berhasil dia lepaskan. "Sebentar saya ambilkan minuman pesanan tuan tadi," pamitku pergi dari hadapannya sambil memegangi dadaku Karena jantungku mau melompat rasanya. Setelah 10 menit aku pun kembali dengan Wine pesanannya.
"Silahkan tuan, permisi," pamitku berlalu dari mejanya Dan berharap dia memanggilku lagi
1 , 2 , 3, dalam hitungan ke 5, lalu.."Vanya," panggil nya. "Yess aku senang mendengar nya," gerutuku dalam hati. "Iya ada pesanan lagi tuan?" Tanyaku basa basi.
"Bukakan VVIP room, temani aku disana," perintahnya kepadaku.
"Tetapi bisakah tuan yang bicara dengan Manager saya. Karena saya bukan Escort Lady disini," pinta ku padanya.
"Baiklah mana dia?" tanya Richard kepadaku. "Ya tuan Richard ada yang bisa saya bantu," tanya Manager ku Surya kepadanya. "Aku ingin Vanya menemani ku di VVIP Room, brapa yang harus ku bayar?" tanya nya lagi.
"Apa tidak lebih baik Escort Lady saja Tuan, Tuan bisa pilih dan harganya tidak mahal, tapi kalo Tuan memaksa harga Vanya 5 juta Tuan," jawab Surya dengan sifat kikirnya. "Baiklah masukan ke dalam tagihan," Jawab Richard lagi dengan tanpa beban. Lalu Surya pergi setelah berpamitan pada Richard.
*
*
*
VVIP Room
"Permisi Tuan, apa tidak sayang uangnya, 5 juta itu gaji saya 1 bulan tuan," tanyaku. "Baiklah aku akan membayarmu 2x lipat dari gajimu setelah kamu menemaniku disini," jawabnya. "Omo benarkah," Jawabku sambil menuangkan wine ke gelasnya lalu ku mainkan lagu lagu romantis untuk menghangatkan suasana.
"Minumlah bersamaku."
...Deg!...
To be continued..
Yuk mampir juga di karya ippiiieee yang lain
Menikahi Calon Mertuaku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
astaga ibu nya itu jahat banget
2022-12-10
0
🦋 Pika 🦋
astaga, ibu tiri yg seenaknya
2022-12-10
0
Imas Maela
mampir....
2022-11-19
0