"Maaf sebelumnya, kalian semua pasti sudah mengenal nama aku kan, tapi di kesempatan kali ini aku ingin kembali memperkenalkan diri, siapa tahu di antara kalian ada yang melupakan lelaki yang penuh dosa ini".
Semua mata tertuju kehadapan, terpesona dengan ketampanan dan kesopanan pria itu yang tidak lain adalah Zack Purbalingga Jayangkara, putra tunggal dari pengusaha kaya raya yang memiliki banyak aset kekayaan termasuk perusahaan terbesar di Indonesia.
Kekayaan yang keluarga nya miliki tidak membuatnya sombong. Dia terdidik untuk menjaga lelaki yang baik dan selalu peduli pada sesama, wajahnya yang teduh menyejukkan hati setia orang yang melihatnya, sungguh sempurna ciptaan tuhan yang satu ini' pikir mereka yang terpesona.
"Aku Zack, anak lelaki lemah dari orang tua yang sederhana, mereka mendidik ku dengan kasih sayang yang mereka punya, tapi sayangnya! aku belum bisa menjadi anak yang berbakti kepada mereka. Aku selalu membuat mereka kecewa, kecewa, dan kecewa karena belum bisa membawa harapan mereka kembali menyinari kegelapan hati kami". Zack tertunduk lesu setelah mengatakan itu.
Semua bingung mendengar ucapan Zack. Tidak paham dengan maksud yang ingin di sampaikan.
🎵Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
Kau diriku akan selalu memujamu
di setiap langkahku
ku kan selalu memikirkan dirimu
tak bisa ku bayangkan
hidupku tanpa cintamu
janganlah kau tinggalkan diriku
tak kan mampu menghadapi semua
hanya bersamamu ku akan bisa
kau adalah darahku
kau adalah jantungku
kau adalah hidupku
lengkapi diriku
oh sayangku kau begitu
SEMPURNA🎵
Lagu yang dibawakan dengan suara merdu nan slow menghipnotis mereka semua, di iringi irama gitar yang di mainkan sendiri oleh Zack merupakan perpaduan irama yang sempurna dengan ciri khas suara nya.
Aisyah menyentuh dadanya yang bergemuruh, perasaannya tersentuh mendengar lagu yang dia nyanyikan Zack, lagu yang berhasil merasuk tepat ke hatinya, seakan lagu ini memang di tuju kan untuknya.
Suara merdu Zack terus berputar indah di telinga Aisyah. Dia di buat melayang ke awangan oleh suara Zack. Suara itu semakin dekat dan semakin dekat. Hingga Aisyah terkejut Zack sudah berdiri di hadapannya dengan membawa sebuket bunga mawar merah.
Zack berlutut memberikan buket bunya itu kepada Aisyah, tanpa pikir panjang Aisyah mengambilnya dan meneteskan air mata. Zack tunduk mencari sesuatu di dalam saku celananya, dan ternyata itu adalah sebuah kotak kecil. Perlakuan Zack terhadap Aisyah sudah seperti seorang lelaki yang ingin melamar kekasihnya.
Aisyah terharu dan sangat bahagia melihat Zack memberikan sebuah cincin berlian kepadanya, saat Zack ingin mengatakan sesuatu, Aisyah langsung menjawab. "Iya, aku mau?".
"Mau apa kak? Mau makan? Ayok! Jangan bengong aja di sini makanya!". Suara Zack tiba- tiba berubah menjadi suara anak perempuan, membuat Aisyah herat dan langsung tersadar dari lamunannya.
Aisyah membuka matanya dan menatap anak perempuan itu yabg bernama Tasyi, kemudian dengan cepat menggeleng kepala menyadarkan dirinya.
"Aduh! Kok aku sampai kebayang yang nggak- nggak yah, bodohnya!". Batin Aisyah memaki diri sendiri.
"Kenapa kakak geleng kepala? Lagu nya udah habis dari tadi, itu menutup acara kita hari ini, jadi kakak di panggil masuk untuk makan bareng, kak Zack ingin berkenalan katanya". Ujar Tasyi..
"Kamu bisa aja! Kamu masuk aja dulu yah, kakak mau lihat adek Albar dulu di dalam, dia tidur tadi kakak tinggal kejap eh malah lama pula, heheh". Tolak Aisyah.
"Biar aku aja kak yang lihat dedek nya, kakak masuk aja! Nanti aku di omeli lagi dengan Ummi kalau kakak tidak ikut masuk, aku makannya nanti aja, masih kenyang juga". Tasyi yang bersikap dewasa di usianya yang baru memasuki 10 tahun.
"Tapi Tasyi. . " Cegah Aisyah, tapi anak itu tetap berlalu pergi ke ruangan Fatimah di mana Albar di tidurkan.
