Sakha memutuskan untuk melajukan motornya menuju Miracle Cafe.Dia ingin memastikan apakah Salsa dan laki-laki itu langsung pulang ataukah pergi ke suatu tempat. Sakha sendiri juga tak mengerti kenapa dia melakukan ini.
Sesampainya di Miracle Cafe,Sakha segera memarkirkan motornya dan melangkah masuk ke dalam Cafe.Dilihatnya Salsa sedang asik mengobrol dengan laki-laki tadi sambil sesekali tertawa.Entah kenapa,dia merasa tidak suka melihat pemandangan itu.
Bunda yang memang sudah cukup mengenal Sakha segera menyapa Sakha.Begitulah bundanya Salsa,dia selalu menganggap teman-teman Salsa seperti anaknya sendiri.
"Eh...Sakha.Kamu baru pulang sekolah...??Mau makan atau cari Salsa...??"
"Emmm...Sakha mau makan tante..."jawab Sakha sesopan mungkin.
"Oooh...yaudah,gabung sama Salsa aja.Tuh...Salsa ada di sana..!!"Bunda menunjuk Salsa yang tengah duduk di pojok ruangan bersama Raka.
Sakha sebenarnya sudah melihat sejak tadi,tapi Sakha berpura-pura tidak tahu di depan Bundanya Salsa.
"Eh...tapi Salsa lagi ada tamu Kayaknya.Sakha disini aja..takutnya malah ganggu..."Sakha langsung asal memilih tempat duduk.
"Gak papa,,,itu Raka.Temen SMP Salsa....Gak akan ganggu kok..."
"Udah tante,,saya disini aja.Lagian saya mau makan kok.Bukan mau nyari Salsa.Saya ada janji juga sama Alvin dan Leo."Sakha tetap bersikeras tidak ingin bergabung dengan Salsa dan Raka.Bundapun tidak bisa memaksa Sakha.
"Yaudah...kalo gitu Tante tinggal dulu ya...Nanti kamu pesen sama mbak Lina aja..."Bunda segera berlalu karena ada pekerjaan yang harus dikerjakannya.Tak lupa sebelumnya berpesan kepada mbak Lina,pramusaji di Cafe itu untuk melayani Sakha.
Sakha segera memesan beberapa menu.Alvin dan Leo sudah mengabari kalau sedang on the Way.Jadi sekalian saja Sakha memesankan makanan untuk mereka.
Benar saja,tak lama kemudian Alvin dan Leo sampai di Cafe.Mereka berdua segera bergabung bersama Sakha.
"Lo mendadak banget sih ngajakin ngumpulnya. Padahal tadi gue udah mau sampe rumah,gue jadi puter balik nih..."keluh Leo karena Sakha tiba-tiba mengajak berkumpul di Cafe.
"Gue juga gak rencana ngumpul sih...tiba-tiba aja gue pengen nongkrong.Kalo sendiri kan gak seru..."jawab Sakha asal.Dia tentu saja gengsi jika memberitahu yang sebenarnya kepada kedua temannya itu.Bisa-bisa Sakha akan diledek habis-habisan oleh mereka berdua.
Tak lama kemudian makanan yang dipesankan oleh Sakha sudah datang.Mereka mulai sibuk dengan makanannya masing-masing.
"BTW,Salsa mana sih...??tumben banget gak kelihatan..."komentar Leo yang diangguki oleh Alvin.
Masih sambil mengunyah makanannya,Sakha menunjuk ke arah Salsa dan Raka dengan dagunya.
Alvin dan Leo melihat ke arah Salsa dan Raka,lalu mereka berdua saling pandang.Untuk beberapa saat mereka terdiam,tak lama kemudian...
"Haahahaaa...."serentak Leo dan Alvin langsung tertawa terbahak-bahak membuat Sakha terheran-heran.
"Kalian kenapa sih..??gak jelas banget...!!"komentar Sakha dengan wajah ditekuk.
"Jadi ini yang bikin lo tiba-tiba ngajakin ngumpul...??"Alvin menaik turunkan alisnya sambil tersenyum jahil ke arah Sakha.
"Maksud lo...??"Sakha pura-pura tidak mengerti.Sebenarnya dia tau apa yang dimaksud oleh Alvin.
"Udahlah,sama kita gak usah gengsi...Lo cemburu kan lihat Salsa sama cowok itu..??"selidik Leo.
"Whatt...??Gue cemburu...??Gak lah..." Sakha mengelak.
"Yakin..??Kelihatan lagi dari muka lo...Sama kita gak lo gak usah gengsi...kita udah temenan gak cuman satu atau dua tahun ka...udah dari orok gue tau lo...Dari gelagat lo gue tau kalo lo sebenarnya suka sama Salsa kan...??"
Sakha terdiam mendengar ucapan Leo barusan.Dia mulai berpikir mungkinkah memang dia selama ini menyukai Salsa...??Dia tidak tahu perasaan apa yang dirasakannya.Sakha merasa nyaman bersama Salsa.Tapi Sakha tidak berani menyimpulkan bahwa dia menyukai Salsa.Tapi saat melihat Salsa bersama pria lain,hatinya menjadi tidak tenang.
