13. Nadya Ayunda

...Happy Reading......

...Jangan lupa jejaknya ya bebs......

...•...

“Aku takut kita akan berakhir buruk, Gas.”

“Buruk? Kenapa?”

Pertanyaan Bagas berhasil membuat salah satu bagian diriku ingin berkata yang sesungguhnya “Karena masing-masing dari kita, menyukai orang lain.”

Sontak, jawaban yang aku ucapkan membuat Bagas menatapku lama, ekspresi wajahnya berubah kaku. Dan entah mengapa, sejak kembali dari dapur, raut wajah Bagas terlihat cemas. Belum lagi dia yang tiba-tiba menanyakan periode menstruasi ku, yang bahkan tidak pernah ia tanyakan sebelumnya.

“Maksudmu, kamu sedang menyukai orang lain?”

Aku tau siapa yang dia tuju. Hansel, aku yakin sekali dengan nama itu. Karena Bagas tidak pernah suka dan selalu berfikir buruk tentang atasanku itu.

“Ngga lah. Coba kasih aku alasan kenapa aku harus suka sama orang lain?” tantangku, karena aku memang tidak ada tujuan kesana, meskipun sekarang aku sedang mengagumi seseorang yang tidak seharusnya aku kagumi.

“Ya, kali aja kamu bosan sama aku. Terus ketemu yang lebih baik,”

“Nggak!” tolakku cepat karena...ya, tidak seharusnya kami membicarakan hal ini setelah bercintha. “Ya udah, tidur. Besok kamu harus kerja.”

“Nad,”

“Hmm?”

Aku mendongak lagi setelah melepas pelukan dan bersiap menarik selimut.

“Kamu, beneran nggak bosan sama aku?”

“Ngga Gas. Kamu ngomong apa sih?! Aku tadi cuma mengandaikan doang. Kok kamu jadi parno gitu?”

“Karena aku salah. Karena itu aku takut.”

***

Pagi ini, pak Hans sudah dua kali mengirim pesan untukku.

Yang pertama ucapan selamat pagi, dan sejam kemudian dia mengingatkan aku agar mempersiapkan semua keperluanku tanpa terlewat atau tertinggal satupun, dan aku membalas singkat dengan kata ‘Ya’, itu saja. Dan tidak ada lagi Chat lanjutan untuk sekedar berbasa-basi.

Bagas sudah berangkat sejam yang lalu, dan aku juga sudah rampung membereskan rumah. Masih ada empat jam waktu tersisa sebelum berangkat, jadi aku berniat istirahat dan tidur sebentar agar nanti tidak terlalu lelah di perjalanan.

Aku duduk diatas sofa, menyalakan ponsel dan melihat ruang obrolan yang sedikit berisik. Grup alumni SMA kelihatannya sedang merencanakan acara reuni tahunan, dan nyatanya aku malas sekali datang. Dari pengalamanku datang satu kali—tahun lalu, obrolan mereka tidak ada sama sekali yang bermutu. Hanya membahas tentang masa lalu, anak, dan tanpa malu membeberkan kegiatan ranjang mereka bersama pasangan. Nah, nggak faedah bukan? Mending dirumah, bersihin rumah, terus lesehan julurin kaki biar relax dan capek berkurang, dari pada ngobrol nggak jelas begitu.

Setelah melirik saja ruang obrolan Grup tanpa berniat membaca, aku menuju ruang orolan lain. Dua chat dari Bagas, satu chat dari pak Hans, dan ada beberapa chat lain dari teman kantor yang nanti pasti akan aku balas. Tapi, untuk sekarang, mari baca pesan dari pak Bagas tercinta. Ups, maaf, keceplosan.

Bagas: Jangan lupa matiin kompor kalau berangkat nanti.

Aku berdecih sambil tertawa miring. Laki-laki ini tidak ada romantis-romantisnya. Masa chat sama istri yang mau ninggalin rumah dua hari lamanya, hanya menyuruh untuk mematikan kompor? Ada baiknya juga sih, takut kalau kelupaan, nanti rumah angus.

Mari baca yang kedua.

Bagas: Hati-hati disana. Chat aku setiap jam, karena aku pasti kangen sama kamu.

Aku memotong isi pesan Bagas disitu dan tertawa. Rupanya romantisnya ada dipesan kedua.

Lanjut,

Bagas: Jaga dirimu baik-baik disana, karena aku nggak bisa jagain kamu dan kita jauh. Jadi aku mohon jaga dirimu agar tetap baik-baik saja. Dan satu lagi, aku menunggumu pulang. I LOVE YOU.

Pipiku mendadak panas meskipun kalimat itu hanya dikatakan melalui ketikan kalimat dalam pesan berbalas. Selama lima tahun menikah, Bagas tidak pernah mengucapkan kalimat itu padaku. Kalian pasti tau alasannya. Ya, karena kami hanya sahabat yang menikah dan tidak mau menjadikan hubungan transparan kami menjadi relevan.

