Sakha memasuki rumahnya dengan langkah gontai.Baju seragam yang tadinya rapi kini sudah berantakan.Rambutnya yang mulai memanjang itu juga sudah tidak beraturan lagi.Penampilan Sakha saat ini benar-benar kacau.Bagaimana tidak kacau...??Dia berjalan kaki dari rumah Salsa ke rumahnya.Padahal jarak rumah mereka lumayan jauh.
Sakha berjalan ke rooftop di kamarnya.Dia menyelipkan sebatang rokok di mulutnya,menyalakannya dan mulai menghisap nya.Sakha sebenarnya bukan pecandu rokok.Tapi saat pikirannya sedang kacau seperti saat ini,hanya benda itulah yang bisa sedikit meringankan beban pikirannya.
Sakha sebenarnya ingin menangis.Tapi mengingat dia adalah laki-laki,dia mengurungkan niatnya itu.
Dia seperti orang yang sudah tidak mempunyai tujuan hidup lagi.Baru beberapa saat saja dia menikmati kebahagiaannya dengan Salsa,kini semuanya tiba-tiba lenyap begitu saja.
Sakha mematikan rokok yang tersisa sedikit itu.Dia lalu mengganti seragamnya dengan celana panjang dan kemeja fanel.Dia lalu berjalan menuju garasi dan pergi dengan menaiki mobilnya.
Sakha hanya menyetir tanpa tahu kemana tujuannya.Dia hanya sedang tidak ingin berada dirumah.Karena mendengar pengakuan Zoya tadi,emosinya menjadi tidak stabil.Oleh karena itu dia harus pergi agar kamarnya itu tidak menjadi sasaran kemarahannya.Karena jika sampai itu terjadi,mamanya pasti tidak akan bisa diam dan terus bertanya kepadanya. Sakha sedang merasa malas untuk bercerita pada mamanya.Mau tak mau,dia harus mencari target lain untuk melampiaskan emosinya.
Hari sudah mulai gelap.Sakha masih terus menyetir memutari kota.Sesekali dia hanya berhenti untuk mengisi bahan bakar mobilnya,lalu dia kembali menyetir tanpa tahu mau kemana.(huh...dasar orang kaya...!!Gak tau apa harga bbm lagi naik...??Boros banget...!!)
Sakha melihat sebuah club malam.Dulu dia bersama Alvin dan Leo pernah datang ke sana.Meskipun termasuk anak yang baik dirumah,tapi Sakha tetap menjadi anak Badung jika diluar .Sebagai lelaki normal,tentu saja dia ingin sekedar mencoba-coba memasuki tempat-tempat seperti itu.Namun tidak setiap hari.
Sakha membelokkan mobilnya memasuki parkiran club malam itu.Dia segera masuk dan memesan menu cocktil.Meskipun jarang,sesekali dia minum minuman beralkohol.
Sakha meneguk minumannya hingga habis tak bersisa.Dia meminta bartender untuk menyediakan bir saja karena dia merasa beban pikirannya sangatlah berat.
Saat tengah asik meminum birnya,ponselnya berbunyi.Ternyata Alvin menanyakan tempat keberadaan Sakha.Dia merasa khawatir karena kata bi Inah sejak siang tadi Sakha telah pergi menggunakan mobil.
"Hallo....!!"
\[Wooy...lo dimana ka...??Berisik banget sih...??\]
"Oooh...di club gue...Kenapa...??"
\[Club mana...??\] Alvin belum paham dengan jawaban Sakha.
"Club yang dulu kita sering nongkrong bertiga...!!"
\[Club malam..??\]Alvin memastikan.
"He em...udah ya.Gue masih mau lanjut minum..."Sakha segera mematikan sambungan telepon nya.Dia ingin menikmati minumannya tanpa diganggu oleh siapapun.
Dari kejauhan tampak sepasang mata tengah mengamati Sakha dari rambut hingga ujung kaki.Setelah memastikan barang-barang yang menempel di tubuh Sakha adalah barang branded asli no KW,orang itu segera menghampiri Sakha.
"Hai...sendirian aja...??Mau ditemenin...??"Seorang wanita yang sepertinya berusia lebih tua dari Sakha berdiri di samping Sakha.
Sakha yang masih belum mabuk itu mengamati wanita yang menyapanya itu.Dilihat dari pakaiannya yang seperti kekurangan bahan itu,Sakha menyimpulkan bahwa wanita ini adalah wanita malam.
"Gak...gue lagi pengen sendiri...!!"jawab Sakha dingin.
Tapi wanita itu masih belum menyerah.Dia berusaha menggoda Sakha dan malah langsung duduk di pangkuannya.Sakha yang sedang bad mood itu langsung terkejut karena wanita itu berani-beraninya duduk dipangkuannya.Reflek dia langsung berdiri hingga wanita itu terjatuh.
"Aaaww....!!"Teriak wanita itu karena merasakan sakit akibat terjatuh.Roknya yang sangat minim itu terbuka hingga menampakkan isinya.Bukannya malu,wanita itu malah berpose untuk menggoda Sakha.
"Aduuuuh...aku jadi jatuh...Bisa bantuin aku gak...??"dengan suara yang dibuat-buat,wanita itu meminta tolong Sakha untuk membantunya berdiri.
"Gak...!!"jawab Sakha cuek lalu kembali duduk dan melanjutkan meminum bir nya.
