Bab. 18

Sakha baru saja kembali dari toilet dan hendak menuju kelasnya.Saat melewati kelas Zoya,dia tak sengaja mendengar obrolan Zoya dan teman-temannya sedang membicarakan dirinya dan Salsa.Dia merasa penasaran tentang apa saja yang mereka obrolkan.Dia sengaja memperlambat langkahnya dan akhirnya mendengar bahwa Zoya yang telah menyebarkan foto-fotonya dengan Salsa.Mendengar itu,Sakha tak bisa lagi menahan amarahnya.Tanpa aba-aba dia langsung masuk ke dalam kelas Zoya.

"Apa....??Jadi lo yang make hp gue buat nyebarin foto-foto itu...??Rese banget sih lo....!!!"Sakha melihat Zoya dengan tatapan penuh kebencian.

Zoya dan ketiga temannya langsung terdiam.Wajah mereka tampak pucat karena takut Sakha akan marah besar.

"Mmm...ma-maaf Ka...Ak-akuu...."Zoya hendak menjelaskan,tapi dia tidak bisa karena memang dia sengaja melakukan hal itu untuk membuat hubungan Salsa dan Sakha hancur.

"Apa...??Lo apa hah...??Jawab...??Mau lo apa...??Lo mau gue putus sama Salsa terus gue macarin lo...gitu...??"Seperti orang kesurupan Sakha berteriak memaki-maki Zoya.Sebagai anak tunggal yang terbiasa mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mudah,membuat Sakha merasa mudah frustasi saat kesulitan mendapatkan Salsa.Dan sekarang saat Salsa sudah berhasil diraihnya,justru ada orang yang sengaja membuat mereka saling berjauhan lagi. Sungguh Sakha tidak bisa menerima akan hal itu.

"Ka...maafin aku...!!"Zoya tampak ketakutan hingga suaranya bergetar dan terlihat air matanya sudah turun membasahi pipinya.

"Maaf lo gak ada gunanya tau gak lo...??Gara-gara lo Salsa jadi gak mau ketemu gue...!!Gara-gara lo juga gue jadi kecelakaan....Gampang banget sekarang lo baru ngomong maaf...kata maaf lo itu bisa balikin waktu...??Gak bisa...!!"

Sakha masih terus berteriak seperti orang kesetanan.Untung saja dia tidak sampai menampar Zoya lagi.Anak-anak yang lain juga ikut berkumpul diluar kelas karena mendengar suara teriakan Sakha.Mereka hanya melihat dari luar karena orang yang sedang berteriak di dalam adalah Sakha.Mereka sudah tahu sifat Sakha yang sama sekali tidak mau diusik.Lebih baik mereka cari aman saja agar tidak menjadi sasaran kemarahan Sakha nantinya.

"Ka...kenapa lo...??"Alvin dan Leo akhirnya datang.Ada salah satu anak yang melaporkan kepada mereka bahwa Sakha sedang mengamuk di kelas Zoya.Tak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan,mereka langsung menyusul Sakha.

"Lo tanya aja sama si ratu iblis ini...!!tadi gue denger sendiri kalo dia yang make hp gue buat sebarin foto-foto gue sama Salsa..."

Leo langsung melihat ke arah Zoya sementara Alvin dengan sigap memegangi pundak Sakha agar dia tidak lepas kendali.

"Bener itu Zoy...??"Leo memastikan.

Zoya hanya menundukkan,lalu dengan pelan bibirnya bersuara."Mm...maaf..."

"Cih...udah gue bilang gue gak butuh kata maaf lo...!!Yang gue butuh sekarang Salsa mau maafin gue dan gak salah paham lagi sama gue....!!Bisa lo bikin itu terjadi..."

"Udah bro...sabar...!!"Alvin menenangkan Sakha.Dia segera menuntun Sakha agar mau kembali ke kelasnya.

Sakha akhirnya menurut saat Alvin menariknya.Tapi sebelum pergi,dia kembali berbicara pada Zoya."Asal lo tau ya...Gue sama Salsa gak pernah ngelakuin itu...Kalo sampe Salsa gak bisa balik lagi sama gue,gue bakal bener-bener bikin bokap lo dipecat dari perusahaan bokap gue...!!Biar lo jatuh miskin dan gak bisa berbuat seenaknya lagi...!!!"Setelah mengancam Zoya,Sakha segera mengikuti Alvin kembali ke kelasnya.

Leo yang masih berada disana juga merasa jengkel dengan sikap Zoya."Zoy...kapan sih lo gak bikin gara-gara...??Lo tau gak...kenapa Sakha alergi sama lo...??karena lo itu freek ...!!"ucap Leo lalu segera pergi menyusul Sakha dan Alvin.

Zoya langsung terduduk lemas setelah kepergian Sakha dan teman-temannya. Dia tidak bisa membayangkan jika papanya benar-benar dipecat.Dia tidak mau jatuh miskin dan menjadi bahan hinaan teman-temannya.

.

.

.

Setelah sampai di kelas,Sakha langsung mengambil tasnya dan bersiap untuk meninggalkan sekolah.

"Lo mau kemana ka...??ini kan belom pulang..."Alvin menahan Sakha.

"Gue harus ketemu Salsa sekarang...!!"

"Iya,tapi lo mau naik apa...??Udah lah,nanti aja tunggu pulang sekolah sekalian...!!Nanti gue anterin...!!"Alvin berusaha membujuk sahabatnya itu.Tapi ada yang aneh,cara Alvin membujuk Sakha malah terlihat seperti seseorang yang tengah membujuk pacarnya yang sedang ngambek minta shopping.Dalam kondisi seperti ini,Alvin harus berhati -hati dalam menasihati Sakha agar tidak semakin tersulut emosi.Jadi Alvin agak melembutkan suaranya.