Sakha tersadar saat Leo tiba-tiba menepuk pundaknya.
"Udah,gak usah terlalu dipikirin...Kalo lo emang suka ya nyatain aja...Gak usah di tutup-tutupin.Masalah diterima atau enggak itu urusan belakangan..yang penting hati lo udah lega kalo lo nyatain..."Saran Leo yang diangguki oleh Alvin.
Sakha hanya mengangkat kedua bahunya lalu melanjutkan makan.Leo dan Alvin pun juga sama,mereka mulai sibuk dengan makanannya mereka masing-masing.
"Hei....kalian disini..??" Tiba-tiba Salsa dan Raka sudah berdiri di dekat meja Sakha,Alvin dan Leo.
"Hei..."jawab mereka bertiga bersamaan.
"Oh iya,,kenalin..ini Raka,temen SMP gue..."Salsa memperkenalkan Raka kepada Sakha,Alvin dan Leo.Mereka pun saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri.
"Kenalin...gue Raka..."
"Sakha..."
"Leo.."
"Alvin..."
Mereka hanya berkenalan saja,setelah itu hening.Tak ada obrolan yang terjadi antara mereka.Sakha,Alvin dan Leo juga terlihat kembali fokus ke makanan mereka.
Raka merasa ketiga pria itu tidak menyukainya,oleh sebab itu dia segera berpamitan.
"Yaudah...gue balik dulu ya...!!"pamit Raka pada Sakha ,Alvin dan Leo yang kemudian diangguki oleh ketiganya.
"Gue anterin Raka ke depan ya..."
Salsa mengikuti Raka keluar Cafe.Dia mengantar Raka sampai ke perkiraan.
"Gue balik dulu ya Sa...kapan-kapan Gue main lagi..."
"Oke...hati-hati...."
Salsa melambaikan tangan kepada Raka yang sudah memasuki mobilnya.Perlahan-lahan mobil Raka meninggalkan perkiraan dan menghilang di tikungan. Salsa kembali masuk ke Cafe dan menghampiri Sakha,Alvin dan Leo.
"Hei guys...gue masuk dulu ya.Mau ganti baju..."Salsa hanya berpamitan kepada mereka bertiga untuk masuk ke dalam.Serentak ketiganya menganggukkan kepala,lalu Salsa segera melangkah menuju ke dalam rumahnya.
.
.
.
.
Sakha merebahkan tubuhnya di atas kasur. Matanya menatap langit-langit kamarnya.Pikirannya tidak berhenti memikirkan Salsa.
"Apa gue suka sama Salsa...??"batin Sakha.
Sakha kembali teringat dengan pria yang bernama Raka tadi.Melihat caranya berbicara pada Salsa,bisa disimpulkan kalau dia juga menyukai Salsa.Atau jangan-jangan mereka berdua memang sudah berpacaran...??Salsa juga terlihat akrab padanya.
"Gue harus cari tau dulu apa dia pacarnya Salsa atau bukan...Kalau bukan,gue harus maju...Gue gak mau kehilangan kesempatan."Sakha bermonolog.
Dia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya kepada Salsa seperti saran Alvin dan Leo.Masalaj diterima atau enggaknya,itu urusan belakangan.
.
.
.
.
Keesokan paginya,seperti biasa Sakha bersiap menjemput Salsa untuk pergi ke sekolah bersama.Baru akan naik ke motornya,tiba-tiba ponselnya berbunyi.Sakha segera mengambil ponsel yang ada di saku celananya.
Ternyata pesan dari Salsa yang mengatakan bahwa dia hari ini akan berangkat bersama Raka.Sakha memasukkan ponselnya kembali ke saku celananya tanpa membalas pesan dari Salsa.
Seketika semangatnya menghilang.Sakha kembali masuk ke dalam rumahnya.Hari ini dia memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah saja karena suasana hatinya sedang tidak enak.
Entahlah...Sakha jadi seperti perempuan yang sedang PMS saja jika mengingat kedekatan Salsa dengan Raka.
Mama heran ketika melihat Raka kembali masuk ke dalam kamarnya.
"Loh...kok masuk lagi...??Ada yang ketinggalan...??"
"Sakha gak enak badan ma...Sakha mau dirumah aja.Tolong izinin ya ma...!!"Sakha segera masuk ke dalam kamarnya tanpa banyak bicara.
Mama hanya mengiyakan permintaan anak kesayangannya itu meskipun sebenarnya dia bertanya-tanya apa yang terjadi pada anaknya itu.
Sementara Sakha hanya kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya.Hari ini dia tidak ingin bertemu Salsa dulu.Sakha ingin mempersiapkan hatinya jika ditolak oleh Salsa nantinya.Dia juga ingin memastikan perasaannya dulu,apakah dia memang menyukai Salsa atau tidak.
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments