Married With Big Bos : Episode 6

Felix berjalan masuk kedalam rumah utama disambut hangat oleh semua pelayan yang berada di sana. Seharusnya jam 03.00 subuh masih waktunya untuk tidur. Tetapi pelayan di sana harus bangun terlebih dahulu untuk menyambut kedatangan Tuan mereka.

"Selamat datang kembali, Tuan muda." ucap semua pelayan itu bersama-sama.

"Terimakasih." Felix berjalan begitu saja tanpa menghiraukan orang-orang yang memberikan selamat pada dirinya.

Felix membawa tubuh gadis cantik itu masuk kedalam kamar utama yang ada di lantai dua. Tepat di depan kamar Anthoni dan Lei juga.

Laki-laki itu meletakkan gadis cantik itu dengan sangat hati-hati. Ia tidak mau membuat gadis cantik itu terbangun dari tidurnya.

Setelah meletakkan tubuh gadis itu Felix memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.

***

Lei menggendong tubuh mungil Aura kedalam kamar tamu dengan gaya bridge style.

Lei meletakkan tubuh gadis cantik itu dengan sangat hati-hati. Sesudah meletakkannya Lei mencari selimut untuk menyelimuti gadis itu.

Saat hendak menyelimuti gadis itu. Tiba-tiba obat bius itu telah habis. Aura terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya melihat sekeliling. Matanya membulat sempurna saat mendapati sosok laki-laki dihadapannya.

"Arkghhkkkghh....!" Aura berteriak kencang.

"Siapa kau...!" Aura berteriak.

"Hei. Tenanglah!" Lei mencoba menenangkan Aura.

"Siapa kau?" Aura bertanya dengan nada ketakutan.

"Jangn takut, Aku bukan orang jahat."

"Siapa kau?"

"Kau sedang tidak ada di Turki. Kita di Indonesia."

"What!?"

"Ya. Kita di Indonesia,"

"Kau menculikku!"

Aura mendekati Lei lalu ia menghajar Lei habis-habisan. Lei tidak ingin melawan gadis dihadapannya. Entah mengapa dirinya merasa sangat senang jika gadis itu marah.

Sedangkan Anthoni yang baru saja ingin melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar ia urungkan. Ia ingin mencari tahu ada keributan apa di kamar sebelah itu. Anthoni berjalan masuk kedalam kamar tamu.

Matanya terbelalak saat mendapati Lei dan gadis itu sedang baku hantam. Anthoni hanya bisa menelan salivanya dengan payah.

Cukup pemberani gadis itu. Apa dia tidak tahu jika Lei marah maka tamatlah riwayatnya subuh ini juga. Batin Anthoni.

Gadis yang menarik. Baru kali ini aku bisa melihat seorang gadis berani dengan sosok seseorang seperti Lei. Batin Anthoni tersipu.

"Apakah sudah puas kau menghabisi temanku, Gadis kecil?" Anthoni tiba-tiba bertanya.

Gadis itu menyudahi aksinya. Lalu ia menjauhkan dirinya dari kedua laki-laki yang ada di hadapannya. Lei menatap benik mata gadis itu, Lei bisa mengartikan bahwa gadis itu sekarang ketakutan. Lei melihat gadis itu gemetaran hebat dan merasakan ketakutan yang lebih.

"Hei, jangan takut." Lei berbicara dengan sangat lembut.

"Aku tidak akan melukaimu," ucap Lei.

"Siapa kalian?" Aura bertanya dengan nada ketakutan.

"Ada temanmu di sini juga." Anthoni menjawab.

"Si... siapa?" tanya Aura terbata-bata.

"Kimberly Lina." Lei mengeluarkan suaranya.

***

Di kamar Felix.

Felix telah selesai membersihkan dirinya. Ia berjalan mendekati gadis cantik yang tengah tertidur sangat nyenyak itu di atas ranjang.

Aku sangat mencintaimu, Lina. Batin Felix.

Felix duduk di tepi ranjang sambil menatap gadis cantik yang tengah tertidur di atas ranjang itu. Sesekali Felix mengelus lembut pipi Lina dengan jari-jari tangannya. Begitu banyak rasa kerinduan didalam dirinya untuk Lina.

Laki-laki itu siap melakukan apapun demi sang pujaan hati. Bahkan jika ia harus berkorban nyawa untuk wanita itu pun ia siap. Laki-laki yang begitu setia terhadap gadis kecil itu. Entah mengapa dirinya sanggup menjaga hati selama lima belas tahun hanya untuk wanita itu.

Felix mengecup kening gadis itu dengan lembut lalu ia pergi meninggalkan kamar utama untuk mencari keributan apa yang sedang terjadi di luar.

