Married With Big Bos : Episode 10

"Aku pergi, tolong jaga Lina untukku!" pinta Felix dengan penekanan.

"Baiklah, aku akan menjaganya untukmu, Felix!" jawab Anthoni.

Laki-laki itu pergi meninggalkan Anthoni dan Lei yang sedang asik melahap makanan di meja makan. Felix meninggalkan Lina yang tengah tertidur di dalam kamar utama. Dirinya tidak akan meninggalkan Lina begitu saja tanpa pengawasan yang ketat.

Sedangkan Anthoni menatapi punggung Felix sampai menghilang. Felix masuk kedalam mobil pribadinya lalu melajukan mobilnya menuju kantor yang berpusat di Jakarta untuk menghadiri rapat dengan klien di kantor.

Setelah melewati perjalanan yang tidak begitu jauh akhirnya mobil yang berparas hitam itu telah memasuki perkarangan kantor. Laki-laki itu memarkirkan mobilnya di parkiran VIP. Sesudah memarkirkan ia bergegas menuju ruang rapat.

"Selamat siang, Sir." sapa Kelvin. Kelvin adalah sekretaris pribadi Felix yang berada di Jakarta.

Felix melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang rapat. Semua orang telah berkumpul di sana untuk menunggu seorang Pengusaha muda yang terkenal serta CEO di berbagai perusahaan terkenal. Tidak banyak orang tahu bahwa sosok laki-laki yang terkenal itu juga terlibat dalam dunia gelap.

Felix duduk di kursi yang bertuliskan CEO di dampingi oleh Kelvin sang sekretaris pribadi.

Rapat dimulai....

Felix mendengarkan semua presentasi dari sekretaris pribadinya. Itu yang membuat Felix semakin bangga kepada Sekretarisnya. Ia tidak salah jika memperkerjakan laki-laki itu.

Sedangkan klien begitu puas dengan hasil presentasi dari perusahaan yang terkenal itu. Banyak semua orang yang menghadirkan rapat itu begitu takjub dengan hasilnya. Mereka tidak salah jika ingin mengajukan kontrak kerja sama dengan perusahaan Dinata Group.

Setelah satu jam lamanya rapat itu dimulai. Rapat pun diselesaikan.

"Rapat cukup sampai di sini. Apakah ada yang ingin bertanya?" Felix membuka suaranya.

"Saya rasa, saya begitu puas dengan hasil presentasi dari Dinata Group, Tuan." ucap Ziro bangga.

Ziro adalah CEO dari Ziro Group.

"Saya tetap akan mengajukan kontrak kerja sama kita, Tuan Dinata." ucap Ziro.

"Baiklah, terimakasih!" jawab Felix. "Jika tidak ada lagi yang ingin dikatakan maka saya pamit, begitu banyak urusan penting yang harus saya siapkan."

"Saya rasa tidak ada, Tuan Dinata." jawab Ziro.

Mendengar ucapan dari Ziro. Laki-laki itu pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah ataupun dua patah lagi. Ia kembali kedalam ruangan pribadinya. Ingin mengawasi sang pujaan hatinya. Apakah gadis itu telah bangun ataukah belum?

Sesampainya Felix di dalam ruangannya ia menyalakan laptopnya lalu mengecek cctv yang dipasangnya di dalam kamar itu. Ya, Felix tidak akan meninggalkan Lina tanpa pengawasan yang ketat.

Seketika senyuman Felix mengembang saat mendapati pujaan hati sedang tertidur sangat nyenyak.

Andaikan aku bisa memelukmu untuk sekarang. Aku tidak akan membiarkan dirimu merasa kesepian tanpa kehadiranku. Aku akan selalu berada di dekatmu meski aku akan jarang untuk menemuimu nantinya, Lina. Batin Felix tersenyum.

Tok-tok!

Tiba-tiba ada yang mengetuk ruangan Felix. Felix menggeram kesal siapa yang berani mengganggu waktu senggangnya untuk sekarang.

"Silakan masuk!" ucap Felix kesal.

Ceklek...

Pintu ruangan Felix terbuka. Kini tampaklah seorang gadis cantik yang memakai baju ketat sepaha yang dadanya terbuka lebar sehingga buah dadanya terlihat jelas dimata Felix.

Felix mengerutkan dahinya mengingat siapa wanita itu? Apakah dirinya mengenal wanita itu? Wanita itu tersenyum licik lalu ia mencoba melangkahkan kakinya mendekati CEO tampan yang sedang duduk di kursinya.

