PERSONALITY : Domination
5 tahun yang lalu...
Dunia yang penuh dengan kekacauan.
Kebaikan yang sudah tidak terlihat kembali diatas tanah yang punah.
Tidak ada keadilan, kejujuran, maupun kedamaian....
Peperangan yang sudah memusnahkan hampir sebagian populasi manusia di muka bumi ini.
Sebuah pengorbanan yang akan menyelesaikan semua permasalahan yang ada di dunia kehancuran ini, adalah satu satunya akhir dari penderitaan seluruh umat manusia.
.
.
.
"Era kehancuran akan berakhir!!."
EKSEKUSI MATI.
"Hentikan..."
Beberapa tombak yang ditancapkan di tubuhku... rasa sakit yang sudah tidak bisa lagi kurasakan... melihat orang yang paling berharga didalam hidupku... akan mati didepan mataku.
"J-Jangan... kumohon jangan!." Air mata yang jatuh ini tidak bisa menyelamatkannya yang bersiap menemui akhir hidupnya.
Semua harapan diriku sudah hilang...
Kekasihku yang selalu ada untuk hidupku kini sudah tergantung tanpa kedua tangan dan kakinya.
Sahabatku yang selalu ada senyuman untuk diriku kini juga tergantung tanpa kepalanya diatas sana.
Dan guruku yang sudah merawat diriku dari saat aku masih kecil, sudah sekarat dengan kedua bola matanya yang hancur.
mereka semua tergantung diatas tiang kayu yang sangat tinggi... darahnya berceceran hingga menjadi genangan dibawahnya.
Di akhir akhir hayatnya, guru memberikanku sepatah kata untuk terakhir kalinya.
"Kaito... ada satu hal yang ingin kukatakan padamu."
"Guru!! aku tahu kau itu sangat kuat!! kenapa diam saja disana! kau ingin dibunuh!! kau akan mati!!."
"Aku tahu... maka dari itu dengarkanlah."
"Tidak tidak tidak tidak!!! ini tidak benar!! kumohon guru!! kumohon... jangan diam saja dari tempat itu... kumo-."
"JANGAN KERAS KEPALA!! DENGARKAN AKU!!."
"..." Seumur hidupku... aku tidak pernah mendengar guru yang berteriak hingga membuat diriku terdiam.
"Suatu saat kau bisa memahaminya... semua yang ada didalam dunia ini... suatu saat, kau akan mengetahuinya, oleh karna itu..."
Wajahnya yang tidak tahu kearah mana dia melihat, dia hanya mengarahkan wajahnya kearah suaraku yang berada dibawah melihatnya tersiksa.
""Kaito... hal yang paling berharga itu... selalu tak memiliki bentuk apapun, meski kau memiliki atau kehilangannya kau takkan pernah mengetahuinya."
"Guru... jangan pergi meninggalkanku juga... aku tidak sanggup..." Air mataku yang terus menetes keatas tanah dimana tempat semua orang yang berharga bagiku mati...
"Teruslah hidup... kau adalah muridku yang paling keras kepala sepanjang hidupku... Kaito." Dia memberikan senyuman terakhirnya kepadaku... sesaat api yang membakar mereka sudah menyala.
*Swuuushhhh
Tiang kayu itu terbakar hingga api yang tercipta sangat besar... aku masih bisa melihat tubuh mereka yang berada didalam api yang besar itu.
"Tidak tidak!! matikan apinya!! kumohon!! kumohon... jangan melukai... mereka..."
Penyesalanku yang hanya bisa melihat mereka yang bersamaku... mati satu persatu hanya ada di depanku...
Apa yang kulihat sungguh seperti sebuah mimpi yang sangat buruk... seluruh tubuhku mati rasa... bahkan aku tidak bisa berpikir kembali tentang apa yang sudah terjadi ini...
Kepunahan dari elemen Aqua... kini sudah menjadi sejarah yang pahit untuk orang yang telah ditinggalkan oleh mereka...
"Semua... sudah mati..."
"Semuanya... sudah mati."
"Semuanya..."
"AAARRRRRRGHHHHHHHHHHH!!!!!!."
......................
"Stella!!?."
"..."
"Aku... bermimpi lagi..."
Didalam ruangan yang sunyi dan gelap... aku terbangun dengan mimpi buruk yang berulang kali muncul didalam ingatanku.
Pria dengan perban diseluruh tubuhnya... dan menggunakan baju biru laut dengan sabuk kain ungu kebiruan.
"Sepertinya aku harus berjaga-jaga lagi, iblis sudah berkeliaran bebas diluar sana..."
Tinggal disebuah desa yang damai dan tentram... penuh dengan warga yang ramah dan baik hati.
Desa kecil yang berada diujung dataran besar mediterania...
Desa Sun Of Peace!!!
.
.
.
"Oh Kaito! ingin pergi bertugas lagi?."
"Nenek Chiyo... um! setelah aku berkeliling sebentar."
