Married With Big Bos : Episode 15

Setelah Alex mematikan vidio call itu. Felix juga ikut mematikan ponselnya. Ia berjalan mendekati Lina yang tengah duduk di atas sofa. Pria itu duduk di sebelah gadis itu sambil membelai rambut wanita itu dengan jari-jemarinya.

"Aku ingin pulang kerumahku."

"Kenapa kau ingin pulang, Lina?"

"Aku merindukan Ayahku."

"Kau tidak bisa pergi kemanapun tanpa izin dariku!"

Pria itu beranjak pergi dari tempat duduknya ia berlajan keluar dari kamar tamu diikuti oleh Lei di belakangnya. Pria itu berjalan menuju ruang latihan sebab ia ingin melampiaskan emosinya. Ia kesal terhadap wanita itu? Jelas! Karena wanita yang selama ini ia cari ingin pergi dari kehidupannya lagi? Itu tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun pria itu tidak akan melepaskan wanita itu.

Lei mengikuti kemana saja langkah kaki pria yang ada di depannya. Ya, Lei pasti sangat tahu bahwa pria itu mungkin kesal terhadap gadis itu karena ia ingin pulang.

Sedangkan Lina ia hanya bisa menatapi punggung pria itu sampai menghilang. Apakah wajar jika ia ingin pulang untuk menemui Ayahnya? Apakah itu salah? Lina termenung berfikir bagaimana caranya agar dia bisa pergi dari rumah yang seperti penjara baginya?

Tidak ada jalan lain selain bunuh diri bukan? Wanita itu hanya bisa menatap kosong kedepan memikirkan bagaimana caranya agar bisa pergi dari rumah ini? Mau ia selamat atau tidak diluar sana itu tidak masalah yang terpenting baginya adalah bagaimana caranya kabur dari penjara yang tidak dikenalnya ini?

"Apa yang harus aku perbuat sekarang?"

Setelah beberapa saat memikirkan cara akhirnya Lina menemukan cara yang pas untuk pergi dari rumah itu dan kembali ke Turki untuk menemui Ayahnya.

Wanita itu beranjak dari sofa lalu ia berjalan keluar dari kamar utama mencari seseorang yang bisa diajak kerja sama atau bisa dibilang mencari seorang yang bisa ia tipu agar dia bisa kembali ke Turki.

Sesudah sedikit lama berkeliling area rumah itu akhirnya Lina menemukan sosok pria yang sedang duduk di halaman belakang. Wanita itu berjalan mendekati pria yang sedang duduk di sebuah kursi menikmati keindahan alam Indonesia.

"Hei!"

"Linaa?"

"Kau tahu namaku? Dari mana kau tahu namaku?"

"Karena kau cinta masa kecil Felix!"

"Cinta masa kecil? Aku saja tidak mengenal kalian! Bagaimana bisa pria itu mencintaiku?!"

"Ah sudahlah, lupakan!"

"Iya, baiklah! Siapa namamu?"

"Anthoni!"

"Baiklah, Anthoni. Bisakah kau membantuku? Kali ini saja."

"Katakan apa itu?"

"Kau tentu tahu jika aku tidak mempunyai baju di rumah ini. Jadi bisakah kau menemaniku berbelanja kesebuah mall? Kali ini saja, ku mohon padamu, aku yakin kau mau membantuku!"

"Kenapa dirimu sangat terlalu percaya diri sekali!"

"Aku yakin pasti kau mau membantuku bukan?"

"Iya-iya baiklah, aku akan membantumu kali ini saja! Bersiaplah kita akan pergi kesebuah mall untuk membelikanmu baju!"

"Bersiap seperti apa lagi? Apakah kau mengira aku mempunyai banyak baju haa!"

"Ya sudah, ayo kita pergi!"

Anthoni dengan malas berdebat dengan wanita itu. Ia mengajak Lina kepusat perbelanjaan untuk membeli baju serta keperluan untuk wanita itu tanpa sepengetahuan Felix.

Mereka segera pergi kepusat perbelanjaan di Jakarta menggunakan mobil pribadi Anthoni yang diberikan oleh Felix pada saat pria itu berhasil membuat musuh bertekuk lutut meminta maaf kepada Felix.

25 Menit kemudian...

Mereka telah sampai di pusat perbelanjaan disalah satu mall terkenal di Jakarta. Mereka bergegas masuk kedalam mall mencari apa yang ingin dibeli. Lina memilih beberapa pasang baju yang akan dibawanya kembali ke Turki. Sesudah mengambil beberapa pasang baju Lina meminta pria itu untuk membayarnya. Untung saja pria itu mempunyai kartu limit tanpa batas yang diberikan oleh Felix juga.

