Aisyah terkejut melihat wanita yang sedang berbicara dengan mertuanya dengan sangat akrap sampai tidak menyadari kehadiran nya. Hatinya begitu sakit ketika melihat ternyata wanita itu, wanita yang sama dengan yang dia lihat kemarin bersama suaminya sedang bermesraan di kantor.
"Oh dia! Mari sayang kita hampiri mereka, aku ingin mengenalkan istri aku yang cantik ini". Rehan menggandeng tangan Aisyah mendekat mereka berdua.
Aisyah terpaksa menurut, dia bingung dengan suaminya mengapa dia ingin memperkenalkannya pada selingkuhannya. Pikirnya mungkin Rehan sudah sadar akan kesalahannya dan ingin berubah lalu ingin menegaskan statusnya bersama Aisyah kepada selingkuhannya itu, agar dia tidak mengganggua Rehan lagi.
"Eh, itu Rehan sudah datang Mulan, kamu pasti rindu sekali kan ingin bertemu dengan dia!". Kata Wahida mengoda wanita itu sambil menunjuk ke arah Rehan setelah menyadari kehadiran Aisyah dan Rehan.
Desi hanya tersenyum malu. Sedangkan Aisyah tambah di buat terkejut mendengar nama yang mertuanya sebut barusan.
"Mulan? Jadi dia wanita yang sama yang selalu mertuaku bangga- banggakan selama ini dengan selingkuhan suami aku? Sempurna sekali drama mereka yah". Batin Aisyah sedih, marah dan kecewa beradu menjadi satu dalam satu waktu.
"Sayang! Perkanalkan dia Desi, teman aku sejak aku di bangku SMA". Ujar Rehan memeperkenalkan Desi kepada Aisyah.
Aisyah tidak menanggapi dan memandang tidak suka kepada mereka bertiga.
"Kok malah teman sih, mas? Aku kan pacar kamu dari bangku SMA dulu. Perkenalkan nama aku Desi Mulan Sari". Desi mengulurkan tangan kepada Aisyah.
Aisyah di buat terperanga dengan sikap mereka yang dengan santainya bicara seperti tidak memiliki dosa. Dia tidak menyambut tangan Desi.
Wahida menatap Aisyah tidak suka, dia segan dengan Desi yang di tidak di sambut baik oleh Aisyah.
"Kamu dengar ya Aisyah! Dia ini perempuan terhormat, memiliki pendidikan yang tinggi dan dari keluarga yang jelas. Tidak seperti kamu! Berasal dari panti asuhan tidak jelas dan tidak berpendidikan lagi, dia ini calon menantu idaman banget". Wahida sengaja memanas- manasi Aisyah dengan memeluk Desi seperti Desi adalah menantunya bukan Aisyah.
Rehan hanya tersenyum tidak membantah ucapan ibunya seperti biasa, karena semua yang di ucapkan ibunya itu benar. Biasanya dia akan meminta ibunya berhenti secara lembut untuk menjaga hati istrinya, tapi sekarang tidak, dia memandang tepat ke wajah Desi.
Aisyah mencoba menahan emosinya, karena percuma di luapkan jika dia tau pasti akan seperti apa kelanjutannya. Air matanya sudah habis sekarang, hari- hari dia terus meratapi sikap mertuanya yang kejam, tapi dia terpaksa bertahan karena masih mencintai suaminya.
Tapi kini rasabya sudah habis semenjak kejadian kemarin. Dia tidak ingin membuat keributan di mana pun, dia ingin bermain cantik saja. Dia juga tidak ingin membangunkan anaknya yang sedang tertidur pulas di gendongannya.
Aisyam memaksakan bibirnya tersenyum meski sangat tipis, dia berusaha menekan segala perasaannya dan mencoba berbicara dengan halus.
"Oh, jadi kamu yah, menantu idaman mertua aku yang dibangga- bangga dari dulu itu? Kamu mantan suami aku itu yah, yang ninggalin mas Rehan untuk menikah dengan lelaki lain yang lebih kaya kan? Terus suami kamu di mana sekarang? Apa masih lebih kaya dari suami aku atau dia udah bangkrut hingga kamu datang ke sini untuk. . .". Ucapan Aisyah terpotong.
"Diam kamu Aisyah! Kamu tidak berhak bertanya seperti itu pada Mulan, dia pasti telah di sakiti makanya datang ke sini ketemu Rehan, karena cuma Rehan yang bisa memberinya cinta yang tulus!". Potong Wahida membela Desi, dia tidak ingin calon menantunya di fitnah.
Rehan dan Desi hanya terdiam sambil tersenyum malu- malu.
Aisyah semakin naik pitam, suaminya tidak lagi memberi pembelaam meski sedikit seperti dulu, malah asik bertatap muka dengan Desi seolah masih memendam rindu.
Tapi Aisyah sekuat tenaga menepis semua emosinya, tangannya bergetar menahan amarah yang tertahankan. Sunggu menyinksanya jika teris berlama- lama berhadapan dengna mereka bertiga.
"Baik la mas! Kamu sila kan beri dia cinta seperti yang ibu harapkan, siapa tau dengan itu dia bisa bahagia melihat anaknya bisa berdampingan dengan menantu pilihannya".
