Keesokkan hari nya. Yusuf berjalan dengan santai menyusuri taman kecil menuju Perpustakaan. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman saat melihat Aisyah berjalan dari arah lain menuju perpustakaan, dengan semangat ia mempercepat langkahnya agas bisa berpapasan dengan Aisyah. "Aisyah, Assalamu'alaikum," sapa Yusuf.
Aisyah menghentikan langkahnya, menengokkan kepalanya menatap Yusuf. "Wa'alaikumsalam kak," jawab Aisyah dengan senyuman tipis namun lembut.
"Ke perpustakaan juga?" tanya Yusuf basa basi.
"Iya," jawab Aisya sambil menundukkan kepalanya malu, menyembunyikan semburat merah di pipi nya yang tengah merona mengingat surat yang Yusuf titipkan melalui Rani semalam.
"Nyari buku apa? Biar saya bantu cariin."
"Buku sejarah islam masuk ke Eropa kak. Tugas Ustadzah Nurul," jawab Aisyah.
"Kaka nyari apa?" lanjutnya.
"Kaka mau ngembaliin buku ini aja sih" ucap Yusuf sambil memperlihatkan buku yang ia bawa. "Oh iya Aisyah, gimana surat dari kakak?"
"Emm itu, makasih ya kak. Aisyah suka puisinya."
Yusuf yang mendengar itu bahagia luar biasa. "Alhamdulillah."
"Lain kali kakak langsung kasih aja ke aku, jangan ke Rani. Orang sekamar langsung pada tahu soalnya," kekeh Aisyah.
"Justu kakak malu kalo langsung ngasih ke kamu. Jadi,,, gimana jawaban kamu?"
Aisyah mengerutkan keningnya pelan, dia menatap Yusuf dengan bingung. "Jawaban apa kak?" tanya Aisyah kemudian.
"Kamu gak baca dengan teliti arti dari puisi yang saya kasih?" tanya Yusuf hati-hati.
"Puisinya tentang Taaruf?" Yusuf mengangguk.
"Jadi menurut kamu kapan waktu yang tepat ketemu sama keluarga kamu?" tanya Yusuf serius
"Jadi kakak beneran ngajak aku taaruf?" Aisyah balik bertanya. Ia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"Ya beneran lah Aisyah, saya serius sama kamu."
"Apa ini gak kecepetan kak?" tanya Aisyah, jantungnya berdebar tak karuan.
Yusuf tersenyum. "Umur kita udah pas jadi pasangan muda. Tapi kakak gak ngajak kamu nikah sekarang kok, saya tunggu kamu siap. Yang terpenting kakak udah mengutarakan maksud kakak ke keluarga kamu Aisyah. Mau kakak sebutin keuntungan Ta'aruf apa aja?" tanya Yusuf sambil tersenyum.
"Boleh."
"Nih, yang pertama melalui Taaruf perjalanan cinta jadi lebih terarah. Yang kedua, kita terhindar dari yang namanya PHP."
"Kok bawa-bawa PHP sih kak," kekeh Aisyah.
"Loh, kamu belum tau? Maksudnya terhindar dari PHP itu, kalo kamu oke ayo nikah. Kalo kamu gak mau, ya udah saya mundur. Jadi gak ada juga yang namanya di gantung. Enak nya Ta'aruf juga kita pacaran nya abis nikah, halal dapet pahala lagi."
"Ekhem!" dehem seorang perempuan dibelakang Yusuf. Mereka berdua menoleh kearah perempuan tersebut. "Dilarang berduaan seorang perempuan dan laki-laki, nanti yang ketiga nya setan." Aisyah dan Yusuf tertawa. "Yee, dibilangin malah ketawa," komentar Rani bingung.
"Kamukan orang ketiganya," jawab Yusuf dan Aisyah bersamaan.
Wajah Rani seketika memerah. "Ihh, jadi kalian nganggep gue setan!"
"Bukan aku yang ngomong," ucap Aisyah.
"Saya juga gak ngomong," ucap Yusuf.
"Ihh kalian berdua ngeselin!" Rani cemberut. "Eh iya, Lo dipanggil Kyai Abdullah keruangan nya," lanjut Rani ketus.
"Saya?" tanya Yusuf.
"Iya elo lah, siapa lagi?"
"Ya udah, kakak ke Kyai abdullah dulu ya Aisyah. Rani, makasih infonya. Ini saya titip buku ke perpus, tandatangan kamu aja." Yusuf langsung memberikan novel kepada Rani dan berjalan dengan cepat keruangan Kyai abdullah.
"Yehh, ngeselin ya tuh orang. Siapa yang minjem, siapa yang balikin," gerutu Rani, sedangkan Aisyah tersenyum.
"Biarin lah Ran, nambah-nambah pahala," ucap Aisyah.
"Kamu coba ubah deh bahasa lo-gue nya. Cobain aku-kamu, apalagi ke kak Yusuf, diakan guru kita disini," lanjut Aisyah sambil mulai berjalan menuju pintu perpustakaan.
__
Yusuf berdiri di depan pintu ruangan dan dengan tenang mulai membuka pintu itu perlahan. "Assalamu'alaikum," ucap Yusuf saat membuka pintu ruangan.
"Wa'alaikumsalam," jawab kedua orang yang berada didalam ruangan.
"Yusuf, kemari lah nak" kata Kyai Abdullah. Yusuf tersenyum lalu berjalan masuk ke dalam ruangan. "Ini pak Firman yang waktu di Bandung titip salam lewat kamu. Masih inget?" tanya Kyai Abdullah.
"Ohh iya, Yusuf baru inget. Apa kabar pak?" tanya Yusuf.
Pak Firman tersenyum. "Alhamdulillah baik nak," jawab pak Firman.
"Yusuf, pak Firman ini dosen di universitas Bandung," ucap Kyai Abdullah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
sakura🇵🇸
wow....yusuf,serius bgt sama aisyah...tp ternyata nggak berjodoh
2022-08-16
0
Anitaasw_
yusuf modus
2022-08-16
1
Triiyyaazz Ajuach
niat ta'aruf dgn Aisyah sayangnya nggak berjodoh
2022-08-14
1