Felix menutup laptopnya lalu mencoba mengingat siapa wanita yang sedang berada dihadapannya.

"Apakah kau telah melupakan aku, Tuan Dinata yang terhormat?" wanita itu bertanya dengan nada manja. "Sepertinya kau telah melupakan aku."

"Pergilah, aku tidak mengenalmu!" Felix menjawab dengan nada dingin, singat dan jelas.

"Tidak. Aku tidak akan pergi dari sini sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau, Tuan Dinata." ucap wanita itu tersenyum menyeringai.

"Apa yang kau mau? Apakah kau sudah gila? Aku saja tidak mengenalmu!" ketus Felix kesal.

"Aku hanya mau satu darimu, Tuan Dinata," ucap wanita itu dengan suara khas yang menggoda.

"Katakan ada apa? Jika sudah selesai maka pergilah. Aku tidak akan sudi mengotori tanganku hanya untuk mengurus wanita seperti dirimu!" ketus Felix kesal.

"Aku hanya ingin anak darimu, Tuan Dinata." jawab wanita itu dengan suara sangat menggoda.

Felix terkejut dengan pernyataan yang keluar dari sudut bibir wanita yang ada dihadapannya. Tapi dirinya berusaha untuk tetap tenang dihadapan gadis itu. Felix mencoba memikirkan bagaimana caranya membuat wanita itu menyesal dengan perkataannya barusan.

Untuk beberapa saat Felix terdiam membisu mendengar ucapan dari wanita ular yang masih berada dihadapannya. Gadis itu tiba-tiba duduk di pangkuan Felix. Felix terkejut dengan apa yang dilakukan oleh wanita ular itu. Namun, dirinya tetap harus tenang agar wanita yang ada dihadapannya ini tidak akan melakukan hal yang diluar kendali.

"Apa kau yakin ingin anak dariku, Gadis manis?" tanya Felix dengan nada menggoda.

Sebenarnya Felix berusaha menghubungi Anthoni untuk mencari tahu siapa wanita yang sedang berada di dalam ruangannya itu.

"Aku sangat yakin, Tuan Dinata." jawab wanita itu dengan nada lebih manja.

Felix menahan emosi yang memuncak setelah mendapatkan notifikasi pesan masuk yang dikirimkan oleh Anthoni. Ternyata wanita ini adalah suruhan dari Ziro Group.

Kau salah telah bermain denganku, Tuan Ziro yang terhormat. Baiklah, aku akan menunjukan bagaimana cara diriku bermain denganmu! Jadi wanita ini adalah wanitamu untuk kau buat sebagai tameng untuk menjatuhkan aku? Wah, hebat sekali dirimu wahai, Tuan Ziro! Batin Felix kesal.

Felix menyingkirkan wanita yang duduk di pangkuannya dengan kasar lalu ia mencoba mencari cara yang bersih untuk menunjukan kepada Ziro Group bahwa dirinya bukanlah orang bodoh yang bisa dilabuhi.

Felix berdiri lalu ia berjalan masuk kedalam kamar pribadi yang tersedia di kantor itu tepatnya di dalam ruangan pribadi Felix.

"Ayo ikut aku! Sesuai katamu bahwa kau ingin anak dariku bukan?" goda Felix dengan nada manja. Namun, dirinya kesal.

Wanita itu tersenyum dengan sangat puas bahwa dirinya bisa menaklukkan seorang CEO tampan serta kaya raya. Begitu banyak kepuasaan di dalam diri wanita itu. Tapi sayangnya wanita itu tidak menyadari bahwa kematian telah menunggunya.

Felix membiarkan wanita itu merebahkan dirinya terlebih dahulu di atas kasur. Membiarkan wanita itu menghirup udara untuk yang terakhir kalinya.

Bersenang-senang lah dirimu dahulu. Lihat saja rencana apa yang aku tunjukan padamu, jangankan untuk memiliki anak darimu, menyentuhmu saja aku tidak ingin, cih. Batin Felix kesal.

"Sayang...." panggil wanita itu dengan manja.

Apa kau bilang sayang? Cih, menjijikan. Aku saja tidak mengenalmu sudah kau panggil sayang. Apakah sebegitu murahnya dirimu? Kau tidak ada bedanya dengan seorang wanita malam. Batin Felix.

\=\=\=> Bersambung....

Terpopuler

Comments

Rohayah Misah

Rohayah Misah

sabar felik

2020-07-27

2

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

sayang,sayang...peyangggg

2020-07-26

5

Roffiey Zain

Roffiey Zain

mamama

2020-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!