Bab. 3

Salsa sudah selesai berbelanja dan Sakha masih setia menemani Salsa.Sakha membawakan belanjaan Salsa yang sangat berat itu.Salsa sudah menolak saat Sakha ingin membantunya tadi,tapi Sakha tetaplah Sakha.Selalu saja memaksakan apa yang dia mau.

Sakha menghentikan motornya di depan Miracle Cafe.

"Sini,biar gue aja yang bawa...!!"Salsa merasa tidak enak karena dari tadi Sakha yang membawa belanjaannya.

"Udah,biar gue aja yang bawa...gue kan cowok,masak ngebiarin cewek bawa belanjaan sebanyak ini...!!"tolak Sakha.

Salsa mau tak mau mengikuti kemauan Sakha.Mereka berdua memasuki cafe.Salah satu karyawan cafe segera meghampiri mereka berdua.

"Ini mbak,,dibawa ke dapur ya...!!"perintah Salsa pada mbak Rara,salah satu pegawai di cafenya.

"Baik mbak..."Mbak Rara segera mengambil belanjaan di serahkan Salsa lalu membawa belanjaan itu ke dapur.

Salsa mengajak Sakha duduk di kursi pelanggan yang ada di pojok ruangan.Salsa mempersilahkan Sakha untuk duduk.

"Lo mau makan apa...??Karena lo udah bantuin gue tadi...jadi hari ini gue traktir lo..."Salsa menyerahkan buku menu kepada Sakha.

Sakha menerima buku menu itu dan memilih menu.Satu porsi chicken steak dan softdrink yang menjadi pilihannya.Salsa segera menuju ke dapur,dan tak lama kemudian kembali dengan membawa pesanan Sakha tadi.Salsa meletakkan pesanan Sakha di atas meja.Lalu duduk dan meminum orange juice yang dibawanya bersama pesanan Sakha tadi.

"Jadi lo.....??"Sakha menggantungkan kalimatnya,dia masih ragu-ragu untuk menanyakan apakah Salsa bekerja di cafe itu karena penampilannya tidak seperti karyawan.Semua karyawan di cafe itu memakai seragam sedangkan Salsa tidak memakai seragam.

"Cafe ini punya bunda gue...Karena gue gak sibuk,gue bantu-bantu ngelola cafe ini...."Salsa menjelaskan kepada Sakha.

"Jadi,cafe ini punya lo...??Gue sering nongkrong disini,tapi gue gak pernah lihat lo..."

"Gue sering lihat lo...lo aja yang gak lihat gue...."jawab Salsa.

Sakha baru ingat kalau sebenarnya dia juga sering melihat Salsa di cafe ini,tapi Sakha sama sekali tidak menyangka bahwa itu adalah Salsa karena Salsa yang Sakha kenal adalah gadis yang berpenampilan cupu di sekolahnya.

"Oh iya...gue baru inget.Gue pernah sih lihat lo di sini,tapi gue gak tau kalau itu elo...Lagian kenapa kalo di sekolah penampilan lo beda banget sih...??"

"Ya gak papa...emang kalo ke sekolah harus dandan kece gitu...??enggak kan..??"

Sakha hanya tersenyum menanggapi ucapan Salsa.Diam-diam,dia merasa kagum dengan Salsa.Disaat teman-teman seusianya masih suka bermain,sementara dia sudah berhasil mengelola usaha.Meskipun begitu,Salsa tidak pernah sombong dan malah cenderung rendah diri.Dia selalu berpenampilan sederhana di sekolah.Berbeda dengan siswa lain yang selalu ingin terlihat menonjol saat di sekolah.

.

.

.

Sakha merebahkan tubuhnya diatas kasurnya yang empuk.Sakha kembali mengingat penampilan Salsa saat di luar sekolah.

"Ternyata cantik juga...anaknya juga asik...Dan juga,ternyata dia tidak kuper dan cupu seperti yang gue kira selama ini..."Sakha tersenyum mengingat Salsa.Sakha sama sekali tidak menyangka jika ternyata Salsa akan secantik itu.

Sakha ingat saat pertama kali dia mengerjai Salsa,Salsa tidak pernah sekalipun merasa takut kepada Sakha.Justru sebaliknya,Salsa selalu berani memarahi Sakha.Itulah sebabnya Sakha selalu senang mengerjai Salsa.Baginya,melihat Salsa marah-marah adalah sesuatu yang menyenangkan karena jika tidak marah-marah dengannya,Salsa jarang sekali berbicara.

Sebenarnya Sakha melakukan itu hanya agar Salsa lebih bisa berkomunikasi dengan orang lain.Terkadang Sakha merasa kasihan jika melihat Salsa yang selau sendirian saja di sekolah.Tapi Sakha terlalu gengsi jika secara langsung mengajak Salsa berteman dengannya.

Mengingat Salsa,Sakha jadi ingin segera bertemu dengan Salsa kembali.Sakha lalu memejamkan matanya.Dia ingin malam ini segera berganti pagi agar dia bisa bertemu kembali dengan Salsa.Berada di dekat Salsa membuat Sakha merasa senang.

.

.

.

Hari ini Sakha bangun lebih pagi dari biasanya membuat mamanya menjadi heran.