"Kalau begitu bawa bekal ini, untukmu makan siang nanti.
"Terima kasih banyak! anda selalu memberikanku bekal makanan... aku jadi merasa tidak enak selalu direpotkan oleh anda."
"Tidak tidak, kamu tinggal sendiri disini, jadi aku bisa memberikan sedikit makanan untukmu setiap hari."
"Baik... sekali lagi terimakasih untuk bekalnya... kalau begitu aku pergi terlebih dahulu."
"Ya! hati hati!."
Sambil membawa tas berisi bekal dari nenek Chiyo, aku lanjut berjalan mengelilingi desa kecil ini berada.
*Dum!!
"Baru saja berjalan, sudah ada monster yang datang... pokoknya selesaikan ini dengan cepat ya! leluhur!"
Aku melemparkan sebuah bola asap dan bola tersebut meledak dengan mengeluarkan sebuah asap tebal hingga menjulang keatas langit.
Aku memakai sebuah topeng bercorak lautan biru dan menarik pedang yang berada dibelakang punggungku.
"Ayo lakukan!!."
( PERSONALITY AQUA!!! )
"A-Apa itu!!."
"Itu monster tingkat tinggi!! segera berlindung!!."
Dari atas langit, seekor burung yang ukurannya sangat besar hingga membuat beberapa bagian desa tertutup dari sinar matahari dan menjadi gelap.
"Iblis tingkat tinggi... tanpa tanda bawahan besar raja iblis sama sekali.... bwahahahahaha, itu akan lebih mudah!."
( Pijakan Lautan Biru! )
Pusaran air yang ia ciptakan membuatku bisa berjalan diatas udara karena pusaran air itu.
"Diam dan tenanglah disitu, aku akan menebas sayap besar milikmu itu!."
*Swusshh
Sebelum dia ingin menebasnya, dengan kecepatan yang sedikit tinggi dia berhasil menghindar dari serangannya.
"Burung nakal... aku akan menemanimu bermain main!."
( Rotasi Air!! )
Muncul aliran air dari telapak tangannya dan membuat sebuah perputaran diseluruh tubuhnya hingga kekuatan fisiknya bertambah dengan rotasi air yang dibuatnya.
Burung besar itu terbang kembali kearah dirinya dengan kecepatan yang tidak seperti burung normal lainnya.
"Woaah! cepat sekali! ternyata kau bukan besarnya saja! bwaha-... eh? huwaa! bekal dari nenek Chiyo hilang!." Bekal yang sebelumnya ada di tangannya, secara tiba tiba menghilang.
"Siapa dia?? dia melayang diatas udara!."
"Tunggu, lihat itu!! bukannya itu jurus elemen air!!."
"Mana mungkin!! siapa yang mempunyai elemen iblis didunia ini!."
Burung besar itu membuat serangan jauh dengan angin yang dia ciptakan dari sayapnya yang sangat besar.
"Kembalikan bekal dari nenek Chiyo!! dasar burung bodoh!!."
( Putaran Tsunami!! )
Sebuah tsunami yang berputar mengarah tepat kearah serangan angin burung itu..
*Duarr!!
Hantaman dari kedua serangan itu membuat ledakan yang besar diatas langit dan membuat burung itu terkena hantamannya hingga melepaskan bekal itu.
Aku langsung segera menangkap bekal itu sebelum jatuh kebawah.
"Ups, hampir saja... sepertinya aku terlalu lama bermain main... energi anak ini bisa habis."
Burung itu melesat cepat kearahku dengan paruhnya yang siap menerjang dan menyerangku.
"Maaf burung besar... waktunya sudah habis."
( Bilah Air!! )
*Sringg!!
Hanya dalam sekejap, burung yang besar terbelah menjadi dua bagian saat menyentuh bilah air itu.
"Saatnya mengembalikan tubuh ini pada orangnya... bwahahahah!."
"Iblis itu terbelah dalam sekejap... siapa dia?!."
"Orang itu menghilang! bagaimana mungkin bisa secepat itu!."
"Siapa yang peduli! yang penting kita sudah selamat!."
Rasa senang para warga desa yang bersorak-sorai karena hidup mereka kembali terselamatkan.
"Sialan! leluhur ini memakai banyak energiku! sudah kubilang selesaikan dengan cepat!." Sambil memegang mata kiri berwarna biru berkilau seperti berlian, setelah aku menggunakan kekuatan diriku yang sebenarnya.
Aku yang sudah berada disebuah tempat yang sepi untuk menghilangkan keberadaan ku yang sebelumnya dipakai oleh leluhurku untuk bertarung...
Inilah kehidupan diriku dan juga sebuah perjalanan untukku sebagai seorang Revolusioner...
Namaku Kaito Ryoku!!...
Aku adalah...
Seseorang yang tidak mempunyai kekuatan elemen!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
baru
2023-04-12
0
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
keren, bisa ya begitu
2023-04-12
0
Sky darkness
baru aja mulai udah di eksekusi ae
2023-04-12
0