Sabtu sore yang cerah.Sakha,Alvin dan Leo berkumpul di Miracle cafe.Begitulah kegiatan mereka setiap hari Sabtu.Seperti biasanya,cafe ini selalu dipenuhi oleh pengunjung yang kebanyakan dari kalangan anak muda.
Salsa biasanya juga berada di sana untuk membantu para pegawainya.Karena di akhir pekan,jumlah pengunjung akan lebih banyak dari hari biasanya.Salsa menghampiri meja Sakha,Alvin dan Leo.
"Hai...udah pesen..??"Sapa Salsa yang kini tengah mengenakan dress putih polos dengan rok yang berumbai ala-ala korean style.
"Eeh...udah tadi.Tinggal nunggu pesanannya dateng aja..."Jawab Sakha agak gugup karena melihat penampilan Salsa yang sangat cantik itu.
"Ooh...oke.Ditunggu dulu ya pesanannya,,gue kesana dulu..."Salsa berpamitan kepada Sakha,lalu menuju ke meja pengunjung yang lain untuk mencatat pesanan mereka.
Sakha masih memandang Salsa tanpa berkedip.Begitu juga dengan Alvin dan Leo yang juga terpesona melihat penampilan Salsa yang jauh berbeda ketika berada di sekolah.
"Itu tadi si cupu Ka...??Kog cantik banget sih..??"Leo dan Alvin tak percaya dengan penglihatan mereka.
"Iya,gue juga heran pas pertama kali lihat penampilan dia di luar sekolah...Beda banget.Gue aja sampe gak ngenalin dia..."
Sakha menceritakan yang dia tahu soal Salsa.Termasuk menceritakan kalau cafe ini adalah milik Salsa dan ibunya.
"Waah..ternyata hebat juga ya tu anak.Udah pinter,cantik,mana udah punya usaha sendiri lagi...Dan uniknya,dia malah sengaja berpenampilan sederhana di sekolah...Mana ada yang tahu kalo dia ternyata yang punya cafe ini..."Leo merasa kagum dengan Salsa.
"Nah...makanya.Gue jadi suka temenan ama dia.Anaknya asik.Ternyata nyambung juga diajak ngobrol...Yang jelas,dia gak kayak cewek-cewek lain yang cuman mikirin penampilan doang...!!Apalagi si Zoya tu...hhhh,,gue paling anti sama cewek yang kayak gitu..."
"Yakin lo cuman suka temenan doang...??"goda Alvin membuat wajah Sakha tiba-tiba merah.
Untung saja pelayan segera datang membawa pesanan mereka sehingga Sakha bisa mengalihkan perhatian Alvin dan Leo.
"Kuy lah...makan dulu.Keburu dingin...!!"Sakha segera memakan pesanannya setelah mengucapkan terimakasih kepada pelayan yang menantarkan makanannya.
Selesai makan,Sakha melihat Salsa yang kerepotan membawa banyak nasi box.Mungkin itu adalah pesanan dari customernya.
Entah kenapa sejak Salsa pingsan di depan kelas,Sakha jadi selalu ingin membantu Salsa setiap kali dia kerepotan.
Sakha mengeluarkan dua lembar uang seratus ribuan dan memberikannya kepada Leo.Memintanya untuk segera membayar pesanan mereka.
Sakha menghampiri Salsa yang dibantu seeorang pegawainya membawa nasi-nasi box itu.
"Mau kemana...??Nganter pesenan ya...??Gue anter yuk...!!Kebetulan hari ini gue bawa mobil..."Sakha menawarkan bantuan ke Salsa.
"Tapi bukannya elo mau jalan sama temen-temen lo...??"Salsa enggan untuk menerima tawaran Sakha karena merasa tidak enak kepada Alvin dan Leo.
"Gak papa,kita bantuin sekalian.Lagian kita juga ngejomlo nih,,gak ada acara ngapelin pacar..."Leo dan Alvin memutuskan untuk ikut bergabung.
"Oke...banyak yang ikut malah makin seru...yuuuk...langsung bawa aja ya ..!!"Salsa meminta Sakha,Alvin dan Leo untuk ikut membantu membawa nasi box yang sudah di masukkan ke dalam kantong plastik besar.
Mereka ber empat memasukkan nasi box itu ke dalam mobil Sakha.Tidah hanya nasi box saja,ternyata Salsa juga membawa beras dan kebutuhan pokok lainnya.
Setelah selesai memasukkan barang-barang yang akan dibawa,mereka berempat segera masuk ke dalam mobil.Saka dan Salsa di kursi depan,sedangkan Alvin dan Leo di kursi belakang.
Sakha menghentikan mobilnya di depan sebuah Panti asuhan.Salsa segera meminta Sakha,Alvin dan Leo untuk menurunkan semua barang yang mereka bawa tadi.
Anak-anak disana segera lari keluar dengan senang saat melihat Salsa turun dari mobil.
"Yeeeeeey....kak Salsa datang ..!!"
Teriak mereka girang.Satu persatu anak-anak itu menyalami Salsa,Sakha,Alvin dan Leo.Mereka juga membantu membawa barang-barang yang dibawa Salsa tadi.
Bu Rani,Bu Dina dan Pak Fahri selaku pengelola yayasan menyambut Salsa dan teman-temannya dengan senang hati.
"Terimakasih nak Salsa,,Terimakasih mas-mas yang baik...Mari silahkan masuk...."Pak Fahri mempersilahkan mereka masuk.
