Semua telah siap untuk menjalankan aksi mereka masing-masing sesuai perintah dari Felix.
Felix dan anak buahnya yang lain telah masuk kedalam helikopter pribadi masing-masing. Felix menggunakan dua buah helikopternya untuk kembali ke Indonesia.
"Go."
Semua laki-laki itu dengan sigap masuk kedalam helikopter masing-masing.
Westland lynx. Helikopter ini dapat terbang dengan kecepatan 300 km/ jam lebih.
Helikopter satu-satunya milik Felix yang sangat langkah di Turki. Hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja.
***
Malam hari pukul 20.00, Instanbul, Turki.
Di sebuah rumah makan.
Jam telah menunjukan pukul 20.00. Waktunya untuk pulang bekerja telah tiba. Tampaklah kini dua orang wanita cantik yang hendak pulang bekerja. Gadis itu menunggu di halte bus. Menunggu sebuah bus lewat untuk mereka kembali kerumahnya masing-masing.
Setelah menunggu satu jam lamanya. Namun, bus tidak kunjung lewat. Dua wanita cantik itu tetap setia untuk menunggu. Menunggu yang tak pasti itu sakit yah, ha-ha.
Halte bus itu tidak jauh dari rumah makan tersebut.
Di sisi lain
Felix, Anthoni dan juga Lei sedang sibuk mencari tempat yang pas untuk mendarat. Akhirnya Lei memutuskan untuk mendarat di lapangan yang tepat di depan halte bus.
"Apakah kau yakin akan membawa gadis itu pergi ke Indonesia, Felix?" Anthoni kembali bertanya.
"Aku tidak akan merubah keputusanku, Anthoni." Felix menjawab dengan santai.
"Lina masih mempunyai seorang Ayah."
"Lalu?"
"Bagaimana jika Ayahnya mencari Lina?"
"Itu aku serahkan kepada, Kalian!"
"Apa kau gila!"
"Sepertinya tidak. Anthoni."
Lei sendiri yang berbeda helikopter dengan Felix dan Anthoni. Sedangkan Felix satu helikopter bersama Anthoni. Ya, laki-laki itu selalu ingin berada di samping Felix.
"Waktunya mendarat, Felix."
"Kerja bagus!"
Anthoni mendaratkan helikopter di lapangan yang tepat berada di depan halte bus. Setelah mendarat Felix segera keluar. Matanya menangkap sosok bayangan seorang wanita yang tengah duduk di halte bus.
"Siapa gadis itu, Anthoni?" Felix bertanya. "Sepertinya aku mengenal wanita yang ada di halte itu."
"Ya, wanita itu sepertinya Lina," jawab Anthoni. "Kita tidak bisa hanya menculik Lina. Akan ada saksi mata jika hanya menculik Lina. Sebaiknya wanita yang bersama dengan Lina kita juga membawanya."
"Apapun caranya maka lakukanlah yang terbaik, Anthoni."
"Itu pasti, Felix!"
"Baiklah. Kita akan membawa gadis satunya juga,"
"Lakukan yang terbaik. Aku percaya padamu!"
"Kau duduk diam saja di sini. Aku akan kembali membawa wanitamu."
Anthoni dan Lei segera mendekati dua orang wanita cantik yang tepat berada di hadapannya secara diam-diam. Sebab jika ketahuan pasti wanita itu segera berlari. Anthoni dan Lei bekerja dengan sangat hati-hati untuk mencapai tujuan bersama.
Aura merasa ada yang aneh. Tiba-tiba ia merasakan hawa yang mencekam seperti akan ada terjadi sesuatu. Aura diam membisu seakan-akan ia tahu akan ada sesuatu yang terjadi pada dirinya dan Lina. Sedangkan Lei telah melihat bahwa Aura sedikit merasa terganggu pun segera memberi aba-aba kepada Anthoni.
"Kena kau!" seru Anthoni dan Lei secara bersamaan.
Lei dan Anthoni muncul dari belakang halte segera menyuntikan obat tidur kepada Lina dan juga Aura. Setelah mendapati kedua gadis itu tidak sadarkan diri dengan sigap kedua laki-laki itu membawa tubuh mungil Lina dan Aura kedalam helikopter.
"Berhasil, Felix!"
"Cepat letakkan Lina di sini, dan gadis itu biarkan dia bersama Lei."
"A...apa? Dengan diriku, Boss?" tanya Lei terbata-bata. "Apa tidak salah? Kenapa harus denganku, Boss?"
"Aku tidak suka basa basi, Lei!"