Anthoni membayar semua barang belanjaan yang dibeli oleh Lina. Setelah membayar barang yang dibeli mereka kembali ke parkiran. Namun, sebelum keluar dari mall itu Lina mencari alasan ingin kabur dari Anthoni. Ia mencari sebuah alasan yang pas. Ia permisi pada Anthoni bahwa Lina akan pergi ketoilet dengan membawa semua barang belanjaan yang ada di tangannya.

"Anthoni...."

"Ya, ada apa?"

"Sepertinya aku ingin ketoilet sebentar, kau tunggu saja aku di dalam mobil yah! Aku tidak akan lama!"

"Baiklah, aku menunggumu di mobil saja. Tetapi ingat jangan pernah mencoba ingin kabur!"

"Cih, kau pikir aku tahu jalan pulang ke Turki?!"

"Pergilah cepat! Habis itu kembali kedalam mobil!"

"Ah, iya, terimakasih!"

Anthoni pergi menuju keparkiran hendak menunggu Lina di dalam mobil saja. Sedangkan Lina ia mencari jalan keluar dari mall itu menuju jalan yang tidak akan dapat diketahui oleh Anthoni.

Lina bertanya-tanya kepada semua orang yang dapat ia tanya di dalam mall tersebut. Sesudah berapa lama akhirnya wanita itu menemukan jalan yang cukup sepi di belakang area gedung mall itu. Ia pergi berjalan menelusuri jalan yang cukup sepi di sana. Sedangkan Anthoni yang menunggu Lina pun menjadi sedikit khawatir kemana wanita itu? Kenapa dia belum juga kembali setelah hampir 15 menit? Anthoni bergegas masuk kedalam pusat perbelanjaan langsung pergi mengecek toilet, apakah ada wanita yang sedang ia cari di sana?

Setelah mengecek semua toilet, Anthoni pun terbelalak saat hasilnya nothing. wanita itu sama sekali tidak ada di dalam toilet. Di manakah wanita itu? Apakah wanita itu mencoba kabur dari mereka? Anthoni mengacak rambutnya frustasi bagaimana jika sosok Felix tahu bahwa Lina kabur? Nyawanya bisa menjadi taruhan saat Lina tidak dapat ditemukan lagi.

Brak!

Pria itu frustasi memukul pintu toilet itu dengan kasar. Bagaimana bisa ia melakukan hal seceroboh ini? Lantas bagaimana jika Felix tahu kalau pujaan hatinya telah kabur meninggalkan pria itu?

Anthoni tidak punya pilihan lain lagi. Ia mencoba menghubungi Felix untuk menjelaskan bahwa Lina hilang dipusat perbelanjaan agar wanita itu cepat ditemukan.

Drttt-drtttt!

Ponsel Felix bergetar tetapi ia tidak menoleh kearah ponselnya sedikitpun itu membuat Lei penasaran siapa yang mencoba mengbubungi Bossnya? Lei memberanikan diri untuk mengambil ponsel Felix lalu menekan tombol hijau di layar ponsel pria itu.

Panggilan terhubung.

"Hallo, Felix!" teriak seorang pria dari arah sebrang sana.

"Katakan ada apa, Anthoni? Ini aku Lei!" tanya Lei kembali.

"Linaaa.... Hilang!" teriak Anthoni membuat Felix mengalihkan pandangannya.

Felix meletakkan senjata apinya lalu merampas ponsel dari tangan Lei dengan cukup keras.

"*Apa yang kau katakan, Anthoni?!"

"Ya! Lina hilang pada saat aku dan dia pergi kepusat perbelanjaan lalu dia permisi ketoilet! Aku menunggunya di mobil sedangkan dia pergi sendirian ketoilet*!"

"*Temukan wanita itu atau kau akan mati malam ini juga, Anthoni!!"

"Aku mohon kau kemarilah, Felix! Bantu aku mencarinya! Di sini begitu banyak orang!"

"Amankan semua cctv di mall itu! Aku segera kesana sekarang juga*!"

Panggilan terputus.

\=\=>Bersambung...

Jangan lupa klik tanda like n komen beserta vote yah! 😁

Terpopuler

Comments

PeQueena

PeQueena

hahahahaha... repott shayy.. berurusan dengan Orang DUNIA BAWA TANAH... nyawa melayang.. 😂😂😂

2021-05-21

0

Rohayah Misah

Rohayah Misah

lanjut

2020-07-27

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

ketemu ga ya lina

2020-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!