PRANG!
Serpihan kaca beterbangan ke sudut ruangan, terlihat seorang gadis berambut merah muda tengah melampiaskan kemarahannya terhadap benda yang berada di sekitarnya. Sejumlah pelayan ikut terkena imbas akibat amarah yang menggebu-gebu tersebut. Gadis yang sedang marah itu bernama Olivia, dia adalah sepupu Jovelyn.
"Sial! Bagaimana bisa mereka gagal membunuh Jovelyn?! Sekarang dia sedang berada di istana Pangeran Jeremy kau bilang?!" Olivia berbicara kepada seorang pria yang menjadi mata-matanya.
"Benar, Nona. Gadis itu sedang berada di bawah perlindungan Pangeran Jeremy dan saya mendengar kalau tiga swordmaster lainnya sedang berada di jalan menuju kekaisaran. Mereka bergegas menyelesaikan tugas mereka untuk segera bertemu dengan Nona Jovelyn."
Olivia seketika menampakkan mimik gelisah, dia membayangkan betapa menakutkannya empat murid Ayah Jovelyn. Olivia menggigit ujung jemari seraya mencari solusi untuk menghindari masalah dengan keempat pria tersebut.
"Apakah ada hal lain lagi yang kau temukan?" tanya Olivia disertai raut kian resah.
Pria itu lantas menganggukkan kepalanya. "Pemimpin menara sihir tampak melakukan beberapa pergerakan mencurigakan. Sebelumnya beliau juga ikut andil dalam pencarian Nona Jovelyn lalu seusai mendengar kepulangan Nona Jovelyn dari Pangeran Jeremy, beliau memerintahkan sejumlah penyihir untuk melindungi Nona Jovelyn di sekitar istana kediaman Pangeran Jeremy."
Bola mata Olivia melebar sesaat mendengar laporan soal pemimpin menara sihir, kegelisahannya kian meradang karena pemimpin menara sihir yang dikenal tidak pernah ikut campur dalam urusan manusia kini menampakkan wujudnya. Olivia baru mengingat kalau Ibu Jovelyn mempunyai hubungan dekat dengan pemimpin menara sihir.
"Mengapa mereka semua terlalu ikut campur? Aku sudah berusaha untuk waspada agar Jovelyn tetap berada di bawah pengawasanku, tapi lihatlah sekarang. Aku telah merebut posisinya sebagai Nona dari bangsawan tertinggi dan sebentar lagi aku akan menjadi pasangan Putra Mahkota. Tetapi, jika dia kembali lagi ke tempat ini, aku tidak tahu apa yang akan terjadi," gumam Olivia.
Seorang pelayan wanita mendekati Olivia, dia tampak ingin membicarakan sesuatu dengan Olivia.
"Nona, tenang saja, meski dia kembali lagi ke sini, dia tidak punya siapa pun untuk diandalkan. Lagi pula Anda telah menguasai sihir pemanggilan, sedangkan dia tidak berguna sama sekali dan tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan selain statusnya sebagai anak dari Arcduke Evgeniy. Penampilannya yang selalu mengenakan gaun berwarna gelap dan cenderung menutupi lekuk tubuhnya membuat pria bosan dengannya," tutur Sesilia – pelayan pribadi Jovelyn.
Olivia menyunggingkan senyum, Sesilia adalah pelayan yang setia dengannya sejak dia masuk ke kediaman Arcduke Evgeniy. Sesilia selalu siap sedia membantu Olivia dalam menangani berbagai masalah yang menghadang, salah satu masalahnya ialah Jovelyn. Sesilia ikut andil di dalam penyingkiran Jovelyn dari kediaman Arcduke Evgeniy, inilah alasan mengapa Olivia sangat mempercayai Sesilia.
"Benar yang kau katakan, dia cantik tapi membosankan, bahkan tidak ada seorang pun pria yang tahan bersamanya termasuk Putra Mahkota. Dia juga tidak bisa memegang pedang atau pun menggunakan sihir, jadi aku rasa kegelisahanku tidak ada artinya. Jikalau dia masuk kembali ke kediaman ini, maka tidak ada lagi orang yang melindunginya dan aku bisa dengan bebas mencelakainya."
***
Pada waktu yang bersamaan, Jovelyn sedang berada di kamar bersama beberapa orang pelayan yang diperintahkan Jeremy untuk melayani Jovelyn dengan sepenuh hati. Mereka memperlakukan Jovelyn super hati-hati supaya mereka tidak kena teguran oleh Jeremy. Meskipun tampaknya mereka juga tidak suka dengan Jovelyn, tapi setidaknya mereka menyingkirkan rasa tidak suka itu dan melayani Jovelyn dengan baik.
