5 tahun yang lalu...
Dunia yang penuh dengan kekacauan.
Kebaikan yang sudah tidak terlihat kembali diatas tanah yang punah.
Tidak ada keadilan, kejujuran, maupun kedamaian....
Peperangan yang sudah memusnahkan hampir sebagian populasi manusia di muka bumi ini.
Sebuah pengorbanan yang akan menyelesaikan semua permasalahan yang ada di dunia kehancuran ini, adalah satu satunya akhir dari penderitaan seluruh umat manusia.
.
.
.
"Era kehancuran akan berakhir!!."
EKSEKUSI MATI.
"Hentikan..."
Beberapa tombak yang ditancapkan di tubuhku... rasa sakit yang sudah tidak bisa lagi kurasakan... melihat orang yang paling berharga didalam hidupku... akan mati didepan mataku.
"J-Jangan... kumohon jangan!." Air mata yang jatuh ini tidak bisa menyelamatkannya yang bersiap menemui akhir hidupnya.
Semua harapan diriku sudah hilang...
Kekasihku yang selalu ada untuk hidupku kini sudah tergantung tanpa kedua tangan dan kakinya.
Sahabatku yang selalu ada senyuman untuk diriku kini juga tergantung tanpa kepalanya diatas sana.
Dan guruku yang sudah merawat diriku dari saat aku masih kecil, sudah sekarat dengan kedua bola matanya yang hancur.
mereka semua tergantung diatas tiang kayu yang sangat tinggi... darahnya berceceran hingga menjadi genangan dibawahnya.
Di akhir akhir hayatnya, guru memberikanku sepatah kata untuk terakhir kalinya.
"Kaito... ada satu hal yang ingin kukatakan padamu."
"Guru!! aku tahu kau itu sangat kuat!! kenapa diam saja disana! kau ingin dibunuh!! kau akan mati!!."
"Aku tahu... maka dari itu dengarkanlah."
"Tidak tidak tidak tidak!!! ini tidak benar!! kumohon guru!! kumohon... jangan diam saja dari tempat itu... kumo-."
"JANGAN KERAS KEPALA!! DENGARKAN AKU!!."
"..." Seumur hidupku... aku tidak pernah mendengar guru yang berteriak hingga membuat diriku terdiam.
"Suatu saat kau bisa memahaminya... semua yang ada didalam dunia ini... suatu saat, kau akan mengetahuinya, oleh karna itu..."
Wajahnya yang tidak tahu kearah mana dia melihat, dia hanya mengarahkan wajahnya kearah suaraku yang berada dibawah melihatnya tersiksa.
""Kaito... hal yang paling berharga itu... selalu tak memiliki bentuk apapun, meski kau memiliki atau kehilangannya kau takkan pernah mengetahuinya."
"Guru... jangan pergi meninggalkanku juga... aku tidak sanggup..." Air mataku yang terus menetes keatas tanah dimana tempat semua orang yang berharga bagiku mati...
"Teruslah hidup... kau adalah muridku yang paling keras kepala sepanjang hidupku... Kaito." Dia memberikan senyuman terakhirnya kepadaku... sesaat api yang membakar mereka sudah menyala.
*Swuuushhhh
Tiang kayu itu terbakar hingga api yang tercipta sangat besar... aku masih bisa melihat tubuh mereka yang berada didalam api yang besar itu.
"Tidak tidak!! matikan apinya!! kumohon!! kumohon... jangan melukai... mereka..."
Penyesalanku yang hanya bisa melihat mereka yang bersamaku... mati satu persatu hanya ada di depanku...
Apa yang kulihat sungguh seperti sebuah mimpi yang sangat buruk... seluruh tubuhku mati rasa... bahkan aku tidak bisa berpikir kembali tentang apa yang sudah terjadi ini...
Kepunahan dari elemen Aqua... kini sudah menjadi sejarah yang pahit untuk orang yang telah ditinggalkan oleh mereka...
"Semua... sudah mati..."
"Semuanya... sudah mati."
"Semuanya..."
"AAARRRRRRGHHHHHHHHHHH!!!!!!."
......................
"Stella!!?."
"..."
"Aku... bermimpi lagi..."
Didalam ruangan yang sunyi dan gelap... aku terbangun dengan mimpi buruk yang berulang kali muncul didalam ingatanku.
Pria dengan perban diseluruh tubuhnya... dan menggunakan baju biru laut dengan sabuk kain ungu kebiruan.
