Sebuah panggilan masuk membuat Yusuf dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan melihat nomor yang sudah diberikan nama Bapak tertera di sana. "Assalamualaikum pak," ucap Yusuf.
"Waalaikumsalam. Yusuf dimana?" tanya pak Firman disebrang sana.
"Saya di masjid pak, baru selesai solat," jelas Yusuf dengan sopan.
"Nanti keruangan dosen, di B.1.5. Cari bu Ajeng ya, nanti kamu tanya-tanya aja seputar SKS atau prodi sampai jam 5 baru kita pulang ya Yusuf."
Mata Yusuf tanpa sadar mulai mencari kode gedung yang tertempel di sebuah tembok masjid. "Baik pak. Assalamualaikum," ucap Yusuf pada akhirnya.
"Waalaikumsalam."
Yusuf memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Dia mulai berjalan keluar dari dalam masjid dan memakai sepatunya. Saat Yusuf hendak berdiri, sebuah topi jatuh di hadapannya. "Eh sorry ya," ujar seorang pria yang langsung mengambil topi. Yusuf hanya tersenyum menanggapi nya. "Udah semester berapa kak? Ikut UKM?" tanya pria itu yang tiba-tiba duduk di samping Yusuf.
"Saya juga baru disini," jawab Yusuf sopan, dia tersenyum kecil pada seseorang di sampingnya.
"Oh ya? Baru belajar seminggu juga? Waktu welcome student kelompok berapa?" Yusuf menggelengkan kepalanya.
"Saya baru daftar hari ini," jawabnya.
Pria itu mengangguk mengerti, dia mengulurkan sebelah tangannya pada Yusuf. "Ohh. Eh, kenalin gue Fajar. Anak manajemen pagi kelas C."
"Saya Yusuf," jawab Yusuf sambil menerima uluran tangan Fajar.
"Nanti mau masuk UKM futsal juga gak?" Yusuf menggelengkan kepalanya.
"Organisasi," jawab Yusuf sedikit kebingungan, karena jujur saja dia sendiri masih bingung akan mengambil kegiatan apa.
Fajar tampak berpikir sejenak. "BEM?" Yusuf mengangguk. Fajar yang sudah merasa canggung memutuskan untuk menghentikan pembicaraan. "Ohh, gue pulang duluan ya. Udah gak ada kelas, lo mau kemana?" tanya Fajar.
"B.1.5. Dimana ya?" tanya Yusuf kemudian.
"Gedung B lantai 1 ruangan ke 5. Gue anterin."
Yusuf dengan cepat menggelengkan kepalanya, dia ingin merepotkan seseorang. "Gak perlu, saya cari sendiri nanti. Mau pulangkan?"
"Santai, rumah gue deket dari sini," jawab Fajar sambil berdiri diikuti Yusuf. "Mau masuk jurusan apa? Seni, Ekonomi, Hukum, Dokter atau Sastra?"
"Belum tau, nanti saya tanya-tanya dulu bu Ajeng, tapi kayaknya saya ambil Ekonomi," jawab Yusuf, Fajar mengangguk mengerti dan mulai berjalan.
"Nah ini ruangan nya," ucap Fajar sambil menunjuk sebuah ruangan di mana salah satu pintunya terbuka sebelah.
Yusuf mengerutkan keningnya. "Ini?" tanya Yusuf kurang yakin.
"Iya, deket kan?"
"Kalo sedeket ini kenapa kamu nganterin saya? Dari masjid aja bisa kamu tunjuk ruangannya." Yusuf menggelengkan kepalanya. Sedangkan Fajar, ia hanya terkikik geli.
"Udah, jangan debat, mending lo masuk sekarang. Biasanya sih bu Ajeng jam segini udah pulang. Mau gue temenin?" tawar Fajar.
Yusuf menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Saya sendiri, makasih udah nganterin saya."
"Oke deh, gue balik duluan ya. Bye." pamit Fajar.
"Waalaikumsalam," gumam Yusuf. Fajar menggaruk tekuk nya yang tidak gatal.
"Maksud gue, gue balik duluan ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
_____
"Vin cepet. Jam berapa sekarang!" teriak Maura sambil merapikan kembali rambut indahnya. Ia sedikit memutarkan badannya dihadapan cermin. "Ada yang lebih cantik dari gue?" gumam Maura dengan senyuman bangga. Ia bangga memiliki badan yang ideal, kulit putih bersih, ditambah wajah nya yang cantik jelita.
Maura menoleh saat mendengar suara pintu terbuka."Eh sorry, Vina ada?" Maura mengerutkan kening nya bingung.
"Yan. Ngapain lo kesini?" tanya Maura ketus. Ia melipatkan kedua tangannya didada dengan tatapan malas.
"Gue kan pacarnya Vina," jawab Ryan.
"Ck, ya terus? Lo mau ganggu acara gue sama Vina? Malam ini tuh gue sama Vina mau ke club, mendingan lo pulang sekarang."
"Enak aja pulang. gue juga diajakin sama Vina ke club."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
sakura🇵🇸
habislah makin pusing si maura dikacangin ama temennya😅
2022-08-19
0
Triiyyaazz Ajuach
kehidupannya terlalu bebas pantas Yusuf nggak nyaman
2022-08-14
0