"Mengapa kalian memakaikanku gaun yang suram seperti ini? Ganti lagi, berikan aku gaun yang di atas lutut dan berwarna cerah," pinta Jovelyn protes.
Para pelayan saling bertukar pandang, sejujurnya mereka sangat terkejut mendengar permintaan Jovelyn. Mengenakan gaun seksi bukanlah seperti dirinya yang biasa, dan yang membuat mereka lebih terkejut lagi ialah gaun di atas lutut bukanlah pakaian yang lumrah dikenakan gadis bangsawan seperti Jovelyn. Orang lain akan menganggap Jovelyn terlalu vulgar jika mengenakan gaun di atas lutut.
"Nona, apakah Anda yakin akan mengenakan gaun di atas lutut? Bukankah ini sedikit vulgar? Lagi pula pihak istana tidak pernah menyediakan gaun pendek dan sangat jarang penata busana yang memperjualbelikan gaun seperti itu," ucap seorang pelayan.
Jovelyn berdecih sebal, dia baru ingat kalau sekarang dia sedang berada di zaman di mana memakai pakaian minim sangat dilarang di kekaisaran. Para bangsawan akan bergosip buruk tentang dirinya bila mengenakan gaun minim.
"Bawa kemari gaun panjang berwarna pastel itu dan bawakan padaku alat jahit. Aku akan mengubah bentuk gaun itu sesuai keinginanku."
Tanpa berlama-lama para pelayan membawakan apa yang dipinta Jovelyn, tangan Jovelyn bergerak cepat memodifikasi gaun tersebut. Butuh waktu tiga puluh menit baginya sampai gaunnya siap digunakan. Keterampilan Jovelyn dalam menjahit tidak perlu diragukan lagi sebab orang tua Jovelyn di kehidupan lalunya merupakan perancang busana. Jovelyn banyak belajar dari kedua orang tuanya tentang cara menjahit sekaligus merancang busana yang bagus.
"Akhirnya selesai." Jovelyn langsung memakai gaun itu, lekuk tubuhnya nan indah terpantul dari cermin rias.
Para pelayan kagum dengan kemampuan menjahit Jovelyn, tanpa sadar mulut mereka bergerak memuji Jovelyn.
"Sekarang aku paham alasan kenapa Nona Jovelyn selama ini mengenakan gaun yang menutupi lekuk tubuhnya. Beliau mempunyai tubuh seindah ini, siapa saja pria yang melihatnya pasti akan langsung jatuh hati."
"Benar yang kau katakan itu, aku seorang wanita saja terbuai dengan keindahan lekuk tubuhnya. Selain itu, beliau juga sangat cantik, mungkin saat ini Nona Jovelyn adalah wanita paling cantik di Kekaisaran Valenta."
Begitulah yang dikatakan para pelayan tentang Jovelyn, gadis itu pun mengangguk setuju dengan komentar pelayan.
'Leluhurku bukan wanita murahan, dia menjaga sekali tubuhnya dari pandangan orang luar. Tetapi, sayangnya orang-orang salah mengartikannya, dia juga takut bila pria lain melihat lekuk tubuhnya lalu mencoba melakukan hal-hal cabul. Dia melakukan ini juga demi menjaga diri agar terus bersih sampai dia menjadi seorang Permaisuri. Namun, sekarang semua itu takkan ada lagi, aku bukanlah wanita yang suka menutupi lekuk tubuh demi lelaki br*ngsek,' batin Jovelyn.
Sementara itu, saat ini di ruang pribadi Jeremy sedang diramaikan oleh kedatangan tiga orang pria tampan. Mereka bertiga juga murid dari Ayah Jovelyn dan merupakan tiga swordmaster selain Jeremy. Mereka lekas datang kemari seusai mendapat kabar tentang kepulangan Jovelyn, tentu saja mereka kembali dalam kondisi tubuh masih berlumuran darah.
"Ruanganku jadi bercampur dengan bau menjijikkan dari tubuh kalian," kata Jeremy.
"Itu bukan masalah penting sekarang, kami kemari ingin memastikan kondisi Jovelyn," balas pria tampan berambut hitam dan bermata biru. Dia adalah Lexen Crowley, seorang Duke penguasa wilayah Crowley sekaligus salah satu swordmaster berbakat di Valenta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Liara sharina
Yah Olivia orang jahat yang tidak akan berubah.
2022-10-01
2