"Sepertinya aku harus berjaga-jaga lagi, iblis sudah berkeliaran bebas diluar sana..."
Tinggal disebuah desa yang damai dan tentram... penuh dengan warga yang ramah dan baik hati.
Desa kecil yang berada diujung dataran besar mediterania...
Desa Sun Of Peace!!!
.
.
.
"Oh Kaito! ingin pergi bertugas lagi?."
"Nenek Chiyo... um! setelah aku berkeliling sebentar."
"Kalau begitu bawa bekal ini, untukmu makan siang nanti.
"Terima kasih banyak! anda selalu memberikanku bekal makanan... aku jadi merasa tidak enak selalu direpotkan oleh anda."
"Tidak tidak, kamu tinggal sendiri disini, jadi aku bisa memberikan sedikit makanan untukmu setiap hari."
"Baik... sekali lagi terimakasih untuk bekalnya... kalau begitu aku pergi terlebih dahulu."
"Ya! hati hati!."
Sambil membawa tas berisi bekal dari nenek Chiyo, aku lanjut berjalan mengelilingi desa kecil ini berada.
*Dum!!
"Baru saja berjalan, sudah ada monster yang datang... pokoknya selesaikan ini dengan cepat ya! leluhur!"
Aku melemparkan sebuah bola asap dan bola tersebut meledak dengan mengeluarkan sebuah asap tebal hingga menjulang keatas langit.
Aku memakai sebuah topeng bercorak lautan biru dan menarik pedang yang berada dibelakang punggungku.
"Ayo lakukan!!."
( PERSONALITY AQUA!!! )
"A-Apa itu!!."
"Itu monster tingkat tinggi!! segera berlindung!!."
Dari atas langit, seekor burung yang ukurannya sangat besar hingga membuat beberapa bagian desa tertutup dari sinar matahari dan menjadi gelap.
"Iblis tingkat tinggi... tanpa tanda bawahan besar raja iblis sama sekali.... bwahahahahaha, itu akan lebih mudah!."
( Pijakan Lautan Biru! )
Pusaran air yang ia ciptakan membuatku bisa berjalan diatas udara karena pusaran air itu.
"Diam dan tenanglah disitu, aku akan menebas sayap besar milikmu itu!."
*Swusshh
Sebelum dia ingin menebasnya, dengan kecepatan yang sedikit tinggi dia berhasil menghindar dari serangannya.
"Burung nakal... aku akan menemanimu bermain main!."
( Rotasi Air!! )
Muncul aliran air dari telapak tangannya dan membuat sebuah perputaran diseluruh tubuhnya hingga kekuatan fisiknya bertambah dengan rotasi air yang dibuatnya.
Burung besar itu terbang kembali kearah dirinya dengan kecepatan yang tidak seperti burung normal lainnya.
"Woaah! cepat sekali! ternyata kau bukan besarnya saja! bwaha-... eh? huwaa! bekal dari nenek Chiyo hilang!." Bekal yang sebelumnya ada di tangannya, secara tiba tiba menghilang.
"Siapa dia?? dia melayang diatas udara!."
"Tunggu, lihat itu!! bukannya itu jurus elemen air!!."
"Mana mungkin!! siapa yang mempunyai elemen iblis didunia ini!."
Burung besar itu membuat serangan jauh dengan angin yang dia ciptakan dari sayapnya yang sangat besar.
"Kembalikan bekal dari nenek Chiyo!! dasar burung bodoh!!."
( Putaran Tsunami!! )
Sebuah tsunami yang berputar mengarah tepat kearah serangan angin burung itu..
*Duarr!!
Hantaman dari kedua serangan itu membuat ledakan yang besar diatas langit dan membuat burung itu terkena hantamannya hingga melepaskan bekal itu.
Aku langsung segera menangkap bekal itu sebelum jatuh kebawah.
"Ups, hampir saja... sepertinya aku terlalu lama bermain main... energi anak ini bisa habis."
Burung itu melesat cepat kearahku dengan paruhnya yang siap menerjang dan menyerangku.
"Maaf burung besar... waktunya sudah habis."
( Bilah Air!! )
*Sringg!!
Hanya dalam sekejap, burung yang besar terbelah menjadi dua bagian saat menyentuh bilah air itu.
"Saatnya mengembalikan tubuh ini pada orangnya... bwahahahah!."
