"Itu sudah aku rencanakan sayang, aku baru datang dari bisnis trip tadi malam, jadi aku baru akan menghubungimu hari ini, eh ternyata kita dipertemukan disini, baiklah persiapkan dirimu nanti malam, mandilah yang wangi dan bercukurlah, karena aku akan memasukimu."
"Hmmm okay, aku akan menunggumu, lebih baik kamu benar-benar memasukiku seperti yang kamu katakan barusan, karena itu tandanya kamu sehat seperti pria normal lainnya."
"Hei, kamu menantangku gadis nakal?"
Aku tidak tahu Vanya di luar fisikku yang sempurna tersimpan penyakit ini yang sudah lama aku derita sejak aku menikah dengan Veronica.
"Ya tentu saja, baiklah aku ke toilet dulu, udah diujung tanduk nih bye!" pamit Vanya pada sugar daddynya.
"Okay aku juga bergabung dengan yang lain di sebelah sana, bye juga!"
"Boss, meeting sudah selesai mari silahkan menikmati hidangan makan siangnya," Ucap Alda mempersilahkan.
Para karyawan Richard memperhatikan perubahan wajah Richard yang biasanya kaku kering tanpa bumbu, sekarang bersemu kemerahan serta senyum simpul yang menghiasi wajah tampannya seperti pria yang sedang di mabuk cinta.
5 menit kemudian dari kejauhan dilihatnya Vanya Leo dan Nadya pun pergi dari tempat itu. Tatapan tajam Richard tak bisa lepas dari gadis itu. Leo yang memperlakukan Vanya mesra dengan sebelah tangan kirinya memegang bahu gadis cantik itu saat menuruni tangga ke arah car park membuat Richard geram.
Senyum yang tadinya menghiasi wajahnya kini berubah menjadi merah seperti terkena bara api.
Siapa pemuda itu, mengapa mesra sekali memperlakukan Vanya seperti itu, sialan!
Ingin hati menanyakan lewat pesan whatsapp, siapa pemuda yang bersama Vanya itu namun niatnya itu diurungkannya karena Richard tidak mau nanti gadis itu menjauh lagi darinya. Richard takut Vanya tersinggung seperti saat pertemuan pertama mereka.
New Message Just Now
Veronica
Sayang..Sudah di Indo kan? Aku kangen..kamu nggak pulang?
Me
Apa? sejak kapan ada kata pulang diantara kita, bukankah ada appartment tempat tujuanmu dan penthouse tujuanku?
Veronica
Richard aku peringatkan kepadamu, aku akan mengatakan semua kepada papa dan mama mu
Me
terserah, lakukan saja apa yang kamu mau.
Veronica
Keterlaluan kamu! Aku meluncur ke kantormu sekarang! kita harus bicara!
Outgoing Call
FAJAR
"Ya selamat sore boss."
"Fajar kalo Veronica mencariku bilang aku nggak balik kantor." ucap Richard kepada fajar karena setelah ini Richard akan melanjutkan perjalanannya menuju ke appartment sugar baby cantiknya siapa lagi kalo bukan Vanya Danuarta.
"Baik Boss, oh ya apa boss akan mematikan ponsel ini setelah boss pulang?" tanya Fajar penasaran karena apabila nanti ada hal mendesak Fajar tetap bisa menghubungi Richard.
"Ya benar Fajar ponsel yang hanya di ketahui Vanya dan kamu yang akan ku nyalakan."
"Siap Boss, selamat beristirahat sekaligus melepas rindu." Fajar pun tidak tahan untuk menggoda bossnya yang tampan itu karena selama 2 bulan melakukan perjalanan bisnis Richard selalu di pusingkan dengan kesibukan yang menyita waktu hingga tidak sempat berkabar dengan gadis cantik itu.
Betapa kerinduan yang yang begitu menggelora pusing dan stressnya sampai di rasakan oleh Fajar karena guling hidupnya yang berhasil membuat gairahnya bergelora sedang dipisahkan oleh jarak dan waktu. Fajar tahu persis boss nya yang sudah lama seperti mayat hidup dalam rumah tangga abu-abunya. Walau kehidupan pernikahanannya yang tersebar d media begitu harmonis tetapi itu semua hanya pencitraan saja.
Appartment Vanya
19.00
Tit..tit..tit..
Richard memasukkan password yaitu tanggal ulang tahun Vanya yang sudah mereka sepakati bersama.
Cek..klek..