"Gue harus ketemu Salsa....se-ka-rang ..!!"

Kali ini ucapan Sakha sudah tidak terbantahkan.Mau tidak mau Alvin membiarkan Sakha untuk menemui sang kekasih.

"Yaudah, lo ati-ati ya.Gak usah buru-buru...!!"ucap Alvin.Sementara Leo hanya bisa melongo saat melihat sahabatnya itu menenteng tasnya dan berjalan meninggalkan kelas.

"Mau kemana tu anak...??"Tanya Leo pada Alvin yang kini sudah duduk di bangku nya.

"Biasa lah...pengen nyamperin pawangnya..!!Biarin aja lah,kalo belum ketemu pawangnya gak bakalan bisa jinak tu anak..."jawab Alvin singkat. Leopun hanya mengangkat kedua tangannya lalu dia juga kembali ke tempat duduknya.

Sakha berjalan melewati halaman belakang sekolah.Dia melempar tasnya keluar pagar,lalu dirinya mulai memanjat pagar yang cukup tinggi itu.Dia sepertinya tidak peduli dengan luka-lukanya yang baru mulai sembuh itu.

Setelah berhasil melompat pagar,anak itu segera mengambil tasnya yang tergeletak di tanah dan langsung menuju ke jalan Raya untuk menyetop kendaraan umum.

Beberapa saat kemudian Sakha sudah sampai di rumah Salsa.Dia segera masuk ke Cafe yang masih belum ramai pengunjung karena baru bersiap-siap untuk buka.Sakha segera menghampiri mbak Rina,pegawai Cafe yang sudah dikenal baik oleh Sakha.Saat itu mbak Rina sedang sibuk mengganti bunga-bunga yang ada di vas.

"Mbak Rina...!!!"Panggil Sakha .Seketika mbak Rina menoleh saat mendengar suara memanggil namanya.

"Mas Sakha...??Aduuuh...mas Sakha kemana aja...??"Mbak Rina langsung menghampiri Sakha.

"Ehm....Sakha habis kecelakaan mbak.Seminggan saya dirumah sakit.Jadi lama gak kesini....btw,Salsa dirumah gak mbak...??Saya lihat tadi rumahnya sepi kayaknya..."

Mbak Rina tampak terkaget-kaget mendengar Sakha yang baru saja mengalami kecelakaan. Setelah diperhatikannya,benar saja.Masih ada bekas luka di kepala Sakha.Mungkin itu luka dari kecelakaan itu.

"Aduuuh...mas Sakha gak tau ya...??Mbak Salsa udah pindah..."jawaban mbak Rina membuat Sakha lemas seketika.

"Pindah kemana mbak...??"

"Kalo itu saya kurang tau...Saya ditugaskan sama ibu untuk ngurusin Cafe ini selama ibu pergi...!!"

Mendengar jawaban mbak Rina,Sakha tampak sedikit kecewa.

"Masak mbak gak tau sih mereka kemana...??"Sakha masih belum menyerah.Mungkin saja mbak Rina dilarang untuk memberi tahu oleh Salsa karena dia masih marah padanya.

"Beneran mah saya gak tahu mas....!!Soalnya udah beberapa hari ini kondisinya mbak Salsa memburuk.Dia mengalami depresi.Selama satu minggu selalu ngelamun dan gak mau keluar kamar.Awalnya sih masih mau makan,tapi lama-lama gak mau.Jadi badannya non Salsa kurus banget.Kasihan mas...saya sampe gak tega lihatnya.Ibu kayaknya bawa mbak Salsa buat berobat,tapi saya gak tau juga mas...Soalnya ibu perginya buru-buru..."

Sakha terkejut mendengar kata-kata mbak Rina barusan.Salsa depresi...??Sakha jadi merasa sangat bersalah kepada Salsa.Semua ini hanya karena keisengannya hingga akhirnya berakibat fatal.

"Mbak benar-benar gak tau Salsa dibawa kemana....??"tanya Sakha lagi.Dia masih berharap bisa menemukan jawaban dimana Salsa sekarang.

Mbak Rina menggelengkan kepalanya."Gak tau mas....Sejak mas Raka meninggal dan mbak Salsa depresi, ibu jadi jarang ngurus Cafe.Beliau sibuk ngurusin mbak Salsa.Maklum mas,mas Raka itu sudah kayak kakaknya non Salsa.Jadi pas mas Raka meninggal,mbak Salsa shock banget..!!"

"Apa...??Raka meninggal...??"

"Iya mas..."

"Kenapa mbak...??Sebelum saya kecelakaan saya masih lihat dia main kesini...!!"

"Iya...ternyata mas Raka sakit.Habis dari sini itu kondisinya langsung drop.Setelah koma beberapa hari,akhirnya mas Raka meninggal mas...hiks...."Mbak Rina malah menangis sendiri mengingat bagaimana kondisi Salsa saat Raka meninggal.

Sakha hanya membatu mendengar kenyataan bahwa Raka,sahabat Salsa yang sering dicemburuinya itu meninggal.Sakha tak bisa membayangkan betapa rapuhnya hati Salsa saat itu.Dia menyesal karena tidak dapat mendampingi Salsa di saat dia sedang terpuruk. Dia menyesali semua kecerobohannya yang mengakibatkan ya kehilangan Salsa.

"Shittt....gue bener-bener b\*go....!!!"

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!