Bab.2

Salsa membuka matanya sambil memegangi kepalanya yang masih pusing.Perlahan-lahan Salsa bangun,dia mencoba berdiri tapi kakinya terasa lemas,dia kembali terduduk di tempat tidur hingga menimbulkan suara dan membangunkan Sakha.Sakha membuka tirai yang membatasi tempat tidur yang digunakannya dengan yang digunakan Salsa.Sakha melihat Salsa sudah duduk di sisi tempat tidur,namun dengan wajah yang masih pucat.

"Mau kemana lo...??"

"Mau balik ke kelas..."Suara Salsa terdengar lemas.

"Muka lo masih pucet gitu juga.Udah,lo tidur dulu aja...!!Gue keluar bentar,lo jangan kemana-mana...!!"perintah Sakha lalu keluar dari UKS.

Karena tubuhnya masih lemas,Salsa hanya menuruti ucapan Sakha.Dia kembali berbaring dan mengambil handphone di saku roknya.Salsa membuka sosmed sekedar untuk menghilangkan rasa bosannya.

Tak lama kemudian,Sakha kembali dengan membawa makanan dan minuman lalu mengulurkannya kepada Salsa.

"Apa...??"Salsa heran karena Sakha berperilaku baik kepadanya.

"Lo gak lihat itu makanan sama minuman.Lo tadi belum makan kan...??Makanya lo pingsan..."jawab Sakha sambil membuka bungkus sandwich dan memberikannya kepada Salsa.Karena lapar,Salsa menerima dan memakan sandwich pemberian dari Sakha.Selesai makan,Sakha mengulurkan minuman kepada Salsa,Salsa kembali bingung dibuatnya.

"Lo lagi kesambet ya .??Atau,jangan-jangan lo udah ngasih racun ke makanan ini...??"tanya Salsa yang heran karena Sakha tiba-tiba berubah menjadi sangat baik.Padahal dari tadi,dia lah yang membuat Salsa celaka.

"Ya elah...di baikin bukannya makasih malah nuduh yang enggak-enggak...Lagian lo gak kenapa-kenapa kan makan makanan itu...??"Sakha sewot karena Salsa menuduh yang bukan-bukan.

"Eh...iya,makasih...ngomong-ngomong kok gue bisa disini sih...??"Salsa mencoba mengingat-ingat bagaimana dia bisa berada di ruang UKS.

"Lo lupa...??tadi lo dihukum trus lo pingsan di depan kelas...yaudah,gue bawa kesini.Soalnya gak ada yang mau nolongin lo..karena gue kasihan ya gue tolongin...Makanya,jadi orang tu punya temen..!!Biar kalo kenapa-kenapa ada yang nolongin...!!"Sakha menjelaskan dengan panjang lebar.

"Cih,,lagian gara-gara lo juga gue kayak gini...Lo lupa siapa yang tadi ngerjain gue sampe kaki gue sakit...??yang bikin gue gak bisa jalan ke kantin,trus akhirnya gue kelaperan...hah...??"Salsa tidak mau kalah.

"Gila,ternyata ni cewek bawel juga.Penampilan doang cupu,tapi kelakuannya bar-bar..."batin Sakha.Bahkan diantara semua siswa yang sering dikerjain Sakha,hanya Salsa lah yang berani melawannya.

"Heh....ngapain lo lihatin gue ampe bengong gitu...??Baru sadar kalo gue cantik...??"Salsa mengibaskam rambutnya.

Sakha segera tersadar dari pikirannya."Cih...pede banget sih lo...Nyadar woy...lo itu cewek cupu,gue most wanted di sekolah ini.Gak level gue naksir sama lo...!!"cibir Sakha.

"Cih...Gue gak bilang kalo lo naksir gue ya...!!Lo beneran naksir gue...??"ledek Salsa.

Sakha gelagapan mendengar ledekan Salsa.Memang benar,Salsa tidak mengatakan kalau dia naksir Salsa.Tapi kenapa malah Sakha mengatakan hal itu.Membuat Sakha jadi terlihat kepedean.

"Gue cuman negasin...takutnya lo berharap gue naksir lo,kasihan kalo lo patah hati..."elak Sakha tetap tidak mau kalah.

"Iyain aja deh...biar cepet.Udah ah,gue mau pulang.Udah bel juga..."Salsa segera berdiri karena mendengar bel tanda pulang sekolah.Meskipun kakinya masih sakit,setidaknya dia sudah tidak kelaparan dan sekarang sudah memiliki sedikit tenaga untuk berjalan.

Salsa berjalan menuju kelasnya diikuti oleh Sakha karena dia juga mau mengambil tasnya di kelas.Setelah mengambil tasnya,Salsa bergegas menuju gerbang sekolah.

"Lo pulang naik apa...??"tanya Sakha.

"Naik ojol,emang kenapa...??"

Tanpa berkata apa-apa Sakha segera menarik tangan Salsa menuju ke parkiran.

"Eeee....ngapain sih narik-narik gue...??"Salsa marah-marah ketika Sakha tiba-tiba menarik tangannya membuatnya hampir jatuh.

"Gue anter pulang."jawab Sakha singkat.

"Ee...gue bisa pulang sendiri..."tolak Salsa.

"Udah gak usah bawel..!!"Sakha tetap menarik Salsa ke parkiran.Akhirnya mau tidak mau Salsa pulang diantar oleh Sakha.

.

.

.

