Malam itu, Anna yang sedang sendiri di rumah mendengar ketukan pintu.
Dengan langkah sedikit pincang, ia berjalan membuka pintu.
"Bimo, Robi?" gumam Anna saat membuka pintu dan melihat siapa yang datang.
"Hai Ann, gimana keadaan kamu? aku dengar kaki kamu kena minyak panas yah?" tanya Bimo.
"Alhamdulillah, udah lebih mendingan. Lihat nih kaki aku" kata Yasmin memperlihatkan kakinya membuat Bimo dan Robi meringis melihatnya.
"Syukurlah kalau gitu, nih aku bawain buah buat kamu biar selalu ingat aku dan bimo, eh maksudnya biar lekas sembuh" kata Robi tersenyum jahil.
"Wah.. makasih yah Bim, Rob. Oh iya, kalian nggak masuk dulu?" tanya Anna basa-basi.
"Emang boleh?" Bimo balik bertanya.
"Yaa nggak boleh sih, aku dan Yasmin sepakat melarang keras cowok masuk dalam rumah ini, kecuali dalam keadaan genting" jawan Anna membuat Bimo dan Robi menganggukkan kepala.
"Ya udah, aku sama Robi langsung pamit pulang kalau gitu, cepat sembuh yah, aku rindu balapan sama kamu" ucap Bimo.
"Iya iya, makasih yah Bim, Rob.. hati-hati di jalan" kata Anna sambil melambaikan tangannya pada Bimo dam Robi yang sudah memakai helm dan menaiki motornya masing-masing.
--
Beberapa hari kemudian
Arsyad sedang terduduk di dalam kelas sambil melihat nomor seseorang yang ia dapatkan beberapa hari lalu namun sampai sekarang ia belum berani menghubunginya.
"Itu nomor dianggurin aja, telfon dong" kata Aziz yang tiba-tiba muncul dibelakang Arsyad.
"aku bingung Ziz, Yasmin memperbolehkan aku menghubungi dia hanya kalau ada hal-hal penting saja. Aku kan bingung mau menyampaikan hal penting apa" kata Arsyad lesu.
"Memangnya mengungkapkan perasaan untuk seseorang itu tidak penting? penting bangat malah Syad" kata Aziz sok tahu.
"Gila kamu! kalau aku lakuin itu yang ada aku malah makin dicuekin. Mungkin saja Yasmin memang tidak berminat untuk menjalin hubungan dengan cowok untuk saat ini, kamu tau nggak? kata Yasmin dia nggak biasa berkomunikasi dengan cowok lewat hape dan itu artinya kemungkinan besar dia nggak pernah pacaran." kata Arsyad dengan mimik serius.
"Ah masa sih? cewek secantik Yasmin nggak pernah pacaran?" tanya Aziz ikut penasaran.
"Ya bisa jadi, mungkin memang banyak cowok yang ngejar dia, tapi semuanya ditolak" kata Arsyad.
"Iya, salah satunya itu kamu, betul kan? hahahaha" gelak Aziz mebuat Arsyad mendengus.
"Kurang ekor kamu Ziz, aku akan coba deketin dia secara langsung saja, siapa tahu hatinya bisa luluh" kata Arsyad akhirnya.
Tak berselang lama, Arsyad melihat Yasmin lewat di depan kelasnya, tentu saja Arsyad langsung pergi mengikuti Yasmin.
Di kantin kampus
"Assalamu 'alaikum Yasmin" sapa Arsyad yang tiba-tiba duduk disamping Yasmin.
Yasmin yang menyadari dirinya duduk sangat dekat dengan Arsyad lalu bergeser sedikit menjauh dari Arsyad karena merasa risih.
"Wa'alaikum salam. Iya kak, ada apa?" tanya Yasmin menoleh sebentar ke arah Arsyad lalu kembali membaca bukunya.
"Kamu mau makan apa biar aku pesankan?" tanya Arsyad basa-basi.
"Aku nggak mau pesan makanan kak, aku cuma nungguin Anna untuk makan bareng, kebetulan aku bawa bekal" kata Yasmin sambil melihat sekeliling kantin mencari sosok Anna.
"Oh gitu yah, hmm Yasmin, aku ingin tanya sesuatu sama kamu" kata Arsyad.
"Silahkan kak" kata Yasmin singkat.
"Menurut kamu, pacaran itu boleh nggak sih?" tanya Arsyad.
Yasmin mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Arsyad.
"Menurutku boleh sih" Arsyad tersenyum mendengarnya, namun seketika senyumnya hilang saat mendengar kelanjutan penjelasan Yasmin. "Tapi, itu kalau sudah nikah karena sudah halal dan apapun boleh dilakukan, dapat pahala malah. Tapi, Kalau pacaran sebelum nikah menurutku lebih baik dihindari; karena itu akan menjadi jembatan seseorang melakukan dosa yang mereka tidak sadari karena setan akan menggunakan jembatan itu untuk selalu menggoda mereka" terang Yasmin membuat Arsyad mengangguk paham apa maksud dari Yasmin.
Dugaan Arsyad benar, bahwa Yasmin saat ini memang sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan pria sebelum nikah.
"Wah, kamu hebat Yasmin, dapat menjaga diri ditengah pergaulan bebas yang semakin marak, aku salut padamu, kamu wanita yang mengagumkan" kata Arsyad memuji Yasmin.
"Terima kasih kak" kata Yasmin singkat lalu melanjutkan kembali aktivitas baca bukunya.
Setelah pamit, Arsyad pun pergi meninggalkan Yasmin dan itu sempat disaksikan oleh Anna yang baru datang.
"Wow, siapa dia Yas? lumayan tampan juga dia" tanya Anna sambil melihat Arsyad yang pergi lalu kembali melihat Yasmin yang sudah menyelesaikan bacaanya.
"Dia kak Arsyad, seniorku di fakultas" jawab Yasmin.
"Oh, jadi dia yang namanya Arsyad" kata Anna sambil mengangguk.
"Emang kamu kenal?" tanya Yasmin.
"Nggak kenal sih cuma tau aja dari cerita teman-temanku, katanya dia itu salah satu senior tampan yang terkesan cuek sama cewek, tapi kok sama kamu tidak cuek yah?" tanya Anna penasaran.
"Entahlah, mungkin dia tidak menganggapku cewek yang harus dicuekin, mungkin dia itu seperti kamu yang nganggap aku seperti emak-emak". Jawaban Yasmin langsung membuat tawa Anna pecah.
"Hahahahahaha"
-Bersambung-
Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
kafa ainshod
suka banget jawaban Yasmin....
2023-11-17
1
Ria dardiri
😁😀😂
2022-12-18
1