"Sakha,,kamu sudah bangun...??Tumben banget..."mama heran melihat Sakha sudah rapi dengan seragam sekolahnya saat mama akan membangunkannya.

"Iya ma...Mulai hari ini Sakha mau berangkat pagi-pagi.Jadi mama besok jangan telat bangunin Sakha ya...!!"

Sakha berjalan menuju ruang makan diikuti oleh mamanya.Mama segera mengambilkan Sakha sepiring nasi goreng yang sudah dimasaknya tadi.

Mama memperhatikan gerak gerik anak semata wayangnya itu.

"Kamu lagi jatuh cinta ya...??"tanya mama tiba-tiba membuat Sakha tersedak nasi gorennya.

"Uhuk...uhuk..."

Sakha segera meminum air putih yang diberikan oleh mama.

"Mama kenapa sih nanya aneh-aneh...??Bikin Sakha keselek aja..."

Mama hanya tersenyum melihat tingkah anaknya itu."Ya udah,,mama gak nanya lagi...Tapi kamu kalo ada yang pengen diceritain ke mama,mama siap kapan aja...!!"ucap mama kemudian.

"Iya ma...udah,Sakha berangkat dulu ya ma..."Sakha mencium punggung tangan mamanya itu lalu segera mengambil tas yang di letakkan di kursi sebelahnya."Oh iya ma...pamitin sama papa juga ya..."teriak Sakha karena sekarang dia sudah berada di garasi.

Papa datang dengan pakain kantornya dan bersiap untuk sarapan.

"Loh,Sakha sudah berangkat ma...??tumben banget...??"papa juga heran karena tidak biasanya Sakha berangkat sekolah sepagi ini.

"Iya pa...mama juga heran.Tadi pas mama mau bangunin Sakha di kamarnya,ternyata Sakha sudah rapi...Mungkin Sakha lagi suka sama perempuan pa,makanya jadi rajin...."mama menjelaskan sambil memberikan sepiring nasi goreng kepada papa.Papa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Dasar anak itu selalu rajin kalau ada maunya saja..."ucap papa.

"Iya,,sama kayak papa dulu..."balas mama.

"Tapi mama suka kan...."

"Eeehm...mau bagaimana pa,,cuma papa yang mau sama mama....hehee..."

Papa dan mama pun tertawa bersama di ruang makan.Begitulah orang tua Sakha,mereka selalu harmonis meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi.

.

.

.

Sementara itu,Sakha menghentikan motornya di depan Miracle cafe.Cafe itu masih tutup,tapi tujuan Sakha kesini memang bukanlah untuk makan.Melainkan untuk menjemput Salsa.

Tak lama kemudian,terlihat Salsa keluar dari arah belakang cafe.Karena di belakang cafe itulah letak rumah Salsa.Salsa tampak heran melihat Sakha sudah ada di depan cafenya.

"Lo ngapain di sini...??"

"Jemput elo lah...bareng yuk.Kan searah..yuk ah naik...keburu siang..!!"

Tanpa banyak bertanya lagi,Salsa segera naik ke motor Sakha.Lumayan lah,daripada nunggu ojol.Pikir Salsa.

Sebenarnya Salsa mempunyai mobil,tapi dia enggan untuk menggunakannya.Dia lebih suka pergi ke sekolah naik ojol karena lebih praktis dan lebih cepat pastinya.

Sampai di sekolah,banyak mata yang memandang heran karena tidak biasanya Sakha dan Salsa bersama.Sakha termasuk most wanted di sekolah.Tak heran dia menjadi pusat perhatian.

"Hah...gak salah tuh...??Sakha ayank kuh,cintakuh....kenapa boncengan sama cewek cupu...??Gak level banget..."

"Kenapa cewek cupu kayak gitu bisa boncengan sama Sakha sih....??cantikan juga gue...pasti tu cewek pake pelet..."

Beragam komentar dari fans-fans Sakha.Mereka tidak terima karena Sakha bersama dengan Salsa yang notabene nya adalah cewek cupu di sekolah itu.

Dari jauh,terlihat segerombolan anak perempuan yang juga tengah memandang sinis ke arah Sakha dan Salsa yang kini tengah berjalan bersama menuju kelasnya.Mereka adalah Zoya,Sisca,Manda dan Raya.

"Wah,,gak bisa dibiarin tu Zoy...Masak Sakha boncengin cewek cupu itu sih...mana mereka kelihatan deket lagi .."Manda menunjuk ke arah Sakha dan Salsa.Manda tahu betul bahwa sejak pertama kali mereka masuk sekolah itu,Zoya sudah menyukai Sakha.Zoya sudah berusaha mendekati Sakha,tapi Sakha selalu cuek kepada Zoya.

"Gue heran deh..itu cewek pake pelet atau gimana sih..??Gue yang cantik kayak gini aja ditolak ama Sakha...dia cuman cewek cupu gitu bisa-bisanya deket sama Sakha...Pasti ada yang gak beres ni..."Zoya merasa tidak terima melihat Sakha yang sudah disukainya sejak lama itu malah dekat dengan gadis lain.

"Kayaknya tu cewek harus dikasih pelajran deh Zoy...biar nggak keganjenan...."Saran Sisca dan Raya.

Zoya pun menyetujui usulan temannya itu.Mereka berbisik-bisik menyusun rencana untuk mengerjai Salsa.

\*\*\*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!