Rehan menatap Aisyah tidak percaya, dia merasa mendapat kan lampu hijau untuk menikah lagi dari istrinya itu. Dia tidak perlu melakukan permohonan untuk di izinkan menikah lagi, jika perlu Rehan akan menikah diam- diam jika tidak di restui.
"Aku ke kamar dulu, yah! Nikmati hari kalian, aku ingin istirahat dulu sebentar". Sambung Aisyah berlalu pergi menaiki tangga untuk ke kamarnya
Rehan, Desi dan Wahida saking bertatapan, mereka bingung dengan sikap Aisyah, Aisyah seharusnumya marah karena cemburu, mengamuk karena di khianati, malah berbicara santai kepada mereka.
Rehan bersyukur istrinya tidak menentang hubungannya dengan Desi, cinta pertamanya. Wahida pula gagal memanas- manasi Aisyah agar wanita itu meminta cerai pada anaknya dan pergi dari rumah ini. Desi hanya tersenyum menang melihat Aisyah bisa menerimnya tanoa ada drama memohon seperti rencananya.
Sebelum sampai ke anak tangga terakhir, Aisyah menoleh ke bawah ke arah tempat mereka berada.
"Eh, maaf yah tamu terhormat, jika ingin minum sila buag sendiri yah! Anggap rumah sendiri, atau suruh aja bakal mertua kamu untuk membuatkannya, dia kan amat menyayangi kamu". Sindir Aisyah lalu melanjutkan langkahnya.
Wahida terperanga mendengar perkataan Aisyah, lancang sekali dia menganggap mertuanya itu sebagai pembantu.
Tapi dia kemudian meminta Rehan dan Desi duduk berdekatan agar mudah bercengkrama, dia yakin dua sejoli itu masih mempunyai perasaan yang sama seperti dulu, saling mencintai antara satu sama lain.
Sesampai di kamar, Aisyah menumpahkan segala kesedihan nya, kekesalannya dan kekecewaanya dengan mengangis sejadi- jadinya. Dia mengunci pintu dari dalam agar tiada siapa pun masuk ke dalam kamarnya termasuk suaminya sendiri. Dia tidak ingin terlihay lemah di mata ketiga manusia durjana itu.
Dia memeluk anaknya sambil berbaring di kasur. Anaknya terlelap dengan sangat nyenyak, tidak ingin mengganggu ibunya yang sedang meluapkan segala perasaannya. Albar seolah paham keadaan ibunya dan tetap tenang tidak ingin menambah beban ibunya.
**
"Sayang! Sayang! Aku ingin masuk nih, ingin bersiap ke kantor". Teriak Rehan di balik pintu kamar.
Aisyah tersadar dari tidurnya dan merasakan sakit di kepalanya mungkin karena terlalu lama menangis semalam hingga tertidur. Dia bangun membuka kan pintu kamar dan cepat kembali di peraduannya bersama Albar.
Rehan melihat tingkah istrinya beranggap istrinya hanya ingin bermalas- malasan saja, dia gemas dengan istrinya itu. Dia bersyukur istrinya memahami keinginannya sebelum dia sempat menyampaikannya, dia tau istrinya sangat menyayanginya dan akan melakukan apa saja untuk melihatnya bahagia, meskipun itu harus rela di madu.
Rehan tidak keberatan dengan sikap bermalas- malasan istrinya itu, dia mencoba memberi kepertian, mungkin Aisyah sedang lelah karena merawat Albar kemari yang sedang sakit.
Rehan menghampiri Aisyah dan mengecup pipinya, dia kemudia ke kamar mandi ingin membersihakn diri lalu berangkat kerja. Semalaman dia tidur di ruang tamu menonton bola bersama Desi hingga lupa tidur di kamar. Pagi harinya dia di kejutkan oleh Desi yang ingin pamit bekerja dan akan bertemu kembali di kantor.
Huff
Aisyah hanya membuang nafas kasar, dia akan menunggu Rehan berangkat bekerja lalu bersiap juga keluar bertemu sesorang.
Setelah merasa rumah sudah sunyi, Rehan sudah berangkat bekerja, mertuanya juga belum datang. Setiap hari datang dan pulang malam seperti biasa.
Aisyah meletakkan Albar di kasur bayi lalu pergi membersihkan diri.
**
Aisyah sudah berada di depat panti asuhan tempatnya di besarkan. Dia melangkah masuk menuju ruangan ibu panti, ibu angkatnya yang sudah sangat menyayanginya sedari kecil.
"Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam. .". Fatimah menoleh pada suara yang memberi salam, dan betapa terkejutnya dia melihat Aisyah sedang berdiri dengan menggendong seorang bayi.
Dia berdiri dan memeluk Aisyah sejenak lalu mempersilahkan Aisyah duduk, begitu banyak pertanyaan yang ingin dia sampai kan pada Aisyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Marina Tarigan
begiyu fong jangan lemah tinggalkan saja rmhmu
2025-04-04
0
🥀HartiQueenn_Dee🥀
km harus kuat aisyah demi anakmu tinggalin saja suami kamu itu,,km hidup berdua sama anakmu
2022-11-17
0
Wiwin Anwar
sedihhhh liat aisyah yg kuat yaa aisyah
2022-10-20
0