Jovelyn menekan Exion untuk merahasiakan mengenai kekuatannya ke pihak luar, Exion hanya meresponnya dengan mengangguk kaku. Setelah itu, Exion beranjak pergi dari kediaman Jovelyn dan menuju ke menara sihir. Exion langsung masuk ke ruangannya tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada para bawahan yang menyambut kepulangannya. Bahkan Exion juga melarang bawahannya untuk mengganggunya selama beberapa waktu.
“Tidak mungkin aku salah mengira, itu adalah sihir kegelapan! Bagaimana bisa Jovelyn mempunyai sihir kegelapan? Terlepas dari siapa kedua orang tuanya, ini sungguh tidak masuk akal. Sihir kegelapan yang sudah menghilang selama beberapa puluh ribu tahun kini muncul lagi ke permukaan.”
Exion mengacak-acak rambutnya, dia mondar mandir dan berpikir keras soal sihir yang dimiliki Jovelyn. Kemudian Exion mendudukkan diri, dia cukup letih memikirkan masalah ini sendirian, tersirat perasaan syok di wajah Exion.
“Selain itu kenapa dia bisa secantik dan sewangi itu? Ahh, sial! Otakku tidak bisa diajak kerja sama.” Muka Exion merona seketika membayangkan Jovelyn. Gadis yang tidak pernah membuatnya penasaran, sekarang malah berhasil menarik perhatiannya.
“Apa aku dekati saja?” Exion menegakkan kepalanya yang tertekuk. “Lagi pula aku bisa mengatasi masalah Putra Mahkota. Aku yakin Putra Mahkota tidak akan melepaskan Jovelyn bila dia menyaksikan penampilan Jovelyn yang berubah drastis. Mari kita lihat ke depannya, apa yang ingin dilakukan Jovelyn kepada Putra Mahkota.”
Pada hari dan waktu yang sama di malam hari, istana kediaman Jeremy masih ramai oleh suara Helio dan Lexen. Mereka berempat masih berkumpul di ruangan Jeremy seusai mengantar Jovelyn ke kediamannya. Mereka memiliki beberapa hal untuk dibicarakan dengan serius terkait masalah Jovelyn.
“Ada yang aneh dari Jovelyn, aku berpikir dia benar-benar berubah setelah beberapa bulan dikurung dan diasingkan oleh Putra Mahkota,” ucap Lexen.
“Sejak dulu Jovelyn tidak begitu banyak bicara dengan pria selain Putra Mahkota, tapi apa yang aku lihat sekarang berbanding terbalik. Jovelyn tampak lebih ekspresif dan yang lebih membuat aku terkejut adalah perubahan cara dia berpakaian. Apa yang akan dilakukan Putra Mahkota jika dia melihat tunangannya berubah drastis?” imbuh Helio.
Jeremy tertawa kecil sambil meneguk habis segelas kecil alkohol yang disediakan para pelayan untuk menemani obrolan mereka. Jeremy tidak habis pikir dia memiliki seorang saudara yang sangat bodoh seperti Putra Mahkota.
“Tentu saja dia tidak akan melepaskan Jovelyn dengan mudah, ditambah lagi sekarang Jovelyn tampaknya memiliki rencana lain. Meskipun dia berkata tetap memihak Putra Mahkota walau ketahuan selingkuh dengan Olivia, tapi pernyataannya itu lebih terasa seperti penekanan bahwa dia akan membuat Putra Mahkota mempunyai akhir menyedihkan,” ujar Jeremy.
Xenof memukul meja tiba-tiba dengan emosi meledak-ledak, setiap kali mendengar nama Putra Mahkota, dia selalu teringat perlakuan Putra Mahkota terhadap Jovelyn. Udara sekitar menjadi panas karena kemurkaan Xenof.
“Bunuh Putra Mahkota.” Perkataan itu terlontar begitu saja dari mulut Xenof, dia tidak tahan lagi harus menyaksikan perlakuan buruk Putra Mahkota kepada Jovelyn.
Selama ini mereka berempat diam saja melihat bagaimana Putra Mahkota sering kali membuat Jovelyn bersedih. Mereka tidak bisa melawan atau sekedar menegur Putra Mahkota karena Jovelyn melarang mereka untuk ikut campur.
“Tolong tenanglah, Xenof, tidak ada gunanya kita membunuh Putra Mahkota sekarang karena membiarkannya mati tanpa tersiksa sama saja sia-sia. Untuk sementara waktu mari kita awasi Jovelyn dari jauh,” kata Lexen menenangkan Xenof.
“Mungkin sekarang kita bisa lebih dekat lagi dengan Jovelyn karena dia tidak membangun tembok yang kokoh seperti dahulu. Kemungkinan terbesarnya lagi aku bisa saja masuk dan menggantikan saudaraku sebagai tunangan Jovelyn.”