"Iblis itu terbelah dalam sekejap... siapa dia?!."
"Orang itu menghilang! bagaimana mungkin bisa secepat itu!."
"Siapa yang peduli! yang penting kita sudah selamat!."
Rasa senang para warga desa yang bersorak-sorai karena hidup mereka kembali terselamatkan.
"Sialan! leluhur ini memakai banyak energiku! sudah kubilang selesaikan dengan cepat!." Sambil memegang mata kiri berwarna biru berkilau seperti berlian, setelah aku menggunakan kekuatan diriku yang sebenarnya.
Aku yang sudah berada disebuah tempat yang sepi untuk menghilangkan keberadaan ku yang sebelumnya dipakai oleh leluhurku untuk bertarung...
Inilah kehidupan diriku dan juga sebuah perjalanan untukku sebagai seorang Revolusioner...
Namaku Kaito Ryoku!!...
Aku adalah...
Seseorang yang tidak mempunyai kekuatan elemen!!!
Dahulu kala...
Terdapat sebuah meteorit yang terjatuh dari langit yang membuat sebuah dataran terbentuk...
Bebatuan itu tidak hanya membawa sebuah material... mereka membawa "Iblis".
Mahluk yang menghancurkan seluruh kedamaian dunia... membawa dunia pada kehancuran...
Tetapi, bebatuan misterius yang jatuh itu... bukanlah hanya mendatangkan penyakit... benda itu juga membawa sebuah penawarnya...
Kekuatan misterius yang diberikan kepada orang yang memiliki sebuah takdir.
Seorang pahlawan yang mempunyai kekuatan hukum dunia...
Merebut kembali kedamaian dan keseimbangan dunia...
Konon katanya... kekuatannya yang bisa mengendalikan seluruh energi elemen didunia ini...
Disebut pengendali elemen bumi... kekuatan bumi dan menciptakan sebuah kekuasaan besar pada masanya.
Tetapi kejayaannya yang tidak bisa ia pertahankan dengan waktu yang akan membunuhnya kapan pun itu.
Umur manusia yang terbatas... membuatnya tidak bisa menjaga dunia dengan seiring waktu.
Lalu, sebelum ia mati... sang pahlawan mewariskan kekuatannya kepada keempat anaknya... berharap untuk bisa meneruskan kedamaian ini selamanya hingga pada anak cucunya.
Ignis.... Solum... Ventus... Aqua...
Kekuatan yang terbagi menjadi sebuah elemen...
Api... Tanah... Angin... Air...
Keempat elemen yang bisa menyatukan kembali tujuan sang pahlawan...
Hingga sudah ribuan tahun sejak kekuatan ini menjadi sebuah warisan kepada anak yang akan lahir...
Semakin banyak pengguna kekuatan elemen... namun persatuan dan kesatuan pun juga mulai menurun...
Dataran Pax... adalah daratan terbesar dengan wilayah yang terbagi menjadi lima bagian...
Keempat elemen yang membuat wilayah mereka masing masing... dengan dibawah naungan kerajaan yang menguasai daratan Pax...
Kerajaan impius...
Kerajaan besar yang memiliki banyak rahasia yang tersimpan didalamnya...
Sejak adanya sistem dunia ini... yang terkuat akan menjadi yang paling menguasai... ia disebut pilar elemen.
Empat pilar elemen dari empat wilayah dan empat kekuatan elemen...
Pada awalnya... semua masih berjalan baik... manusia bertahan hidup dari iblis...
Dan tiba pada saatnya... terdapat sebuah pengkhianatan yang menimbulkan peperangan dan kehancuran...
Pilar terkuat dari kekuatan elemen air, wilayah Aqua!!!
Didalam cerita dari bahan pembicaraan orang orang terdahulu... pilar Aqua berkhianat dan bersekongkol dengan pasukan penguasa raja iblis... Vilis!!
Dan mereka menghancurkan daratan Pax dengan kekuatan terbesar dalam sejarah...
Seluruh manusia saling memerangi saudara mereka... peperangan itu membuat manusia dan iblis tidak memiliki sebuah perbedaan...
Pengkhianatan, kehancuran, kekejaman, dan kedamaian yang hilang.
Tetapi dengan kekuatan ketiga kuasa elemen yang bersatu untuk menggulingkan wilayah pengkhianat... memusnahkan Aqua!.