Seorang pria datang membantu wanita itu berdiri."Dia gak mau...Malam ini nemenin aku aja...!!"ucap pria tadi sambil mengelus paha wanita itu.
Wanita itu tampak kesal. Dia memperhatikan Sakha yang masih asik menikmati bir nya tanpa peduli dengan gadis itu Akhirnya wanita itu mau-mau saja menerima tawaran pria tadi Daripada tidak dapat pelanggan.Padahal rencananya dia ingin menggoda Sakha karena dari penampilannya terlihat bahwa dia adalah orang kaya."Huh...gagal dapat ikan besar .."Ucapnya dalam hati.Wanita itu akhirnya pergi bersama pria tadi.
Sakha kembali menikmati bir nya sendiri. Dia sudah menghabiskan beberapa botol hingga kesadarannya mulai menurun.Kepalanya terasa berat hingga akhirnya dia tidak bisa membuka matanya lagi.
.
.
.
Salsa merebahkan tubuhnya di kasur.Dia memandang sekeliling ruangan yang saat ini telah menjadi kamarnya.Ya...disinilah dia sekarang.Denpasar.Karena khawatir dengan kondisi mental Salsa,bunda membawanya ke psikiater.Atas saran dari psikiaterlah bunda membawa Salsa ke pulau Bali.Bunda ingin Salsa memulai kehidupan barunya.
Kebetulan bunda mendapat tawaran dari seorang temannya untuk mengelola sebuah restoran yang baru saja dibangun oleh temannya itu.Bunda berpikir mungkin Salsa akan dapat melupakan masalahnya jika dia dibawa ke tempat yang baru.Bunda mencoba membicarakan dengan Salsa dan Salsa langsung setuju untuk pindah.
Bunda mempercayakan Miracle Cafe kepada mbak Rina karena wanita itu sudah bertahun-tahun bekerja disana.Satu bulan sekali,bunda akan ke sana untuk memeriksa laporan keuangan.Bunda juga sudah mengurus kepindahan sekolah Salsa.
Hari ini Salsa dan bunda menghabiskan waktu untuk mengunjungi tempat-tempat wisata.Mereka ingin menikmati hidup baru mereka dulu,barulah minggu depan mereka akan mulai membuka restoran yang akan mereka kelola.Bukan tanpa tujuan,mereka juga ingin mengetahui dulu makanan apa saja yang harus dimasukkan ke dalam daftar menu restoran mereka.Maka dari itu,Salsa dan bunda mengunjungi beberapa restoran dan Cafe di pulau itu.
Sekarang ini hati Salsa sudah merasa lebih tenang. Bagaimanapun juga,dia harus melanjutkan hidupnya.Salsa sangat ingat kata-kata yang terakhir kali Raka ucapkan padanya bahwa dia harus bahagia.Dia pun kini berusaha untuk bahagia.Apakah dia sudah melupakan Sakha...??Tentu saja belum.Bagaimanapun juga nama pria itu sudah terlanjur menghuni ruang kosong di hatinya .Namun,Salsa tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan.Salsa mengganti nomer ponselnya dengan yang baru karena dia tidak ingin terus terjebak dengan masa lalunya.
"Sayang...makan dulu yuk...!!"Bunda memanggil Salsa untuk makan malam.
"Iya bunda...."Salsa keluar dari kamarnya.Bunda sudah menunggunya di ruang makan.Aroma ayam bertutu terasa menggelitik hidung membuat perut nya bereaksi.Dia segera duduk di samping bunda dan mengambil makanan di meja dengan semangat.Bunda tersenyum melihat Salsa makan dengan lahapnya.Bunda tahu,anaknya itu adalah anak yang kuat.Sebentar saja dia terpuruk,tapi tak lama dia akan bangkit dari keterpurukannya.Sama seperti saat dia ditinggalkan oleh ayahnya dulu.Dia sangat terpukul dan sempat merasa depresi. Tapi tak lama kemudian dia mulai hidup dengan normal.Bahkan hidupnya jadi lebih baik daripada sebelumnya.
"Gimana sayang...??enak gak ayam betutunya...??"tanya Bunda.
"Hemmm....bukan enak lagi bun ...tapi mantul...!!"jawab Salsa sambil terus mengunyah potongan ayam yang masih ada di dalam mulutnya ."ini bunda yang masak...??"tanyanya lagi karena seingatnya dulu bunda tidak pernah memasak makanan seperti ini untuknya.
"Enggak lah...bunda beli.Di rumah makan yang ada di ujung jalan....hehe..."jawab bunda sambil tersenyum malu.
"Haduuuuh...kirain bunda yang masak...Tapi besok kita coba masak ini ya,,kalo enak bisa nih masuk kek daftar menu...!!"
"Iya,,bunda mikirin juga gitu.Apa kita cari koki aja ya yang bisa masak masakan Bali,jadi lebih mudah...!!"usul bunda.
"Tapi kan nanti bayarnya gimana bun...??Restoran kita kan baru buka,belum berani punya banyak karyawan...."
"Iya juga ya....Yaudah,besok kita coba buat ya...!!"
"Iya...Biar Salsa yang cari resepnya..."
Mereka kembali melanjutkan makan malam sambil membicarakan tentang persiapan untuk membuka restoran baru .
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments