🌁 Appartment Vanya
Sabtu pagi
...ting tong ting tong ting tong...
Richard yang terlihat kelelahan karena seharian bekerja membuat Vanya tidak tega untuk membangunkannya.
...Cek..klek.....
"Selamat pagi dengan kak Vanya Danuarta?"
"Iya saya sendiri," ucap Vanya menjawab pertanyaan dari seorang pemuda yang sepertinya seorang sales mobil baru.
"Kami mengirimkan mobil baru Honda HRV prestige warna putih atas nama Kakak sendiri, mari silahkan di periksa."
...Aaahh ya tuhan kenapa dia nggak bilang-bilang sih?...
Mobil dengan merek yang tadi disebutkan itu sudah nangkring cantik di area parkir gedung apartemen ini. Disampingnya sudah berdiri lelaki paruh baya mengaku sebagai sopir baru suruhan Richard Untuk mengantarkan Vanya kemanapun dia pergi dan sudah tidak boleh memakai motor lagi.
"Nona Vanya perkenalkan nama saya Pak Bagus, saya akan stand by di bawah nunggu perintah Nona kalau Nona butuh sesuatu."
"Baik Pak tolong periksa mobilnya kelengkapannya apa sudah sesuai?karena aku kan tidak paham spesifikasi mobil."
"Silahkan di tandatangani kak." sales mobil itu akhirnya menyodorkan berita serah terima kendaraan kepada Vanya setelah dirasa Pak bagus sudah memeriksa mobil itu dengan seksama.
"Untuk STNK mobilnya diperkirakan jadi sekitar 1 bulan dan ini kita berikan gratis surat jalan sementara yang juga berumur 1 bulan, sehingga mobil baru ini langsung dapat dipergunakan Kak."
"Baik terima kasih banyak." hanya mengucapkan terima kasih dan juga memberikan sales itu tips untuk menghargai jerih payahnya. tips itu pun diterima dengan senang hati olehnya.
"Baiklah Aku naik dulu Pak nanti kalau aku butuh sesuatu aku minta nomor telepon Pak Bagus dulu." bagus pun memberikan nomor ponselnya kepada fanya takut waktu fanya membutuhkannya tetapi tidak bisa menghubunginya.
Vanya pun kembali memasuki lift untuk menuju ke apartemennya dia takut nanti record mencarinya dan khawatir seperti waktu itu.
"Richy terimakasih aaahaaa, i love you."
"Hmmm tidurlah lagi aku ingin mendekapmu kemarilah."
"Heyyy Trimakasih mobilnya sudah datang."
"Hmmm kamu suka?" Richard yang masih memejamkan matanya dengan mendekap erat tubuh kekasih cantiknya itu sambil tersenyum simpul. wangi rambut Vanya merebak masuk ke dalam hidung Richard sehingga Richard langsung mencium puncak kalah hanya dengan mesra.
"Iya suka sekali apakah kamu akan mengajariku menyetir mobil itu?"
"itu mudah sayang seperti menyetir motor kamu, transmisinya juga matic tinggal kamu menyesuaikan dengan haluan jalannya saja."
"Iya tapi kan tetap saja aku harus diajari dulu mana bisa aku langsung jalan dengan sendirinya kalau nabrak gimana?"
"Kalau nabrak kan ada asuransi yang penting gadis kecilku ini baik baik saja."
"Ehem baiklah." Vanya pun berbalik dengan mendekap kepala Richard lalu dibe nam kannya diantara bukit kembar tempat favorit Richard itu.
Seketika Richard membuka saja kancing kemeja Vanya, Li dah dan bi bir beradu meng hi sap pu ti ng pink yang menggoda iman itu. lama bermain di sana. Richard pun menyusup ke bagian bawah dengan terlebih dahulu mele barkan kedua kaki jenjangnya.
Hi sa pan demi hi sa pan dengan gerakan yang lambat di lakukannya dengan mesra. Alhasil Vanya semakin mem be nam kan kepala Richard untuk lebih me nu suk va gi na yang sudah ba sah itu dengan li dah Richard yang tak bertulang.