Felix mencari asal sumber suara itu. Sumber suara itu berasal dari kamar tamu yang tepat di tengah antara kamar Anthoni dan juga Lei. Ia berjalan masuk kedalam kamar tamu.

"Ada apa ini. Lei?"

"Tidak ada, Boss."

Siapa semua laki-laki ini. Aku mohon siapapun tolong aku. Aku takut. Batin Aura

"Jangan ganggu wanita ini, biarkan dia menyesuaikan dirinya dengan keadaan dahulu. Ayo keluar!" Felix menekankan kalimatnya.

Laki-laki itu tidak ingin jika gadis yang ketakutan itu mengalami depresi karena tahu bahwa dirinya diculik lalu dibawa pergi.

Lei, Anthoni dan Felix keluar dari kamar tamu lalu berjalan menuju ruang latihan yang berada dibawah tanah, akan ada sesuatu yang telah direncanakan Felix tentunya.

"Kenapa kita keruang bawah tanah, Felix?" Anthoni bingung.

"Akan ada sesuatu hal yang akan aku bicarakan,"

"Kenapa harus keruang bawah tanah?"

"Jika kita membicarakan masalah ini sekarang itu akan sangat berbahaya, Anthoni."

"Kenapa berbahaya,Boss?" Lei mengeluarkan suaranya bertanya.

"Apakah otakmu sudah tidak bagus lagi, Lei?" Felix mendengus kesal. "Ada dua orang wanita di rumah ini. Apakah hal gila jika berbicara di depan tahanan, Lei?"

"Apakah kau menganggap Lina sebuah tahanan, Felix?" Anthoni tersenyum miring.

"Iya. Tahanan di dalam hatiku."

Tidak lama kemudian tiga laki-laki itu telah berada di ruangan bawah tanah. Mereka masuk melalui sebuah pintu yang tersambung ke lantai. Hanya di ketahui oleh pelayan yang bisa menjaga rahasia saja. Bukan orang sembarangan yang bisa masuk kedalam ruang bawah tanah.

Felix mendudukkan dirinya disebuah kursi yang berukiran naga hitam elegan serta menawan yang memiliki arti tersembunyi.

"Ada hal yang ingin aku bicarakan kepada kalian," Felix membuka suaranya.

"Apa itu, Boss?" Lei bertanya.

"Tentang Lina dan gadis itu."

"Ada apa dengan Lina, Felix?"

"Lina masih belum sadar. Jadi ketika dirinya sadar hal apa yang harus aku lakukan?" Felix bertanya lalu menarik nafasnya dengan dalam. "Jika dia menganggap bahwa aku penjahat bagaimana? Lalu jika dia membenciku? Hal apa yang harus aku lakukan, Anthoni."

Anthoni pun bingung apa yang barusan dikatakan oleh Felix. Dirinya masih tidak mengerti hal apa yang harus dikatakan pada Lina.

"Jika kita berterus terang saja. Bagaimana?" Lei mengusulkan pendapat.

"No. Itu semakin memperburuk keadaan," Anthoni menjawab.

"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Felix pun sama herannya dengan Anthoni.

"Seiring berjalannya waktu pasti Lina akan mengingat siapa dirimu. Yang terpenting dia tidak akan merasa tertekan saja,"

"Apa kau yakin dengan pendapatmu itu, Anthoni?"

"Ya. Aku sangat yakin, Felix!"

"Baiklah." Felix beranjak dari kursinya. "Bagaimana kabar tahanan yang selama ini kita tahan, Anthoni?"

"Entahlah. Aku rasa aku tidak akan ingin mengingatnya lagi."

"Kenapa?"

"Bukankah, gadis itu adalah pujaan hatimu, Anthoni?" Ledek Felix tersenyum miring.

"Berhentilah menggodaku, Felix!" ketus Anthoni kesal.

"Mengapa?" Felix tertawa. "Bukankah dulu kau sangat tergila-gila dengan wanita itu, Anthoni?"

"Itu dulu Felix, bukan sekarang!" Anthoni mendengus kesal. "Berhentilah menggodaku!"

"Baiklah-baiklah, lalu apa yang akan kau lalukan pada wanita masa lalumu, Anthoni?" Felix memulai obrolan yang serius.

\=\=\=> Bersambung....

Jangan lupa like dan vote yang banyak yah...👣

Jangan lupa klik tombol Favorite juga 😅

Terpopuler

Comments

Rizka Aulia

Rizka Aulia

semangat aku bacanya kak liska ♥️

2021-03-11

0

Rohayah Misah

Rohayah Misah

lanjut

2020-07-27

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

who is she anton

2020-07-26

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!