Perkataan Jeremy barusan mengundang tatapan tajam dari teman-temannya, mereka tidak menyetujui Jeremy sebagai tunangan Jovelyn. Masing-masing dari mereka mempunyai perasaan khusus kepada Jovelyn. Mereka telah memendam perasaan itu sejak lama, bahkan belum pernah mengungkapkan perasaan suka mereka sedikit pun terhadap Jovelyn. Selain mereka sadar tentang perasaan Jovelyn, mereka juga tidak mau mengganggu hubungan Jovelyn dengan Putra Mahkota.
“Apa yang baru saja kau katakan? Kau tidak bisa mendahuluiku untuk merebut Jovelyn dari Putra Mahkota.” Helio secara tegas mengatakan itu kepada Jeremy, dia bahkan menekan nada bicaranya.
Atmosfer sekitar mereka berubah tegas, para kesatria yang berjaga di sekitar istana dapat merasakan bahwasanya akan terjadi lagi sebuah perdebatan tidak berguna di antara mereka berempat. Kali ini mereka bersaing mendapatkan hati Jovelyn, mereka bertekad akan merebut Jovelyn dari Putra Mahkota.
“Tidak ada gunanya aku di sini berlama-lama, aku akan pulang sekarang dan besok aku ingin mengajak Jovelyn kencan denganku.” Lexen menghentakkan kakinya, dia pergi dari persitegangan antar empat pria yang menyukai Jovelyn.
Mereka sama-sama mengakhiri pertemuan mereka kala itu, mereka mulai menyusun rencana untuk mengajak Jovelyn berkencan. Masing-masing dari mereka memikirkan cara supaya Jovelyn tertarik dengan mereka.
***
Pada hari berikutnya, sesuai janji Venika, hari ini Venika akan melatih Jovelyn menjadi seorang swordmaster. Mereka berlatih di dalam kalung karena di sana selain bisa menjadi ruang penyimpanan, ternyata kalung itu juga menyimpan hal lain yang lebih mengejutkan. Di kalung tersebut terdapat lapangan latihan khusus untuk mereka latihan bersama tanpa harus takut ketahuan orang lain. Sebelum memulai latihan, Venika menceritakan kisah masa lalunya kepada Jovelyn.
“Jovelyn, ini pertama kalinya aku mengobrol dengan seseorang setelah dua puluh ribu tahun. Aku tahu kau penasaran mengapa aku bisa membantai satu kekaisaran, itu karena mereka mengkhianatiku. Mereka berjanji tidak akan mengusik keluargaku ketika aku berjanji mengajarkan putra dari keluarga terpilih menjadi seorang swordmaster. Akan tetapi, ketika kemampuan mereka mulai meningkat, mereka membunuh keluargaku dan itu mengatasnamakan perintah gereja.
Gereja mendapat wahyu bahwasanya keluargaku dan aku harus dilenyapkan sesegera mungkin sebelum aku berhasil mendominasi dunia ini. Aku tidak tahu apa yang ditakuti oleh pihak gereja, tapi aku selalu merasa kalau mereka sedang menyembunyikan hal besar. Setelah mereka membunuh keluargaku, mereka merampas segalanya dariku, mereka melumpuhkan kekuatanku dan di saat-saat terakhirku aku tidak bisa mendengar suara apa pun. Mereka menyegel rohku di dalam sebuah kalung lalu membuang ragaku. Mereka bilang ini hukuman bagiku yang sudah berbuat dosa akibat membunuh manusia.”
Jovelyn membisu ketika mendengar cerita Venika, pihak gereja lagi-lagi terlibat pada masalah pengkhianatan. Venika tidak melupakan sedikit pun hari itu, dia masih mengingat jelas bagaimana kedua orang tuanya mati digantung dan melihat suami serta anaknya tergeletak tak bernyawa di atas lantai sambil berpelukan. Membayangkan betapa ketakutannya mereka kala itu membuat hati Venika sakit.
“Lagi-lagi pihak gereja berulah dan ini tidak hanya terjadi padamu, Venika. Alasanku bisa berada di zaman ini juga karena pihak gereja.”
“Huh? Apa maksudnya? Bisakah kau menceritakan padaku kenapa pihak gereja ikut terlibat?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Shenaylin..😌😌
semangat thorr up 🤗😘🥰
2022-12-13
1
Liara sharina
memanglah berubah dah jiwanya sudah lain
2022-10-01
1
『Minecraft』
orang orang yang bodoh, author pasti akan membuat si Joveyln mencintai kalian ber5 seperti di novel pertamanya 🗿🗿
2022-09-06
4