Salsa meminta Sakha menghentikan motornya di depan Miracle Cafe.Cafe yang sedang hits di kota itu dan juga merupakan cafe favorit Sakha dan teman-temannya.Selain tempatnya nyaman,cafe itu memiliki banyak varian menu favorit anak muda serta harganya pun terjangkau.

"Lo mau ngajakin gue ngedate...??Jadi lo naksir gue....??"Sakha tidak tahu kalau cafe langganannya itu adalah milik Salsa.

Salsa langsung memukul kepala Sakha karena dari tadi dia kelewat pede.

"Cih...lo jadi orang gak usah kepedean deh..siapa juga yang mau ngajakin lo ngedate...udah lo pulang aja sana.Makasih udah dianter...."Salsa langsung berjalan meninggalkan Sakha yang masih terbengong diatas motornya.

"Sialan...tu cewek beraninya mukul kepala gue..."Sakha mengumpat karena Salsa memukul kepalanya.Tak lama,Sakha segera melajukan motornya untuk pulang kerumahnya.

.

.

.

"Ahh...segarnya..."Sakha baru selesai mandi.Rambutnya tampak masih sedikit basah.Dia membaringkan tubuhnya di kasur,lalu mengambil handphone yang diletakkan di mejanya.

Sakha membuka galeri di handphone nya,dia melihat-lihat foto yang diambilnya saat Salsa masih pingsan di UKS tadi.Rencananya,Sakha akan mengirimkan foto itu di grup kelas untuk mempermalukan Salsa.Sakha ingin memberi pelajaran kepada Salsa karena dia selalu berani melawan Sakha.

Sakha men zoom gambar wajah Salsa..."Kalo dilihat-lihat,ternyata dia cakep juga...Sayang banget penampilannya cupu...Kalo enggak,bisa-bisa gue gebet..."gumam Sakha sambil tersenyum dan melihat wajah Salsa yang ada di galeri handphone nya.

Tiba-tiba Sakha tersadar dan menggelengkan kepalanya."Nggak...nggak...gila..!!wahh...gue udah gak waras nih...kenapa gue jadi ngaco sih ...??Siapa juga yang mau sama cewek cupu kayak dia..."Sakha berbicara sendiri seperti orang gila.

Sakha sudah berniat untuk membagikan foto dirinya dan Salsa di UKS,tapi segera diurungkan niatnya.Dia tidak rela jika wajah cantik Salsa serta kulitnya yang putih itu dilihat oleh pria lain.

"Ahh...gue bener-bener udah gila...Masak gue suka sama si cupu itu sih...??"Sakha melemparkan handphone nya di kasur lalu memejamkan matanya.Tapi,tetap saja bayangan wajah Salsa terus terlintas di kepalanya.

"Siaaal...gue gak bisa berhenti mikirin si cupu itu..."Sakha mengomel sendiri.Dia akhirnya bangun dan mengambil kunci motornya.Dia ingin pergi keluar saja untuk menghilangkan pikirannya dari si cupu itu.

Sakha menghentikan motornya di depan Miracle cafe.Rencananya dia akan mengajak Alvin dan Leo untuk berkumpul.Tiba-tiba matanya tertuju kepada seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam cafe.Gadis itu mengenakan hot pant berwarna putih dipadukan dengan baju berwarna maroon yang menampakkan sedikit bahunya,serta memakai sepatu kets warna putih.Rambutnya yang ikal dan panjang dibiarkan tergerai begitu saja namun tetap rapi.Sakha sejenak terpesona memandang gadis itu tanpa berkedip.Gadis itupun melihat Sakha dan langsung menghampiri Sakha.

"Ngapain lo bengong disini...??"Suara gadis itu menyadarkan Sakha.

"Hah...ee...elo....??"Sakha merasa mengenal gadis itu,tapi masih ragu-ragu.

"Kenapa sih lo,kayak orang kesambet tau gak...!!"Ucap gadis itu yang tak lain lagi adalah Salsa.Sakha menepuk pipinya tak percaya.

"Elo beneran si cupu...??"Akhirnya Sakha benar-benar yakin bahwa gadis itu adalah Salsa,gadis cupu disekolahnya.

Salsa hanya melengos lalu segera melangkah akan meninggalkan Sakha.

"Woy...lo mau kemana...??"panggil Sakha.

"Gue mau belanja...lo mau makan kan...??Yaudah,masuk sana gih...!!"Jawab Salsa cuek.

"Gue anter..."Entah kenapa,tanpa sadar Sakha menawarkan untuk mengantarkan Salsa.

"Gue bisa sendiri..."tolak Salsa.

"Udah,pokoknya gue anter...ayo naik..!!"Sakha kembali menyalakan mesin motornya memaksa Salsa untuk segera naik.Akhirnya Salsa mengalah dan segera naik ke motor Sakha.

Sakha melajukan motor ke arah supermarket yang disebutkan oleh Salsa,serta menemani Salsa berbelanja untuk kebutuhan cafenya.

"Lo belanja sebanyak ini buat apa sih..??"Sakha heran karena banyak sekali bahan-bahan makanan yang dibeli oleh Salsa.

"Ya buat kebutuhan cafe lah..."jawab Salsa singkat.

Sakha masih belum tahu jika Miracle cafe adalah milik Salsa.Sakha hanya berpikir,mungkinkah Salsa bekerja separuh waktu di cafe itu.Sakha enggan menanyakannya karena melihat Salsa yang masih sibuk memilih bahan-bahan makanan di supermarket itu.

\*\*\*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!