Aku menekan kolom replay, dan mengetik balasan yang tentu saja tidak akan membuat ego ku jatuh ke dasar jurang dan hancur begitu saja.

Haruskah aku balas dengan I LOVE YOU TOO?

Hanya itu, dan tanpa ragu mengirimkan pesan tersebut ke Bagas. Tidak menunggu sampai sepuluh detik, balasan masuk. Aku begitu bersemangat melihat balasan itu. Wajahku semringah berharap Bagas menjawab sesuai ekspektasi.

Bagas: Ngga perlu. Cukup kamu baca aja. Berangkatnya hati-hati. Kabari kalau sudah sampai.

Senyumanku sirna. Mengapa Bagas pandai sekali mempermainkan perasaanku. Mengapa dia membuat kebahagiaanku membuncah tanpa celah, lalu dia banting begitu saja hingga mood ku mendadak buruk. Sial!

Mencoba menenangkan diri dan menata mood yang kacau, aku membuka pesan dari pak Hans.

8.45 AM.

Head of Divisi: Lagi ngapain, Nad?

Ngapain? Haruskah aku balas?

Aku menarik nafas cukup dalam, lalu otakku mulai memikirkan jawaban yang pas agar tidak terkesan mencari perhatian dengan ketikan sok akrab.

Ah, balas pesan atasan yang nanyain ‘lagi apa’ satu kali nggak apa-apa 'kan?

Sedang istirahat, pak.

Balasku singkat, lalu aku mengarahkan ponsel hingga menempel di bibir. Mengetuk-ngetuk sisi kanan dan kiri dengan dua jari telunjuk karena gelisah. Ah, aku hapus saja balasan tadi. Nggak etis sekali berbalas pesan diluar konteks pekerjaan.

Tapi, tepat ketika aku hendak mengetuk layar ponselku, tiba-tiba persegi pintar itu bergetar. Nama Head of Devisi muncul, dan aku tidak sabar untuk melihat balasannya. Apa hanya ‘Oh’ saja? Atau...lebih panjang?

Head of Devisi: Pasti capek ya? Kamu pasti tipikal istri sayang suami.

Pak, mengapa anda jadi bertanya hal pribadi begitu sih? Tapi aku penasaran.

Bapak berlebihan. Saya cuma melakukan tugas saya sebagai seorang istri. Jadi, ya sudah kewajiban saya melakukan tugas rumah, dan melayani suami sebelum berangkat kerja.

Head of Devisi: Kamu wanita baik.

Aku tersipu. Gila. Tidak seharusnya aku tersipu hanya karena pesan yang dikirim atasanku yang ternyata juga sudah berkeluarga. Pak Hans sudah memiliki istri dan seorang anak berusia dua tahun. Tara yang ngasih tau.

Terima kasih atas pujiannya.

Gila. Aku memang gila karena setelah itu, aku mengganti nama kontaknya dengan nama Pak Hansel.

Pak Hansel: Sama-sama, neng Nadya Ayunda.

Pesan itu diakhiri dengan emoticon tersenyum dengan pipi memerah, yang membuat aku melebarkan mata. Ini tidak benar. Kami sudah sama-sama berkeluarga. Tak lama kemudian pesan lainnya masuk.

Pak Hansel: Sampai jumpa nanti siang ya cantik. See you...

Aku meletakkan ponsel diatas meja. Jantungku mendadak berdebar. Aku menengok ke arah kanan, dimana foto pernikahanku dan Bagas terpajang didalam pigura berukuran cukup besar.

Semoga, tidak ada yang akan berubah dalam pernikahan kami. Cukup Bagas saja yang berbuat curang, tidak dengan aku.

Atau, pernikahan kami benar-benar akan berubah menjadi debu, seperti yang pernah Bagas ucapkan padaku waktu itu.

Ya, aku harap, aku masih bisa menjaga hatiku untuknya. Untuk Bagas, sahabat sekaligus suamiku. []

^^^to be continued.^^^

...🖤🖤🖤...

Jangan lupa mampir juga,

—Vienna (Fiksi Modern)

—Another Winter (Fiksi Modern)

—Adagio (Fiksi Modern)

—Dark Autumn (Romansa Fantasi)

—Ivory (Romansa Istana)

—Green (Romansa Istana)

—Wedding Maze (Romansa Modern)

—WHITE (Romansa Modern)

Atas perhatian dan dukungannya, Vi's ucapkan banyak terima kasih.

...See You....