Pertempuran tiga pilar melawan satu pilar... kekuatan satu pilar tidak bisa diremehkan... dan juga pilar Aqua yang dikenal dengan kejeniusan dan kepintarannya... bisa menandingi kekuatan dari tiga pilar elemen, walaupun kekalahan adalah akhir darinya...
Pertempuran besar, yang menghancurkan ribuan gunung, menguras ratusan lautan, menghilangkan puluhan negara... dan semua itu terjadi hanya di satu dunia...
"Peperangan ini... adalah kekalahanmu."
"Kini satu kekuasaan kekuatan satu elemen akan punah."
"Apa... kalian percaya dengan sebuah kedamaian yang aku hancurkan?."
"Kenapa kami harus mengatakan pada seseorang pengkhianat yang menghancurkan kedamaian ini?."
"Kalian sudah berada dijalan yang salah... tetapi pada akhirnya... aku telah... menghancurkan kedamaian palsu ini dengan tanganku... kelak... seorang pahlawan yang datang membawa kedamaian... akan kembali... dengan membawa kedamaian yang sejati... seperti halnya seorang pilar pertama dalam sejarah Aqua... Aqua Kizao!!."
*Sringg!!
......................
Peperangan selesai dengan memusnahkan satu kekuatan bumi...
"Untuk seluruh prajurit wilayah!! kini, kekuatan elemen... Aqua sudah punah!! hancurkan wilayahnya!! jangan sisakan satupun pengguna Aqua diatas dataran besar Pax!!!." Sebuah kepala yang tertancap diujung tombak... menandakan kejayaan kembali dari dataran Pax.
"Arrrghhhhhh!!!!!!!...."
Seluruh keturunan yang musnah... tidak tersisa satupun manusia pengguna kuasa elemen Aqua yang hidup...
Tanah surga hanya satu satunya tempat untuk mereka... setelah melewati neraka yang menghancurkan mimpi mereka...
Dan itulah... akhir kekejaman yang dirasakan oleh anak yang lahir dari keturunan Aqua... tanpa memiliki kekuatan elemen pada dirinya.
Kaito Ryoku... anak tanpa kekuatan bumi dari keturunan Aqua... karena dia lahir tanpa kekuatan itulah yang menyelamatkan hidupnya saat pembasmian 10 tahun yang lalu...
Diumur 13 tahunnya.. dengan mata kepalanya sendiri dia melihat.... Guru, gadis yang ia cintai dan Sahabatnya mati mengenaskan...
Hidup yang sengsara terus menemaninya selama 3 tahun ia hidup menjadi budak.
Hingga saat ia berkerja paksa menjadi budak kerajaan...
Saat itu... dia ditugaskan dengan para prajurit elite kerajaan untuk melindungi sang putri kerajaan dalam perjalanan jauh wilayah ke wilayah...
Hingga saat kita berada ditengah pemukiman yang kosong karena para penghuninya yang pergi entah kemana...
"Berapa lama lagi kita akan sampai di kerajaan?." Tanya sang putri kepada panglima kerajaan prajurit elite yang memimpin pasukan ini.
"Sepertinya, jika tidak ada hambatan, sekitar dua hari lagi."
"Baiklah... jika ada tempat yang sejuk... kita akan beristirahat disana."
"Baik nona."
"Bahaya!! bahaya!!." Dari luar kereta kuda, teriakan dari salah satu prajurit terdengar dari dalam.
"Ada apa?."
"K-Kita dihadang sekumpulan monster!."
"Hanya sekumpulan bandit! kenapa kalian takut!."
"T-Tapi..."
"Panglima... lebih baik jika anda mengeceknya sendiri." Wakil ketua prajurit yang juga masuk kedalam kereta kuda untuk memperingati mereka.
"Baiklah... beberapa jaga nona putri disini."
"Baik!."
Lalu ia keluar untuk melihat situasinya yang terjadi.
"Ketua, mereka menghalangi jalan kita."
"Kenapa para monster itu menghalangi jalan?."
"Itulah yang kami maksud... para orc tidak memiliki akal, tetapi mereka seperti membuat jebakan disana."
"..."
Sekumpulan orc yang menghalangi jalan mereka, biasanya orc adalah monster yang agresif dan langsung menyerang jika melihat manusia, tetapi monster monster itu hanya berdiri diam didepan kita.
"Bagaimana ketua? apakah kita akan melawan mereka?."
"Jangan membuang buang energi kalian... para budak!! bereskan masalah didepan secepatnya.
