Permainan Dendam Sang Ratu Penjahat
“Bunuh si penjahat itu! Jangan biarkan dia hidup lebih lama!”
“Kirim dia ke neraka! Keturunan pengkhianat sudah seharusnya mati!”
Berbagai sorakan menggelegar di depan panggung eksekusi, mereka meneriakkan seorang wanita yang berada di atas panggung eksekusi. Wanita tersebut berjalan pelan dengan tangan diborgol dan kedua kaki dirantai besi. Di sisi kiri kanan wanita itu terdapat dua orang pria berbadan besar mengenakan seragam kebanggaan kesatria. Di sudut lain panggung eksekusi, sepasang suami istri yang merupakan Kaisar serta Permaisuri di kekaisaran ini turut menyaksikan jalannya eksekusi.
Wanita bersurai perak panjang kebiruan disertai bola mata besar dan netra biru terang layaknya sebuah permata langka. Kecantikannya masih terpancar dengan jelas meskipun sedang mengenakan pakaian lusuh, sekujur badannya dipenuhi bekas luka, dan kulit seputih porselen miliknya tertutupi oleh debu kumuh karena tidak mandi selama berhari-hari. Namun, sayangnya wanita tersebut merupakan seorang pembunuh berantai yang telah menjadi buronan selama bertahun-tahun.
Pada usianya yang baru menginjak dua puluh tujuh tahun ini, dia berhasil menjadi penjahat yang paling ditakuti oleh dunia. Dia menjadi pembunuh semenjak umur lima belas tahun dan telah membunuh lebih dari dua ratus bangsawan setiap tahunnya. Kelihaiannya dalam menggunakan pedang serta senjata yang lain membuat orang lain menjadi kewalahan. Selama dua belas tahun dia diincar dan selalu melarikan diri hingga akhirnya dia berhasil ditangkap hidup-hidup oleh Kekaisaran Valenta.
“Jovelyn Evgeniy, keturunan terakhir dari pengkhianat dunia berhasil ditangkap dan saat ini seperti yang sedang disaksikan, jutaan orang beramai-ramai datang ke Kekaisaran Valenta hanya untuk melihat jalannya eksekusi.”
Seluruh media di seluruh dunia datang meliput eksekusi dari seorang penjahat terkenal yang bernama Jovelyn Evgeniy. Dia adalah keturunan Arcduke Evgeniy yaitu pengkhianat dunia di masa lalu. Jovelyn merupakan sisa-sisa dari keturunan Arcduke Evegeniy yang berhasil kabur dari hukuman mati di lima ribu lima ratus tahun yang lalu. Sekarang Jovelyn menjadi keturunan terakhir seusai kedua orang tuanya dibunuh pihak kekaisaran.
Satu persatu pemimpin kekaisaran di penjuru dunia mulai berdatangan, mereka turut menyaksikan eksekusi Jovelyn. Kemudian Jovelyn dipaksa bersimpuh, tubuhnya ditekan agar tidak bergerak terlalu banyak. Jovelyn dapat melihat secara jelas lautan manusia di hadapan mata, helikopter beterbangan di angkasa, dan kamera yang menghadap ke arahnya.
“Manusia-manusia sampah! Jadi, mereka semua datang kemari untuk melihatku, betapa memuakkannya wajah mereka,” gumam Jovelyn seraya menyeringai.
Tidak ada guratan ketakutan pada wajah Jovelyn, dia tampak menikmati pemandangan yang tidak pernah dia saksikan seumur hidup. Jovelyn telah menerima akhir hidupnya sepenuhnya, meskipun sebenarnya perasaan dendam di hati Jovelyn masih meradang panas.
“Jovelyn Evgeniy, aku tidak tahu bagaimana cara leluhurmu melarikan diri dari kematian hingga berhasil melahirkan keturunannya sendiri. Selama lima ribu lima ratus tahun kalian bersembunyi, sekarang kau adalah keturunan terakhir dari bangsawan Archduke Evgeniy. Jadi, sekarang adalah hari di mana keturunan terakhir dari pengkhianat dunia berakhir,” seru Kaisar Valenta.
Jepretan kamera mengarah pada Kaisar Valenta yang tengah berbicara kepada Jovelyn, tapi Jovelyn menanggapinya dengan senyum yang sulit diartikan.
“Kalian sebenarnya takut padaku, bukan? Aku tidak tahu apa yang membuat kalian begitu ketakutan melihatku. Pihak gereja yang menjadi panutan kalian selama ini bahkan juga ketakutan saat berpapasan denganku. Apakah karena wajahku yang mirip dengan leluhurku? Ataukah karena namaku yang sama persis dengan nama leluhurku? Ya, aku tidak peduli lagi, sekarang aku akan segera menemui kematianku,” balas Jovelyn.