Karena semalam sepertinya Richard kurang puas. Betapa tidak sang kekasih hati sedang bersedih sehingga adegan itu pun terputus di tengah jalan sebab Richard tidak tega untuk membuatnya lebih meri ntih lagi.
Sebenarnya Richard datang ke apartemen Vanya juga untuk menanyakan kejelasan tentang apakah dia mengenal Thomas CEO Ans Grup yang juga jatuh hati pada gadis cantik itu. Karena kalau benar maka sepertinya Richard akan mengambil tindakan yang tegas kepada Gadis itu dengan mengecek kontak di handphonenya jangan sampai diam-diam Thomas menghubungi Vanya dan nantinya berencana merebut gadis cantik itu dari sisinya.
Richard mengesampingkan pikiran-pikiran negatifnya terhadap Vanya terlebih dahulu karena naf su dan gai rah sudah sampai ke ubun-ubun rasanya. ji la tan demi ji la tan di luncurkan bertubi tubi ke va gi na Vanya yang sudah banjir bandang siap di masuki sosis jumbo idaman setiap wanita dewasa di dunia ini.
...Jle..bb.....
Masuklah senjata yang sudah teruji keabsahannya di dunia ber cinta.
"A a a hh Vanya ini nikmat sekali sayang kenapa tidak dari dulu kita bertemu."
"A a a hh Apa maksud kamu 5 tahun yang lalu tentu saja usiaku masih 15 tahun."
"Sssshh iya aku lupa a a a hh."
Richard mulai mempraktekkan berbagai gaya. Gaya do ggy style, an ji ng ke nc ing, sampai gaya yang paling diminati pasangan di seluruh dunia ini yaitu gaya e nam sem bilan. Pergumulan itu seperti di tuntut Richard sebagai rasa terimakasih Vanya untuk atas hadiah mobil yang Richard berikan.
"Richy a a hh terlalu kencang a a hh." Richard seperti orang kesetanan bergerak maju mundur maju mundur cantik dari mulai di atas tempat tidur sampai berdiri sampai.
Setelah naik tingkat yaitu mendapatkan 5 kali pelepasan keduanya pun terkapar lemas di atas tempat tidur Queen size yang mewah itu.
"A a a a hh." Richard dan Vanya berteriak bersamaan.
"Sepertinya besok aku akan susah berjalan karena pinggang dan tulang punggungku terasa mau patah."
"Tidak sayang tidak mungkin, kamu masih sangat muda untuk mengalami sakit pinggang Hmmmm," Richard tidak percaya dengan keluhan gadis cantik itu
"ini lagi va gi na ku sepertinya bengkak, perihnya sampai terasa ke syaraf-syaraf ku."
"Hmmm coba lihat, begini masih pedih?" Richard pun berusaha merilekskan otot-otot tegang dari va gi na gadis cantik itu agar tidak pedih dan dapat men de sa h lagi dan lagi.
Di lebar kannya ka ki jenjang nan mulus milik Vanya di ji lat nya lagi bi bir bawah Vanya agar lemas dan tidak terlalu tegang.
"E na k? nggak pe rih lagi kan sayang hmmm."
"Kalo begini caranya aku bisa ba sah lagi Richy a a a hh."
"Tidak sayang li da hku juga salah satu terapi intuk menyembuhkan bi bir baw ahmu yang pedih."
Setelah dirasa va gi na nya membaik. Richard pun menanyakan tentang perihal pria bernama Thomas yaitu rekan bisnisnya yang jatuh hati kepada Vanya sejak tiga bulan yang lalu bisa saja waktu pertemuan Thomas dan Vanya jauh sebelum Richard bertemu dengan gadis cantik itu.
"Vanya apa kamu mengenal Thomas?
"Ahhh pak Thomas ya dia sering datang ke bar tempatku bekerja dan sering juga memintaku untuk menemaninya tetapi aku selalu tidak mau, setelah itu dia sering menghubungiku."
"Apa Jadi kalian selama ini sering berkomunikasi begitu?!" nada bicara Richard mulai naik satu oktaf.
...DEG...
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Imas Maela
bikin cenat cenut...
2022-11-19
0
𓆩𝓮𝓵➛
sabar" emosi aja,🤣🤣 siang" ku bacanya bikin😱🤣😂
2022-09-02
1