Dari belakang barisan, kami yang menjadi budak dan ditugaskan untuk menjadi pelindung mereka.
Kami mengeluarkan pedang kami dan langsung maju menyerang para orc itu.
"( Eh? kenapa orc setenang ini?...)."
"Hei budak! apa yang kau lakukan berdiri disana! teman temanmu sudah maju menyerang mereka!."
"..."
Aku sudah banyak sekali mempelajari kehidupan para monster yang memiliki tingkat rendah, menengah, maupun tinggi...
Melihat para orc yang berada ditingkat menengah yang berdiri diam tanpa menyerang kami, membuatku berpikir ada yang aneh dengan mereka.
"Bersiap untuk melanjutkan perjalanan." Ketua prajurit itu berbalik dan ingin kembali kedalam untuk melaporkan kejadian ini kepada putri.
*Bruk!
Seketika suara para budak yang menyerang para monster itu terhenti dan menjadi sunyi seketika.
"A-Apa yang terjadi...?."
"Hm?." Dia berbalik kembali melihat yang terjadi...
Dan dengan sekejap, seluruh budak itu hancur terpotong potong hingga menjadi potongan kecil ditanah.
Aku yang sebelumnya tidak ikut maju menyerang para monster itu, beruntung tidak terjadi apa-apa denganku.
"D-Dalam sekejap?! siapa yang melakukannya!!?." Melihat kejadian yang berlalu sangat cepat itu... dengan keringat dingin yang mengucur dari dahi ku lalu melihat seseorang yang keluar dari kerumunan para orc.
"Kikikiki!! kalian telah meremehkan prajuritku... sepertinya kalian semua akan menjadi makanan prajuritku sebagai hukumannya, kikikiki!."
"!!!."
Seluruh prajurit terpaku diam ketakutan hanya dengan melihat sosoknya...
Seekor serigala dengan cakar tajam yang sangat panjang... dia bisa berbicara dan juga berjalan layaknya manusia.
"Ini bohong kan?."
"S-Siluman monster... tingkat tinggi... Iblis Wolverine!!!."
"Kikikiki! oi oi, ada apa? kemana wajah santai kalian sebelumnya??!!"
"..."
"( Gawat!! iblis tingkat tinggi! kenapa dia ada disini?!! jelas aku tidak bisa melawannya... aku hanya akan menjadi potongan daging jika maju menyerangnya...)"
"Semua prajurit!! serang bersamaan!!."
"( Tunggu dulu!! yang kita hadapi adalah iblis yang hampir mendekati kekuatan tujuh bawahan raja iblis!!..)"
Sambil mengangkat pedangnya yang besar itu kearah iblis Wolverine yang haus akan darah.
"K-Ketua... dia itu kuat! semua budak kita sudah dibunuh olehnya!... bagaimana jika kita mundur saja?."
"Apa yang kalian takuti? budak budak itu tidak memiliki kekuatan bumi... sedangkan kalian memilikinya! cepat serang secara bersamaan!."
"B-Baik!!."
"Semuanya!! serang!!!."
Semua prajurit mengeluarkan senjatanya... masing masing prajurit dari ketiga wilayah kekuatan elemen mengeluarkan kekuatan bumi mereka untuk memperkuat senjata mereka, membuat senjata dari kekuatan elemen mereka, dan berubah menjadi hewan suci tingkat rendah dan menengah...
Setiap kekuatan elemen mereka... masing masing memiliki peran kekuatan bumi yang ditakdirkan kepada mereka...
Dan kekuatan bumi ini memiliki tiga peran...
Pengontrol, pembuat, dan perubah elemen...
Mengendalikan elemen disekitarnya dan untuk memperkuat serangan mereka... disebut pengontrol elemen.
Membuat benda apapun dari elemennya dengan batasan energi yang dimilikinya... senjata, kendaraan, dan hal lainnya... disebut pembuat elemen.
Merubah dirinya atau kekuatan dirinya sendiri menjadi sebuah hewan suci yang berkategori rendah, menengah, dan tinggi... sesuai dengan energi yang mereka punya... disebut perubah elemen.
Setiap pengguna kekuatan bumi dalam elemen apapun itu... manusia hanya bisa mempunyai satu peran dan tidak bisa lebih dari satu peran...
......................
"Serang!!!."
Semua berlari melewatiku dan berlari menuju iblis itu.
"Hentikan! jangan melawannya!." Aku berusaha untuk menghentikan semua prajurit, tetapi suara dari seorang budak sepertiku hanya dianggap pengecut.
"Sial!."
"Kikikiki!! baiklah... akan kutunjukkan kepada kalian... kekuatan bawahan raja iblis!!."
( Cabik darah bulan!! )
*Srrttt!!
Bergerak layaknya sebuah bayangan yang menyerang semua prajurit dalam sekejap, tubuh mereka terpotong potong menjadi beberapa bagian...
Sorakan semangat dari 100 prajurit itu... secara tiba tiba langsung menghilang dan sunyi...
Iblis itu berdiri dengan darah yang menetes dicakar, yang panjangnya lebih dari panjang tangannya.
"I-Inikah kekuatan dari bawahan iblis kematian??!"
"..."
"Panglima! bagaimana keadaan disi-... apa... ini..." Sang putri keluar dari kereta dan melihat semua mayat yang sudah mati terpotong potong...
"Putri! jangan kesini! berbahaya!."
"A-Ada apa... semuanya... sudah mati..."
Situasi yang sangat menyeramkan... hanya tersisa empat orang yang masih hidup disini...
"Kikikiki!! dimana prajuritnya lagi? apa sudah habis?."
"Hei budak!." Ketua panglima prajurit yang memberikan perintah kepada prajuritnya itu, memasukkan kembali pedang yang sebelumnya dia gunakan untuk memerintah semua prajuritnya.
"Kau harus menahannya!! aku akan membawa putri pergi dari sini!."
"T-Tapi!."
"Kau berani menolak perintahku?!."
"( Sial! apa yang harus kulakukan!...)"
"Nona putri! ayo kita pergi!."
"Bagaimana dengannya?."
"Dia hanyalah budak! mereka pantas mati untuk kerajaan!."
"..."
"Berisik sekali..."
"Iblis nya!!!."
Begitu saja dia menghilang dari hadapanku.
Raut wajah nona putri berubah, saat melihat iblis itu tepat didepan matanya.
"Panglima!. belakangmu!."
"Ketua! hati ha-."
Saat melihat ini semua... aku mengetahui perbedaan kekuatan dari semua iblis dengan tingkatan yang berbeda...
Leher belakang ketua panglima prajurit itu terbelah, dan kepalanya terjatuh kedepan...
"Cepat sekali!! bahkan aku tidak melihat tangannya bergerak!!."
"Aaaaaa!!!!!!."
Wajahnya terkena cipratan darah dari ketua prajurit... ia ketakutan hingga kakinya tidak sanggup bertahan dan terjatuh.
"( Aku harus menolongnya!...)"
"Putri... sayang sekali, tapi kau harus mati disi-."
*Cling!!
"..."
"Apa yang kau lakukan?."
"Aku akan melindunginya!."
"Kau bahkan tidak memiliki kekuatan bumi... aku akan melepaskanmu untuk ini.."
"( Apa yang aku lakukan... aku bisa lari dari sini dan menghilangkan diri... tapi... aku tidak bisa membiarkan putri mati disini!...)"
"A-Apa yang kau inginkan?!." Tuan putri berdiri dan mencoba untuk memberanikan dirinya.
"Yang aku inginkan? aku hanya ingin membunuhmu." Wajahnya yang tersenyum layaknya psikopat yang mengerikan.
"Aku akan memberikanmu apa saja! jangan mendekatiku!."
"Kikikiki!! aku tidak butuh dengan apa yang kau miliki! aku hanya ingin kau mati!."
*Cling!!
Saat iblis itu ingin menusuk nona putri, aku menghadangnya dengan pedangku.
"Sepertinya... kau tidak bisa diselamatkan lagi."
"Apa yang kamu lakukan?! kamu membahayakan nyawamu sendiri!."
"Aku tidak akan membiarkan kau untuk membunuhnya!."
"..."
"Oh..."
"( Gerakannya sangat cepat... aku harus bersiaga dengan serangannya i-...)"
Dalam sekejap dia menghilang dari pandanganku.
"Cepat sekali!! dimana dia berada!."
Aku bersiap siap untuk menerima serangannya yang sangat brutal...
"Putri!! menghindar!." Aku langsung mendorongnya dengan bahuku.
*Clingg!!
Aku menahan cakarnya itu hanya dengan sebuah pedang yang satu satunya senjataku.
"Kikikiki!!."
"Guhukk!!."