Para pendeta gereja yang disorot Jovelyn tersentak sesaat mereka melihat cahaya mata Jovelyn berubah seakan sedang menusuk jantung mereka. Begitu pula dengan para pemimpin kekaisaran, mereka gemetar sesaat mendengar suara sekaligus cara Jovelyn memandang mereka.
“Hei, manusia rendahan!” Jovelyn sekuat tenaga meronta dan berhasil berdiri kembali dengan kedua kakinya. Tatapan Jovelyn mengedar ke lautan manusia yang sedang memperhatikannya yang hendak berbicara. “Apakah kalian yakin bisa menyingkirkan keberadaanku dari dunia ini? Asal kalian tahu, aku akan terus hidup menghantui kalian sampai mati! Aku akan mencabik-cabik kalian dan menarik kalian bersamaku ke neraka! Kalian telah dibodohi oleh pihak gereja—”
DOR! DOR!
Bahana senapan bergaung di panggung eksekusi, dua kali tembakan peluru menembus jantung Jovelyn. Darah segar mengucur deras dari dada Jovelyn, tubuhnya pun perlahan meluruh dan melemah akibat tembakan tersebut. Akan tetapi, secara ajaib Jovelyn masih belum sepenuhnya tumbang.
“Hahaha.” Suara tawa Jovelyn bergema di atas panggung eksekusi. “Dewa cahaya apanya?! Aku tidak percaya kepada dewa cahaya pembawa kedamaian di alam semesta! Aku akan mengabdikan hidupku untuk kegelapan. Jadi, dewa kegelapan! Jawab panggilanku dan balaskan dendam kematianku! Aku akan menjadi satu-satunya umat manusia yang berada di pihakmu dan memujamu—”
Belum selesai Jovelyn mengakhiri kalimatnya, dua bilah pedang menghunus jantung Jovelyn dan akhirnya Jovelyn tewas di hadapan seluruh masyarakat dunia. Sorak-sorai kegembiraan pun dirasakan oleh mereka tanpa perlu merasa terancam lagi akibat ketakutan akan kematian yang membayangi mereka setiap harinya.
***
Jovelyn membuka matanya perlahan, dia melihat pemandangan langit-langit atap yang asing. Kemudian dia mencoba untuk bangkit dari posisi berbaring, rasa sakit akibat peluru yang menghunus jantungnya sekaligus rasa perih dari ujung pedang masih segar terasa di tubuhnya. Jovelyn pun meraba dadanya, dia mulai kebingungan sebab dia tidak merasakan adanya rasa sakit pada jantungnya.
“Apa yang terjadi sebenarnya? Bukankah aku sudah mati?” Jovelyn buru-buru turun dari tempat tidur dan langsung menuju cermin rias besar.
“Siapa ini? Maksudku, ini memang wajahku tapi tubuhku sebelumnya dipenuhi bekas luka. Tunggu! Ini bukan wajahku, walaupun mirip persis denganku namun aku yakin kalau ini bukan diriku.”
Jovelyn dilanda kebingungan selama beberapa saat Jovelyn menatap dirinya dari pantulan cermin. Rambut perak kebiruan serta mata biru seterang permata, tubuh yang dia tempati kini benar-benar persis mirip dengan dirinya. Kemudian Jovelyn melangkah ke arah jendela, dia membuka pintu jendela dan langsung mendapati pemandangan asing berlalu lalang di depan matanya.
“Apa ini? Kenapa semua orang mengenakan pakaian kuno seperti yang aku lihat di buku yang aku baca? Jangan-jangan aku—”
Dentingan kecil seperti lonceng menghantam kepala Jovelyn, suaranya kecil tapi menusuk sampai ke pendengaran. Sebuah bayangan ingatan mengalir di memori kepala Jovelyn, ingatan itu bukanlah miliknya tapi milik dari seseorang yang tidak asing baginya.
“Jovelyn Evgeniy! Saat ini aku berada di tubuh leluhurku, dia juga mempunyai nama dan rupa yang sama denganku. Itu artinya sekarang aku berada di masa lalu tepat sebelum keluarga Archduke Evgeniy dicap sebagai pengkhianat dunia. Aku tidak tahu alasan kenapa aku bisa berada di sini, tapi dengan begini aku bisa mencegah bencana pengkhianatan itu dan mencari tahu alasan kenapa leluhurku dituduh sebagai pengkhianat.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Liara sharina
awal cerita yang bagus
2022-10-01
2
『Minecraft』
Jovelyn, kupikir dia cowok ternyata cewek
2022-08-23
2