Aisyah tidak bisa mengelak lagi, di harus masuk dan bertemu dangan Zack, perasaan nya menjadi campur aduk, antara malu, teruja dan segan akan bersitatap dengan pria yang menyandang status sebagai anak tunggal dari pengusaha kaya raya.
Aisyah menghampiri Zack yang sedang asik menikmati minumannya sambil duduk di kursi sendiri. Yang lain pada beberes membersihkan semua yang berhamburan.
"Apa kabar dengan anak kamu? Udah sehat kan?".
Aisyah bingung dengan pertanyaan Zack, dia kemudian teringat dengan sosok lelaki yang menolongnya membawa Albar ke rumah sakit hari itu. Dia menepuk jidatnya karena baru teringat bahwa dia lupa mengucapkan terima kasih pada pria yang menolongnya itu. Aisyah semakin malu di buatnya.
Melihat gelagat Aisyah yang salah tingkah karena ucapannya, Zack gemes melihatnya dan tambah menggoda Aisyah.
"Apa kamu sudah ingat? Hari itu kamu terlihat cemas banget hingga lupa dengan saya dan pergi begitu saja, padahal kan saya ingin minta uang sewa sama kamu". Ujarnya di iringan tawa yang manis.
Aisyah tertunduk malu, dia merogoh tasnya dan ingin mengambil sesuatu.
"Nggak usah, nggak usah, aku cuma bercanda kok, asal anak kamu sehat itu udah jadi sewa yang mahal buat aku". Ujar Zack dengan senyum lebarnya.
Aisyah tetap mengambil sesuatu dalam tasnya dan memberinya kepada Zack. "Ini mungkin tidak seberapa sih, tapi ini bisa jadi kenangan dari anak aku karena kamu sudi menolongnya tempo hari".
"Albar? Jadi namanya Albar? Nama yang unik yah! Aku pasti akan menyimpan nya, peluk cium dari ku yah!".
"Untuk siapa?". Tanya Aisyah polos.
"Untuk Albar nya lah, kalau mamanya nanti papanya marah pula, heheheh". Canda Zack.
Aisyah tertunduk sedih mendengar candaan Zack, dia teringat kembali dengan konflik rumah tangga nya yang sempat dia lupakan karena kedatangan Zack.
Zack gelagapan merasa sudah salah bicara menyebabkan Aisyah berubah menjadi sedih.
"Sedang bincang apa kalian? Kok tegang sekali kelihatannya?". Fatimah mendekati mereka dan duduk di hadapan Aisyah.
Fatimah faham dengan perasaan Aisyah detik ini, dia pasti tersinggung dengan omongan Zack tadi yang tidak sengaja dia dengar tadi semasa berjalan mendekati mereka.
"Oh iya pak Zack, saya ingin bertanya tentang pengacara yang terkenal di kota ini". Ucap Fatimah tanpa basa basi.
"pengacara? Kenal sih kenal, tapi ibu lagi perlu apa sampai mencari seorang pengacara?". Tanya Zack.
"Ada teman ibu yang ingin bercerai dari suaminya yang selingkuh, boleh berikan kontak pengacara yang sesuai!". Pinta Fatimah.
Aisyah menatap Fatimah bingung, tapi hanay kedipan sebelah matanya dia terima dari ibu kangkatnya itu.
"Boleh banget, aku ada kenalan pengacara yang sangat handal dalam bidang perceraian, dia pasti bisa membantu teman ibu itu, tapi siapa nama teman ibu yang ingin bercerai itu?".
"Ini yang sedang ada di samping kamu!". Tunjuk Fatimah ke arah Aisyah.
Zack menatap Aisya dengan tatapan yang misterius. Cukup lama sebelum dia melanjutkan untuk merespon ucapan Fatimah.
"Biar aku tolong menghubungi pengacara itu yang kebetulan kenalan dekat aku juga, biar aku tolong pertemukan kalian, kamu tinggal beri nomer Wa kamu biar senang berkomunikasi".
Aisyah dan Fatimah saling bertatapan, mereka senang karena mendapat pertolongan dari Zack. Kemudian Aisyah menatap Zack dan antusias memberikan number Wanya kepada Zack.
"Terima kasih yah sudi beri aku nomer Wa kamu, eh maksud aku supaya kita senang berkomunikasi dengan pengacara nya". Balas Zack gelagapan.
Setelah merasa sudah lebih baik, Aisyah pamit pulang karena khawatir suaminya curiga dia akan melakukan serangan manis. Dia membawa anaknya menaiki taksi online yang sudah dia pesan di sebuah aplikasi.
Mereka berpisah dengan hati yang berbunga- bunga dengan sebab yang berbeda, Zack melepas kepergian Aisyah dengan senyum yang terukir di bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Minoz folevel 🥰
authorny orng mlaysia yaa?
2022-11-18
0