Bu Dina dan Bu Rani segera membagikan nasi kotak yang dibawa Salsa kepada anak-anak.Salsa langsung menggendong anak balita yang berusia sekitar lima bulanan.
Sakha,Alvin dan Leo terlihat sedang mengobrol dengan segerombolan anak laki-laki.Sepertinya obrolan mereka lumayan seru.Salsa tersenyum melihat Sakha,Alvin dan Leo yang langsung bisa berbaur dengan anak-anak itu.
Salsa tidak menyangka,dibalik sifat mereka yang suka menjahili teman di sekolah ternyata mereka mempunyai sisi baik juga.
Tidak terasa,hari sudah petang.Salsa,Sakha,Alvin dan Leo segera berpamitan untuk pulang.
Di mobil,mereka berempat tak henti-hentinya tertawa menceritakan kelucuan anak-anak di panti tadi.
"Ternyata seru juga ya main-main sama mereka....Lo udah lama ngunjungin mereka Sa...??"Tanya Sakha pada Salsa yang duduk di sebelahnya.
"Iya woooy...mereka gemesin banget ya...!!"komentar Leo.Leo memang sangat suka kepada anak kecil.Jika keponakannya datang,pasti Leo selalu membawa keponakannya itu kemana-mana.
"Gue mulai ngunjungin mereka pas awal masuk SMA.Waktu itu gue iseng doang ngasih baju-baju bekas gue yang masih bagus kesini...Tapi begitu gue lihat mereka,gue jadi sayang sama mereka.Gue merasa harus bersyukur karena hidup gue jauh lebih beruntung daripada mereka...Karena itu,setiap malam minggu gue selalu luangin waktu buat ngunjungin mereka..." Salsa menceritakan panjang lebar awal mula dia mula mengunjungi panti asuhan ini.
"Gue juga punya banyak baju yang bagus-bagus dirumah...Mainan-mainan gue waktu kecil juga masih ada.Gue mau kasih ke mereka aja deh...dari pada gak kepake....Jadi,tiap malming kita ikutan ya...!!"Sakha meminta izin untuk ikut bergabung dengan Salsa.Alvin dan Leo juga setuju untuk mengikuti kegiatan ini.
Dengan senang hati,Salsa mengiyakan.Mereka berempat sepakat untuk mengisi malam minggu mereka dengan mengunjungi panti asuhan bersama-sama.
.
.
.
Di hari minggu,Sakha seharian berada di kamarnya.Dia sibuk memilih baju-baju bekasnya yang masih bagus dan juga mengemasi mainan-mainan masa kecilnya yang masih bagus-bagus.Sakha adalah anak tunggal,ayahnya seorang pengusaha properti yang cukup sukses sementara ibunya memiliki sebuah salon yang cukup terkenal juga.Tidak heran jika hidup Sakha selalu berkecukupan.
Meskipun orang tuanya sibuk,tapi mereka selalu bisa membagi waktu mereka.Sakha selalu hidup dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya.Oleh sebab itu,Sakha termasuk anak yang baik dan penurut kepada orang tuanya.
Mama penasaran karena di hari minggu,putranya itu masih belum keluar dari kamarnya.Biasanya di hari Minggu Sakha akan pergi bersama Leo dan Alvin.Mereka bertiga sudah berteman sejak kecil,jadi mama dan papa sudah menganggap Alvin dan Leo seperti anak mereka.Lagipula,ayah Alvin dan Leo juga merupakan partner kerja papa.Jadi mereka sudah seperti keluarga
"Sayang,,tumben hari minggu kamu gak kemana-mana...??"Mama membuka pintu kamar Sakha dan mendapati Sakha tengah mengemasi baju-baju dan juga mainan-mainan masa kecilnya.
"Loh...baju sama mainannya mau dikemanain...??"tanya mama lagi.
"Oooh...ini mah.Kan baju Sakha banyak yang masih bagus dan gak kepake...Mainan Sakha juga.Jadi,Sakha mau sumbangin aja ke panti...boleh kan ma...??"Sakha masih sibuk dengan baju-bajunya.
"Oooooh...boleh dong sayang.Mama malah senang kamu punya kegiatan positif...tapi itu dilanjutin nanti aja.Sekarang,kita sarapan bareng yuk...mumpung papa juga ada dirumah...!!Mama udah masakin kesukaan kamu..."Mama mengajak Sakha untuk sarapan bersama.
Meskipun memiliki asisten rumah tangga,tapi mama selalu memasak untuk Sakha dan papa.Sementara bibi hanya membantu mencuci piring dan mengerjakan pekerjaan rumah yang lain.Lagipula,salon milik mama sudah memiliki beberapa pegawai.Jadi mama hanya tinggal mengawasi saja.Mama biasanya akan ke salon setelah Sakha dan papa pergi.Dan di hari minggu,mama akan dirumah seharian karena papa juga dirumah.
Sakha meninggalkan baju-bajunya di kamar.Dia segera menuju ke ruang makan untuk sarapan bersama mama dan papa karena perutnya juga sudah merasa lapar.Apalagi mama bilang bahwa hari ini memasak kesukaan Sakha.Sakha sangat suka memakan masakan mamanya yang menurutnya tiada duanya itu.
Sampai di ruang makan,mama dan papa sudah menunggu di sana.Sakha menyapa mama dan papanya lalau bergabung bersama mereka.Keluarga kecil itu menikmati waktu sarapannya sambil berbincang-bincang dan bercanda.Mereka bertiga tampak sangat bahagia.
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments