Untuk kesekian kalinya Anthoni melayangkan tangannya dengan keras kewajah Lina. Gadis itu meringis menahan perih di wajahnya, karena tamparan yang begitu keras yang dibuat oleh Anthoni akhirnya pipi mulus putih itu mengeluarkan banyak darah segar.
Lei hanya diam memandangi Anthoni yang sedang meluapkan semua amarah yang dipendamnya kepada Lina. Bagaimana bisa Anthoni tidak marah kepada gadis itu? Gadis itu sangat ceroboh bahkan tidak tahu diri sekali.
Lina menangis sejadi-jadinya menahan perih di pelipis wajahnya yang kini telah berdarah dengan banyak. Tidak ada satupun yang menghiraukan tangisan Lina sedikitpun. Bahkan Anthoni sekalipun tidak ada merasa kasihan terhadap gadis tersebut. Yang tengah dirasakan oleh Anthoni sekarang emosi yang sangat memuncak yang dikarenakan Lina yang bertingkah seperti itu.
Lina terduduk lemas di bawah kaki Anthoni yang sedang menangis meratapi apa yang terjadi pada dirinya sekarang, dan tak lama kemudian Lina mengusap air mata yang berada dikedua pelupuk matanya, ia bangkit dari duduknya lalu berjalan pergi begitu saja meninggalkan Lei dan juga Anthoni tanpa mengeluarkan satupun kata yang terucap dari bibirnya.
Belum jauh berjalan, tangan Lina telah cepat diraih oleh Lei.
“Kau mau kemana? Apakah dengan cara dirimu pergi akan menyelesaikan permasalahan yang ada untuk sekarang ini!”
“Lepaskan aku! Berhenti menjadi pria yang munafik dihadapanku! Kalian pura-pura baik di depan Felix tetapi jahat jika di belakang pria itu!”
Plakkkk!
Lei melayangkan tangannya dengan keras menyentuh pipi Lina dengan sangat kasar. Teruntuk ketiga kalinya wanita itu merasakan pedih di wajahnya akibat tamparan keras yang diterima oleh gadis itu.
“Aku membenci kalian!”
“Aku tidak peduli mau kau benci denganku, ataukah tidak itu semua terserah padamu!”
“Jangan mencoba untuk menambah beban Felix dengan cara kau kabur dari kehidupannya lagi bodoh!”
“Beban? Memangnya beban apa yang ditanggung oleh pria yang menculik anak gadis orang lain ha?!”
“Duduklah kembali, aku akan menceritakan ini semua walaupun dengan berat aku mengatakan yang sebenarnya, aku ingin sekali kau mengingat ini semua Lina demi kebaikan Felix.”
Lei mengajak Lina untuk kembali duduk di depan ruang operasi, sedangkan Anthoni ia memalingkan wajahnya dan pergi dari hadapan Lei, pria itu pasti ingin melampiaskan amarah yang memuncak pada dirinya. Setelah ini hukuman apa yang diterimanya jika Felix mengetahui gadisnya terluka akibat tangan pria itu.
Lei hanya memandangi punggung Anthoni sampai menghilang.
“Aku akan mengingat kembali masa lalu Felix, untuk menceritakannya padamu.”
“Baiklah, ayo mulai ceritakan!”
Lei menghirup nafasnya dengan dalam lalu membuangnya dengann perlahan untuk memulai menceritakan kebenaran yang terjadi dengan Felix. Sesungguhnya ini adalah hal yang paling sangat dirahasiakan tetapi Lei harus mengambil tindakan ini agar Lina cepat untuk mengingat siapa Felix, ya tentu Lei tidak ingin Felix begitu menderita untuk yang kesekian kalinya.
🍁 Flashbackk On 🍁
Malam hari pukul 22.00, Instanbul, Turki.
Pada malam itu terdapatlah sebuah keluarga kecil yang kurang mampu yang dijadikan sebuah kambing hitam oleh para mafia jahat.
Terlihat seorang anak lelaki kecil yang berusia 12 tahun harus menyaksikan kematian sang Ayahnya secara sadis dihadapannya. Ia menjadi saksi atas kematian sang Ayah. Terlihatlah sang Ayah tengah disiksa secara sadis dengan cara kulit tubuh sang Ayah dikupas serta dimutilasi menjadi bagian-bagian kecil dihadapannya. Lalu setelah kematian sang Ayahnya diiringi kepergian sang Ibunda. Sang Ibu sama mengalami seperti Ayahnya. Tetapi sangat disayangkan sekali pria kecil itu tidak dapat menolong kedua orangtuanya ia hanya bisa berteriak meminta tolong kepada orang itu jangan menyiksa kedua orangtuanya. Ia diikat di sebuah kursi dengan mulut yang dibungkam oleh lem.
Sang Ibu harus mengalami hal yang sangat tidak diinginkan semasa hidupnya. Ibunya harus mengalami pemerkosaan serta siksaan secara sadis. Sang Ibu harus rela digilir oleh banyak lelaki lalu setelah itu bagian tubuh sang Ibunda dimutilasi menjadi bagian-bagian kecil saat Ibunya masih bisa bernafas. Setelah dimutilasi malaikat maut telah menjemput sang Ibu. Itu membuat pria kecil merasa sangat sedih dan merasa sangat tidak berguna menjadi seorang anak. Ia menyesal kenapa dia tidak bisa menyelamatkan kedua orangtuanya.
Ia berjanji ketika dia menjadi dewasa kelak akan menjadi orang yang sukses serta kaya raya demi membanggakan kedua orangtuanya yang telah berada di surga. Anak seusia Felix harus menyaksikan kematian kedua orangtuanya dengan sangat sadis di hadapannya. Setiap lekuk tubuh orangtuanya dimutilasi di hadapannya sendiri.
Tetapi satu pesan orangtuanya yang selalu ia ingat. Tetaplah menjadi orang baik meski orang tersebut berbuat jahat padamu terkecuali jika itu sudah menyangkut harga dirimu. Hanya itulah pesan moral yang sering kali ia dengar dari Ibunya jika hendak ingin tidur.
Ketika semua penjahat itu telah selesai membantai kedua suami istri yang tidak berguna itu mereka meninggalkan anak laki-laki yang berusia 12 tahun itu sendirian bersama kedua mayat yang telah dimutilasi.
Ikatan pria kecil itu dilepaskan, membiarkan pria itu meratapi kepergian ayah dan ibunya.
Felix mendekati kedua orangtuanya yang telah menjadi beberapa bagian. Ia menangis sekuat-kuatnya melepaskan semua kesedihan yang harus diterimanya. Kenyataan yang begitu sakit, pedih, harus ditanggungnya di saat masa-masa di mana seharusnya dia mengisi hari kebahagiaan bersama kedua orangtuanya.
Anak seusia itu harus menyaksikan dihadapannya sendiri sebuah takdir macam apa yang telah tergaris ditangannya sehingga dia bisa menyaksikan kematian sang Ayah dan Ibu yang secara sadis di hadapannya sendiri tanpa bisa ia tolong.
“Aku berjanji Ibu, Ayah, akan menjadi orang yang sukses suatu hari nanti agar tidak ada lagi yang bisa merendahkan kita, aku berjanji akan hal itu pada kalian!”
Pria kecil itu menyatukan semua bagian tubuh kedua orangtuanya menjadi satu, dimasukkannya kedalam wadah yang bisa ditempatkan. Ia memasukkan jasad kedua orangtuanya kedalam sebuah kantong plastik untuk dibawanya kepemakaman untuk dikubur dengan layak.
Meskipun malam hari dia harus tetap menguburkan jasad kedua orangtuanya agar kedua orangtuanya segera bahagia di surga. Ia berjalan kaki menuju pemakaman yang tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut.
Sampainya di pemakaman ia meminta kepada penjaga kuburan membantunya menguburkan jasad kedua orangtuanya. Hujan deras menjadi saksi Felix menguburkan kedua orangtuanya. Selesai menguburkan jasad itu. Felix berdo'a untuk ketenangan orangtuanya.
“Tenanglah di atas sana, Ibu, Ayah, aku berjanji pada kalian akan menjadi anak yang sukses untuk membahagiakan kalian suatu hari nanti, meski kita tidak bisa berkumpul di dunia, mungkin suatu saat nanti kita akan bertemu dan berkumpul di surga.”
Felix kecil meninggalkan pemakaman kedua orangtuanya untuk kembali kerumahnya sendiri.
🍁🍁🍁
Like n komen dan jangan lupa vote poin/koin sebagai bentuk kalian mendukung karya ini. Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
bagian cerita lina nya mana,....
2020-07-26
2
Intan 🦄 (Hiatus)
lagi ngupas bawang ya thor? kok perih si
2020-06-12
6
Calvien Arby
keren
2020-06-08
0