Richard melihat keadaan sekeliling Appartment Vanya. Dimana gadis cantik itu berada? Richard pun berjalan mengelilingi ruangan itu, masih tidak terlihat penampakan gadis cantik itu di ruang tamu dan juga dapur. Namun yang membuat Richard tersenyum senang yaitu karena Vanya sudah menyiapkan makan malam untuknya di minibar dapur minimalis itu. Memang terlihat sekali kalo Vanya adalah gadis yang pekerja keras dan mandiri.
Visual Appartment Vanya yang mewah jauh bertolak belakang dengan keadaan rumahnya yang sangat sederhana namun layak di huni.
Bagaimana tidak di rumahnya Vanyalah yang harus bekerja membanting tulang membersihkan rumah dan memasakkan makanan untuk semua penghuni rumahnya sebelum Vanya berangkat ke kampus. Richard masih mencari keberadaan gadis cantik itu. Kemudian sampailah Richard di kamar, terdengar suara gemericik air mengalir didalam kamar mandi, menandakan si empunya Appartment sedang asyik memanjakan diri,
Apa sebaiknya aku ikut mandi saja dengannya? tapi siapkah kondisiku jika nanti terjadi hal-hal yang di luar kendaliku seperti menunjukkan kelemahanku, argghh sial!
Batin Richard bergemuruh berbagai tanda tanya menghampiri pikirannya.
Sebenarnya kan aku juga tidak benar-benar mau memasuki gadis itu sekarang karena belum tentu senjataku bisa berfungsi dengan normal, lagipula Vanya masih perawan aku takut menyakitinya. Sebaiknya aku rebahan aja di tempat tidurnya sambil menunggunya selesai mandi.
20 menit kemudian..
Cek..klek..
Richard pun tertidur di tempat tidur berukuran queen size mewah dan nyaman itu. Pintu kamar mandi itu terbuka menandakan sang empunya Appartment sudah selesai dengan kegiatan mandi dan bercukurnya.
"Ehem..ehemmm, sayang,,baby, darling, honey, apalagi ya ahhh maklum nggak berpengalaman dalam hubungan percintaan jadinya pengetahuanku tentang panggilan sayang cuma se-upil," ucap Vanya pada Richard yang sepertinya tidak mendengar sama sekali panggilan sayang dari Vanya. Vanya yang masih memakai bathrobe duduk disisi kiri pria tampan yang tertidur pulas itu.
Dilihatnya dengan seksama wajah tampannya yang menyembunyikan derita yang di pendamnya sendiri.
"Puas ngelihat wajah tampanku hmmm?"
DEG
"Dihh kaget,, mandi sana gih, bau!" Vanya menggoda Richard yang melihatnya lekat yang polos tanpa make up memperlihatkan kecantikan alami Vanya dengan bibir alami yang pink kemerahan semakin menawan.
"Hmmm nggak begini bau hmmm, hmmmppphhh," Richard bergegas menarik tubuh mungil gadis cantik itu lalu membaliknya dan menindihnya perang lidah pun di mulai. Richard yang sudah menahan kerinduan selama 2 bulan di luar negeri akhirnya ingin menuntaskan kerinduannya itu sekarang juga.
Mata Richard mengabsen setiap jengkal tubuh molek gadis itu apalagi tonjolan bukit kembarnya yang berukuran 38 B siap menjadi hidangan pembuka yang mengenyangkan.
"Hmmm Richy...hmmm... ssshhhh," ucap Vanya dengan lenguhan yang mengiringi tiap serangan nikmat itu.
"Hmmmm aku suka sayang, aku suka saat kamu memanggilku seperti itu mulai sekarang panggillah aku Richy hmmm panggilan itu khusus untukmu." celoteh Richard dengan mengabsen tiap jengkal leher jenjang mulus seputih porselen dan meninggalkan tanda cinta di sekujur buah pepaya jumbo dengan pucuk chery yang menggoda iman.
Richard yang masih tidak yakin dan tidak punya kepercayaan diri untuk melanjutkan pertempuran itu untuk naik ke level selanjutnya sepertinya gagal, karena gadis cantik sugar babynya itu sudah meletakkan tangannya untuk mengelus-elus sosis jumbo milik Richard agar kondisinya berhasil tegak berdiri.
"Kamu yakin mau menyembuhkanku sayang? bagaimana kalo sakit?"
To be continued..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Imas Maela
siap vanya, km bsa menyembuhkn ricard
2022-11-19
1
enur .⚘🍀
kalo nggak di coba mana tau ereksi atau nggak ..y khan....🤭🤭
2022-08-30
0
Ippiieeee
richy takut letoy kak
2022-08-30
0