"Cepat masukkan gadis ini kedalam helikoptermu, sebelum banyak orang yang melihat keberadaan kita!" perintah Felix dengan tekanan.
"Ba...baiklah."
Lei membawa tubuh kecil wanita cantik itu masuk kedalam helikopternya.
Setelah meletakkan tubuh gadis itu Lei duduk di sebelahnya. Lei segera meminta sang juru terbang untuk segera pergi meninggalkan lokasi tersebut.
Felix mengamati wajah gadis cantik itu dengan seksama. Begitu banyak kerinduan yang tersimpan didalam hati kecil Felix. Kerinduan yang selama ini ia kubur dalam-dalam kini ia bisa melapas segala kerinduan itu walaupun wanita yang dirindukannya tidak mengingat siapa dirinya.
Aku menyayangimu, Lina. Tetaplah berada di sampingku untuk sekarang, besok, dan selamanya. Batin Felix.
Penerbangan menggunakan helikopter pribadi dari Turki ke Indonesia mencakup waktu yang relatif panjang. Tapi itu tidak membuat Felix menggagalkan rencananya untuk menculik Lina. Ia tetap dengan pendiriannya untuk membawa gadis itu pergi dari Turki dan kembali ke Indionesia.
***
Felix merasa bosan di dalam helikopter karena terlalu lama untuk sampai. Ia membaringkan Lina di pangkuannya. Lalu Felix memejamkan mata karena ia berharap ketika dia membuka mata, dirinya telah sampai di Indonesia. Tidak butuh waktu lama Felix telah masuk kedalam alam mimpi.
Sedangkan di sisi lain...
Lei merasa dirinya kurang nyaman berada didekat wanita itu. Entah apa yang dirasakan oleh Lei. Apa karena gadis itu tiba-tiba jatuh kedalam pangkuannya atau kah ada rasa yang mulai timbul didalam hati Lei untuk wanita yang sama sekali tidak ia kenali?
Lei adalah sosok laki-laki seperti gunung es yang tidak gampang diluluhkan oleh wanita manapun. Begitu banyak wanita yang ingin menjadi kekasihnya. Tetapi Lei tidak akan pernah ingin menjalin kasih kepada wanita manapun. Lei selalu menganggap cinta itu sebuah malah petaka, ia berjanji tidak akan pernah jatuh cinta kepada wanita manapun semenjak tragedi malam itu.
Semua orang mempunyai masa lalu, iya benar tetapi berbeda dengan Lei. Semenjak kejadian itu ia tidak pernah membuka hatinya untuk wanita manapun termasuk dengan wanita yang pernah dekat dengan dirinya.
Terlalu sulit untuk mendekati sosok gunung es seperti Lei. Tetapi jika gunung es dicairkan oleh lava maka gunung itu akan mencair menjadi sebuah kehangatan. Namun, sayangnya banyak gadis yang langsung menyerah ketika Lei menolaknya.
***
Jam 03.00 Wib. Jakarta, Indonesia.
Setelah menempuh jarak dan menghabiskan waktu yang panjang akhirnya helikopter pribadi milik Felix telah tiba.
Juru terbang mendaratkan helikopter itu tepat di belakang halaman rumah utama Felix yang berada di Jakarta. Halaman rumah itu sangat luas bahkan bisa membangun arena balap di belakangnya. Sebelum mendarat Anthoni memberitahukan kepada seluruh pelayan di rumah utama untuk menyambut kehadiran Felix bersama wanitanya.
Selesai mendarat. Anthoni mencoba untuk membangunkan Felix yang tengah tertidur sangat nyenyak.
"Felix...." Anthoni mencoba membangunkan Felix.
Felix mengerjapkan matanya mendapati Anthoni yang tengah berada di hadapannya.
"Hmmm...."
"Kita telah sampai."
Felix membuka lebar matanya menatap sekelilingnya ternyata benar bahwa mereka telah sampai di rumah utama yang tepatnya di Jakarta. Felix mencoba untuk memindahkan Lina kedalam kamar utama.
Sedangkan Lei dia harus membawa gadis itu kedalam kamar tamu yang tepat di samping kamar Lei dan Anthoni.
\=\=\=> Bersambung....
jangan lupa like, komen dan juga vote yang banyak yah....👣
Salam hangat
"Oktavia"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
kasihan ayahnya lina
2021-01-03
0
akun nonaktifkan
5 like dulu yaa, semngat!😁🙏🏻
Mampir karyaku sekalian like backnya🥺
Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆
Tunggu aja!🙏🏻
2020-07-27
0
Kenzi Kenzi
welcome to the jungle lina
2020-07-26
0