Aku tidak menyangka jika dia menyerangku menggunakan kakinya, dan rasanya lebih menyakitkan dari yang dikira...
Setelah mendapatkan serangan dari kakinya, aku terlempar sangat jauh hingga menerobos dua sampai tiga dinding rumah pemukiman yang kosong itu.
"B-Bagaimana mungkin?!."
"Kikikiki! tidak ada yang bisa menghalangiku! jadi, jangan berharap untuk meminta tolong!."
"Arrghh!!."
"Kamu!."
Saat iblis itu ingin menyerangnya, aku masih bisa menahannya walaupun ada beberapa cakarnya yang lolos dan mengenai tubuhku...
"Hei, apa kamu tidak apa apa?!."
"S-Sebaiknya... anda mencari tempat yang aman." Aku berusaha berdiri sambil menekan lukaku.
"Tapi, kamu sudah terluka cukup parah!."
"Ini tidak seberapa!."
"Kau lebih keras kepala dari yang lain... bagaimana jika aku langsung membunuh kalian berdua saja?."
"Tck!."
Saat ini, aku berdiri didepan seorang putri kerajaan, dan mengorbankan nyawaku sendiri untuk menolongnya...
Meskipun kehidupanku yang terus menerus menjadi seorang budak kerajaan... tersiksa dan dipermainkan... aku masih mempunyai harga diri untuk ditunjukkan...
Itulah yang guruku ajarkan kepadaku...
.
.
.
"Kaito... kelak jika kau mempunyai kekuatan untuk melindungi seseorang... siapapun itu lindungilah... jika ia kesusahan, hak mu sebagai manusia untuk membantunya... meskipun dia adalah musuhmu... ingatlah ini baik baik... seseorang yang lemah, adalah seseorang yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup..."
Seperti aku mendengar langsung suara guru didalam kepalaku... tubuhku terasa lebih baik dari sebelumnya...
"Baiklah!! aku akan mengurusmu, serigala kecil!."
"Kikikiki!! aku menyukaimu! aku akan mencincang tubuhmu hingga berbentuk yang aku suka!."
"Kalau begitu... terima kasih!!." Aku langsung menyerangnya dengan pedangku.
*Clingg!!
"Ada apa? kekuatanmu lebih lemah dari sebelumnya!."
"Berisik!."
Kami saling memberikan serangan dan bertahan... aku cukup ahli dengan ilmu pedang yang kumiliki... begitupun juga dia yang cukup cepat untuk menggerakkan tangannya yang besar...
"Padahal dia tidak memiliki kekuatan bumi elemen manapun... tetapi gerakannya sangat cepat! dia bisa menandingi 10 bilah tajam iblis itu hanya dengan satu pedang.."
Rentetan serangan yang saling beradu kini menjadi situasi yang sangat besar...
Tanah disekitar kami mulai retak dan bergetar, bahkan serangan kami yang berhasil dihindari bisa menyebabkan pohon dan benda lainnya yang berada dibelakang kami terpotong...
Dan aku menyerang ke satu titik dengan kekuatan yang lebih besar... hingga kami berdua terpental kebelakang.
"Bagus... bagus!! kau cukup baik untuk bermain denganku! kau satu satunya orang tanpa kekuatan bumi bisa bersaing denganku!."
"Dimana suara tawa menjengkelkanmu itu? aku menganggap kau sudah melupakan kebiasaanmu."
"Seharusnya itu pertanda buruk untukmu... aku sudah akan serius!."
"..."
( Cabik Kilat!! )
"Gawat! aku harus menghin-."
Belum melepas pijakanku dari tanah, dia langsung menyerangku dengan cepat hingga tangannya tepat menusuk perutku...
"Tidak!!!."
"Ughk!!."
"Sudah kukatakan... biar kutemani kau bermain hingga selesai... sekarang saatnya kau beristirahat..."
Di menarik kembali tangannya yang menancap kedalam tubuhku... hingga didalam tubuhku terdapat sebuah lubang...
"Ughkk!."
*Bruk!
Rasa nyeri dan mati rasa yang kurasakan saat ini, tidak bisa menggerakkan satu jari pun untuk bergerak...
"Sudah cukup main mainnya... kau akan kubiarkan mati perlahan seperti itu... terima kasihlah padaku..."
"Tidak... mungkin..."
"Jadi... bagaimana jika kita lanjutkan eksekusi cantiknya?."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!