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

lha koq qu seng deg"an to nad, py to kiiih

2023-08-30

1

Ratna Sari Dewi

Ratna Sari Dewi

kuatirnya nadya tergoda

2022-12-04

1

Seriani Yap

Seriani Yap

Semoga nadya dapat kebahagian nya deh

2022-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Nadya Ayunda
2 2. Bagaskara Adewangsa
3 3. Nadya Ayunda
4 4 Bagaskara Adewangsa
5 5. Nadya Ayunda
6 6. Bagaskara Adewangsa
7 7. Nadya Ayunda
8 8. Bagaskara Adewangsa
9 9. Nadya Ayunda
10 10. Bagaskara Adewangsa
11 11. Nadya Ayunda
12 12. Bagaskara Adewangsa
13 13. Nadya Ayunda
14 14. Bagaskara Adewangsa
15 15. Nadya Ayunda
16 16. Bagaskara Adewangsa
17 17. Nadya Ayunda
18 18. Bagaskara Adewangsa
19 19. Nadya Ayunda
20 20. Bagaskara Adewangsa
21 21. Nadya Ayunda
22 22. Bagaskara Adewangsa
23 23. Nadya Ayunda
24 24. Bagaskara Adewangsa
25 25. Nadya Ayunda
26 26. Bagaskara Adewangsa
27 27. Nadya Ayunda
28 28. Bagaskara Adewangsa
29 29. Nadya Ayunda
30 30. Bagaskara Adewangsa
31 31. Nadya Ayunda
32 32. Bagaskara Adewangsa
33 33. Nadya Ayunda
34 34. Bagaskara Adewangsa
35 35. Nadya Ayunda
36 36. Bagaskara Adewangsa
37 37. Nadya Ayunda
38 38. Nadya Ayunda
39 39. Nadya Ayunda
40 40. Nadya Ayunda
41 41. Nadya Ayunda
42 42. Bagaskara Adewangsa
43 43. Nadya Ayunda
44 44. Bagaskara Adewangsa
45 45. Nadya Ayunda
46 46. Other side's Garden (Senior High School period)
47 47. Other side's Garden (Before Wedding)
48 48. Other side's Garden (Decision)
49 49. Bagaskara Adewangsa
50 50. Nadya Ayunda
51 51. Bagaskara Adewangsa
52 52. Nadya Ayunda
53 53. Nadya Ayunda
54 54. Bagaskara Adewangsa
55 Bukan hanya Nadya Dan Bagas, tapi Kita.
56 EXTRA PART (Eveana dan Evander)
57 Me Gustas Tu
58 My Angel Baby
59 We
60 Nightfall
61 Recognize You
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Nadya Ayunda
2
2. Bagaskara Adewangsa
3
3. Nadya Ayunda
4
4 Bagaskara Adewangsa
5
5. Nadya Ayunda
6
6. Bagaskara Adewangsa
7
7. Nadya Ayunda
8
8. Bagaskara Adewangsa
9
9. Nadya Ayunda
10
10. Bagaskara Adewangsa
11
11. Nadya Ayunda
12
12. Bagaskara Adewangsa
13
13. Nadya Ayunda
14
14. Bagaskara Adewangsa
15
15. Nadya Ayunda
16
16. Bagaskara Adewangsa
17
17. Nadya Ayunda
18
18. Bagaskara Adewangsa
19
19. Nadya Ayunda
20
20. Bagaskara Adewangsa
21
21. Nadya Ayunda
22
22. Bagaskara Adewangsa
23
23. Nadya Ayunda
24
24. Bagaskara Adewangsa
25
25. Nadya Ayunda
26
26. Bagaskara Adewangsa
27
27. Nadya Ayunda
28
28. Bagaskara Adewangsa
29
29. Nadya Ayunda
30
30. Bagaskara Adewangsa
31
31. Nadya Ayunda
32
32. Bagaskara Adewangsa
33
33. Nadya Ayunda
34
34. Bagaskara Adewangsa
35
35. Nadya Ayunda
36
36. Bagaskara Adewangsa
37
37. Nadya Ayunda
38
38. Nadya Ayunda
39
39. Nadya Ayunda
40
40. Nadya Ayunda
41
41. Nadya Ayunda
42
42. Bagaskara Adewangsa
43
43. Nadya Ayunda
44
44. Bagaskara Adewangsa
45
45. Nadya Ayunda
46
46. Other side's Garden (Senior High School period)
47
47. Other side's Garden (Before Wedding)
48
48. Other side's Garden (Decision)
49
49. Bagaskara Adewangsa
50
50. Nadya Ayunda
51
51. Bagaskara Adewangsa
52
52. Nadya Ayunda
53
53. Nadya Ayunda
54
54. Bagaskara Adewangsa
55
Bukan hanya Nadya Dan Bagas, tapi Kita.
56
EXTRA PART (Eveana dan Evander)
57
Me Gustas Tu
58
My Angel Baby
59
We
60
Nightfall
61
Recognize You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!