Setelah melewati perjalanan yang sedikit panjang akhirnya mereka telah sampai di rumah sakit pribadi milik keluarga Chandra.
Anthoni menggendong tubuh Felix dengan sangat hati-hati. Pria itu sudah tidak sadarkan diri karena kehabisan banyak darah, sedangkan Lei ia menarik paksa Lina untuk ikut masuk kedalam rumah sakit itu.
Dokter pribadi Felix segera menangani pria itu. Dokter Agra dengan cepat membawa pria itu menuju ruang operasi. Tim medis dan dokter Agra akan melakukan operasi karena akan mengeluarkan peluru yang bersarang di bagian dada pria itu.
Tim medis dan dokter Agra dengan cepat melakukan operasi untuk menyelamatkan orang yang paling berpengaruh.
"Agra, aku mohon selamatkan Felix, kau tentu tahu jika Felix sangat berharga bagiku. Dia sudahku anggap seperti adikku sendiri," pinta Anthoni memohon pada Agra untuk menyelamatkan pria itu. "Aku akan membayar 5x lipat jika kau berhasil menyelamatkan Felix."
"Aku akan melakukan yang terbaik untuk Felix, Anthoni!" pria itu menepuk bahu Anthoni lalu ia pergi masuk kedalam ruangan operasi.
Anthoni hanya bisa melihat dari kaca jendela melihat tim medis dan dokter memulai operasi membedah bagian dada Felix untuk mengeluarkan peluru itu.
Sedangkan Lina ia duduk termenung di samping Lei. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi caranya ingin pulang, dirinya sangat ingin pulang untuk menemui Ayahnya karena gadis itu begitu merasakan rindu yang teramat mendalam dengan sang Ayah.
"Lina...."
Anthoni berjalan mendekati Lina yang sedang duduk termenung menatap kosong kedepan. Gadis itu diam tak bergeming meski Anthoni memanggil namanya.
"Lina!"
Anthoni menggeram marah kepada Lina, gadis yang cukup bodoh! Beraninya mencoba kabur.
"Apakah kau bosan untuk hidup, Lina!"
Kali ini suara Anthoni sangat keras membuat Lina tersentak kaget, ia menatap binik mata Anthoni dengan kekesalan yang memuncak karena bentakan dari Anthoni membuatnya terbakar emosi.
"Apaa? Apakah kau ingin menyalahkan aku?!"
"Kau berani-beraninya ingin kabur, apakah dirimu tidak tahu malu, ha!"
"Malu? Emangnya kau pikir aku ini apa!"
"Apakah serendah itukah dirimu ingin kabur? Apakah kau tidak sadar atas kelakuanmu itu!"
"Terserah diriku bukan? Lantas untuk apa kalian menahanku? Kau tentu tahu Anthoni bahwa aku tidak mengenal kalian!"
"Aku sudah mengatakan padamu bahwa Felix adalah laki-laki yang mencintaimu dengan sangat! Jadi berhentilah untuk mencoba ingin kabur, apakah kau tahu Felix bersedia mati jika kau menginginkannya!"
"Apakah pria yang menculik seorang wanita bersedia mati demi gadis yang tidak dikenalnya? Cih, terlalu munafik!"
Plakkk!
Anthoni kehabisan kesabaran karena melihat Lina yang terus-terusan menjawab semua perkataannya. Apakah wanita itu masih belum sadar bahwa Felix begitu mencintainya?
Lei hanya diam tanpa membela siapapun. Membela gadis itu? Tidak akan karena ia sendiri juga kesal terhadap Lina. Membela Anthoni? Tidak perlu karena Anthoni tahu masalah seperti apa yang pantas diselesaikan terhadap Lina.
Lina hanya meringis menahan sakit di pelipis wajahnya. Begitu keras tamparan yang diterimanya.
"Mengapa kau menaparku, brengsek!"
"Apakah dirimu tidak tahu jika pria yang hampir kehilangan nyawanya karena ingin menyelamatkanmu itu adalah sosok pria yang begitu setia mencintaimu, Lina! Aku sudah sering kali mengatakan jika Felix begitu mencintaimu dari 15 tahun yang lalu dia menunggumu untuk kembali! Kenapa pria itu hanya mencintaimu? Karena kau menyelamatkannya pada waktu itu! Kau menghidupkan bunga yang telah hampir mati! Kau memberinya cinta kasih yang tulus kepada pria itu! Tetapi sekarang? Kau ingin membuatnya menjadi bunga yang tidak hidup lagi, bukankah begitu Lina?! Apakah dirimu tidak sadar akan hal itu? Terlalu banyak perempuan yang suka rela naik keatas ranjang Felix tanpa meminta imbalan apapun, tetapi kau? Kau satu-satunya wanita yang diharapkan oleh Felix untuk dijadikannya sebagai yang pertama dan terakhir untuk dia!"
Karena terlalu emosi Anthoni mengeluarkan semua unek-unek yang ingin dia sampaikan kepada Lina. Apakah dirinya salah telah menampar Lina? Itu tidak penting karena ia terlalu emosi kepada gadis itu. Bisa-bisanya gadis itu mencoba ingin kabur sehingga Felix rela mengorbankan dirinya hanya untuk gadis yang tidak tahu diri.
"Aku telah mengatakan bahwa aku tidak mengenal kalian! Jika aku salah karena telab mencoba kabur sehingga membuat pria itu terluka, aku minta maaf, dan aku mohon pada kalian tolong kembalikan aku ke Ayahku, hiks..hiks."
Tangis wanita itu akhirnya pecah karena ia tidak sanggup menahan lagi, Anthoni yang melihat gadis itu menangis tidak ada rasa kasihan ataupun peduli sedikitpun ya, sekarang adalah waktunya untuk membiarkan gadis itu berfikir atas kesalahan yang telah ia perbuat.
"Kau ingin kembali katamu? Kau ingin mencoba pergi lagi?" pria itu mendengus kesal. "Apakah kau pikir setelah kau membuat Felix kehilangan nyawanya kau ingin meminta kembali?!"
"Tolong kembalikan aku, aku sangat merindukan, Ayahku! Hikss... hikss."
"Kau merindukan Ayahmu? Lantas bagaimana sakitnya menahan kerinduan selama 15 tahun hanya untuk gadis yang tidak tahu diri seperti dirimu, Lina!"
"Aku minta maaf atas kesalahanku, aku meminta tolong padamu kembalikan aku kepada Ayahku."
Gadis itu bersujud memohon dibawah kaki Anthoni sambil menangis meminta belas kasih dari pria yang belum dikenalnya. Anthoni mengacak-acak rambutnya frustasi ia bingung harus bagaimana lagi, di satu sisi ia memikirkan gadis yang ingin kembali kepada Ayahnya yang satu lagi sedang berada di dalam ruang operasi.
"Berdirilah! Aku akan mengembalikan kau ke Turki sekarang juga!"
Gadis itu mengusap air matanya lalu ia mengangkat wajahnya menatap keatas. Gadis itu masih belum percaya jika pria yang ada di hadapannya itu akan mengirimnya kembali ke Turki?
"Aku akan mengembalikanmu ke Turki dengan sebuah syarat!"
"Katakan apa itu, Anthoni?"
"Ketika Felix telah selesai dioperasi dan dia selamat maka aku akan mengembalikanmu hari ini juga! Namun, saat pria itu berhasil membuka matanya mulai saat ini juga jangan pernah menampakan wajahmu kehadapan pria itu lagi!" ketus Anthoni kesal "Jangan pernah menampakkan wajahmu kehadapanku, kehadapan pria itu bahkan Lei sekalipun, jangan pernah!"
"Cuma itu saja?"
"Ya, cuma itu saja! Jika kau berani menampakkan wajahmu maka aku sendiri yang akan membawa Felix pergi jauh darimu, aku sangat yakin ingatan yang pernah hilang darimu akan cepat kembali dalam beberapa hari kedepan, jika ingatanmu telah kembali jangan pernah berniat untuk menemui Felix!"
"Aku tidak berniat untuk menemui kalian! Ayo, antarkan aku pulang sekarang!"
"Aku sendiri yang akan menghantarkan dirimu pulang jika Felix selamat dari operasinya."
"Aku pegang ucapanmu! Jika kau berbohong maka aku sendiri yang akan menyakiti pria itu dengan tanganku, bukankah pria itu begitu mencintaiku? Maka itu akan sangat mudah bagiku untuk melukainya!"
"Beraninya kau mengancamku!"
Plakkkk!
\=\=\=> Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Olgawice Tuwonaung Gahagho
cerita nya bagus Thor👍👍
2021-10-10
0
lia amelia
apa bgt sih lina, oke lah katakan klo dia rindu sama bokap ny tpi gk hrus kek gt jg cara nya trs pke ngebales omongan ny sih antoni klo udh salah ywdh mnding diem aja
2021-06-17
0
Rohayah Misah
bodohnya ko lina
2020-07-27
8